Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Tapak Suci
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Tapak Suci
BAB IV : KEANGGOTAAN
Pasal 7 : Keanggotaan
BAB XV : PEMBUBARAN
Pasal 39 : Pembubaran
MUQADDIMAH
“Allah .tidak ada Tuhan ( yang bberhak disembah ) melainkan DIA Yang Hidup , Kekal lagi
terus menerus mengurus ( makhluq NYA ) . Tidak mengantuk dan tidak tidur .
Kepunyaannya apa yang di langit dan di bumi .Tiada yang dapat member syafaat disisi Allah
tanpa izin NYA. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka ,
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki NYA
.
Kursi ( Ilmu , Kekuasaan ) Allah meliputi langit dan bumi . Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya , dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” . ( Q.S. Al-Baqarah ayat 255
)
” Dan sediakanlah untuk ( melawan ) mereka , apa-apa yang kamu bisa dari kekuatan dan
dari persediaan kuda-kuda yang bisa kamu takutkan dengannya akan musuh ALLAH dan
musuh kamu . Dan ( musuh ) lain dari mereka yang kamu tidak tahu ( tetapi ) ALLAH
mengetahui mereka , karena apa-apa yang kamu belanjakan di jalan ALLAH akan
disempurnakan ( ganjarannya ) kepada kamu , dan kamu tidak akan dianiaya ”
( Q.S. Al-Anfal ayat 60 ) .
Bahwa sesungguhnya Pencak Silat adalah Seni Beladiri Indoensia, yang merupakan Budaya
Bangsa yang luhur dan bermoral, perlu dilestarikan dan dikembangkan serta dijaga dari
pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai nilai luhur ajaran yang terkandung
didalamnya.
Pasal 1
Nama
Organisasi ini adalah Perguruan Seni Bela Diri Indonesia bernama TAPAK SUCI Putera
Muhammadiyah disingkat TAPAK SUCI
Pasal 2
Asas dan Sifat
1. TAPAK SUCI berasas Islam bersumber pada Al-Quran dan As-sunnah, berjiwa
persaudaraan, beradadibawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah, berstatus
organisasi otonom
2. Ajaran Pencak Silat bersumber pada aliran TAPAK SUCI yang bersih dari pengaruh
syirik dan menyesatkan.
Pasal 3
Waktu
TAPAK SUCI didirikan di Jogjakarta pada tanggal 10 Rabi’ulawwal 1383 Hijriyah bertepatan
dengan tanggal 31 Juli 1963 Miladiyah untuk waktu yang tidak ditentukan
Pasal 4
Tempat Kedudukan
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI berkedudukan di tempat berdirinya, mempunyai wilayah dan
daerah di Indonesia serta Perwakilan di Luar Negeri.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 5
Maksud dan Tujuan
Pasal 6
Usaha
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Keanggotaan
BAB V
DEWAN GURU TAPAK SUCI
Pasal 8
Dewan Guru
BAB VI
SUSUNAN, PENETAPAN, PIMPINAN DAN KETENTUAN
LUAR BIASA ORGANISASI, SERTA LEMBAGA TAPAK SUCI
Pasal 9
Susunan Organisasi
Pasal 10
Penetapan Organisasi
Penetapan Pimpinan Daerah dan Pimpinan Wilayah serta Perwakilan Wilayah Luar Negeri
dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan dan disahkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 11
Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI adalah pimpinan tertinggi yang memimpin TAPAK SUCI
secara keseluruhan dan bertanggungjawab ke luar dan ke dalam
2. Personalia Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dibentuk oleh 9 (sembilan) orang formatur
yang dipilih oleh Muktamar, untuk masa bakti 5 (lima) tahun
3. 9 (sembilan) orang terpilih dalam Muktamar TAPAK SUCI ditetapkan sebagai
personalia Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dan sebagai formatur untuk menyusun
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
4. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat
TAPAK SUCI
5. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dapat menyempurnakan jumlah personalianya apabila
dipandang perlu dengan mengusulkannya kepada Tanwir
6. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian termasuk Ketua Dewan
Guru, Pimpinan Departemen, dan Anggota Pleno
7. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI disyahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
8. Pimpinan Pusat diwakili oleh Ketua Umum atau salah seorang Ketua bersama
Sekretaris Umum atau salah seorang Sekretaris, mewakili TAPAK SUCI untuk
tindakan di dalam dan di luar pengadilan
9. Persyaratan sebagai Pimpinan Pusat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 12
Pimpinan Wilayah
Pasal 13
Perwakilan Wilayah
1. Pimpinan Perwakilan Wilayah berkedudukan di setiap Negara di luar Indonesia ,
sebagai pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional .
2. Persoanlia Pimpinan Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI dibentuk melalui 3 ( tiga )
orang formatur yang dipilih oleh Musyawarah Perwakilan , untuk masa bakti 5 (lima )
tahun .
3. 3 ( tiga ) orang terpilih dalam Musyawarah Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI
ditetapkan sebagai personalia Pimpinan Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI dan sebagai
formatur untuk menyusun Pimpinan Perwakilan Wilayah TAPAK SUCI .
Pasal 14
Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI berkedudukan di setiap Kota atau Kabupaten sebagai
pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional .
2. Persoanlia Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dibentuk melalui 5 ( lima ) orang formatur
yang dipilih oleh Musyawarah Daerah , untuk masa bakti 5 ( lima ) tahun .
3. 5 ( lima ) orang terpilih dalam Musyawarah Daerah TAPAK SUCI ditetapkan sebagai
personalia Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dan sebagai formatur untuk menyusun
Pimpinan Daerah TAPAK SUCI .
4. Salah satu personalia terpilih ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Daerah TAPAK
SUCI
5. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI terdiri dari Pimpinan Harian termasuk , Ketua Dewan
Pelatih , Pimpinan Bidang dan Anggota Pleno .
6. Pimpinan Daerah TAPAK SUCI disetujui dan disahkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK
SUCI .
7. Pimpinan Daerah diwakili oleh Ketua atau salah seorang unsur Ketua bersama
Sekretaris atau salah seorang unsur Sekretaris , mewakili TAPAK SUCI ditingkat
Daerah untuk tindakan didalam dan diluar Pengadilan .
8. Untuk melancarkan tugas operasional Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dapat
membentuk Cabang
9. Keberadaan Cabang ditetapkan oleh Pimpinan Daerah TAPAK SUCI dan dilaporkan
kepada Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI .
10. Persyaratan sebagai Pimpinan Daerah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga .
Pasal 15
Ketentuan Luar Biasa
Dalam hal-hal luar biasa yang terjadi berkenaan dengan ketentuan Pasal 11 sampai dengan
Pasal 14 Pimpinan Pusat dapat mengambil ketetapan lain yang akan diatur tersendiri dalam
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 16
Lembaga Pimpinan Pusat Tapak Suci
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 17
Bentuk Permusyawaratan
Pasal 18
Muktamar
1. Muktamar adalah musyawarah tertinggi TAPAK SUCI yang diadakan setiap 5 (lima)
tahun sekali atas undangan Pimpinan Pusat
2. Peserta Muktamar terdiri atas :
a. Anggota Pimpinan Pusat
b. Utusan Pimpinan Wilayah
c. Utusan Pimpinan Daerah
d. Utusan Pimpinan Perwakilan Wilayah
3. Acara dan ketentuan lain tentang Muktamar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
1. Muktamar Luar Biasa ialah Muktamar darurat , disebabkan oleh keadaan yang
membahayakan TAPAK SUCI atau kekosongan kepemimpinan , sedang Tanwir tidak
berwenang memutuskannya .
2. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat karena :
a. Keputusan Tanwir
b. Apabila sekurang-kurangnya 2/3 ( dua pertiga ) dari jumlah tingkat Pimpinan
yang mempunyai hak mengikuti Mukltamar menghendakinya .
3. Ketentuan mengenai Muktamar Luar Biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga .
Pasal 20
Tanwir
Pasal 21
Musyawarah Wilayah
2. Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari Personalia Pimpinan Wilayah dan utusan
Pimpinan Daerah
3. Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Wilayah diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
Pasal 22
Musyawarah Daerah
1. Musyawarah Daerah adalah musyawarah tertinggi ditingkat Daerah yang diadakan
setiap 5 (lima ) tahun sekali atas undangan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI .
2. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari personalia Pimpinan Daerah dan utusan
Pengurus Cabang .
3. Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah diatur dalam Anggarann
Rumah Tangga .
Pasal 24
Musyawarah Lain
Musyawarah lain menurut kebutuhan dapat dilaksanakan oleh semua tingkat pimpinan.
Pasal 25
Perubahan Keputusan Musyawarah
Perubahan keputusan musyawarah dapat dilakukan oleh musyawarah yang setingkat.
BAB VIII
RAPAT KERJA
Pasal 26
Rapat Kerja
1. Rapat Kerja TAPAK SUCI terdiri atas :
a. Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS
b. Rapat Kerja Wilayah disingkat RAKERWIL
c. Rapat Kerja daerah disingkat RAKERDA
2. Ketentuan tentang Rapat Kerja diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 27
Rapat Kerja Nasional
1. RAKERNAS merupakan Musyawarah Kerja Bidang yang diadakan menurut kebutuhan
atas undangan Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
2. Peserta RAKERNAS adalah personalia Harian Pimpinan Pusat dan Departemen yang
berkepentingan, wakil Pimpinan Wilayah, dan Wakil Pimpinan Daerah
Pasal 28
Rapat Kerja Wilayah
1. RAKERWIL adalah Musyawarah Kerja Wilayah yang diadakan menurut kebutuhan
atas undangan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
2. Peserta RAKERWIL adalah personalia Pimpinan Wilayah dan utusan Pimpinan Daerah
Pasal 29
Rapat Kerja Daerah
1. RAKERDA adalah Musyawarah Kerja Daerah yang diadakan menurut kebutuhan atas
undangan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
2. Peserta RAKERDA adalah personalia Pimpinan Daerah dan utusan Cabang
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 30
Lambang
Pasal 31
Atribut
1. SERAGAM LATIHAN, celana dan baju warna merah, strip kuning pada leher, lengan
dan kaki. Potongan kurung. Atribut menurut ketingkatannya, kuning, biru, hitam
dengan melati coklat, merah, hitam. Untuk Putri dengan Jilbab hitam
2. SERAGAM WASIT JURI, celana dan baju warna kuning, potongan kurung dengan
sabuk dan kaos tangan sesuai dengan warna sudut pertandingan
3. BENDERA, atribut yang berupa bendera harus mencantumkan Lambang TAPAK SUCI
secara lengkap dengan tulisan tingkat pimpinan masing-masing
4. ATRIBUT LAIN, dapat dibuat sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Atribut TAPAK
SUCI
Fn.Word / MUKTAMAR XV - 2018 ANGGARAN DASAR / HAL - 11
Pasal 32
Perlengkapan Administrasi
BAB X
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 33
Pengertian
Yang dimaksud dengan keuangan dan kekayaan TAPAK SUCI ialah semua harta benda yang
diperoleh dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan
usaha, program, dan kegiatan TAPAK SUCI.
Pasal 34
Sumber
Keuangan dan kekayaan TAPAK SUCI diperoleh dari :
1. Iuran dan infaq anggota
2. Administrasi Ujian Kenaikan Tingkat
3. Sumbangan , zakat dan bantuan lain yang tidak mengikat
4. Badan Usaha yang diselenggarakan oleh TAPAK SUCI
BAB XI
PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN
Pasal 35
Pendidikan,Pembinaan dan Pengembangan
1. TAPAK SUCI memberikan pendidikan kepada Siswa danKader
2. TAPAK SUCI memberikan Pembinaan Khusus Kepelatihan kepada Kader
3. Materi Pendidikan dan pembinaan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
terdiri dari Al –Islam/Ke-Muhammadiyahan, Ilmu Pencak Silat, Pengetahuan
Organisasi, Kesehatan Olahraga, dan Kepelatihan.
Jenjang Pendidikan TAPAK SUCI terdiri dari, Tingkat Siswa dan Tingkat Kader
4. TAPAK SUCI meningkatkan pembinaan dan pengembangan Keilmuan kepada
Pendekar
5. Evaluasi pendidikan dan pengembangan TAPAK SUCI dilakukan dengan ujian.
Sedangkan prestasi dari pertandingan, perlombaan, kegiatan lain akan menjadi nilai
tambah
Fn.Word / MUKTAMAR XV - 2018 ANGGARAN DASAR / HAL - 12
BAB XII
SANKSI ORGANISASI
Pasal 36
Sanksi Organisasi
1. Sanksi Organisasi dapat dikenakan kepada Siswa , Kader , Pendekar dan semua
tingkat Pimpinan yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan :
1. Ajaran Agama Islam
2. Anggaran Dasar , Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lain yang berlaku
3. Undang-Undang Dasar dan Peraturan Perundangan lain yang berlaku di negara
Repulik Indonesia .
2. Sanksi Organisasi dikenakan melalui tahapan :
1. Tegoran tertulis
2. Peringatan tertulis
3. Pemberian sanksi
3. Ketentuan tentang pelaksanaan sanksi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga .
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 37
Anggaran Rumah Tangga
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan hal-hal yang dimaksudkan dalam Anggaran
Dasar serta mengatur hal hal lain yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar .
2. Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh Pimpinan Pusat berdasarkan Anggaran Dasar
dan disahkan oleh Tanwir
3. Dalam keadaan yang sangat memerlukan perubahan, Pimpinan Pusat dapat
mengubah Anggaran Rumah Tangga, dan perubahannya menjadi berkekuatan
hukum setelah mendapatkan persetujuan serta disyahkan oleh Tanwir
BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 38
Perubahan Anggaran Dasar
1. Anggaran Dasar dapat diubah oleh Muktamar yang mengagendakan perubahan
Anggaran Dasar
2. Anggaran Dasar dapat diubah apabila disetujui oleh suara terbanyak mutlak dari
jumlah anggota Muktamar
3. Perubahan Khusus Anggaran Dasar Bab I, Bab II, Bab III, dan Bab IX dapat
dilakukan Muktamar yang sedikitnya dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan
Daerah yang sah, dan perubahannya sah apabila diputuskan dengan 3/4 (tiga
perempat) suara dari jumlah anggota Muktamar yang hadir
Fn.Word / MUKTAMAR XV - 2018 ANGGARAN DASAR / HAL - 13
BAB XV
PEMBUBARAN
Pasal 39
Pembubaran
1. Pembubaran TAPAK SUCI hanya dapat dilakukan dengan keputusan Muktamar yang
diadakan khusus membicarakan pembubaran, sedikitnya dihadiri 3/4 (tiga
perempat) dari jumlah Pimpinan Daerah yang sah, dan pembubaran sah apabila
diputuskan dengan 3/4 (tiga perempat) suara dari jumlah anggota Muktamar yang
hadir
2. Dalam keadaan luar biasa Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat membubarkan
Perguruan Seni Beladiri TAPAK SUCI, dan pembubarannya sah apabila disetujui oleh
Tanwir Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Sesudah TAPAK SUCI dinyatakan bubar, segala hak miliknya menjadi milik
Persyarikatan Muhammadiyah
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 40
Penutup
1. Anggaran Dasar ini telah disahkan dan ditetapkan oleh Muktamar XV TAPAK SUCI
tahun 2018 yang berlangsung di Makasar pada tanggal 7 – 9 Jumadil Akhir 1439 H
bertepatan dengan tanggal 23 – 25 Pebruari 2018 M.
Pimpinan Pusat
Perguruan Seni Beladiri Indonesia
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
Pasal 1
LAMBANG DAN BENDERA
1. Lambang TAPAK SUCI sebagai yang dimaksud oleh Bab IX pasal 30 Anggaran Dasar TAPAK
SUCI adalah sebagai berikut :
2. Bendera TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH berbentuk persegi panjang berukuran dua
berbanding tiga berwarna dasar merah, bergambar lambang TAPAK SUCI sesuai Anggaran
Dasar di tengah, dan tulisan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH di bawahnya berwarna
kuning
3. Ketentuan lain yang menyangkut tentang penggunaan lambang dan bendera ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat
Pasal 2
KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan TAPAK SUCI terdiri dari :
a. Anggota Biasa , ialah anggota TAPAK SUCI berjenjang pendidikan Siswa
b. Anggota Penuh , ialah anggota TAPAK SUCI berjenjang pendidikan Kader atau Pendekar
c. Anggota Kehormatan, ialah anggota TAPAK SUCI yang diangkat sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Khusus tentang Anggota Kehormatan
Pasal 3
IKRAR ANGGOTA
Setiap Anggota Tapak Suci berkewajiban ber-Ikrar, memahami makna dan mengamalkan Ikrar
Anggota Tapak Suci sebagai berikut :
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
f. Anggota Pleno
Anggota Pleno sekurang - kurangnya 5 (lima) orang yang mempunyai keahlian
dalam satu bidang tertentu , memberikan masukan yang berhubungan dengan
Program Kerja kepada Departemen terkait baik diminta atau tidak diminta .
Anggota Plenosewaktu waktu bisa diperbantukan dalam Departemen tertentu
apabila terjadi kekosongan .
3. Tugas-tugas dan wewenang personalia Pimpinan Pusat diatur dalam Peraturan Khusus yang
diterbitkan oleh Pimpinan Pusat .
Pasal 7
PERSYARATAN, PENCALONAN DAN PEMILIHAN PIMPINAN PUSAT
1. Persyaratan Personalia Pimpinan Pusat
a. Anggota TAPAK SUCI bertingkat Pendekar, dibuktikan dengan Kartu Tanda
Anggota TAPAK SUCI
b. Anggota Muhammadiyah sekurang – kurangnya 3 (tiga) tahun dibuktikan
dengan Kartu Anggota Muhammadiyah
c. Pernah menjadi personalia Pimpinan Pusat atau Pimpinan Wilayah atau
Pimpinan Daerah atau Anggota Kehormatan TAPAK SUCI atau Anggota
Muhammadiyah .
d. Taat menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran Islam
e. Istiqamah terhadap prinsip – prinsip dasar perjuangan TAPAK SUCI
f. Berkepribadian kuat untuk menangkal masuknya faham – faham yang
menyesatkan
g. Memiliki akhlaq kepemimpinan dan dapat menjadi teladan utama dalam
TAPAK SUCI
h. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Pusat TAPAK SUCI tidak boleh
merangkap Pimpinan TAPAK SUCI di bawahnya
i. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Pusat TAPAK SUCI tidak boleh
merangkap Pimpinan TAPAK SUCI di bawahnya
j. Personalia Pimpinan Pusat TAPAK SUCI tidak boleh merangkap Pimpinan
Organisasi Politik untuk semua tingkat pimpinan kecuali atas ijin Pimpinan
Pusat TAPAK SUCI
k. Tidak merangkap pimpinan organisasi beladiri lainnya untuk semua tingkat
pimpinan
Pasal 9
SUSUNAN PIMPINAN WILAYAH
1. Susunan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Ketua Ketua
c. Sekretaris Umum dan 1 ( satu ) Sekretaris
d. Bendahara Umum dan 1 ( satu ) Bendahara
e. Anggota Pleno
f. Departemen
2. Ketua Ketua terdiri dari :
a. Ketua I merangkap Ketua Pendekar sebagai Koordinator dan membawahi
a.1. DepartemenKependekaran dan Keanggotaan
a.2. Departemen Pembinaan Keilmuan
a.3. Departemen Pembinaan Fisik dan Mental
a.4. Departemen Pembinaan Anggota
e. Anggota Pleno
Anggota Pleno sekurang - kurangnya 5 (lima) orang yang mempunyai keahlian
dalam satu bidang tertentu , memberikan masukan yang berhubungan dengan
Program Kerja kepada Departemen terkait baik diminta atau tidak diminta .
Anggota Plenosewaktu waktu bisa diperbantukan dalam Departemen / Bidang
tertentu apabila terjadi kekosongan .
Pasal 11
PIMPINAN PERWAKILANWILAYAH
1. Pimpinan Perwakilan Wilayah adalah pimpinan Tapak Suci setingkat Pimpinan Wilayah
tetapi memiliki wilayah geografis di Luar Negeri
2. Ketentuan tentang Pimpinan Perwakilan Wilayah akan diatur tersendiri dengan
Peraturan Khusus tentang Pimpinan Perwakilan Wilayah yang ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat
Pasal 15
MUKTAMAR
1. Muktamar adalah musyawarah tertinggi TAPAK SUCI yang diadakan setiap 5 ( lima) tahun sekali
atas undangan Pimpinan Pusat TAPAK SUCI .
2. Peserta Muktamar terdiri dari :
a. Personalia Pimpinan Pusat
b. 3 ( tiga ) orang utusan Pimpinan Wilayah ( Ketua Umum , Ketua Dewan Pendekar dan
utusan Pimpinan Wilayah)
c. 3 ( tiga ) orang utusan Pimpinan Daerah ( Ketua Umum , Ketua Dewan Pelatih dan
utusan Pimpinan Daerah )
d. 2 ( dua ) orang utusan Perwakilan Wilayah Luar Negeri
e. Peninjau diundang oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dan jumlahnya ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
Pasal 16
MUKTAMAR LUAR BIASA
1. Muktamar Luar Biasa diadakan berdasarkan keputusan Tanwir atas usulan Pimpinan Pusat dan
2/3 ( dua per tiga ) Pimpinan Wilayah .
2. Undangan dan acara Muktamar Luar Biasa dikirim kepada anggota Tanwir selambat-
lambatnya 1 (satu ) bulan sebelum Muktamar Luar Biasa berlangsung
3. Ketentuan pasal 15 berlaku bagi penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa
4. Muktamar Luar Biasa dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari anggota
Muktamar dan yang seharusnya hadir dan Keputusannya menjadi sah jika disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari yang hadir .
5. Muktamar Luar Biasa diusulkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mendapatkan
persetujuan / rekomendasi .
6. Keputusan Muktamar Luar Biasa TAPAK SUCI dilaporkan kepada Pimpinan Pusat
Muhammadiyah untuk mendapatkan pengesahan
Pasal 17
TANWIR
1. Tanwir adalah musyawarah tertinggi di bawah Muktamar yang diadakan oleh
Pimpinan Pusat menurut keperluan, sekurang – kurangnya 2 tahun sekali
2. Peserta Tanwir terdiri dari :
a. Personalia Pimpinan Pusat
b. KetuaUmum , Ketua Dewan Pendekar dan utusan Pimpinan Wilayah
c. Utusan Pimpinan Perwakilan Wilayah
3. Acara Tanwir adalah :
a. Evaluasi pelaksanaan program
b. Menetapkan peraturan – peraturan
c. Menetapkan kebijaksanaan Pimpinan Pusat
d. Menetapkan rancangan keputusan makalah Muktamar
e. Hal – hal yang dianggap perlu
Pasal 18
MUSYAWARAH WILAYAH
1. Musyawarah Wilayah adalah musyawarah tertinggi di tingkat Wilayah yang diadakan
setiap 5 (lima) tahun sekali atas undangan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
2. Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari :
a. Personalia Pimpinan Wilayah
b. 3 (tiga) orang utusan Pimpinan Daerah (Ketua Umum , Ketua Dewan
Pelatihdan utusan Pimpinan Daerah)
c. Musyawarah Wilayah mengundang Pimpinan Pusat
d. Peninjau diundang oleh Pimpinan Wilayah dan jumlahnya ditetapkan oleh
Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
Pasal 19
MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA
1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diadakan berdasarkan usulan dari 2/3 ( dua per tiga) anggota
Pimpinan Wilayah .
2. Undangan dan acara Musyawarah Wilayah Luar Biasa dikirim kepada personalia Pimpinan
Wilayah selambat-lambatnya 1 (satu ) bulan sebelum Musyawarah Wilayah Luar Biasa
berlangsung
3. Ketentuan pasal 18 berlaku bagi penyelenggaraan Musyawarah Wilayah Luar Biasa
4. Musyawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari
anggota yang seharusnya hadir yang seharusnya hadir dan Keputusannya menjadi sah jika
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari yang hadir .
5. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diusulkan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan
Pimpinan Pusat TAPAK SUCI untuk mendapatkan persetujuan / rekomendasi .
6. Keputusan Musyawarah Luar Biasa TAPAK SUCI dilaporkan kepada Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
untuk mendapatkan pengesahan
Pasal 20
MUSYAWARAH DAERAH
1. Musyawarah Daerah adalah musyawarah tertinggi ditingkat daerah yang diadakan setiap 5 ( lima
) tahun sekali atas undangan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI .
2. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari :
a. Personalia Pimpinan Daerah
b. 3 ( tiga ) orang utusan setiap Cabang
c. Musyawarah Daerah mengundang Pimpinan Wilayah
d. Peninjau diundang oleh Pimpinan Daerah , jumlah Peninjau ditetapkan oleh Pimpinan
Daerah TAPAK SUCI
4. Acara Musyawarah Daerah adalah :
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
b. Penyusunan Program Kerja Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
c. Pemilihan Personalia Pimpinan Daerah TAPAK SUCI melalui system formatur
d. Hal-hal lain yang dianggap perlu
Pasal 21
MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa diadakan berdasarkan usulan dari 2/3 ( dua per tiga) personalia
Pimpinan Daerah .
2. Undangan dan acara Musyawarah Daerah Luar Biasa dikirim kepada personaliaPimpinan Daerah
selambat-lambatnya 1 (satu ) bulan sebelum Musyawarah Daerah Luar Biasa berlangsung
3. Ketentuan pasal 20 berlaku bagi penyelenggaraan Musyawarah Daerah Luar Biasa
4. Musyawarah Daerah Luar Biasa dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari
anggota yang seharusnya hadir dan Keputusannya menjadi sah jika disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari yang hadir .
5. Musyawarah Daerah Luar Biasa diusulkan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan
Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI untuk mendapatkan persetujuan / rekomendasi .
6. Keputusan Musyawarah Daerah Luar Biasa TAPAK SUCI dilaporkan kepada Pimpinan Pusat
TAPAK SUCI untuk mendapatkan pengesahan / Keputusan
Pasal 22
RAPAT PLENO PIMPINAN TAPAK SUCI
1. Rapat Pleno Pimpinan TAPAK SUCI adalah forum musyawarah disemua tingkat Pimpinan
TAPAK SUCI yang diadakan sekurang-kurangnya 6 ( enam ) bulan sekali , atas undangan
Pimpinan TAPAK SUCI bersangkutan
2. Peserta Rapat Pleno Pimpinan Pusat TAPAK SUCI adalah semua personalia Pimpinan
Pusat TAPAK SUCI , Dewan Guru dan pihak pihak yang dianggap perlu .
3. Peserta Rapat Pleno Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI adalah semua personalia Pimpinan
Wilayah TAPAK SUCI dan pihak pihak yang dianggap perlu .
4. Peserta Rapat Pleno Pimpinan Daerah TAPAK SUCI adalah semua personalia Pimpinan
Daerah TAPAK SUCI dan pihak pihak yang dianggap perlu .
5. Acara Rapat Pleno adalah :
a. Laporan dan evaluasi pelaksanaan program
b. Penjadwalan pelaksanaan program
c. Lain – lain yang dianggap perlu
Pasal 23
RAPAT HARIAN PIMPINAN TAPAK SUCI
1. Rapat Harian Pimpinan TAPAK SUCI adalah forum musyawarah disemua tingkat
Pimpinan TAPAK SUCI yang diadakan sesuai kebutuhan , atas undangan Pimpinan
TAPAK SUCI bersangkutan
2. Peserta Rapat Harian Pimpinan Pusat TAPAK SUCI adalah semua unsur Ketua , semua
unsur Sekretaris dan semua unsur Bendahara .
3. Acara Rapat Harian adalah hal – hal yang bersifat umum baik organisasi maupun teknis
dan hal – hal lain yang bersifat mendesak .
Fn.Word / MUKTAMAR XV - 2018 ANGGARAN RUMAH TANGGA TS / HAL – 15
Pasal 24
RAPAT KERJA NASIONAL
1. Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) adalah forum musyawarah Pimpinan Pusat TAPAK
SUCI yang diadakan oleh Departemen bersangkutan , atas undangan Pimpinan Pusat
TAPAK SUCI
2. Peserta Rapat Kerja Nasional adalah :
a. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
b. Ketua Departemen yang bersangkutan Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
c. Ketua Departemen bersangkutan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI seluruh
Indonesia
3. Acara Rapat Kerja Nasional adalah :
a. Masalah Organisasi
b. Masalah Perguruan
c. Masalah Dana
4. Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat TAPAK SUCI atau
personil lain yang ditunjuk oleh Ketua Umum
Pasal 25
RAPAT KERJA WILAYAH
1. Rapat Kerja Wilayah ( Rakerwil ) adalah forum musyawarah Pimpinan Wilayah TAPAK
SUCI yang diadakan oleh Departemen bersangkutan , atas undangan Pimpinan Wilayah
TAPAK SUCI
2. Peserta Rapat Kerja Wilayah adalah :
a. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
b. Ketua Departemen yang bersangkutan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI
c. Ketua Bidang bersangkutan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI yang berada di
jajaran Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI bersangkutan .
3. Acara Rapat Kerja Wilayah adalah :
a. Masalah Organisasi
b. Masalah Perguruan
c. Masalah Dana
4. Rapat Kerja Wilayah dipimpin oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI atau
personil lain yang ditunjuk oleh Ketua Umum
Pasal 26
RAPAT KERJA DAERAH
1. Rapat Kerja Daerah ( Rakerda) adalah forum musyawarah Pimpinan Daerah TAPAK
SUCI yang diadakan oleh Bidang bersangkutan , atas undangan Pimpinan Daerah TAPAK
SUCI
2. Peserta Rapat Kerja Daerah adalah :
a. Personalia Pimpinan Harian Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
b. Ketua Bidang yang bersangkutan Pimpinan Daerah TAPAK SUCI
c. Utusan Cabang dari Pimpinan Daerah TAPAK SUCI bersangkutan
Fn.Word / MUKTAMAR XV - 2018 ANGGARAN RUMAH TANGGA TS / HAL – 16
Pasal 27
RAPAT DEPARTEMEN
1. Rapat Departemen Pimpinan TAPAK SUCI adalah forum musyawarah disemua tingkat
Pimpinan TAPAK SUCI yang diadakan oleh Departemen bersangkutan , atas undangan
Pimpinan TAPAK SUCI bersangkutan
2. Peserta Rapat Departemen Pimpinan TAPAK SUCI adalah :
a. Unsur Ketua , unsur Sekretaris dan unsur Bendahara
b. Ketua Departemen bersangkutan
c. Semua anggota Departemen bersangkutan .
Untuk tingkat Pimpinan Daerah TAPAK SUCI menyesuaikan dengan ketentuan diatas
3. Acara Rapat Departemen adalah :
a. Laporan dan evaluasi pelaksanaan program
b. Penyusunan Proposal dan Penjadwalan pelaksanaan program
c. Lain – lain yang dianggap perlu
Pasal 28
Pasal 29
KEDUDUKAN PIMPINAN WILAYAH
1. Kedudukan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI di Ibukota Provinsi
2. Luas lingkup Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI adalah seluas Provinsi dan sedikitnya
mempunyai 3 (tiga) kota atau kabupaten
3. Keberadaan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI ditetapkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK
SUCI
4. Keberadaan Pimpinan Wilayah TAPAK SUCI dilaporkan kepada Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah
5. Personalia Pimpinan Wilayah berdominisi di wilayah dalam Provinsi
6. Tanpa sepengetahuan dan izin Pimpinan Pusat, kegiatan Pimpinan Wilayah tidak
diperkenankan keluar dari wilayahnya
7. Dalam keadaan luar biasa Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dapat mengambil
ketetapan lain
Pasal 30
KEDUDUKAN PIMPINAN DAERAH
1. Dewan Guru TAPAK SUCI merupakan Lembaga Struktural Pimpinan Pusat TAPAK
SUCI
2. Jumlah personalia Dewan Guru TAPAK SUCI sebanyak 9 ( sembilan ) orang ,
terdiri dari 1 ( satu ) orang sebagai Ketua dan 8 ( delapan ) orang sebagai
anggota
3. Dewan Guru TAPAK SUCI diusulkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI dan
disahkan oleh Tanwir
4. Apabila terjadi seorang atau beberapa orang anggota Dewan Guru TAPAK SUCI
termasuk Ketua Dewan Guru berhalangan tetap , Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
dapat mengusulkan penggantinya dalam sidang Tanwir . Selama menunggu
keputusan sidang Tanwir , personil pengganti tersebut dapat menjalankan
tugasnya atas tanggung jawab Pimpinan Pusat .
5. Masa bakti Dewan Guru TAPAK SUCI sama dengan masa bakti Pimpinan Pusat
TAPAK SUCI
6. Keberadaan Dewan Guru TAPAK SUCI hanya ditingkat Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
Pasal 32
PENDEKAR KEHORMATAN
1. Yang dapat diangkat menjadi Pendekar Kehormatan TAPAK SUCI adalah seorang yang
karena jabatan, kedudukan dan keahliannya diperlukan oleh TAPAK SUCI. Bukti diri
sebagai Pendekar Kehormatan diberikan oleh Pimpinan Pusat, berupa :
a. Surat Keputusan Pengangkatan Pendekar Kehormatan
b. Tingkat Pendekar Kehormatan disesuaikan dengan jasa, jabatan / kedudukan
dan keahliannya
c. Atribut Pendekar Kehormatan
2. Pencalonan dan Pengangkatan Pendekar Kehormatan diatur dalam Peraturan Khusus
tentang Anggota Kehormatan yang ditetapkan Pimpinan Pusat
Pasal 34
PERATURAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN SISWA
Peraturan pendidikan dan latihan siswa diatur dalam Peraturan Khusus tentang Sistem
Pendidikan dan latihan Siswa yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 35
PERATURAN KENAIKAN TINGKAT SISWA
1. Untuk melakukan evaluasi hasil pendidikan dan latihan pada jenjang siswa dilakukan
Ujian Kenaikan Tingkat Siswa
2. Peraturan Ujian Kenaikan Tingkat Siswa diatur dalam PeraturanKhusus .tentang Ujian
Kenaikan Tingkat Siswa yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Pasal 36
PENDIDIKAN DAN LATIHAN KADER
1. Perguruan TAPAK SUCI memberikan pendidikan dan latihan untuk Kader
2. Jenjang pendidikan Kader terdiri atas 5 (lima) tingkat yaitu :
a. Tingkat Kader Dasar
b. Tingkat Kader Muda
c. Tingkat Kader Madya
d. Tingkat Kader Kepala
e. Tingkat Kader Utama
3. Materi Pendidikan dan latihan Kader meliputi
a. Al – Islam dan Ke-Muhammadiyah-an
b. Ilmu Pencak Silat
c. Pengetahuan Organisasi
d. Pembinaan Fisik dan Mental
e. Kesehatan Olah Raga
f. Kesehatan Olah Raga
Pasal 37
PERATURAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN KADER
Peraturan pendidikan dan latihan Kader diatur dalam Peraturan Khusus tentang Sistem
Pendidikan Latihan Kader yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 38
PERATURAN KENAIKAN TINGKAT KADER
1. Untuk melakukan evaluasi hasil pendidikan dan latihan pada Kader dilakukan Ujian
Kenaikan Tingkat Kader
2. Peraturan Ujian Kenaikan Tingkat Kader diatur dalamPeraturan Khusus tentang
Ujian Kenaikan Tingkat Kader yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Pasal 39
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDEKAR
1. Perguruan TAPAK SUCI memberikan pembinaan dan pengembangan untuk Pendekar
2. Jenjang pembinaan Pendekar terdiri atas 5 (lima) tingkat yaitu :
a. Tingkat Pendekar Muda
b. Tingkat Pendekar Madya
c. Tingkat Pendekar Kepala
d. Tingkat Pendekar Utama
e. Tingkat Pendekar Besar
3. Materi Pembinaan dan Pengembangan Pendekar meliputi :
a. Al – Islam dan Ke-Muhammadiyah-an
b. Ilmu Pencak Silat
c. Pengetahuan Organisasi
d. Pembinaan Fisik dan Mental
e. Kesehatan Olah Raga
f. Karya tulis / karya nyata
Fn.Word / MUKTAMAR XV - 2018 ANGGARAN RUMAH TANGGA TS / HAL – 21
Pasal 40
PERATURAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDEKAR
Peraturan Pembinaan dan Pengembangan Pendekar diatur dalam Peraturan Khusus tentang
Sistem Pembinaan dan Pengembangan Pendekar yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 41
PERATURAN KENAIKAN TINGKAT PENDEKAR
1. Untuk melakukan evaluasi hasil pembinaan dan pengembangan Pendekar dilakukan
ujian kenaikan tingkat
2. Peraturan Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar diatur dalam Peraturan Khusus tentang
Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat
Pasal 42
PELATIH TAPAK SUCI
Pelatih Tapak Suci adalah Anggota Tapak Suci yang bermandat Pimpinan TAPAK SUCI untuk
bertugas, dan bertanggung jawab menurunkan keilmuan Tapak Suci atas dasar Sertifikasi
Kepelatihan yang dimiliki, loyalitas, dedikasi, dan basis keilmuan yang dikuasai.
Pasal 43
PERATURAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
Peraturan pendidikan Kepelatihan diatur dalam Peraturan khusus tentang Sistem Pendidikan
Kepelatihan yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
Pasal 44
KEJUARAAN
1. Pertandingan Pencak Silat Olah Raga TAPAK SUCI, Perlombaan Pencak Silat Seni
TAPAK SUCI, dan Kejuaraan TAPAK SUCI diselenggarakan dengan tujuan silaturahmi
dan pembinaan prestasi anggota TAPAK SUCI
2. Pertandingan Pencak Silat Olah Raga , Perlombaan Pencak Silat Seni serta Kejuaraan
lainnya , diatur oleh Peraturan Khusus yang diterbitkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK
SUCI
3. Perlombaan Jurus TAPAK SUCI dilaksanakan - untuk lebih menggairahkan pelestarian ,
pengembangan dan peningkatan kualitas kedelapan Jurus TAPAK SUCI - dalam suatu
perlombaan yang diselenggarakan secara resmi oleh Perguruan Seni Beladiri Indonesia
TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah dalam semua jajaran kepemimpinan TAPAK SUCI
Pasal 46
SANKSI ORGANISASI
d. Anggota yang diberhentikan sementara oleh Pimpinan Pusat dapat naik banding
pada Sidang Tanwir
e. Anggota yang dipecat oleh Pimpinan Pusat dapat naik banding pada Muktamar
f. Keputusan pemberhentian sementara, pemecatan dan pencabutan Surat
keputusan diumumkan dalam Berita Resmi Organisasi
4. Pelanggaran dan Sanksi secara terperinci diatur dalam KODE ETIK PERGURUAN
Pasal 47
KETENTUAN LAIN
1. Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Peraturan tersendiri yang diterbitkan oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI .
Kebijakan lain atas pertimbangan tercapainya maksud dan tujuan serta
perkembangan organisasi dapat diambil langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat
selama tidak menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Ketentuan Surat menyurat diatur sebagai berikut :
a. Segala surat menyurat ditandatangani oleh unsur Ketua dan unsur Sekretaris
b. Dalam hal yang menyangkut keuangan disamping unsur Ketua, unsur
Sekretaris ditambah unsur Bendahara
c. Segala surat menyurat harus mencantumkan tanggal Hijriyah disamping
tanggal Miladiyah
d. Penanda tanganan surat harus mencantumkan Tingkat Pendidikan TAPAK
SUCI , Nomor Baku TAPAK SUCI dan Nomor Baku Muhammadiyah
e. Dalam hal – hal tertentu seperti surat antar personil pimpinan , surat
pengarahan, undangan dapat ditandatangi oleh Sekretaris Umum sendiri
Pasal 48
ATURAN PERALIHAN
Hal – hal yang berlaku berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil
Muktamar XIV tahun 2012 khususnya menyangkut susunan pimpinan semua tingkat, masih
tetap berlaku sampai habis masa baktinya dan sesudah itu harus disesuaikan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan oleh Muktamar XV tahun
2018 .
Pasal 49
Penutup
1. Anggaran Dasar ini telah disahkan dan ditetapkan oleh Muktamar XV TAPAK SUCI tahun 2018
yang berlangsung di Makasar pada tanggal 7 – 9 Jumadil Akhir 1439 H bertepatan dengan
tanggal 23 – 25 Pebruari 2018 M.
2. Setelah Anggaran Dasar ini ditetapkan, Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Pimpinan Pusat
Perguruan Seni Beladiri Indonesia
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH