Urine sering mengandung CMV dari beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah
infeksi. Virus tersebut dapat tetap tidak aktif dalam tubuh seseorang dan masih dapat
diaktifkan kembali. Saat ini belum ada imunisasi untuk mencegah infeksi virus.
Beberapa jenis infeksi CMV (Fowler,2006) :
1. Kongenital : Dapat didalam rahim melalui plasenta. Kira-kira 40 % bayi yang lahir dari
wanita yang menderita CMV selama kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling
berat dari infeksi ini adalah penyakit inklusi sitomegalik.
2. Akut didapat : didapat selama atau setelah kelahiran sampai dewasa. Gejalanya mirip
dengan mononukleosis (malaise, demam, faringitis, splenomegali, ruam ptekie, gejala
pernapasan). Infeksi ini bukan tanpa sekuele, terutama pada anak-anak yang masih kecil,
dan dapat terjadi akibat transfusi.
3. Penyakit sistemik umum : Terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama
jika mereka telah menjalani transplantasi organ. Gejala-gejalanya termasuk pneumonitis,
hepatitis, dan leukopenia, yang kadang-kadang fatal. Infeksi sebelumnya tidak
menghasilkan kekebalan dan menyebabkan reaktivasi virus.
Daftar Pustaka :
Cecily Lynn Betz. 2009. Buku saku keperawatan pediatri / Cecily lein beitz, Linda A.
Sowden ; Alih bahasa, Eny Meiliya ; Editor edisi bahasa indonesia, Egi Komara Yudha.
Ed. 5. Jakarta : EGC.
Bale JF, ed. Congenital infections of the central nervous system. Semin pediatr neurol,
September, 1994 ; 1.
Kimberlin DW, Lin CY, Sanchez PJ. 2003. Effect of ganciclovir therapy on hearing in
symptomatic congenital cytomegalovirus disease involving the central nervous system: a
randomized, controlled trial. J Pediatr. 143(1):16-25.
Fowler KB, Pass RF. 2006. Risk factors for congenital cytomegalovirus infection in the
offspring of young women: exposure to young children and recent onset of sexual
activity. Pediatrics.118:e286-92.
KOMPLIKASI
1. Kehilangan pendengaran yang bervariasi
2. IQ (Intelligence quotient) rendah
3. Gangguan Pengelihatan
4. Mikrosefali
5. Gngguan sensorineural