Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI SYARIAH SEBAGAI SISTEM INFORMASI

SELVI AYUNDA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
selviayundaa@gmail.com

ABSTRAK
Akuntansi sebagai sistem informasi mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengirimkan
informasi keuangan tentang perusahaan kepada berbagai orang. Latar belakang munculnya
sistem syariah adalah perkembangan masyarakat muslim di Indonesia yang berjalan seiring
dengan kesadaran akan ketidakadilan sistem perbankan tradisional. Secara konseptual, praktik
akuntansi syariah hadir sebagai solusi atas permasalahan transaksi tradisional yang bertentangan
dengan nilai-nilai Islam. Aspek akuntansi tradisional tidak dapat diterapkan pada institusi yang
menggunakan prinsip Islam karena implikasi akuntansi dan keuangan, dan penelitian ini
sepenuhnya merupakan riset perpustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana akuntansi syariah terkait sebagai sistem informasi. Metode analisis yang digunakan
adalah metode content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuntansi syariah
merupakan salah satu upaya mendekonstruksi akuntansi modern menjadi bentuk yang manusiawi
dan bermartabat. Sistem informasi akuntansi syariah menekankan nilai-nilai Islam baik dalam
objek akuntansi maupun sistem informasinya. Sistem informasi akuntansi syariah memiliki
tanggung jawab yang besar dalam masalah moral.
Kata Kunci : Akuntansi Syariah, Informasi, Sistem Informasi.

PENDAHULUAN
Praktik sistem keuangan syariah telah dipraktikkan sejak masa kejayaan Islam. Tetapi
ketika sistem kekhalifahan melemah pada akhir abad ke-19, dinasti Ottoman membawa sistem
perbankan Barat ke dunia Islam. Namun, pada akhir tahun 1970-an, bank mulai mengadopsi
sistem syariah dan berkembang pesat. Saat ini banyak negara yang telah melakukan bisnis dan
perdagangan dengan menggunakan sistem syariah (Ilyas 2017, 123).
Latar belakang lahirnya sistem syariah adalah perkembangan masyarakat muslim di
Indonesia yang berjalan seiring dengan kesadaran akan ketidakadilan sistem perbankan
tradisional. Secara konseptual, praktik akuntansi syariah hadir sebagai solusi atas permasalahan
transaksi tradisional yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pertimbangan akuntansi
tradisional tidak dapat diterapkan pada institusi yang menerapkan prinsip Islam karena implikasi
akuntansi dan konsekuensi keuangan.
Menurut Apryanti (2017), praktik akuntansi syariah ada sebagai jawaban atas masalah
transaksi tradisional yang tidak sesuai dengan nilai-nilai syariah. Teori akuntansi syariah
diperlukan untuk menjelaskan berbagai asumsi dasar yang mendasari praktik akuntansi syariah
di Indonesia dan untuk menjelaskan praktik akuntansi yang sudah berjalan dan menjadi dasar
pengembangan akuntansi syariah di masa depan (Apriyanti 2017, 138).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini sepenuhnya adalah riset perpustakaan (library research) yaitu melalui
peniruan dan studi literatur dan penelitian dengan penekanan pada bahan pustaka. Dalam hal ini,
penulis mengacu pada buku-buku akuntansi syariah dan buku-buku pendukung lainnya.
Metode analisis data adalah metode analisis isi, disebut juga analisis isi. Ini adalah
metode penelitian yang menarik kesimpulan reflektif dan valid dari informasi kontekstual.
Penerapan metode analisis isi mensyaratkan tiga syarat analisis isi, yaitu objektivitas,
sistematika, dan generalisasi. Analisis harus didasarkan pada aturan yang dirumuskan dengan
jelas. Untuk memenuhi persyaratan sistem, kriteria tertentu harus digunakan untuk
mengklasifikasikan konten. Hasil analisis harus mewakili generalisasi, yaitu. temuan harus
memberikan kontribusi teoretis, hanya temuan deskriptif yang memiliki sedikit makna.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN


Akuntansi disebut al-Muhasabah dalam bahasa Arab, yang berasal dari kata Masdar
hassaba-yuhasbu, artinya menghitung atau mengukur. Al-Muhasabah memiliki berbagai asal
usul yaitu Ahsaba yang berarti “menjaga” atau “berusaha memperoleh” juga berasal dari
Ihtiasaba yang berarti “mengharapkan imbalan di masa yang akan datang dengan memperoleh
kitab dari Allah” juga berarti “mengamati”. atau "cerita tentang itu" (Mauludi 2014, 60).
Jika kata muhasabah dikaitkan dengan ihtisab dan citranya dikaitkan dengan pencatatan,
maka itu berarti bahwa perbuatan manusia di akhirat selalu dihakimi dan sebagai pengukur
neraca (miza) dan Allah sebagai pemberi perhitungan. Jika kita juga melihat Surat al-Baqarah
ayat 282, Allah memerintahkan SWT untuk mencatat dengan benar semua peristiwa yang terjadi
selama Muamalah. Berdasarkan temuan tulisan ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk
mengetahui apa yang dilakukan seseorang.

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI


Akuntansi pada dasarnya adalah pengumpulan, analisis, penyajian, dan interpretasi data
keuangan (lembaga, perusahaan, dan lembaga lainnya). Kegiatan ini berhubungan dengan
produksi, pertukaran barang dan jasa, dan manajemen aset. Untuk perusahaan nirlaba, akuntansi
adalah metode untuk menentukan apakah cabang menghasilkan laba atau mengalami kerugian
sebagai akibat dari transaksi yang dilakukan. Akuntansi sebagai alat manajemen (as a
management tool) dapat memberikan informasi tentang keadaan keuangan perusahaan dan
perkembangan usaha, seperti yang tampak dalam laporan keuangan tahunan perusahaan
(Suwikno 2010, 2).
Informasi adalah fakta, data, observasi, persepsi atau apapun yang berkontribusi pada
pengetahuan. Peran informasi ini digunakan untuk mengurangi ketidakpastian dan keraguan
dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini berdampak kuat di masa depan,
karena sebelum keputusan diambil, ada beberapa alternatif tindakan yang mengandung
kepastian.
Informasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu. H. informasi kuantitatif dan
informasi non-kuantitatif, sedangkan informasi kuantitatif terbagi menjadi informasi akuntansi
dan informasi non-akuntansi, dan informasi akuntansi menjadi informasi operasional, informasi
akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajerial.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH


Struktur akuntansi menggambarkan komponen atau pihak dan sumber daya yang terlibat
dan dipengaruhi oleh penentuan atau penyediaan informasi keuangan dan hubungan antara
komponen tersebut. Pihak yang terlibat atau berkepentingan termasuk pemangku kepentingan
dan lembaga seperti pembuat standar, asosiasi profesional, pemerintah, badan penasehat pasar
modal, perusahaan pada umumnya, analis, manajer, auditor dan pengguna laporan. Instrumen
yang menyusun struktur akuntansi misalnya peraturan pemerintah, standar akuntansi, laporan
keuangan dan praktik pelaporan (Ilyas 2016, 25).
Akuntansi dengan nilai-nilai Islam yang berlandaskan tanggung jawab, keadilan dan
kebenaran menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits merupakan realitas yang harus diperjuangkan.
Kehidupan manusia yang berdasarkan agama (Islam), mengharapkan kesejahteraan dan
kemakmuran serta kebahagiaan di dunia dan akhirat, berdasarkan hubungan manusia dengan
Tuhan (hablum minallah) dan hubungan manusia (hablum minannas), maka diperlukan amalan-
amalan yang ideal dan sesuai dengan syariat. hukum syariah. . Sehingga tercipta ketenangan
hidup dan kehidupan (muakondisi dan muamalah) sesuai dengan penghidupannya (Susilowati
2017, 296).
Intinya, informasi akuntansi syariah tidak jauh berbeda dengan informasi akuntansi
tradisional. Namun secara umum, tidak dapat disimpulkan bahwa SIA Syariah persis sama
dengan SIA tradisional. Karena ada item dalam akuntansi Islam yang tidak termasuk dalam
akuntansi tradisional. Oleh karena itu, informasi yang dihasilkan juga berbeda, objek dan
pengguna SIA Syariah juga tidak sama dengan yang terdapat dalam SIA tradisional. Menurut
standar akuntansi pemerintah, kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
meliputi kelengkapan, relevansi, keandalan, konsistensi, dan keterbandingan (Yeni et al. 2016,
683).
Pada dasarnya sistem informasi akuntansi syariah menekankan nilai-nilai Islam baik
dalam unsur akuntansi maupun sistem informasi, sehingga sistem informasi akuntansi syariah
memiliki tanggung jawab yang besar dalam masalah moral. Tujuan pengembangan sistem
informasi akuntansi syariah sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi, antara lain:
(a) Memberikan Informasi kepada Pengolah Bisnis Baru. (b) Meningkatkan informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang ada, baik dari segi kualitas, akurasi representasi dan struktur
informasi. (c) Meningkatkan kontrol akuntansi dan audit internal (d) Mengurangi biaya akuntansi
(Tabel 2013).
Menurut hasil penelitian sistem informasi akuntansi pada perusahaan asuransi syariah di
Indonesia, top management support (DMP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas AIS.
Namun peran DMP dalam peningkatan kualitas SIA masih memerlukan dukungan dalam
pemilihan dan penempatan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan menggunakan
sistem informasi, serta dukungan dalam pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia.
Secara teoritis, DMP berperan sangat penting dalam meningkatkan kualitas SIA pada perusahaan
asuransi syariah di Indonesia. Akibatnya, manajemen harus terus mendukung kualitas AIS secara
positif (Cahyadi 2020, 7). Selain itu, penelitian lain menyatakan bahwa salah satu cara untuk
mengukur kinerja keuangan lembaga keuangan mikro syariah adalah dengan menguji penerapan
sistem informasi akuntansi (SIA) dalam pencairan dan pembayaran pinjaman (Kauffman dan
Riggins 2012).

KESIMPULAN
Akuntansi sangat penting dalam bisnis, hal ini ditekankan dalam setiap keputusan bisnis
berdasarkan informasi yang diperoleh dari akuntansi. Kehadiran informasi sangat penting dalam
setiap tahapan pengambilan keputusan, dimulai dari proses identifikasi masalah dan pemantauan
pelaksanaan keputusan yang akan dilaksanakan. Akuntansi syariah merupakan salah satu upaya
untuk memecah akuntansi modern menjadi bentuk yang manusiawi dan bermartabat. Tujuan
memperkenalkan perhitungan syariah adalah untuk menciptakan peradaban komersial dengan
pemahaman humanistik, emansipatoris, transendental dan teologis. Dengan demikian, melalui
kalkulasi syariah, realitas sosial dikonstruksi melalui konten, mulai dari tauhid dan ketundukan
kepada jaringan kekuasaan ketuhanan, semuanya diwujudkan dari perspektif Khalifatullah Fil
Ardhi. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi syariah menekankan nilai-nilai Islam baik
dalam unsur akuntansi maupun sistem informasi, sehingga sistem informasi akuntansi syariah
memiliki tanggung jawab yang besar dalam masalah moral. Hasil penelitian ini hanya sebatas
literatur tentang sistem informasi akuntansi syariah, dan diharapkan peneliti lain dapat
melanjutkan penelitian tentang akuntansi syariah di masa mendatang, seperti implementasi
akuntansi syariah di lembaga keuangan syariah Indonesia dan topik terkait lainnya yang
berhubungan dengan akuntansi syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, H. W. (2007). "Akuntansi Syariah: Sebuah Tinjauan Antara Teori dan Praktik". Jurnal Akuntansi
Indonesia, 131-140.
Ilyas, R. (2016). "Kerangka Dasar Penyususunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah". Asy-
Syar'iyyah , 19-41.

Ilyas, R. (2017). "Konsep Dasar Keuangan Syariah". Asy-Syar'iyyah, 121-142.

Anda mungkin juga menyukai