Anda di halaman 1dari 3

PROSES KASUS PERDATA

TENTANG PELANGGARAN PERJAJIAN

JUAL BELI TANAH

Perjanjian penjualan sebidang tanah,

Berlokasi di Umbul Kiyam, Sukadana Darat, Lampung Timur, dalam perjanian yang dilakukan pada hari
Selasa Tanggal 19 Juli 2022 Pukul 14.00 wib Telah di sepakati tentang perjanjian jual beli satu bidang
tanah, atasnama Muhammad Dachlan Yang seterusnya disebut Pihak Pertama.
dan adapun Pihak pembeli dengan atasnama Hendra Wijaya yang seterusnya disebut Pihak Kedua.

Perjanjian yang disepakati dalam hal pembelian sebidang tanah adalah sebagai berikut ;

01. Pihak Pertama menjual sebidang tanah dengan nominal RP 800.000.000,- Terbilang (Delapan Ratus
Juta Rupiah)

02. Pihak Kedua Menyetujui dengan nominal tersebut, dan memberikan tanda jadi berupa, satu unit
mobil New Brio E AT 2020 Warna Putih, BE 1699 NF Dengan Nominal Rp 100.000.000,- Terbilang
(Seratus Juta Rupiah), yang di setujui oleh Pihak Pertama. Dan sisanya akan dibayarkan pada Tanggal
19, Juli 2023 atau Satu Tahun dari Perjanjian yang dibuat, Senial Rp 700.000.000,-Terbiang (Tuju Ratus
Juta Rupiah)

03. Pihak Pertama Mengajukan Penebusan Tanah yang sebelumnya telah di jual kepada pihak kedua
atas nama DHARMA AMALIA Dengan NO SHM 00367 Sebesar Rp 160.000.000 Terbilang (Seratus Enam
Puluh Juta Rupiah) di potong dari sisa penjualan tanah menjadi Rp 540.000.000 Terbilang (Lima Ratus
Empat Puluh Juta)

Dari perjanjian kesepakatan diatas terdapat Pelanggaran yang dilakukan Pihak Kedua Terhadap
perjanjian Nomor 03, Dalam waktu yang dijanjikan tidak ada itikad pembayaran dan konfirmsi kepada
Pihak Pertama, Hingga dengan saat ini. Mengacu pada pasal KUH Perdata Selanjutnya, berdasarkan isi
Pasal 1243 KUH Perdata, setidaknya terdapat 3 unsur wanprestasi, yaitu: ada perjanjian; ada pihak yang
ingkar janji atau melanggar perjanjian; dan. telah dinyatakan lalai, namun tetap tidak melaksanakan isi
perjanjian.
Dalam wanprestasi biasanya perjanjian terlebih dahulu dilakukan/dibuat karena dari perjanjian jual beli
inilah yang nantinya akan dapat menimbulkan wanprestasi. Tentunya dalam membuat suatu perjanjian
antara kedua belah pihak harus selalu berpedoman pada Pasal 1320 KUH Perdata, mengenai syarat
sahnya suatu perjanjian jual beli adapun keempat syarat yang harus dipenuhi, yaitu kesepakatan para
pihak untuk mengikatkan dirinya, kecakapan para pihak untuk bertindak/membuat suatu perjanjian jual
beli,suatu pokok persoalan tertentu, suatu sebab yang tidak terlarang. Dari keempat persyaratan untuk
melakukan perjanjian yang sah inilah, bila dilanggar oleh pihak pembeli dapat menimbulkan terjadinya
wanprestasi dan kerugian yang dialami pihak penjual dalam suatu perjanjian jual beli yang dibuat oleh
para pihak berdasarkan kesepakatan bersama.

Dalam kejadian ini, selama waktu yang dijanjikan berjalan, lahan yang di beli dalam perjanjian
ini, Pihak Kedua sudah di lakukan penggarapan PENGGALIAN BATU, Tampa izin dan kuasa Pihak
Pertama. yang mengakibatkan kerugian materil untuk Pihak Pertama, dan dari hasil penggalian batu
tersebut Pihak Kedua mendapat keuntungan.

Tindakan ini tidak ada didalam perjanjian yang di sepakati kedua belah pihak sebagiamana terlampir
diatas.

mengacu pada Pasal 1366 KUH Perdata, Bila pihak pembeli melakukan wanprestasi dan mengakibatkan
kerugian kepada pihak penjual karena kelalaian dari pihak pembeli, maka yang menentukan bahwa
setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya, tetapi juga
untuk kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau kekurang hati-hatian.

Dalam melakukan upaya pelanggaran hukum diatas, Pihak Pertama memberi gugatan kepada Pihak
Kedua Sebagai berikut :

No 1. Upaya Pelanggaran perjanjian jual beli yang di sepakati di awal.

No 2. Upaya mendapatkan keuntungan dari tanah dan seisinya untuk kepentingan pribadi.

No 3 Upaya penguasaan aset milik orang lain dengan tipu daya.

No 4 Adanya Pelanggaran di luar perjanjian yang disepakati Pihak Pertama, yang bersifat
menguntungkan Pihak Kedua

Kesimpulan
Pihak Pertama menuntut penyelesaian pembayaran jual beli tanah dengan nominal terlampir, dengan
waktu yang di sepakati pada keputusan mediasi. adapun kerugian kerugian materil dan non materil yang
di alami oleh Pihak Pertama, yang disebabkan oleh Pihak Kedua dapat di timbang dan diputuskan pula
saat proses mediasi.

Dakwaan diatas memiliki dasar dan bukti perjanjian awal yang disepakati keduabelah pihak akan
terlampir pada saat pembuktian sidang dan sebagai lampiran laporan gugatan pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai