Anda di halaman 1dari 6

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Auditorium merupakan bagian pada bangunan yang mana makna dari
auditorium berangkat dari audiens yang berarti penonton, pemerhati, pemirsa, dan
sebagainya. Selanjutnya terdapat kata rium yang berarti tempat. Secara sintesis
dapat diartikan bahwa auditorium merupakan tempat dimana penonton berada
untuk mendengar atau memperhatikan suatu acara (Latifah, 2015)
Ketika berbicara mengenai auditorium dari kajian fisika bangunan, terdapat tiga
aspek yang perlu diperhatikan. Ketiga aspek tersebut adalah aspek kesesuaian
visual, kenyamanan thermal, serta dalam kasus auditorium juga turut diperlukan
sebuah perhatian terhadap aspek teknikalitas akustika dari auditorium itu sendiri.
Sebagaimana sebelumnya disebutkan, kenyamanan visual untuk menimbulkan
impresi yang berkesan dari suatu pertunjukan atau orasi dan kenyamanan thermal
tidaklah cukup dalam menghasilkan kualitas auditorium yang baik dari aspek fisika
bangunan. Seringkali aspek audial atau akustik terlupakan. Aspek akustika sangat
penting dalam menyajikan suatu performa yang baik dalam sebuah auditorium.
Oleh sebabnya tata akustika yang sesuai standar yang berlaku menjadi salah satu
acuan yang dapat digunakan dalam menciptakan tata akustika yang baik.
Salah satu di antara beragam fungsi auditorium adalah auditorium yang
mengakomodir kegiatan orasi atau sebuah auditorium dengan fungsi percakapan
yang bisa mencangkup perkuliahan umum dan pertunjukan sebagainya. Umumnya
sebuah auditorium dengan fungsi ini akan dinilai sebagai sebuah auditorium yang
baik jika waktu dengung dari bunyi pertama terjadi secara instan dan tidak
menimbulkan gaung.
Universitas Pembangunan Jaya yang berada di Bintaro memiliki dua auditorium
yang berlokasikan pada gedung A dan B. Auditorium pada gedung A merupakan
auditorium yang dikenal sebagai teater, hal ini dikarenakan auditorium pada gedung
tersebut memiliki kursi teatrikal. Berbeda dengan auditorium yang berada di
gedung A, auditorium gedung B merupakan sebuah ruang yang ditujukan untuk
fungsi yang lebih sering berarah kepada orasi, kuliah umum, dan kegiatan dialog
lainnya.
Studi kasus dalam Skripsi ini adalah auditorium yang berada di gedung B yang
dikenal oleh civitas academica UPJ sebagai aula. Pemilihan ini didasari kepada
ketika dilakukan penelitian awal, auditorium ini memiliki kecenderungan yang
tidak semestinya sebagai ruang yang diperuntukan sebagai ruang seminar. Pada
ruang ini terjadi bunyi yang terdengar dari bunyi asli dan menyebabkan fenomena
echo. Fenomena ini dapat mempengaruhi kualitas akustik dari sebuah ruang
seminar.
Sejauh penelitian ini ditulis, belum terdapat pengkajian yang secara spesifik
membahas tata akustika pada fungsi bangunan ini dan juga belum terdapat
pengkajian akustik yang berada di repository UPJ. Dalam penelitian ilmiah kali ini,
materi akan berangkat dari standardisasi SNI-03-6368-2000 dalam memahami
waktu peluruhan yang baik yang mana dapat pula menentukan bagaimana sebuah
pemahaman suatu percakapan dapat dipahami. Selanjutnya pengkajian ini juga
akan mencangkup pembahasan mengenai pengkajian persebaran gelombang bunyi.

1.2 Rumusan Permasalahan


Seperti yang sudah disebutkan pada butir sebelumnya. Ketika dilakukannya
survey awal, ditemukan bunyi pantul yang terjadi secara terpisah dari bunyi asli.
Fenomena tersebut dapat mengindikasikan terdapat fenomena yang dapat
mengganggu akustik ruang seminar. Dengan demikian dikarenakan terdapatnya
bunyi pantul, terdapat beberapa parameter lain yang akan coba dikaji yang tertera
pada butir tujuan penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian


Sebagaimana yang telah disebutkan pada butir 1.1 Latar Belakang, tujuan dari
dilakukannya penelitian ini adalah memahami karakteristik akustika yang terbentuk
dari rancangan terbangun auditorium seminar Gedung B Universitas Pembangunan
Jaya. Adapun kualitas akustika arsitektur yang dimaksud adalah memahami respon
impuls yang terbentuk dalam kondisi eksisting. Tujuan penelaahan respon impuls

2
adalah mencari tahu apakah terdapat bunyi pantulan yang destruktif terhadap suatu
bunyi.
Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah auditorium atau
aula yang selama ini sering digunakan sebagai lokasi dilakukannya kegiatan
seminar memiliki karakteristik sebuah ruang seminar. Penelaahan bagian ini akan
didasarkan kepada waktu dengung serta %ALcons untuk melihat seberapa baik
kualitas keduanya jika dibandingkan dengan nilai anjuran.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah melihat apakah improvisasi desain
melalui parameter ubahan bentuk serta ubahan material dapat memperbaiki nilai
yang terkandung dari kondisi eksisting. Selain sebagai tujuan poin ini juga
bertujuan sebagai suatu saran konstruktif.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun selain sebagai sarana dalam memahami tata akustik yang tercipta dari
rancangan terbangun auditorium Universitas Pembangunan Jaya. Penelitian ini juga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan jika kedepannya terdapat
perubahan pada ruangan auditorium Universitas Pembangunan Jaya agar
terciptanya suatu tata akustika yang mengikuti standardisasi.

1.5 Sistematika Penulisan


Sebagai upaya dalam mempermudah pemahaman terkait pembahasan masalah,
Adapun secara global penulisan skripsi ini terbagi dalam sistematika berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi merupakan bagian yang mana didalamnya terdapat
halaman sampul, halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan
orisinalitas, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi,
halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Utama
Bagian Utama merupakan bagian dari skripsi yang berisikan 5 (lima) bab
dengan beberapa sub bab sebagai berikut:

3
BAB I Pendahuluan

BAB I merupakan bagian yang menjabarkan latar belakang dari


dilakukannya penelitian dalam skripsi ini hingga sistematika penulisan,
Adapun uraian detail BAB I memuat:

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II merupakan bab yang menjabarkan terkait pengkajian literasi yang


dilakukan guna mendapatkan pemahaman mendasar dari kaitan fenomena
audial terhadap vegetasi yang kemudian akan digunakan sebagai dasar
dalam pengembangan hipotesis penelitian. Adapun uraian BAB II adalah
mencangkup kajian teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan
sintesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III merupakan bagian dimana terdapat penjelasan teknis terkait


identitas penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta
teknik analisis data.

4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV merupakan bagian bab yang mengulas serta menjabrkan hasil dari
pembahasan berdasarkan data yang telah dihimpun yang kemudian dikaji
sesuai dengan pokok permasalahan serta tujuan dari penelitian yang telah
dikemukakan di awal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V merupakan bab penutup yang menjabarkan kesimpulan serta saran


yang didapatkan dari penelitian skripsi. Adapun uraian BAB V
mencangkup:

A. Kesimpulan
B. Saran

3. Bagian Akhir
Bagian akhir atau penutup dari Skripsi ini memuat daftar Pustaka serta
daftar lampiran

5
(Halaman Sengaja Dikosongkan)

Anda mungkin juga menyukai