Aditra, Made Santo
Aditra, Made Santo
2, Oktober 2014
e-mail: santo@undiksha.ac.id
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) menghasilkan rancangan
prototipe robot alat monitor dan observasi bawah air (AMOBA) berbasis ROV
(remotely operated vehicle) yang mampu bergerak di dalam air; 2) melakukan uji
coba prototipe robot AMOBA di bawah air dan mengkaji hasilnya; 3) memperoleh
kinerja prototipe robot AMOBA sebagai alat yang memiliki kemampuan survey
(monitoring and observation) bawah air. ROV merupakan robot bawah air yang
dikendalikan oleh operator dalam pengoperasiannya, dan didukung oleh perangkat
kendali dalam pengoperasiannya. Pada penelitian ini dikembangkan prototipe ROV
yang mampu bernavigasi di bawah air dengan kendali berbasis mikrokontroller dari
permukaan air menggunakan kabel 15m dan beberapa aktuator dengan
propellernya dari pompa air. Pompa air yang digunakan sebanyak 8 buah (2 buah
pompa untuk belok kiri, 2 buah pompa untuk belok kanan, 2 buah pompa untuk
maju ke depan, dan 2 buah pompa untuk naik ke atas). Robot AMOBA yang
dikembangkan dilengkapi dengan IPCamera yang dapat dikendalikan untuk
0
menampilkan visual bawah air dan dapat diputar sepanjang 120 (kiri, kanan, atas,
dan bawah). Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan diatas adalah
metode penelitian dan pengembangan (research and development) atau R&D
menurut Borg dan Gall. Analisis dalam penelitian ini menggunakan konsep SMART
(specific, measurable, achievable, realistic, time-based). Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata kecepatan robot 21,5 cm/detik dengan bobot 23kg.
Kecepatan robot tergolong lambat dan saat pergerakan di awal pelan kemudian
perlahan-lahan cepat akibat perlunya daya yang kuat untuk mendorong robot di
awal. Semakin dalam robot di air maka tekanan air semakin besar dan berakibat
terhentinya pompa air bekerja. Pompa air yang digunakan hanya dapat bekerja
maksimal hingga kedalaman 3 m. Sehingga diperlukan aktuator dengan propeller
yang lebih kuat apabila ingin dikembangkan untuk menjangkau kedalaman air lebih
dari 3 m.
Kata kunci: ROV, survey, robot bawah air, sistem navigasi, kelautan
Abstract
The objectives of this research are 1) produce a prototype design of monitoring
tools and robotic underwater observation (AMOBA) based ROV (remotely operated
vehicle) that is able to move in the water; 2) to test the prototype underwater robot
AMOBA and reviewing the results; 3) obtaining performance of the prototype robot
AMOBA as a tool that has the ability to survey (monitoring and observation)
underwater. ROV is an underwater robot that is controlled by the operator in the
operation, and is supported by the control device in operation. In this research, a
prototype of ROV developed that is capable of navigating underwater with a
microcontroller-based control from surface using a 15m cable and some actuators
with propeller from the water pump. 8 pieces water pumps are used 2 pieces pump
to turn left, 2 pumps to turn right, 2 pumps to move forward, and 2 pieces of the
pump to rise to the top). AMOBA robot equipped with IPCamera that can be
controlled for visual display under water and can be played throughout 120
degrees (left, right, top, and down). Methods to be used to achieve the above
objectives is a method of research and development) or R & D according to Borg
and Gall. The analysis in this study uses the concept of SMART. The results
showed the average speed of the robot 21.5 cm / sec and weight 23kg. Speed of
the robot is slow in the beginning and then slowly became faster due to the need
for strong power to push robot in the beginning. The deeper the water, the robots in
the greater water pressure and the resulting cessation of the water pump works.
The water pump used can only work a maximum of up to a depth of 3 m. So that
the necessary stronger actuator if you want to be developed to reach water depths
of more than 3 m.
pada saat sekarang ini karena melihat proses eksplorasi tersebut dan salah
sifatnya yang sangat fungsional. satunya adalah dengan menggunakan
Pada penelitian ini akan robot ROV. Kebanyakan kegiatan
dikembangkan robot monitor bawah air eksplorasi bawah air dilakukan sendiri
(integrated underwater vehicle) dengan oleh manusia tanpa bantuan robot,
berbasis sistem ROV (remotely seperti pengamatan bawah laut.
operated vehicle). Secara sederhana Pengamatan bawah laut yang dilakukan
cara kerja dari robot berbasis ROV sendiri oleh manusia memiliki beberapa
adalah dioperasikan menggunakan resiko yaitu adanya area-area yang sulit
sistem yang dikendalikan oleh dijangkau manusia serta ancaman dari
pengguna melalui perangkat kontroler. serangan binatang-binatang air
Sistem kamera video bawah air juga berbahaya. Oleh karena itu, untuk
akan dipasang pada wahana aktif tak memaksimalkan proses eksplorasi
berawak ini yang dikendalikan dari jauh. bawah air itu diperlukan alat yang
Sistem kendali robot dan robot itu mampu bergerak bebas di dalam air,
sendiri dihubungkan dengan media aman dan efisien dalam membantu
transmisi data seperti kabel atau tugas manusia.
gelombang radio (RF=Radio
Frequency). Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian tentang Robot Bawah Air (Underwater Robot)
sistem ROV telah dibahas di luar negeri Robot bawah air adalah salah satu
seperti (E. Kelner, 2012) yang tipe robot mobile yang aplikasinya
mengembangkan sistem sampling data ditujukan untuk melakukan kegiatan di
ROV di kedalaman laut dan penelitian bawah air (www.ilmukelautan.com).
(Enfang S, 2005) implementasi sonar Secara umum robot bawah air di
untuk pendeteksian bawah laut dengan kelompokkan atas dua jenis yaitu AUV
ROV. Alasan kenapa pada penelitian ini (Autonomous Underwater Vehicle) dan
penulis mengangkat tema robot monitor ROV (Remotely Operated Vehicle). AUV
bawah air, adalah karena robot ini adalah jenis robot bawah air yang
belum banyak dikembangkan dan bersifat autonomous (otonom), robot
mungkin kurang mendapat perhatian, dapat bergerak dan melakukan kegiatan
khususnya di Indonesia. Hal ini sangat sendiri, berdasarkan program yang telah
ironis dan bertolak belakang dengan ditanamkan di dalam chip-nya. Hal ini
kondisi geografis Indonesia, dimana ditunjang dengan dukungan dari sensor-
Indonesia adalah negara yang memiliki sensor yang disertakan pada robot
perairan yang sangat luas dan tersebut. Sedangkan ROV adalah robot
mengandung nilai potensi ekonomi yang bawah air yang dikendalikan oleh
sangat besar. Keterbatasan operator dalam pengoperasiannya, dan
kemampuan manusia untuk memetakan didukung oleh perangkat kendali
potensi bawah laut Indonesia terutama (remote kontrol) dalam
untuk kawasan laut dalam yang belum pengoperasiannya. Contoh Robot
terjamah. Untuk menggali dan menjaga penyelam termasuk dalam jenis robot
potensi ini diperlukan perangkat atau kendaraan bawah air yang
pendukung yang mampu membantu tergolong ROV. Robot penyelam adalah
MCS-51) (Ayala, 1991). Dalam yang sudah ada melainkan juga untuk
pembahasan ini editor dan compiler menemukan pengetahuan atau jawaban
yang digunakan adalah M-IDE Studio atas permasalahan praktis. Langkah-
MCS-51. Setelah proses pembuatan langkahnya seperti pada Gambar 5.
dan kompilasi program selesai dilakukan Metode penelitian dan pengembangan
akan diperoleh file intel hex (*.hex). File juga didefinisikan sebagai suatu metode
ini adalah file yang akan diprogramkan penelitian yang digunakan untuk
ke mikrokontroler MCS-51. menghasilkan produk tertentu, dan
Pemrograman mikrokontroler dilakukan menguji keefektifan produk tersebut
dengan menggunakan perangkat ISP (In (Sugiyono, 2011).
System Programmer) Flash Selanjutnya, penelitian
Programmer melalui antarmuka port pengembangan (R&D) adalah sebuah
paralel komputer. strategi atau metode penelitian yang
cukup ampuh untuk memperbaiki praktik
METODE PENELITIAN (Sukmadinata, 2009). Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini Pengembangan juga diartikan sebagai
menggunakan metode Penelitian dan suatu proses atau langkah-langkah
Pengembangan (Research and untuk mengembangkan suatu produk
Development/R&D). Sedangkan analisis baru atau menyempurnakan produk
yang digunakan adalah analisis yang telah ada yang dapat
S.M.A.R.T yaitu Specific, Measurable, dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2002).
Achievable, Realistic dan Time-based. Sejalan dengan hal tersebut, menurut
Perancangan penelitian meliputi (Richey, 2007), pengembangan adalah
perancangan hardware dan software. proses penerjemahan spesifikasi desain
Selain itu dalam metode penelitian ini ke dalam bentuk fisik yang berkaitan
akan dibahas juga tentang lokasi dengan desain belajar sistematik,
penelitian, subjek dan objek (peubah pengembangan dan evaluasi
yang diamati/diukur), teknik memproses dengan maksud
pengumpulan data, analisis data, dan menetapkan dasar empiris untuk
luaran yang dijanjikan. mengkreasikan produk pembelajaran
dan non-pembelajaran yang baru atau
Metode Penelitian dan model peningkatan pengembangan
Pengembangan (R&D) yang sudah ada. Untuk dapat
Menurut Borg and Gall (Borg, menghasilkan produk tertentu
1989), “educational research and digunakan penelitian yang bersifat
development is aprocess used to analisis kebutuhan dan untuk menguji
develop and validate educational keefektifan produk tersebut agar dapat
product”. Atau dapat diartikan bahwa berfungsi di masyarakat luas maka
penelitian pengembangan pendidikan diperlukan penelitian untuk menguji
adalah sebuah proses yang digunakan keefektifan produk tersebut.
untuk mengembangkan dan Menurut Borg and Gall (1989), ada
memvalidasi produk pendidikan. Hasil empat ciri utama dalam metode
dari penelitian pengembangan tidak penelitian dan pengembangan, yaitu:
hanya pengembangan sebuah produk
findings.
Artinya, mengembangkan produk Dissemination
berdasarkan temuan penelitian and
Implementation
tersebut.
3. Field testing it in the setting where it
will be used eventually. Gambar 5. Langkah-langkah
Artinya, dilakukannya uji lapangan penggunaan Metode R&D menurut Borg
dalam seting atau situasi senyatanya dan Gall
dimana produk tersebut nantinya
digunakan. Pendekatan (R & D) dalam
4. Revising it to correct the deficiencies penelitian ini meliputi sepuluh langkah.
found in the field-testing stage. Adapun bagan langkah-langkah
Artinya, melakukan revisi untuk penelitiannya seperti ditunjukkan pada
memperbaiki kelemahan-kelemahan Gambar 5 di atas.
yang ditemukan dalam tahap-tahap Untuk dapat memahami tiap
uji lapangan. langkah pada gambar di atas tersebut
Dari empat ciri utama R&D dapat dijelaskan sebagai berikut.
tersebut, memberikan gambaran bahwa 1. Studi Pendahuluan (Research and
ciri utamaR&D adalah adanya langkah- Information Collecting)
langkah penelitian awal tekait dengan Langkah pertama ini meliputi analisis
produk yang akan dikembangkan. kebutuhan, studi pustaka, studi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut literatur, penelitian skala kecil dan
kemudian produk pendidikan dirancang standar laporan yang dibutuhkan.
dan dikembangkan untuk kemudian diuji 2. Merencanakan Penelitian (Planning)
dan diperbaiki/direvisi. Setelah melakukan studi
pendahuluan, pengembang dapat
melanjutkan langkahkedua, yaitu
merencanakan penelitian.
Perencaaan penelitian R & D
meliputi: 1) merumuskan tujuan
penelitian; 2) memperkirakan dana,
tenaga dan waktu; 3) merumuskan
kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk
partisipasinya dalam penelitian.
3. Pengembangan Desain (Develop
Preliminary of Product)
Rancangan Penelitian
Prototipe robot AMOBA yang Gambar 6. Rancangan robot
akan dibangun dirancang agar dapat
melakukan kegiatan di bawah air
dengan efisien dan aman. Ada
beberapa hal yang menjadi fokus dalam
tahap perancangan robot yaitu desain
konstruksi robot, aktuator (komponen
mekanis), main circuit (sirkuit elektronik)
dan perangkat lunak (software).
Perancangan konstruksi robot
berhubungan dengan beberapa
komponen yaitu kerangka robot, bagian
tabung/tanki (buoyancy), dan body
utama robot (waterproof).
Untuk tahap awal, produk yang
dirancang yaitu prototipe robot ini,
kerangka robot dibuat menggunakan
bahan pipa plastik PVC (Polyvinyl
Gambar 7. Gaya Buoyancy dan Gravity
Chloride). Alasan penggunaan bahan
PVC adalah karena bahan ini bersih,
Aktuator adalah komponen yang
tidak mudah retak, dan mudah
berfungsi untuk melakukan gerakan
pengerjaannya. Kerangka robot didesain
mekanis berdasarkan input perintah dari
dengan dimensi berukuran 40 cm × 26,5
mikrokontroler (processor). Prototipe
cm × 28 cm. dinamis. Gambar 6 dan 7
robot ini memiliki dua komponen
berikut ini adalah rancangan kerangka
mekanis yaitu baling-baling (propeller)
robot beserta pelampung (buoyancy)
dan aktuator kamera.
dan beratnya akibat gravitasi.
Propeller adalah baling-baling
yang digerakkan dengan tenaga
mekanis (motor DC), dan akan
mengkonversi gerakan rotasi menjadi
daya dorong. Fungsi propeller pada
prototipe robot ini adalah sebagai