Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

Pengadaan Perangkat Lunak Application Performance Monitoring (APM)

TA. 2023

I. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2021 tentang pelayanan perizinan

berusaha terintegrasi secara elektronik, pemerintah berupaya melakukan percepatan dan

peningkatan penanaman modal dan berusaha di Indonesia. Perizinan Berusaha Terintegrasi

Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) adalah perizinan berusaha yang

diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan Lembaga, gubernur,

atau bupati/ wali kota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

Sistem OSS merupakan sistem yang memberikan layanan selama 24 jam setiap harinya

(Perizinan Berusaha diterbitkan setiap hari termasuk Sabtu, Minggu dan hari libur) untuk

memenuhi kebutuhan investor dalam mengurus perizinan berusaha dan mendukung

aparatur Pemerintah untuk melakukan pelayanan dan pengawasan terhadap proses

perizinan berusaha.

Untuk mendukung kelancaran dan operasional OSS RBA maka perlu adanya pengadaan

lisensi perangkat lunak yang mampu melakukan monitoring performance untuk Sistem

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Kementerian Investasi/ BKPM. Maka dari itu

Kementerian Investasi/ BKPM perlu menerapkan perangkat lunak untuk menunjang

manajeman performa aplikasi yang dapat memberikan visibilitas serta Analisis penyebab

permasalahan (root cause analysis) terhadap kendala layanan aplikasi secara menyeluruh

(end to end) dari pengguna (end user) sampai dengan aplikasi, sehingga jika terjadi

permasalahan pada sistem layanan aplikasi tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk

mengidentifikasi permasalahan dan estimasi downtime dapat diminimalisir dalam proses

pemulihannya akibat dari kurangnya visibilitas dan management layanan aplikasi secara

menyeluruh.
II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah mengadakan perangkat lunak Application

Performance Monitoring guna mempermudah dalam proses identifikasi dan analisis akar

permasalahan (Root Cause Analysis) sehingga mempercepat dalam proses penanganan

gangguan layanan Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Di Kementerian Investasi/

BKPM.

III. SASARAN, OUTPUT DAN OUTCOME.

Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengadaan perangkat

lunak Application Performance Monitoring yang diperuntukan untuk Sistem Perizinan

Berusaha Berbasis Risiko di Kementerian Investasi/ BKPM.

Output dari kegiatan ini adalah tersedianya perangkat lunak Application Performance

Monitoring untuk Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Kementerian Investasi/

BKPM.

Outcome dari kegiatan ini adalah adanya Lisensi perangkat lunak Application Performance

Monitoring yang mampu memonitoring dan mempermudah dalam proses identifikasi dan

analisis akar permasalahan (Root Cause Analysis) guna mendukung proses penanganan

gangguan layanan Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Kementerian Investasi/

BKPM.

IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi.

1. Pembelian Lisensi Perangkat Lunak Application Performance Monitoring

Melakukan pengadaan perangkat lunak Application Performance Monitoring sebagai

berikut:

No Unit Pekerjaan Jumlah Satuan


Lisensi Perangkat Lunak Application Performance
1 Monitoring, Host Units - Term 1 Tahun 38 Host Unit
2 Lisensi Digital Experience Monitoring, Term 1 Tahun 3 DEM Unit
2. Melakukan pengadaan seluruh kebutuhan lisensi dan melakukan serah terima lisensi

dengan pihak Kementerian Investasi/ BKPM.

3. Melakukan rapat pendahuluan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

4. Managed Services dan Maintenance Perangkat Lunak yang meliputi:

1) Analisis Kebutuhan Rancangan Application Performance Monitoring

a) Melakukan pengumpulan informasi dan review untuk standar environment serta

kebutuhan implementasi perangkat lunak Application Performance Monitoring di

Kementerian Investasi

b) Melakukan assessment dan menganalisa status infrastruktur yang telah ada

c) Melakukan diskusi arsitektur dan penentuan konfigurasi parameter monitoring

d) Review dan Diskusi dokumen perencanaan teknis

2) Instalasi dan Konfigurasi Perangkat Lunak Application Performance Monitoring

a) Instalasi Perangkat Lunak Application Performance Monitoring

b) Patch System dan instalasi client untuk mengecek koneksi dan sistem berjalan

dengan baik

c) Deployment dan konfigurasi manage server dan active agent

d) Konfigurasi agent

e) Testing agent, instalasi agent dan deploy agent

f) Pembuatan dashboard

g) Konfigurasi alert notifikasi

3) Dokumentasi Implementasi Perangkat Lunak Application Performance Monitoring

a) User guide penggunaan perangkat lunak

b) Dokumentasi instalasi dan konfigurasi perangkat lunak

c) Dokumen hasil Test/ Uji Fungsi perangkat (User Acceptance Test)

4) Pelatihan Perangkat Lunak Application Performance Monitoring

5) Preventive Maintenance Perangkat Lunak Application Performance Monitoring yang

meliputi:
a) Pemantauan agent dan lingkungan perangkat lunak Application Performance

Monitoring

b) Melakukan monitoring dan pengecekan terhadap error log pada komponen

utama dan melaporkan error log yang terjadi serta memberikan solusi perbaikan

c) Melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi komponen utama

d) Melakukan pengecekan proses dan service yang berjalan

e) Melakukan pengecekan terhadap pengunaan/utilisasi dari resource server

f) Melakukan pengecekan terhadap konfigurasi

g) Menginformasikan apabila terdapat minor update/ fix/ patch dari Perangkat

Lunak Application Performance Monitoring beserta melakukan intalasi dari minor

update/fix/ patch apabila dibutuhkan

h) Menyampaikan laporan pemeliharaan setiap bulan dalam waktu periode

pekerjaan.

6) Corrective Maintenance Perangkat Lunak Application Performance Monitoring

Pemeliharaan Corrective memberikan dukungan khusus untuk setiap modul

Perangkat Lunak Application Performance Monitoring, Hal Ini mencakup kebutuhan

berikut:

a) Menyelidiki dan mengatasi masalah untuk mengidentifikasi penyebab masalah

b) Memberikan solusi sementara untuk memulihkan operasi layanan ke level yang

disetujui dengan sesegera mungkin.

c) Membuat log/event setiap permasalahan yang terjadi dan mendokumentasikan

solusinya.

d) Mengeskalasi insiden ke principal apabila terkait dengan permasalahan pada sisi

perangkat lunak.

e) Membantu pihak Kementerian Investasi/ BKPM untuk meningkatkan performa

dari komponen perangkat lunak

f) Menyampaikan laporan corrective maintenance setiap kejadian dalam waktu

periode pekerjaan.
g) Dukungan Teknis khusus siaga 24x7 dengan Remote atau Onsite Support jika

dibutuhkan.

7) Melaksanakan alih teknologi terkait dengan Application Performance Monitoring dan

Digital Experince Monitoring

V. PERSYARATAN/ KUALIFIKASI PELAKSANA PEKERJAAN

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:

1. Memiliki tenaga ahli yang bersertifikat sesuai dengan perangkat lunak Application

Performance Monitoring yang diadakan dan tenaga ahli lainnya sebagai berikut.

No Posisi Spesifikasi Teknis / Tugas

1 Tenaga Ahli • Memiliki latar belakang minimal S1/ D4/ setara


Application Teknik Informatika/ Teknik Komputer / Matematika
Performance
Monitoring • Pengalaman minimal 5 (Lima) tahun

( 1 orang ) • Memiliki sertifikat sesuai dengan lisensi perangkat


lunak yang diadakan
• Mempunyai keterampilan komunikasi yang solid,
pemahaman mengenai monitoring performance
aplikasi
• Mempunyai kemampuan untuk melakukan
Instalasi dan Konfigurasi Perangkat Lunak
Monitoring Performance
• Memiliki kemampuan teknis dalam menangkap
dan menganalisis temuan/ anomaly pada aplikasi
yang tertangkap oleh perangkat lunak monitoring
performance
• Memiliki kemampuan Preventive dan Corrective
Maintenance Perangkat Lunak Application
Performance Monitoring dan membuat log/ event
setiap permasalahan yang terjadi
• Memiliki Sertifikat sesuai dengan perangkat lunak
yang diadakan

2 Tenaga Ahli IT • Memiliki latar belakang minimal S1/ D4/ setara


Solution Architect Teknik Informatika/ Komputer
( 1 orang ) • Pengalaman minimal 3 (tiga) tahun
• Memiliki sertifikat Fundamental Knowledge of IT
Architecture (BITAF)
• Memahami konsep arsitektur IT dengan baik
• Mampu melakukan analisis Kebutuhan
Rancangan Monitoring Performance Aplikasi
• Memiliki sertifikat BITAF sebagai pendukung
pemahaman arsitektur teknologi informasi

2. Melampirkan surat dukungan dari principal.

3. Memberikan jaminan perangkat lunak yang diadakan selama lisensi perangkat lunak

masih berlaku.

4. Pekerjaan ini dapat diikuti oleh perusahaan kecil yang memiliki kompetensi teknis untuk

dapat menyelesaikan pekerjaan.

VI. JADWAL WAKTU

Pelaksanaan kegiatan ini diselesaikan dalam kurun waktu (Delapan) bulan termasuk

pengadaan lisensi dan Layanan manage services dan maintenance Perangkat Lunak

Application Performance Monitoring.

VII. RINCIAN BIAYA

Estimasi biaya untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 3.366.630.000,- (tiga milyar

tiga ratus enam puluh enam juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah) sudah termasuk pajak.

Anggaran tersebut dibiayai APBN (rupiah murni).

Jakarta,

Direktur Sistem Layanan Elektronik,

Infrastruktur dan Jaringan

Mochammad Firdaus
Lampiran

A. Spesifikasi Teknis Kebutuhan Perangkat Lunak


Seluruh spesifikasi lisensi tercantum dibawah ini adalah minimum atau setara yang
dipersyaratkan:

Capabilitiy Feature Description

Karakteristik Instalasi agent dengan otomatis


Agent APM tanpa konfigurasi manual untuk
teknologi berbasis microservices.
Agent dapat di instalasi untuk skala
besar secara cepat dan bisa
dilakukan dengan metoda
otomatis.
Kemudahan agent untuk
maintenance termasuk
update/fixes/patches secara
otomatis.
Aplikasi berbasis container Kemampuan agent untuk
mendeteksi pods/container secara
otomatis dan mengenali update
pods secara real-time yang scale
up/scale down, add atau delete.
Kemampuan agent untuk
memonitor semua vertical
komponen dari host, network,
proses, services di setiap
host/server.
Monitoring Agent supported Server Agent harus mampu diinstall pada
Infrastruktur host Operating System Linux dan Windows Server.
/server
Kemampuan monitor infrastruktur Solusi harus mampu monitor
infrastruktur (CPU, Memory, Disk,
NIC, interface proses, availability).
Kemampuan untuk monitor Solusi mampu memiliki
network komunikasi infrastruktur kemampuan untuk monitor network
server ke server (Retransmission, connectivity each
machine, traffic, and availability).
Kemampuan deep Analisa CPU Mampu menyediakan informasi
CPU di konsumsi oleh service
request, background threads dan
garbage collection sehingga dapat
mengoptimalkan coding.
Kemudahan instalasi di host Solusi dapat melakukan instalasi
server secara cepat dan otomatis untuk
instalasi agent di host baru atau
jika ada perpindahan agent ke host
lain yang di monitor.
Front-End Supported Application Type Mampu memonitor front-end
aplikasi dengan mobile dan web
based.
Application Kinerja Index Mampu memberikan indeks
performansi aplikasi.
User Session Mampu mendeteksi setiap session
yang dilakukan oleh user.
Error and Slowness Detection Mampu mendeteksi error dan
slowness yang terjadi.
Application Agent support teknologi atau Agent harus mampu melakukan
Performance bahasa pemograman monitoring pada berbagai macam
Monitoring (APM) teknologi/ bahasa pemograman.
Zero impact di aplikasi layer Solusi tidak melakukan changes
terhadap start up script pada
aplikasi.
Monitor Proses Solusi mampu monitor proses
(contohnya: JVM metric/ .Net
metric).
Monitor Transaksi dan service Solusi mampu monitor transaksi
dan service (contoh: response
time, error, throuput from transaksi
& visibility dan log).
Monitor Database Solusi mampu monitor database
dengan response time, error,
throuput – SQL call dari aplikasi.
Error / Exception Mampu mendeteksi error atau
exception yang dihasilkan oleh
aplikasi hingga ke level coding.

Function Latency Mampu mendeteksi dan merekam


setiap latency/response time pada
setiap panggilan.

Kemampuan APM dan AI Solusi APM memiliki build in fitur AI


Artificial secara satu kesatuan.
Intelligence (AI)
Kemampuan korelasi aplikasi dan Solusi mampu untuk
infrastruktur host/server mengkorelasikan secara otomatis
terhadap hubungan secara vertical
stack (contoh: hubungan antar
Datacenter <-> HOST <->
Processes <-> Services) dan
horizontal stack (contoh: hubungan
antar service dans service, proses
dan proses atau host dan host).
AI on Premise Built in AI di On Premise/ data
centre.
Kemampuan deteksi masalah Mampu menentukan dan
secara otomatis mendeteksi masalah secara
otomatis terhadap
kinerja/performance.
Kemampuan otomatis Root Memiliki kemampuan mengkorelasi
Cause Analisa dan anomaly antara transaksi, kinerja di dalam
kinerja aplikasi data center, yang terdiri dari
Infrastruktur, server web, server
aplikasi, dan database.
Deteksi penurunan service/spike Solusi harus memiliki kemampuan
untuk mendeteksi penurunan/
spike pada servis / panggilan pada
transaksi.
Log Analytic Mampu menangkap log file
informasi penting mengenai kondisi
suatu system hingga masalah yang
terjadi pada system tersebut.
Visual Resolution Memiliki kemampuan visual
resolution dan playback dari setiap
setiap issue dan root cause
analysis yang dideteksi oleh AI.
User Interface and Flow Map / Topology Diagram Memiliki diagram yang mampu
Dashboard memvisualisasikan semua
komponen di dalam sistem secara
horizontal dan vertical dan
korelasinya secara otomatis, tanpa
konfigutasi manual dan real time.
Horizontal: service to service,
process to process
Vertical: Services, process, host,
data centre location.
Custom Dashboard Solusi dapat menyediakan custom
dashboard yang dinamis secara
real-time.
Custom Chart Mampu membuat chart baru yang
menampilkan sudut pandang yang
berbeda dari data yang sudah
dikoleksi.
Alert dan Incident Alert Memiliki fitur notifikasi ketika terjadi
Notifikasi sebuah insiden atau anomaly
terjadi
Mengurangi jumlah alert dari setiap
event menjadi suatu kesimpulan
problem/issue
Otomatis Baseline/ treshold Memiliki threshold yang sudah
didefinisikan berdasarkan rules
tertentu atau berdasarkan baseline
otomatis yang dimiliki oleh AI
engine.
Real User Korelasi front end dan back end Dapat menggambarkan korelasi
Monitoring satu rangkaian setiap transaksi
atau session dari front end mobile
atau browser sampai dengan ke
backend server, termasuk korelasi
impact terhadap user Ketika APM
mendeteksi issue.
Kemudahan instalasi Kemampuan dalam dentifikasi
secara otomatis terhadap system
virtualisasi, container, worker
secara cepat tanpa konfirguasi
secara manual scripting.

Support Service Feature Live Chat dengan Memiliki feature live chat ke
Support Secara langsung dari technical support secara langsung
GUI Console dari console untuk memudahkan
jika memiliki pertanyaan, tanpa ada
penambahan cost.

Anda mungkin juga menyukai