Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Di Susun Oleh :
DEDEH MAYASARI, S.Pd
NIP. 198701222011012002

SMP NEGERI 1 KOTA SERANG


DINAS PENDIDIKANN DAN KEBUDAYAAN KOTA SERANG
PROVINSI BANTEN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Kota Serang tahun pelajaran
2020/2021 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

MUNDAKIR, M,Pd DEDEH MAYASARI, S.Pd


NIP. 19660713 199412 1 002 NIP. 19870122 201101 2002
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan
Konseling tahun pelajaran 2020/2021.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkanbahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”.Sehubungan dengan hal
tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak. Mundakir,M.Pd sebagai kepala sekolah SMP N 1 Kota Serang
2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 1 Kota Serang
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Kota Serang
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru
Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program
Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

Serang, 13 Juli 2020


Hormat Saya

Guru BK/Konselor
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Lembar Pengesahan ........................................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................................ v
Daftar Isi .......................................................................................................................
vii
PROGRAM TAHUNAN ...................................................................................................... 1
A. Rasional ............................................................................................................. 1
B. Dasar Hukum .......................................................................................................... 2
C. Visi dan Misi ............................................................................................................ 4
1. Visi Misi SMP Negeri 1 Serang ................................................................................. 4
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Serang ……………………….. 4
D. Deskripsi Kebutuhan ............................................................................................... 5
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik ......................................... 5
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik.............................. 8
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen ............................................................... 9
E. Rumusan Kebutuhan ................................................................................................. 11
F. Komponen Program .................................................................................................
13
1. Layanan Dasar ........................................................................................................
13
2. Layanan Responsif ................................................................................................
13
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual ..................................................
13
4. Dukungan Sistem ..................................................................................................
14
G. Bidang Layanan .......................................................................................................
16
1. Bidang Pribadi ................................................................................................
16
2. Bidang Sosial .....................................................................................................
16
3. Bidang Belajar .......................................................................................................
17
4. Bidang Karir ..........................................................................................................
17
H. Pengembangan Tema atau Topik ................................................................................
18
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan)............................................................
21
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut.....................................................
29
K. Sarana Prasarana ......................................................................................................
31
L. Anggaran Biaya .........................................................................................................
32
PROGRAM SEMESTERAN...................................................................................................
33
A. Program Semester Ganjil .........................................................................................
34
B. Program Semester Genap .......................................................................................
37
C. RPL BK ( Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Kelompok, Individu ...............................
40
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Penyusunan Angket Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan SKKPD .................
88
B. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 8..........................................................
91
C. Panduan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD)..........................................
92
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL

Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut.Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dansekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD).Dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan
konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP
NEGERI 1 KOTA SERANG memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal.Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik
bersifat kompleks.Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di
sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi
pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah.Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di
sekolah.Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik.Beberapa peserta didik memiliki
potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya.Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP
NEGERI 1 KOTA SERANG dapat dikatakan cukup baik.Hal ini didukung oleh fakta bahwa
sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan
kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah.Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMP NEGERI 1 KOTA SERANG memiliki kecukupan fasilitas untuk
menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya
150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi
yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa
penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara
proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh)
orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan
dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkanbahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system.
Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b)
bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi
guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan
dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.
10. SK Kepala SMP Negeri 1 Kota serang tentang pembagian Tugas beban kerja Guru
BK dan jumlah siswa asuh tahun pelajaran 2020-2021.

C. VISI DAN MISI


1. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kota Serang
a. Visi
SMP Negeri 1 Kota Serang berlandaskan Imtaq, Terdepan dalam Prestasi,
Berjati Diri Indonesia, Berbasis Lingkungan, dan Berwawasan Global.
Indikator visi sekolah:
1) Terwujudnya peningkatan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Terwujudnya peningkatan Akhlaq Mulia.
3) Terwujudnya pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, efisien, dan relevan.
4) Terwujudnya pelestarian lingkungan hidup di lingkungan sekolah.
5) Terwujudnya sumber daya manusia yang menguasai perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dan berwawasan global.
b. Misi
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berakhlaq mulia melalui kegiatan
pembiasaan.
3) Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, efisien, dan relevan.
4) Melaksanakan pembelajaran Paikem dalam kegiatan kurikuler/ekstra
kurikuler.
5) Melaksanakan peningkatan budi pekerti yang mencerminkan berkarakter
Indonesia.
6) Mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat serta melestarikan lingkungan
hidup.
7) Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang menguasai perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dan berwawasan global.
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Kota Serang
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam Imtaq, Terdepan dalam Prestasi,
Berjati Diri Indonesia, Berbasis Lingkungan, dan Berwawasan Global.
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan
multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan
hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan.Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan
dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment).Tujuan
penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor
dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait
juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.

Tabel 1. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan Need Assesment


Bidang
Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan
Layanan
Masalah kesehatan Pola hidup bersih dan sehat
Malu berhadapan dengan
Membangun rasa percaya diri
orang banyak

Kematangan intelektual Disiplin diri


Pribadi
Dahsyatnya keutamaan
Landasan hidup religious bersyukur
Sikap jujur
Landasan perilaku etis Aku pribadi yang unik
Peran sosial sebagai pria atau Pergaulan sehat di masa remaja
wanita Kiat sukses hidup bermasyarakat
Kematangan hubungan
Sosial Berteman dengan perbedaan
dengan teman sebaya
Landasan hidup religious Kerjasama antar umat beragama
Kematangan intelektual Bahaya narkoba dan dampaknya
Tidak memiliki jadwal teratur
Belajar efektif dan efisien
untuk belajar
Belajar
Mengenal gaya belajar
Kebiasaan belajar
Strategi menghadapi ujian
Sekolah lanjutan atas
Prospek karir setiap mata
Karir Wawasan dan persiapan karir pelajaran
Cita-cita karirku
Eksplorasi potensi diri

Need assessmentpeserta didik di SMPN 1 Kota Serang menggunakan DCM, ITP,


dan Sosiometri. Adapun hasil pengolahannya dengan aplikasi DCM, ATP, dan
Sosiometri(terlampir).

E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli.Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk perilaku yang
harusdikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dankonseling.
Tabel 2. Rumusan Tujuan Peserta Didik/Konseli

Bidang
Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus
Layanan
Peserta didik mampu memahami
pentingnya pola hidup bersih
Pola hidup bersih dan sehat dan sehat, melakukan kebiasaan
hidup sehari-hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Peserta didik mampu
meningkatkan rasa percaya diri
Membangun rasa percaya diri
dengan baik untuk mencapai
Pribadi
tujuan hidupnya
Peserta didik memahami
berbagai perilaku yang
Disiplin diri
mencerminkan nilai-nilai
disiplin
Peserta didik menyadari nikmat
Dahsyatnya keutamaan
dari pemberian-Nya serta
bersyukur
memiliki sikap bersyukur
terhadap nikmat yang telah
diberikan oleh-Nya
Peserta didik memahami
pentingnya bersikap jujur dalam
Sikap jujur segala hal dan mampu
mengembangkan sikap jujur
dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan
interpersonal yang dapat
Aku pribadi yang unik
membantu mereka memahami
dan menghargai diri sendiri dan
orang lain
Sosial Peserta didik mampu memahami
pentingnya pergaulan sehat di
Pergaulan sehat di masa
masa remaja sebagai bentuk
remaja
perannya sebagai pria atau
wanita
Peserta didik memahami dan
menerima peran sosial pria dan
Kiat sukses hidup wanita dengan norma yang ada
bermasyarakat di masyarakat serta berperilaku
sebagai pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Peserta didik berteman dengan
siapapun tanpa melihat
Berteman dengan perbedaan
perbedaan antara satu dengan
yang lain
Peserta didik mampu melakukan
Kerjasama antar umat
hubungan serta kerjasama yang
beragama
baik antar umat beragama
Bahaya narkoba dan Peserta didik memiliki
dampaknya pemahaman akan jenis dan
bentuk narkoba dengan benar,
serta memiliki perasaan positif
untuk mencegah dampak negatif
narkoba
Peserta didik memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil
Belajar efektif dan efisien
belajar serta dapat belajar secara
efektif dan efisien
Peserta didik dapat memahami
dan mengetahui tentang gaya
Mengenal gaya belajar belajar serta strategi belajarnya
Belajar untuk masing-masing gaya
belajar tersebut
Peserta didik memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan
yang memberikan sumbangan
Strategi menghadapi ujian
bagi efektifitas belajar di sekolah
hingga melintasi sepanjang
rentang kehidupannya
Peserta didikmemahami
kemampuan, minat dan
Sekolah lanjutan atas bakatnya sehingga dapat
menemukan pilihan studi
lanjutnya
Peserta didik mampu mengenal
Karir Prospek karir setiap mata dan memahami prospek karir
pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
dipelajari
Peserta didikmemahami
pentingnya cita-cita karir masa
Cita-cita karirku depan sebagai semangat hidup
dalam meraih sukses di masa depan

Eksplorasi potensi diri Para peserta didik memperoleh


keterampilan melakukan
investigasi terhadap dunia kerja
berkaitan dengan pengetahuan-
diri dan penentuan pilihan karir

Tujuan umum Bimbingan dan Konseling adalah membantu siswa untuk


mengembangkan dan mengekspresikan diri seoptimal mungkin, sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minta, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan
kondisi sekolah dan lingkungannya, hingga menjadi individu yang religius, dinamis,
mandiri,berprestasi,dan berbudi luhur.

Berdasarkan analisa kebutuhan akan layanan bimbingan , tujuan khusus layanan


bimbingan dan konseling yang akan dicapai dalam 1 tahun pelaksanaan layanan adalah :

1. Siswa dapat memilih dan mempersiapkan karir dengan cermat.


2. Siswa mempelajari dan memahami landasan hidup yang kokoh, sesuai nilai – nilai
moral yang bersumber dari agama
3. Siswa dapat memiliki sikap positif terhadap Kesadaran rasa tanggung Jawab
4. Siswa memiliki keterampilan intelektual

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi: (1) layanan dasar,
(2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti
pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan
tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi
karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung
diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas.Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling.Bagi
guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang
bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir.Layanan
terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus,
referal dan advokasi.Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah
konseling melalui elektronik dan kotak masalah.Pada konteks layanan responsif di
Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi
secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang
menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan
yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik
yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi
seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh
pendidikan di Sekolah Dasar.
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi
aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat
dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.Aktivitas dimulai sejak peserta
didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah
menengah.Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam
bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas,
bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan
perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan
ekstrakurikuler.Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan
minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan
karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik
atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang
dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya
termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun
dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan
melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk
memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling atau konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

Tabel 3.Alokasi Waktu untuk Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam
Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP

Program Persentase Waktu Contoh Perhitungan


Waktu/Jam
Layanan Dasar 35 – 45% 35% x 24 = 8,4
Layanan Peminatan dan 15 – 25% 25% x 24 = 6,0
Perencanaan Individual
Layanan Responsif 25 – 35% 25% x 24 =6,0
Dukungan Sistem 10 – 15% 15% x 24 = 3,6
Jumlah jam 24,0

Jumlah siswa SMP Negeri 1 Kota Serang Tahun Pelajaran 2019/2012 :


NO GURU BK KELAS JUMLAH
1. TATI MARYATI, M.Pd VII A – VII E, IX A –XI J 654 Siswa
2. DEDEH MAYASARI, S.Pd VII F – VII J, VIII A – VIII J 653 Siswa
Jumlah siswa seluruhnya 1307 Siswa

G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkanmeliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi
fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya
secarabaik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan
nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama
dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan
orang lain berdasarkan prinsip yang salingmenguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspekperkembangan yang dikembangkan meliputi;
a. Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
d. Memiliki keterampilan belajar yang efektif
e. Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
f. Memiliki kesiapan menghadapi ujian.
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya
secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang
tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi:
a. Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
b. Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
c. Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan
karir
d. Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
e. Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
f. Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang
baik dan kesempatan karir
g. Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
h. Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki -
perempuan.

H. PENGEMBANGAN TEMA ATAU TOPIK


Pada RPLBK

Pelaksanaan evaluasi program ditempuh melalui langkah-langkah berikut.

a. Merumuskan masalah atau instrumentasi. Karena tujuan evaluasi adalah


memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan, maka konselor
perlu mempersiapkan instrumen yang terkait dengan hal-hal yang akan
dievaluasi, pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok yang dievaluai yaitu:
(1) tingkat keterlaksanaan program/pelayanan (aspek proses), dan (2) tingkat
ketercapaian tujuan program/pelayanan (aspek basil).
b. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk memperoleh
data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian
program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua
aspek tersebut. Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan studi dokumentasi.
c. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data itu
dianalisis, ayitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum
dilaksartakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.
d. Melakukan tindak lanjut (Follow Up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka
dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan,
yaitu
e. memperbaiki hat-hat yang dipandang lemah, kurang tepat, atau kurang relevan
dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (2) mengembangkan program, dengan cara
mengubah atau menambah beberapa hat yang dipandang dapat meningkatkan
kualitas atau efektivitas program.
f. Akuntabilitas pelayanan terwujud dalam kejelasan program, proses implementasi,
dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat menjelaskan apa dan
mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak terjadi. Hal yang amat penting
di dalam akuntabilitasi adalah informasi yang terkait dengan factor-faktor yang
mempengaruhi keberhasiloan dan atau keagalan peserta didik di dalam mencapai
kompetensi. Oleh karena itu seorang konselor perlu menguasai data dan bertindak
atas dasar data yang terkait dengan perkembangan peserta didik.
Hasil evaluasi menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan
peserta didik yang belum terlayani, kemampuan personil dalam melaksanakan program, serta
dampak program terhadap perubahan perilaku peserta didik dan pencapaian prestasi
akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.

Hasil analisis harus ditindaklanjuti dengan menyusun program selanjutnya sebaga


kesinambungan program, mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan bimbingan dan
konseling lebih optimal, melakukan referral bagi peserta didik-peserta didik yang memelukan
bantuan khusus dan ahli lain, serta mengembangkan komitmen baru kebijakan orientasi dan
implementasi pelayanan bimbingan dan konseling selanjutnya.

Pelaporan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara berkala, baik
bulanan, semester, maupun tahunan kepada pimpinan lembaga yaitu kepala
sekolah.Pelaporan dilakukan agar ada interaksi yang positif dan menumbuhkan kebersamaan
dan kepedulian terhadap bimbingan dan konseling.

I. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)


Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat
dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
1. Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling.
2. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli.
3. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system.
4. Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan.Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan.
5. Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.
6. Materi
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
7. Metode
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
8. Alat/media
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
10. Ekuivalensi
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN, TINDAK LANJUT


1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK).Evaluaasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan koseling. Fokus penilaian adalah
keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya.Evaluasi
hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditunjukan pada hasil yang diacapi oleh
peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat
diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku, yang diperoleh berkaitan dengan materi/
topic/masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai sebagai dampak dari proses atau materi/topic/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/ pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusuanan rencana evaluasi
b. Pengumpulan data
c. Analisis dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi.Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsi dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menuyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evalasui proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang kebersihan dan kekurangan dari program
bimbingan dan koseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan yaitu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan harus
dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanankan dengan cara
membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
koseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki atau
dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. SARANA DAN PRASARANA


Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai.Ruangan dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta didik yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1. Angket masalah konseli/aplikasi angket masalah konseli
2. Sosiometri
3. Alat ungkap pemahaman diri
4. Alat penelusuran minat peserta didik SMP
5. Alat ungkap masalah seri PTSDL
6. Inventori tugas perkembangan
7. …………………………….
8. …………………………….
9. Catatan anekdot
b. Alat penyimpan data, khusunya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1. Cumulate record
2. Basis data pretasi akademik
3. Daftar peserta didik asu
c. Kelengkapan penunjang tenkis yaitu :
1. Data informasi meliputi : peta peserta didik
2. Paket bimbingan meliputi : paket materi klasikal
3. Alat bantu bimbingan meliputi : buku saku, poster
d. Perlengkapan adminstrasi, yaitu :
1. Alat tulis
2. Format rencana kegiatan
3. Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok atau individu, ruang
dokumentasi

L. ANGGARAN BIAYA
Pelaksanaan layanan bimbingan konseling di sekolah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari pengajaran serta adminstrasi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan layanan BK
ini membutuhkan berbagai sarana dan fasilitas serta dana yang memadai untuk
pengembangan kegiatan. Tanpa dukungan dana yang memadai, kegiatan layanan BK tidak
akan terlaksana dengan baik, bahkan akan mengalami hambatan.
1. Anggaran untuk semua aktivitas yang tercantum pada program
2. Anggaran untuk aktivitas pendukung (seperti untuk home visit, pembelian buku
pendukung/ sumber bacaan, mengikuti seminar/ workshop atau kegiatan profesi
dan organisasi profesi, pengembangan staf, penyelenggaraan MGP, pembelian
alat/ media untuk pelayanan bimbingan dan konseling).
3. Anggaran untuk pengembangan dan peningkatan kenyamanan ruang atau
pelayanan bimbingan dan konseling (seperti pembenahan ruangan, pengadaan
buku-buku untuk terapi pustaka, penyiapan perangkat konseling kelompok).
Adapun penggunaan anggaran kegiatan layanan bimbingan konseling SMP Negeri 1
Kota Serang pada tahun pelajaran 2019/2020 dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Sumber Anggaran
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
2) Rencana Penggunaan Anggaran
NO KEGIATAN JUMLAH KET

1 Kunjungan rumah = 29 kls x12 bln x Rp 20000,- Rp 6,960,000

2 Penataran, Diklat, Workshop Guru Pembimbing Rp 500,000

3 Musyawarah Guru Pembimbing / MGP BK Rp 400,000

4 Pengembangan Program :

a. Penggandaan format/blanko kegiatan BK Rp 200,000

b. Pembaharuan data dan media informasi BK Rp 300,000

c. Penataan ruang kegiatan BK Rp 200,000

d. Pengadaan buku Pedoman Juklak/Juknis Kegiatan BK Rp 200,000

e. Penyediaan Instrumen Software BK Rp 1,000,000

f. Penyediaan brosur, liflet BK dan sejenisnya Rp 500,000

JUMLAH Rp 10.260.000

M. PENUTUP

Demkian program bimbingnan dan konseling SMP Negeri 1 kota serang tahun pelajaran
2020/2021 Kami berharap program ini dapat menjadi salah satu pijakan khususnya bagi
konselor dan umumnya seluruh komponen yang ada di sekolah. Kami yakin bahwa kami
tidak dapat bekerja sendiri, maka kerjasama dari seluruh pihak sangat kami harapkan.

Akhir kata segala kritik, masukan dan saran demi perbaikan program, maupun saat
pelaksanaan program sangat kami nantikan.Semoga Alloh SWT memudahkan setiap rencana
dan langkah baik kita. Amiin Ya Rabbal allamiin

Serang , 13 Juli 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

MUNDAKIR, M,Pd DEDEH MAYASARI, S.Pd


NIP. 19660713 199412 1 002 NIP. 19870122 201101 2002

Anda mungkin juga menyukai