Anda di halaman 1dari 12

Nilai ekstrim = maksimum (terbesar) atau minimum (terkecil)

Maksimum global = nilai terbesar dari suatu fungsi pada


keseluruhan daerah asal.
Minimum global = nilai terkecil dari suatu fungsi pada
keseluruhan daerah asal.

Grafik suatu fungsi (𝑥, 𝑓 (𝑥 ))

Maksimum lokal = nilai terbesar dari suatu fungsi di sekitar


suatu titik.
Minimum lokal = nilai terkecil dari suatu fungsi di sekitar suatu
titik.

TEOREMA: Jika 𝑓 kontinu pada interval tutup [𝑎, 𝑏], maka ia


punya maksimum global dan minimum global.

Catatan: ada fungsi yang tidak punya max/min global. Misalnya


1
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 pada daerah asal (0, ∞).
Titik kritis dari suatu fungsi 𝑓:
1) Titik stasioner: nilai 𝑐 yang memenuhi 𝑓 ′ (𝑐 ) = 0.
2) Titik singular: nilai 𝑐 yang 𝑓 ′ (𝑐 ) tidak terdefinisi.
3) Ujung selang.

TEOREMA FERMAT: Jika 𝑓 (𝑐 ) adalah nilai ekstrim


(maksimum/minimum) global/lokal, maka 𝑐 adalah salah satu
titik kritis.

Catatan: titik kritis hanya kandidat untuk max/min, tapi belum


tentu setiap titik kritis adalah max/min.
Contoh: 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 .
Titik stasioner: 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
3𝑥 2 = 0
𝑥=0
Untuk mencari max/min global dari fungsi 𝑓 yang kontinu pada
interval tutup [𝑎, 𝑏]:
1) Cari titik kritis: 𝑐1 , 𝑐2 , 𝑐3 , …
2) Hitung nilai fungsinya pada masing-masing titik kritis:
𝑓 (𝑐1 ), 𝑓(𝑐2 ), 𝑓(𝑐3 ), …
3) Nilai 𝑓(𝑐 ) yang terbesar akan menjadi max global, yang
terkecil akan menjadi min global.

Jawab:
Cari titik kritis:
1) Titik stasioner
𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
3𝑥 2 − 3 = 0
3(𝑥 2 − 1) = 0
3(𝑥 − 1)(𝑥 + 1) = 0
Maka 𝑥 = 1 atau 𝑥 = −1.
2) Titik singular
Fungsinya polinom, selalu punya turunan. Jadi, tidak ada
titik singular.
3) Ujung selang
𝑥 = 0 dan 𝑥 = 3
Hitung nilai fungsinya pada titik kritis:
𝑓 (1) = 13 − 3 ⋅ 1 + 1 = 1 − 3 + 1 = −1
𝑓 (−1) = (−1)3 − 3(−1) + 1 = −1 + 3 + 1 = 3
𝑓 (0) = 03 − 3 ⋅ 0 + 1 = 0 − 0 + 1 = 1
𝑓 (3) = 33 − 3 ⋅ 3 + 1 = 27 − 9 + 1 = 19
Nilai maksimum global: 𝑓 (3) = 19.
Nilai minimum global: 𝑓(1) = −1.
Catatan: 𝑥 = −1 diabaikan karena di luar daerah asal.
Laju perubahan rata-rata dari suatu fungsi 𝑓 pada [𝑎, 𝑏]
adalah
𝑓(𝑏) − 𝑓 (𝑎)
𝑏−𝑎
Contoh: 𝑓 (𝑡) = suhu ruangan pada waktu 𝑡, misal dari 𝑡 = 1
sampai 𝑡 = 5 suhunya berubah dari 𝑓 (1) = 27 menjadi 𝑓 (5) =
22. Perubahannya 𝑓 (5) − 𝑓 (1) = 22 − 27 = −5.
𝑓(5)−𝑓(1) 22−27 −5
Laju perubahan rata-rata: = = = −1.25
5−1 5−1 4

derajat per menit.

Contoh: 𝑓 (𝑡) = posisi semut pada tali jemuran pada waktu 𝑡.


Dari 𝑡 = 0 sampai 𝑡 = 6 posisinya berubah dari 𝑓(0) = 0
𝑓(6)−𝑓(0) 10−0
menjadi 𝑓 (6) = 10. Kecepatan rata-rata = =
6−0 6−0
10 5
= 3 ≈ 1.67 cm per detik.
6
TEOREMA NILAI RATAAN: Jika 𝑓 memenuhi dua syarat
berikut
1) 𝑓 kontinu pada selang tutup [𝑎, 𝑏],
2) 𝑓 terturunkan pada selang buka (𝑎, 𝑏).
𝑓(𝑏 )−𝑓(𝑎)
Maka ada suatu titik 𝑐 ∈ (𝑎, 𝑏) sehingga 𝑓 ′ (𝑐 ) = ,
𝑏−𝑎

Jawab:
1) 𝑓 kontinu pada [0,2] ? ya, karena polinom.
2) 𝑓 punya turunan pada (0,2) ? ya, karena polinom.
Memenuhi syarat TNR.
𝑓 (𝑏 )−𝑓(𝑎)
Akibatnya, ada 𝑐 ∈ (0,2) yang memenuhi 𝑓 ′ (𝑐 ) = 𝑏−𝑎

Turunannya 𝑓 ′ (𝑥 ) = 3𝑥 2 + 1.

′(
𝑓(𝑏) − 𝑓 (𝑎)
𝑓 𝑐) =
𝑏−𝑎
2
𝑓(2) − 𝑓(0) 11 − 1 10
3𝑐 + 1 = = = =5
2−0 2 2
3𝑐 2 + 1 = 5
3𝑐 2 = 4

2
4
𝑐 =
3

4 2
𝑐=±√ =±
3 √3
Kita pilih yang ada di selang (0,2).
2 2
𝑐= ≈ 1.𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 = 1. 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 ada di selang (0,2).
√ 3
2
𝑐=− = −1. 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 di luar selang (0,2).
√3

TEOREMA: Misal 𝑓 kontinu pada selang 𝐼 dan punya turunan


pada setiap titik dalam di 𝐼.
1) Jika 𝑓 ′ > 0 pada setiap titik dalam, maka 𝑓 naik.
2) Jika 𝑓 ′ < 0 pada setiap titik dalam, maka 𝑓 turun.
Jawab:
Karena daerah asal tidak disebutkan, maka kita bisa ambil
daerah asal yang terbesar. Karena fungsinya polinom, terdefinisi
di semua bilangan real. Kita ambil 𝐷𝑓 = ℝ.
Karena polinom, fungsinya kontinu dan punya turunan.
𝑓 ′ (𝑥 ) = 6𝑥 2 − 6𝑥 − 12 = 6(𝑥 2 − 𝑥 − 2) = 6(𝑥 + 1)(𝑥 − 2)
Nilai 𝑓 ′ (𝑥 ) positif di (−∞, −1) ∪ (2, ∞).
Nilai 𝑓 ′ (𝑥 ) negatif di (−1,2).
Fungsinya naik di (−∞, −1] ∪ [2, ∞) dan turun di [−1,2].

Max lokal terjadi apabila sebelah kirinya naik dan sebelah


kanannya turun.
Min lokal terjadi apabila sebelah kirinya turun dan sebelah
kanannya naik.
Jawab: ambil daerah asalnya ℝ.
Selidiki naik-turunnya fungsi tersebut dengan melihat 𝑓 ′
1 1 1 4 1
𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 (𝑥 − 4) = 𝑥 3𝑥 − 4𝑥 3 = 𝑥3 − 4𝑥 3

′(
4 4−1 1 1
−1 4 1 4 −2
𝑓 𝑥 ) = 𝑥 3 − ⋅ 4𝑥 3 = 𝑥 3 − 𝑥 3
3 3 3 3
1 2
4 1 1 4 𝑥 3𝑥3 −1 4 𝑥−1
𝑓 ′ (𝑥 ) = (𝑥 3 − 2 ) = ( 2 )= ( 2 )
3 3 3
𝑥 3 𝑥3 𝑥3
Fungsinya punya turunan ketika 𝑥 ≠ 0.
Fungsinya naik ketika 𝑓 ′ > 0, yaitu 𝑥 > 1.
Fungsinya turun ketika 𝑓 ′ < 0, yaitu 𝑥 < 1.
Punya minimum lokal di 𝑥 = 1.

Turunan kedua = turunan dari turunan pertama, mendeskripsikan


laju perubahan dari 𝑓 ′ .
Pada max lokal, 𝑓 naik lalu turun, artinya 𝑓 ′ > 0 lalu 𝑓 ′ < 0,
yakni 𝑓 ′ berkurang (turun). Maka (𝑓 ′ )′ = 𝑓 ′′ negatif.

Ambil 𝐷𝑓 = ℝ. Fungsinya polinom, selalu kontinu dan punya


turunan.
3
𝑓 ′ (𝑥 ) = 𝑥 2 − 2𝑥 − 3 = 𝑥 2 − 2𝑥 − 3 = (𝑥 + 1)(𝑥 − 3)
3
𝑓 ′′ (𝑥 ) = 2𝑥 − 2 = 2(𝑥 − 1)
Cari titik kritis:
1) Stasioner: 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0, maka 𝑥 = −1, 𝑥 = 3.
2) Singular: tidak ada.
3) Ujung selang: tidak ada.
Uji turunan kedua:
𝑓 ′′ (−1) = 2(−1 − 1) = −4 < 0, artinya 𝑓 (−1) max lokal.
𝑓 ′′ (3) = 2(3 − 1) = 4 > 0, artinya 𝑓(3) min lokal.
1 19
Max lokalnya 𝑓(−1) = 3 − 1 + 3 + 4 = .
3

Min lokalnya 𝑓(3) = −5.

Anda mungkin juga menyukai