Anda di halaman 1dari 2

1.

Dalam era globalisasi dimana semua budaya dan keanekaragaman suku baik dalam dan
luar negeri yang masuk ke Indonesia, kita sebagai bangsa harus memegang teguh
Pancasila yakni dengan memfilter budaya mana yang cocok dengan Indonesia terutama
dengan lingkungan tempat kita kerja dan tinggal. Kita harus dapat memfilter mana yang
baik untuk dicontoh.
Pancasila sejatinya menjadi jati diri bangsa Indonesia yang menentukan cara berpikir,
cara bersikap, dan cara berbuat kita di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini. Contohnya ketika
budaya luar seperti memakai pakaian yang terbuka dan hal tersebut tidak cocok
dilingkungan kita maka kita harus memfilter hal tersebut untuk tidak dicontoh.

2. Prinsip edaulatan rakyat, Transapransi, Pemilihan yang adil, bebas dan jujur, serta
Persamaan di depan Hukum.

3. Menciptakan mental pribadi bangsa yang kuat dan berkarakter dapat dengan diterapkan
prinsip Pancasila yaitu gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Pentingnya
pendidikan dapat membentuk pribadi yang rendah hati dan cakap dalam berfikir. Dalam
dunia Pendidikan juga diperlukannya siswa atau mahasiswa melakukan magang
(internship) dalam dunia kerja sehingga para siswa atau mahasiswa bisa berfikir
bagaimana menyelesaikan target, bekerjasama, dan toleransi dalam grup untuk
menyelesaikan sesuatu. Selain itu diperlukan pembentukan moral terhadap anak untuk
peduli dengan sesama dan tolong menolong dalam kebaikan.

4. Pada era global sekarang ini dimana banyak sekali perubahan ekonomi yang terjadi
dengan sangat pesat sulit rasanya untuk tetap menerapkan system pemerintahan
sentralisasi. Desentralisasi di gunakan oleh pemerintah supaya lebih efisien dan efektif
dalam pengambilan keputusan. Tentu ada hal-hal yang tertentu yang masih sentralisasi.
Jika hal tersebut masih terjadi dengan bantuan teknologi harusnya tidak sulit untuk
Pemerintah mengambil langkah dan memutuskan kebijakan atau peraturan.

Pemerintah daerah juga saat ini diberikan kekuasaan untuk menentukan perencanaan
sendiri tetapi tetap melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Misalnya terkait
penerimaan CPNS, pemerintah daerah menghitung sendiri berapa butuhnya pegawai
baru dan pegawai pensiun dan pemerintah daerah juga menghitung berapa besarnya
biaya yang dianggarkan setelah itu baru diteruskank ke Pemerintah Pusat untuk di kaji
lebih dalam. Tiap Instansi pasti mempunyai system tersendiri untuk terkoneksi dengan
Pusat jadi hal tersebut harusnya sudah tidak menjadi suatu halangan dalam melakukan
pekerjaan.
5. Politik Bebas Aktif
Menurut Mukhtar Kusumaatmadja aitu sebuah politik yang tidak memihak kepada suatu
kekuatan mana pun yang tidak sesuai atau tidak sejalan dengan Pancasila, di mana
dengan tidak memihak tersebut negara tetap aktif melakukan hubungan internasional
dan kebijakan luar negeri, negara tetap ikut serta secara tanggap dalam segala
permasalahan dunia yang ada. Tujuan politik bebas aktif tentu saja seiring dengan
tujuan pembangunan nasional Indonesia yang terdapat dalam alinea 4 UUD 1945, yaitu:

1. Melindungi segenap Bangsa Indonesia, ini dapat disebut sebagai tujuan pertahanan
dan keamanan. Politik bebas aktif harus dalam rangka melindungi segenap bangsa
Indonesia, baik yang berada di Indonesia atau yang sedang berada di wilayah negara
lain.
2. Memajukan kesejahteraan umum, merupakan tujuan secara ekonomi. Yang berarti
politik bebas aktif harus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Misalnya,
dalam kegiatan ekspor dan impor yang saling menguntungkan.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa termasuk juga merupakan tujuan dari politik bebas
aktif dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Politik bebas aktif yang
meningkatkan kebudayaan dan pendidikan, misalnya adanya pertukaran budaya
dalam sesama anggota ASEAN.
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia, seperti telah dikemukakan sebagai arti dari
kata aktif bagi Indonesia. Dan salam perjalanannya Indonesia sudah banyak berperan
dalam hal ini.

Dwifungsi ABRI

Gagasan yang diterapkan oleh Pemerintahan Orde Baru yang menyebutkan bahwa ABRI
memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua
memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dwifungsi menjadi ideologi ABRI pada
masa Orde Baru, seiring dengan naiknya Jenderal Soeharto sebagai presiden Indonesia,
setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September. Doktrin Dwifungsi ini
diformulasikan oleh Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad), dengan judul
“Kontribusi Angkatan Darat dari Ide untuk Kabinet Ampera". Ini memiliki dua bagian:

1. Rencana untuk stabilisasi politik


2. Rencana untuk stabilisasi ekonom

Anda mungkin juga menyukai