Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

Yang bertandatangan dibawah ini para pihak masing - masing :

EKA LAZUARDI TIRTHA, SH : Laki – laki, kl. 58 tahun, Advokat, bertempat tinggal di
Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan
Negara, Kabupaten Jembrana.

Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa Ni Nyoman Subrati, berdasarkan Akta Kuasa Untuk
Menjual Nomor 01 Tanggal 06 Januari 2016 yang dibuat oleh dan dihadapan I Dewa Nyoman
Atmaja, SH. Notaris di Negara
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Bersama ini bersepakat mengadakan perjanjian jual beli tanah dengan,


DEWA PUTU BUDIARSA : Laki – laki, kl. 64 tahun, Swasta, bertempat tinggal di
Lingkungan Kuwum, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan
Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Dengan isi perjanjian sebagai berikut :

Pasal 1
Bahwa Pihak Pertama sebagai Penjual dan Pihak Kedua sebagai Pembeli bersepakat melakukan
jual beli atas tanah sertifikat hak milik nomor 782/Yeh Sumbul, atas nama Ni Nyoman Subrati,
luas tanah 12.430 M2, letak tanah di Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten
Jembrana, Provinsi Bali. Gambar Situasi tanggal 27 Juni 1988 nomor 2148/1988 sebagaimana
tercantum dalam sertifikat tanah tersebut yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Jembrana, Provinsi Bali tertanggal 27 Juni 1988.

Pasal 2
Bahwa harga tanah disepakati sebesar Rp. 16.000.000,- ( enam belas juta rupiah ) per are,
sehingga harga tanah keseluruhan disepakati dibulatkan seharga Rp. 2.000.000.000,- ( dua miliar
rupiah ) bersih, sebagai uang yang diterima oleh Pihak Pertama tanpa pengurangan apapun
( keseluruhan biaya, pajak, administrasi jual beli dan komisi makelar ditanggung Pihak Kedua ).

Pasal 3
Bahwa pembayaran pertama sebesar Rp. 200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah ) diberikan oleh
Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara tunai pada hari ini. Pembayaran selanjutnya akan
dilaksanakan secara bertahap dan dengan perjanjian paling lambat 12 ( dua belas ) bulan
terhitung sejak perjanjian ini dibuat keseluruhan harga tanah harus telah dibayar lunas oleh Pihak
Kedua. Jika setelah jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2024 pembayaran lunas belum dilakukan
maka keseluruhan pembayaran yang telah dilakukan menjadi hangus dan menjadi hak Pihak
Pertama yang tidak dapat dituntut kembali.

Pasal 4
Bahwa para pihak tidak akan membatalkan perjanjian jual beli ini. Untuk menyatakan keseriusan
para pihak, apabila karena satu dan lain hal salah satu atau kedua belah pihak menyatakan
pembatalan maka pihak yang menyatakan pembatalan termaksud dikenakan pinalti harus
mebayar kepada pihak yang terkena pembatalan berupa uang ganti kerugian sebesar Rp.
1.000.000.000,- ( satu miliar rupiah ) yang harus dibayarkan dengan seketika dan tanpa syarat
kepada pihak yang terkena pembatalan. Apabila yang menyatakan pembatalan adalah Pihak
Kedua maka dikenakan pinalti tambahan berupa keseluruhan pembayaran yang telah dilakukan
sebelumnya menjadi dan dinyatakan hangus.

1
Pasal 5
Bahwa pembayaran terakhir dan atau pelunasan jual beli tanah ini dilakukan dihadapan Notaris –
PPAT bersamaan pada saat penanda tanganan Akta Jual Beli.

Demikian surat perjanjian ini dibuat berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Guna
menegaskan kesepakatan termaksud para pihak memberikan tanda tangannya dibawah ini.

Negara, 26 Juni 2023


Pihak Kedua Pihak Pertama

DEWA PUTU BUDIARSA EKA LAZUARDI TIRTHA, SH

Saksi – saksi

EGA TAPAKUR TIRTA

DEWA KOMANG AGUS ALIT

Anda mungkin juga menyukai