Anda di halaman 1dari 22

Indikator Proxy/Meta Kondisi Awal Target Tahun Capaian Target Tahun Capaian Target Tahun Capaian

Tujuan Target TPB Indikator TPB Satuan


Data II Tahun 2018 2019 Tahun 2019 2020 Tahun 2020 2021 Tahun 2021
TUJUAN 1. MENGAKHIRI 1.3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya 1.3.1 (a) Proporsi peserta jaminan %
KEMISKINAN DALAM perlindungan sosial yang tepat bagi semua, kesehatan melalui SJSN
SEGALA BENTUK termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada Bidang Kesehatan.
DIMANAPUN tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi
kelompok miskin dan rentan.
1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki- 1.4.1 (a) Persentase perempuan %
laki dan perempuan, khususnya masyarakat pernah kawin umur 15-49
miskin dan rentan, memiliki hak yang sama tahun yang proses
terhadap sumber daya ekonomi, serta akses melahirkan terakhirnya di
terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan fasilitas kesehatan.
kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain,
warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan 1.4.1 (b) Persentase anak umur 12-23 %
jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan bulan yang menerima
mikro. imunisasi dasar lengkap

1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan %


metode kontrasepsi (CPR)
semua cara pada Pasangan
Usia Subur (PUS) usia 15-49
tahun yang berstatus kawin.

1.4.1.(d) Persentase rumah tangga %


yang memiliki akses
terhadap layanan sumber air
minum layak dan
berkelanjutan.

1.4.1.(e) Persentase rumah tangga %


yang memiliki akses
terhadap layanan sanitasi
layak dan berkelanjutan.

1.4.1.(f) Persentase rumah tangga %


kumuh perkotaan.

1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni %


(APM) SD/MI/sederajat.

1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni %


(APM) SMP/MTs/sederajat.

1.4.1. (i) Angka Partisipasi Murni %


(APM) SMA/MA/sederajat.

1.4.1. (j) Persentase penduduk umur %


0-17 tahun dengan
kepemilikan akta kelahiran.

1.4.1.(k) Persentase rumah tangga %


miskin dan rentan yang
sumber penerangan
utamanya listrik baik dari
PLN dan bukan PLN.

1.5 Pada tahun 2030,membangun ketahanan 1.5.1* Jumlah Korban Meninggal, Orang
masyarakat miskin dan mereka yang berada hilang, dan terkena dampak
dalam kondisi rentan, dan mengurangi bencana per 100.000 orang.
kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim
terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana 1.5.1.(a) Jumlah lokasi penguatan Desa/ Kel
pengurangan resiko bencana
daerah.
1.5.1(b) Pemenuhan kebutuhan dasar KK
korban bencana sosial

1.5.1(c) Pendampingan psikososial orang


Korban bencana sosial

1.5.1(d) Jumlah daerah bencana sekolah


alam/ bencana social yang
mendapat pendidikan
layanan khusus.
1.5.1(e) Indeks resiko bencana pada skor
pusat – pusat pertumbuhan
yang beresiko tinggi

1.5.2 Jumlah kerugian ekonomi Rp/Juta


langsung akibat bencana
terhadap GDP global.

1.5.3* Dokumen strategi Dokumen


pengurangan risiko bencana
(PRB) tingkat nasional dan
daerah.

1.a Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait 1.a.2* Pengeluaran untuk layanan %
sumber daya dari berbagai sumber, termasuk pokok (pendidikan, kesehatan
melalui kerjasama pembangunan yang lebih baik, dan perlindungan social)
untuk menyediakan sarana yang memadai dan sebagai persentase dari total
terjangkau bagi negara berkembang, khususnya belanja pemerintah
negara kurang berkembang, untuk
melaksanakan program dan kebijakan
mengakhiri kemiskinan di semua dimensi

TUJUAN 2. 2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan 2.1.1* Prevalensi ketidakcukupan %
MENGHILANGKAN menjamin akses bagi semua orang, khususnya konsumsi pangan (Prevalence
KELAPARAN, MENCAPAI orang miskin dan mereka yang berada of undernourishment)
KETAHANAN PANGAN DAN dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap
GIZI YANG BAIK, SERTA makanan yang aman, bergizi, dan cukup
MENINGKATKAN PERTANIAN sepanjang tahun.
BERKELANJUTAN 2.1.1(a) Prevalensi kekurangan %
gizi (underweight) pada
anak balita

2.1.2* Prevalensi penduduk dengan %


kerawanan pangan sedang
atau berat, berdasarkan pada
Skala Pengalaman
Kerawanan Pangan

2.1.2(a) Proporsi penduduk dengan %


asupan kalori minimum
dibawah 1400
kkal/kapita/hari
2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk 2.2.1* Prevalensi Stunting (pendek %
kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 dan sangat pendek) pada
mencapai target yang disepakati secara anak dibawah lima
international untuk anak pendek dan kurus tahun/Balita
dibawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan
gizi remaja perempuan, ibu hamil dan
menyusui, serta manula 2.2.1(a) Prevalensi stunting (pendek %
dan sangat pendek) pada
anak di bawah dua
tahun/baduta
2.2.2* Prevalensi malnutrisi (berat %
badan/tinggi badan) anak
pada usia kurang dari 5
tahun, berdasarkan tipe.

2.2.2. (a) Prevalensi Anemia pada ibu %


hamil
2.2.2.(b) Persentase bayi usia kurang %
dari 6 bulan yang
mendapatkan ASI eksklusif

2.2.2(c) Kualitas konsumsi pangan %


yang diindikasikan oleh skor K.Kal
Pola Pangan Harapan (PPH)
mencapai; dan tingkat
konsumsi ikan

TUJUAN 3. MENJAMIN 3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI) . Orang
KEHIDUPAN YANG SEHAT kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000
DAN MENINGKATKAN kelahiran hidup. 3.1.2* Proporsi perempuan pernah %
KESEJAHTERAAN SELURUH kawin umur (15-49) tahun
PENDUDUK SEMUA USIA yang proses melahirkan
terakhirnya ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih

3.1.2. (a) Persentase perempuan %


pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan

3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi 3.2.1* Angka Kematian Balita Orang
baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan (AKBa) per 1.000 kelahiran
seluruh negara berusaha menurunkan Angka hidup.
Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per
3.2.2* Angka Kematian Neonatal Orang
1.000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian
(AKN) per 1000 kelahiran
Balita 25 per 1.000.
hidup
3.2.2. (a) Angka Kematian Bayi (AKB) Orang
per 1000 kelahiran hidup.

3.2.2(b) Persentase kabupaten/kota %


yang mencapai 80%
imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, 3.3.1(a) Prevalensi HIV pada Populasi %
tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang Dewasa
terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit 3.3.2. (a) Insiden Tuberkulosis (ITB) Orang
bersumber air, serta penyakit menular lainnya. per 100.000 penduduk

3.3.3(a) Jumlah kabupaten/kota Kab/Kota


dengan eliminasi Malaria.

3.3.4 Insiden Hepatitis B per Orang


100.000 penduduk.
3.3.4. (a) Persentase kabupaten/kota %
yang melakukan deteksi dini
untuk infeksi Hepatitis B.

3.3.5(a) Jumlah provinsi dengan Provinsi


eliminasi Kusta
3.3.5(b) Jumlah kabupaten/kota Kab/Kota
dengan eliminasi filariasis
(berhasil lolos dalam survei
penilaian transmisi tahap I).

3.3.5(c) Angka pencapaian %


pengobatan Penyakit
Filariasis 100%.
3.3.5(d) Jumlah kabupaten/kota Kab/Kota
dengan eliminasi
Filariasis.

3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga 3.4.1 (a) Persentase merokok pada %
angka kematian dini akibat penyakit tidak penduduk umur ≤18 tahun
menular, melalui pencegahan dan pengobatan,
serta meningkatkan kesehatan mental dan
3.4.1 (b) Prevalensi Tekanan Darah %
kesejahteraan.
Tinggi
3.4.1 (c) Prevalensi obesitas pada %
penduduk umur > 18 tahun
3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga
angka kematian dini akibat penyakit tidak
menular, melalui pencegahan dan pengobatan,
serta meningkatkan kesehatan mental dan
kesejahteraan.

3.4.1 (d) Persentase perempuan %


umur 30-50 tahun yang
dideteksi dini kanker
serviks dan payudara.

3.4.2* Angka kematian (insiden rate) %


akibat bunuh diri
3.4.2(a) Jumlah kabupaten/kota yang Puskesmas
memiliki puskesmas yang
menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa.

3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan 3.5.1(a) Orang


penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan Jumlah penyalahgunaan
narkotika dan penggunaan alkohol yang narkotika dan pengguna
membahayakan alkohol yang merugikan, yang
mengakses layanan
rehabilitasi medis.
3.5.1(b) Jumlah yang mengakses Orang
layanan pasca rehabilitasi.

3.5.1(c) Jumlah korban Orang


penyalahgunaan NAPZA yang
mendapatkan rehabilitasi
sosial di dalam panti sesuai
standar pelayanan.

3.5.1(d) Jumlah lembaga rehabilitasi Lembaga


sosial korban
penyalahgunaan NAPZA yang
telah dikembangkan/dibantu.

3.5.1(e) Prevalensi penyalahgunaan %


narkoba.

3.5.2* Konsumsi alkohol (liter per %


kapita) oleh penduduk umur
≥ 15 tahun dalam satu tahun
terakhir

3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal 3.7.1 Proporsi perempuan usia %
terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi (15-49 tahun)
reproduksi, termasuk keluarga berencana, atau pasangannya yang
informasi dan pendidikan, dan integrasi memiliki kebutuhan keluarga
kesehatan reproduksi kedalam strategi dan berencana dan menggunakan
program nasional. alat kontrasepsi metode
modern.

3.7.1(a) Angka pemakaian %


kontrasepsi (CPR) semua cara
pada Pasangan Usia Subur
(PUS) umur 15-49 tahun
yang berstatus kawin.

3.7.2* Angka kelahiran pada %


perempuan umur 15-19
tahun (Age Specific Fertility
Rate/ASFR).

3.7.2(a) Total Fertility Rate (TFR) %

3.8 Mencapai cakupan kesehatan universal, 3.8.1(a) Unmet Need pelayanan %


termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kesehatan
terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, 3.8.2* Jumlah penduduk yang Orang
dan akses terhadap obat – obatan dan vaksin dicakup asuransi kesehatan
dasar yang aman, efektif, berkualitas dan atau system kesehatan
terjangkau bagi semua orang masyarakat per 1000
penduduk

3.8.2(a) Cakupan Jaminan Kesehatan %


Nasional (JKN)

3.9 Pada Tahun 2030, secara signifikan mengurangi 3.9.3 Angka kematian akibat %
jumlah kematian dan kesakitan akibat bahan keracunan.
kimia berbahaya, serta polusi dan kontaminasi
udaram air dan tanah

3.a Memperkuat pelaksanaan the Framework 3.a.1* Persentase merokok pada %


Convention on Tobacco Control WHO di seluruh penduduk umur ≥ 15 tahun
negara sebagai langkah yang tepat

3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin 3.b.1(a) Persentase ketersediaan obat %
dan obat penyakit menular dan tidak menular dan vaksin di puskesmas
yang terutama berpengaruh terhadap negara
berkembang, menyediakan akses terhadap obat
dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai the
Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement
and Public Health, yang menegaskan hak negara
berkembang untuk menggunakan secara penuh
ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek
Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual
terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan
masyarakat, dan khususnya, menyediakan akses
obat bagi semua.

3.c Meningkatkan secara signifikan pembiayaan 3.c.1* Kepadatan dan distribusi Orang
kesehatan dan rekrutmen, pengembangan, tenaga kesehatan
pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara
berkembang, khususnya negara kurang
berkembang, dan negara berkembang pulau
kecil.

TUJUAN 4. MENJAMIN 4.1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak 4.1.1* Proporsi anak – anak dan %
KUALITAS PENDIDIKAN perempuan dan laki-laki menyelesaikan remaja (a) pada kelas 4 (b)
YANG INSKLUSIF DAN pendidikan dasar dan menengah tanpa tingkat akhir SD/kelas 6 (c)
MERATA SERTA dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang tingkat akhir SMP/kelas 9
MENINGKATKAN mengarah pada capaian pembelajaran yang yang mencapai standar
KESEMPATAN BELAJAR relevan dan efektif. kemampuan minimum dalam
SEPANJANG HAYAT UNTUK (i) membaca (ii) matematika
SEMUA

4.1.1(a) Presentase SD/MI %


berakreditasi minimal B
4.1.1(b) Persentase SMP/MTs %
berakreditasi minimal B
4.1.1 (d) Angka Partisipasi Kasar %
(APK) SD/MI/sederajat
4.1.1 (e) Angka Partisipasi Kasar %
(APK) SMP/MTs/ sederajat.

4.1.1 (g) Rata - rata lama sekolah tahun


penduduk umur ≥ 15
tahun
4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak 4.2.2 (a) Angka Partisipasi Kasar %
perempuan dan laki-laki memiliki akses (APK) Pendidikan Anak Usia
terhadap perkembangan dan pengasuhan anak Dini (PAUD).
usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah
dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap
untuk menempuh pendidikan dasar.

4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas 4.5.1* Rasio Angka Partisipasi %
gender dalam pendidikan, dan menjamin Murni (APM)
akses yang sama untuk semua tingkat perempuan/laki-laki di (1)
pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi SD/MI/sederajat; (2)
masyarakat rentan termasuk penyandang SMP/MTs/sederajat; (3)
cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak- SMA/SMK/MA/sederajat;
anak dalam kondisi rentan. dan Rasio Angka Partisipasi
Kasar (APK) perempuan/laki-
laki di (4) Perguruan Tinggi.

4.5.2 Rasio Angka Partisipasi %


Murni (APM)
Perempuan/laki-laki di
SMP/MTs/sederajat

4.6 Pada Tahun 2030, menjamin bahwa semua 4.6.1(a) Persentase angka melek %
remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, aksara penduduk umur ≥15
baik laki-laki maupun perempuan, memiliki tahun.
kemampuan literasi dan numerasi.
4.6.1(b) Persentase Angka Melek %
Aksara (AMH) penduduk
umur 15-24 tahun dan umur
15-59 tahun.

4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas 4.a.1* Proporsi sekolah dengan %


pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang akses ke: (a) listrik (b)
cacat dan gender, serta menyediakan lingkungan internet untuk tujuan
belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan pengajaran (c) komputer
efektif bagi semua untuk tujuan pengajaran (d)
infrastruktur dan materi
memadai bagi siswa
disabilitas (e) air minum
layak (f) fasilitas sanitasi
dasar per jenis kelamin (g)
fasilitas cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan higienis bagi
semua (WASH)

4.b Pada tahun 2020, secara signifikan memperluas 4.b.1* Jumlah bantuan resmi Orang
secara global, jumlah beasiswa bagi negara pemkab kepada mahasiswa
berkembang, khususnya negara kurang asing penerima beasiswa
berkembang, negara berkembang pulau kecil, kemitraan negara
dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di berkembang
pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan,
teknologi informasi dan komunikasi, program
teknik, program rekayasa dan ilmiah, di negara
maju dan negara berkembang lainnya.

4.c Pada tahun 2030, secara signifikan 4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP %
meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, yang bersertifikat pendidik %
termasuk melalui kerjasama internasional dalam %
pelatihan guru di negara berkembang, terutama
negara kurang berkembang, dan negara
berkembang kepulauan kecil.

TUJUAN 5. MENCAPAI 5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi 5.1.1* Jumlah kebijakan yang Kebijakan
KESETARAAN GENDER DAN terhadap kaum perempuan dimanapun. responsif gender mendukung
MEMBERDAYAKAN pemberdayaan perempuan.
PEREMPUAN

5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan 5.2.1* Proporsi perempuan dewasa %


terhadap kaum perempuan di ruang publik dan anak perempuan (umur
dan pribadi, termasuk perdagangan orang dan 15-64 tahun) mengalami
eksploitasi seksual, serta berbagai jenis kekerasan (fisik, seksual
eksploitasi lainnya. atau emosional) oleh
pasangan atau mantan
pasangan dalam 12 bulan
terakhir

5.2.1(a) Prevalensi kasus kekerasan %


terhadap anak perempuan.

5.2.2* Proporsi perempuan dewasa %


dan anak perempuan (umur
15 – 64 tahun) mengalami
kekerasan seksual oleh orang
lain selain pasangan dalam
12 bulan terakhir

5.2.2(a) Persentase korban kekerasan %


terhadap perempuan yang
mendapat layanan
komperehensif.

5.3 Menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti 5.3.1* Proporsi perempuan umur %
perkawinan usia anak, perkawinan dini dan 20-24 tahun yang berstatus
paksa, serta sunat perempuan kawin atau berstatus hidup
bersama sebelum umur 15
tahun dan sebelum umur 18
tahun

5.5 Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan 5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki %
kesempatan yang sama bagi perempuan untuk perempuan di parlemen
memimpin di semua tingkat pengambilan tingkat pusat, parlemen
keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, daerah dan pemerintah
dan masyarakat. daerah.

5.5.2 * Proporsi perempuan yang %


berada di posisi managerial.

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan 6.1.1 Proporsi populasi yang %
merata terhadap air minum yang aman dan menggunakan layanan air
terjangka bagi semua. minum yang dikelola secara
aman

TUJUAN 6. MENJAMIN 6.1.1.(a) Persentase rumah tangga %


KETERSEDIAAN SERTA yang memiliki akses terhadap
PENGELOLAAN AIR BERSIH layanan sumber air minum
DAN SANITASI YANG layak.
BERKELANJUTAN UNTUK
SEMUA 6.1.1.(b) m3/detik
Kapasitas prasarana air baku
untuk melayani rumah
tangga, perkotaan dan
industri, serta penyediaan
air baku untuk pulau-pulau

6.1.1.(c) Proporsi populasi yang %


memiliki akses layanan
sumber air minum aman dan
berkelanjutan.
6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap 6.2.1.(a) Proporsi populasi yang %
sanitasi dan kebersihan yang memadai dan memiliki fasilitas cuci
merata bagi semua, dan menghentikan praktik tangan dengan sabun dan
buang air besar di tempat terbuka, memberikan air.
perhatian khusus pada kebutuhan kaum
perempuan, serta kelompok masyarakat rentan 6.2.1.(b) Persentase rumah tangga %
yang memiliki akses terhadap
layanan sanitasi layak.

6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan yang Desa/Kelurahan


melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).

6.2.1(e) Jumlah kabupaten/kota yang Kab/Kota


terbangun infrastruktur air
limbah dengan sistem
terpusat skala kota, kawasan
dan komunal.

6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air 6.3.1 Proporsi limbah cair yang %
dengan mengurangi polusi, menghilangkan diolah secara aman.
pembuangan, dan meminimalkan pelepasan
material dan bahan kimia berbahaya, 6.3.1(a) Jumlah kabupaten/kota yang Kab/Kota
mengurangi setengah proporsi air limbah yang ditingkatkan kualitas
tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan pengelolaan lumpur tinja
daur ulang, serta penggunaan kembali barang perkotaan dan dilakukan
daur ulang yang aman secara global pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT).

6.3.1(b) Proporsi rumah tangga yang %


terlayani system pengelolaan
lumpur tinja
6.3.2 (a) Kualitas air danau
6.3.2 (b) Kualitas air sungai sebagai
sumber air baku
6.4 Tahun 2030, secara signifikan meningkatkan 6.4.1(b) Insentif penghematan air
efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan pertanian/perkebunan dan
menjamin penggunaan dan pasokan air tawar industri
yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan
air dan secara signifikan mengurangi jumlah
orang yang menderita akibat kelangkaan air

6.5 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan 6.5.1(a) Jumlah Rencana Pengelolaan
sumber daya air terpadu di semua tingkatan, Daerah Aliran Sungai
termasuk melalui kerjasama lintas batas yang Terpadu (RPDAST) yang
tepat diinternalisasi ke dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW

6.5.1(i) Jumlah DAS Prioritas yang


dipulihkan kesehatannya
melalui pembangunan
embung, dam pengendali,
dam penahan skala kecil dan
menengah

6.6 Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi 6.6.1(c) Jumlah danau yang menurun
ekosistem terkait sumber daya air, termasuk tingkat erosinya
pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air
tanah, dan danau
6.6.1(e) Jumlah DAS prioritas yang
dilindungi mata airnya dan
dipulihkan kesehatannya

TUJUAN 7. MENJAMIN 7.1 Pada tahun 2030, menjamin akses universal 7.1.1 Rasio Elektrifikasi %
AKSES ENERGI YANG layanan energi yang terjangkau, andal dan 7.1.1.(a) Konsumsi listrik per kapita kWh perkapita
TERJANGKAU, ANDAL, modern
BERKELANJUTAN DAN
7.1.2.(a) Jumlah sambungan jaringan
MODERN UNTUK SEMUA
gas untuk rumah tangga

7.1.2.(b) Rasio penggunaan gas rumah


tangga.
8.2. Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang 8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per RP. (juta)
lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan tenaga kerja/Tingkat
dan inovasi teknologi, termasuk melalui fokus pertumbuhan PDB riil per
pada sektor yang memberi nilai tambah tinggi orang bekerja per tahun.
dan padat karya.

8.3 Mempromosikan kebijakan pembangunan yang 8.3.1* Proporsi lapangan kerja %


mendukung kegiatan produktif, penciptaan informal sektor non-
lapangan kerja yang layak, kewirausahaan, pertanian, berdasarkan jenis
kreativitas dan inovasi, dan mendorong kelamin
formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro,
kecil dan menengah, termasuk melalui akses 8.3.1 (a) Persentase tenaga kerja %
pada layanan keuangan. formal.
8.3.1 (b) Persentase tenaga kerja %
informal sector pertanian
8.3.1(c) Persentase akses UMKM %
(Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah) ke layanan
keuangan

8.6 Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi 8.6.1* Persentase usia muda (15-24 %
proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak tahun) yang sedang tidak
menempuh pendidikan dan pelatihan pendidikan sekolah, bekerja atau
mengikuti pelatihan (NEET)

8.8 Melindungi hak-hak tenaga kerja dan 8.8.1 (a) Jumlah Perusahaan Yang Perusahaan
mempromosikan lingkungan kerja yang aman Menerapkan Norma K3
dan terjamin bagi semua pekerja, termasuk
pekerja migran, khususnya pekerja migran
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan 8.9.1* Proporsi kontribusi %
kebijakan untuk mempromosikan pariwisata pariwisata terhadap PDB
berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja 8.9.1(a) Jumlah wisatawan Orang
dan mempromosikan budaya dan produk lokal mancanegara
8.9.1(b) Jumlah kunjungan Orang
wisatawan nusantara
8.9.1(c) Jumlah devisa sektor Juta USD
pariwisata
8.9.2* Jumlah pekerja pada industri %
pariwisata dalam proporsi
terhadap total pekerja

8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan 8.10.1(b) Proporsi kredit UMKM %


domestic untuk mendorong dan memperluas terhadap total kredit
aksis terhadap perbankan, asurasi dan Jasa
keuangan bagi semua
8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan 8.b.1 Total pengeluaran Jumlah peserta Program Orang
mengoperasionalkan strategi global untuk pemerintah dalam program Jaminan Sosial Bidang
ketenagakerjaan pemuda dan menerapkan the perlindungan sosial dan Ketenagakerjaan.
Global Jobs Pact of the International Labour ketenagakerjaan dalam
Organization. proporsi terhadap anggaran
nasional dan PDB.

TUJUAN 9. MEMBANGUN 9.1 Mengembangkan Infrastruktur yang berkualitas, 9.1.2 (a) Jumlah bandara. Bandara
INFRASTRUKTUR YANG andal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk
TANGGUH, MENINGKATKAN infrastruktur regional dan lintas batas, untuk
INDUSTRI INKLUSIF DAN mendukung pembangunan ekonomi dan
BERKELANJUTAN, SERTA kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses
MENDORONG INOVASI yang terjangkau dan merata bagi semua
9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap 9.c.1 Proporsi penduduk yang %
teknologi informasi dan komunikasi, dan terlayani mobile broadband
mengusahakan penyediaan akses universasl dan
terjangkau Internet di negara-negara kurang
9.c.1(a) Proporsi individu yang %
berkembang pada tahun 2020
menguasai/memiliki telepon
genggam

9.c.1.(b) Proporsi individu yang %


menggunakan Internet.

10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai 10.1.1.d Jumlah Desa Mandiri desa
dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan
penduduk yang berada di bawah 40% dari
populasi pada tingkat yang lebih tinggi dari
rata-rata nasional
10.3 Menjamin kesempatan yang sama dan 10.3.1(c) Jumlah penanganan kasus
mengurangi kesenjangan hasil, termasuk dengan pengaduan pelanggaran Hak
menghapus hukum, kebijakan dan prakek Asasi Manusia (HAM)
diskriminatif, dan mempromosikan legislasi, perempuan terutama
kebijakan dan tindakan yang tepat terkait kekerasan terhadap
legislasi dan kebijakan tersebut perempuan.

10.3.1(d) Jumlah kebijakan yang kebijakan


diskriminatif dalam 12 bulan
lalu berdasarkan pelarangan
diskriminasi menurut hukum
HAM internasional

10.7 Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia 10.7.2(a) Jumlah dokumen kerjasama dokumen
yang teratur, aman, berkala dan bertanggung ketenagakerjaan dan
jawab, termasuk melalui penerapan kebijakan perlindungan pekerja migran
migrasi yang terencana dan terkelola dengan antara negara RI dengan
baik. negara tujuan penempatan.

10.7.2(b) Jumlah fasilitasi pelayanan


penempatan TKLN
berdasarkan okupasi

TUJUAN 11. MENJADIKAN 11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua 11.1.1 Proporsi populasi penduduk %
KOTA DAN PEMUKIMAN terhadap perumahan yang layak, aman, perkotaan yang tinggal di
INKLUSIF, AMAN, TANGGUH terjangkau dan pelayanan dasar serta menata daerah kumuh, permukiman
DAN BERKELANJUTAN kawasan kumuh liar atau rumah yang tidak
layak.

11.1.1.(a) Proporsi rumah tangga yang %


memiliki akses terhadap
hunian yang layak dan
terjangkau

11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi 11.5.1* Jumlah korban meninggal, Orang
jumlah kematian dan jumlah orang terdampak, hilang dan terkena dampak
dan secara substansial mengurangi kerugian bencana per 100.000 orang.
ekonomi relatif terhadap PDB global yang
disebabkan oleh bencana, dengan fokus
melindungi orang miskin dan orang-orang
dalam situasi rentan. 11.5.1(a) Indeks Risiko Bencana skor
Indonesia (IRBI)

11.5.1.(b Jumlah kota tangguh Kota


bencana yang terbentuk

11.5.1(c) Jumlah system peringatan EWS


dini cuaca dan iklim serta
kebencanaan

11.5.2 Kerugian ekonomi langsung


akibat bencana terhadap
GDP, termasuk kerusakan
bencana terhadap
infrastruktur yang kritis dan
gangguan terhadap
pelayanan dasar

11.5.2(a) Jumlah kerugian ekonomi Rp


langsung akibat bencana

11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak 11.6.1 Proporsi limbah padat %
lingkungan perkotaan per kapita yang perkotaan yang dikumpulkan
merugikan, termasuk dengan memberi perhatian secara teratur dengan
khusus pada kualitas udara, termasuk pemrosesan akhir yang baik
penanganan sampah kota. terhadap total limbah padat
perkotaan yang dihasilkan
oleh suatu kota

11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan %


yang tertangani

11.6.1.(b) Jumlah kota hijau yang Kota Hijau


mengembangkan dan
menerapkan green waste di
kawasan perkotaan
metropolitan.

11.6.2 Rata-rata tahunan materi


partikulat halus (PM 2,5 dan
PM 10) di Perkotaan
(dibobotkan jumlah
penduduk)

11.7 Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik 11.7.1 Proporsi ruang terbuka %
dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan perkotaan untuk semua,
mudah dijangkau terutama untuk perempuan menurut kelompok usia, jenis
dan anak, manula dan penyandang difabilitas kelamin dan penyandang
disabilitas.

11.7.1.(a) Jumlah kota hijau yang Kota Hijau


menyediakan ruang terbuka
hijau di kawasan perkotaan
metropolitan dan kota
sedang.

11.7.2 Proporsi orang yang menjadi %


korban kekerasan atau
pelecehan seksual menurut
jenis kelamin, usia, status
disabilitas, dan tempat
kejadian (12 bulan terakhir).

11.7.2 (a) Proporsi korban kekerasan %


dalam 12 bulan terakhir yang
melaporkan kepada polisi

11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara 11.b.2* Dokumen strategi Dokumen
substansial jumlah kota dan permukiman yang pengurangan risiko bencana
mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan (PRB) tingkat daerah.
dan perencanaan yang terintegrasi tentang
penyertaan, efisiensi sumber daya, mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan
terhadap bencana, serta mengembangkan dan
mengimplemantasikan penanganan holistic risiko
bencana di semua lini, sesuai dengan the Sendai
Framework for Disaster Risk Reduction 2015 –
2030

TUJUAN 12. MENJAMIN 12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan 12.4.1 (a) Jumlah peserta Proper yang Perusahaan
POLA PRODUKSI DAN kimia dan semua jenis limbah yang ramah mencapai minimal ranking
KONSUMSI YANG lingkungan, di sepanjang siklus hidupnya, sesuai BIRU.
BERKELANJUTAN kerangka kerja internasional yang disepakati dan
12.4.2 Timbulan limbah berbahaya %
secara signifikan mengurangi pencemaran bahan
per kapita, proporsi limbah
kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan
berbahaya yang terkelola
tanah untuk meminimalkan dampak buruk
menurut jenis
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
penanganannya.
TUJUAN 12. MENJAMIN 12.4 Pada tahun 2020 mencapai pengelolaan bahan
POLA PRODUKSI DAN kimia dan semua jenis limbah yang ramah
KONSUMSI YANG lingkungan, di sepanjang siklus hidupnya, sesuai
BERKELANJUTAN kerangka kerja internasional yang disepakati dan
secara signifikan mengurangi pencemaran bahan
kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan
tanah untuk meminimalkan dampak buruk
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

12.4.2.(a) Jumlah limbah B3 yang Ton


terkelola dan proporsi limbah
B3 yang diolah sesuai
peraturan perundangan
(sektor industri).

12.5 Pada tahun 2030, secara substansial 12.5.1 Tingkat daur ulang Nasional, Ton
mengurangi produksi limbah melalui ton bahan daur ulang.
pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan
penggunaan kembali.

12.5.1.(a) Jumlah timbulan sampah Ton (m3)


yang didaur ulang

12.8 Pada tahun 2030, menjamin bahwa masyarakat 12.8.1.(a) Jumlah fasilitas publik yang Fasilitas
di mana pun memiliki informasi yang relevan menerapkan Standar
dan kesadaran terhadap pembangunan Pelayanan Masyarakat (SPM)
berkelanjutan dan gaya hidup yang selaras dan teregister
dengan alam

TUJUAN 13. MENGAMBIL 13.1 Memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi 13.1.1* Dokumen strategi Dokumen
TINDAKAN CEPAT UNTUK terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam pengurangan risiko bencana
MENGATASI PERUBAHAN di semua negara (PRB) tingkat nasional dan
IKLIM DAN DAMPAKNYA daerah.
13.1.2* Jumlah korban meninggal, Orang
hilang dan terkena dampak
bencana per 100.000 orang.

TUJUAN 15. MELINDUNGI, 15.b Memobilisasi sumber daya penting dari semua 15.b.1 Bantuan pembangunan dan %
MERESTORASI DAN sumber dan pada semua tingkatan untuk pengeluaran pemerintah
MENINGKATKAN membiayai pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk konservasi dan
PEMANFAATAN dan memberikan insentif yang memadai bagi pemanfaatan
BERKELANJUTAN negara berkembang untuk memajukan keanekaragaman hayati dan
EKOSISTEM DARATAN, pengelolaannya, termasuk untuk pelestarian dan ekosistemnya secara
MENGELOLA HUTAN reforestasi. berkelanjutan
SECARA LESTARI,
MENGHENTIKAN
PENGGURUNAN,
MEMULIHKAN DEGRADASI
LAHAN SERTA
MENGHENTIKAN
KEHILANGAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI

TUJUAN 16. PERDAMAIAN, 16.1 Secara signifikan mengurangi segala bentuk 16.1.3 Proporsi penduduk yang %
KEADILAN, DAN kekerasan dan terkait angka kematian mengalami kekerasan secara
KELEMBAGAAN YANG dimanapun. fisik, psikologi atau seksual
TANGGUH dalam
12 bulan terakhir.

16.1.4* Proporsi penduduk yang %


merasa aman berjalan
sendirian di area tempat
tinggalnya.

16.2 Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, 16.2.1 Proporsi anak umur 1-17 %
perdagangan dan segala bentuk kekerasan dan tahun yang mengalami
penyiksaan terhadap anak hukuman fisik dan/atau
agresi psikologis dari
pengasuh dalam sebulan
terakhir.
16.2.1(a) Proporsi rumah tangga yang %
memiliki anak umur 1-17
tahun yang mengalami
hukuman fisik dan/atau
agresi psikologis dari
pengasuh dalam setahun
terakhir.

16.2.1(b) Prevalensi kekerasan %


terhadap anak laki-laki dan
anak perempuan.
16.2.2 Angka korban perdagangan orang
manusia per 100.000
penduduk menurut jenis
kelamin, kelompok umur dan
jenis eksploitasi.

16.2.3 Proporsi perempuan dan laki- %


laki muda umur 18-29 tahun
yang mengalami kekerasan
seksual sebelum umur 18
tahun.

16.2.3(a) Proporsi perempuan dan laki %


– laki muda usia 18-24 tahun
yang mengalami kekerasan
seksual sebelum umur 18
tahun.

16.5 Secara substansial mengurangi korupsi dan 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Korupsi poin
penyuapan dalam segala bentuknya. (IPAK)

16.6 Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, 16.6.1.(b) Persentase peningkatan predikat
dan transparan di semua tingkat Sistem Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah (SAKIP)
Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/ Kabupaten/Kota).

16.6.1.(c) Persentase penggunaan e- %


procurement terhadap
belanja pengadaan.

16.6.2 Proporsi penduduk yang puas %


terhadap pengalaman
terakhir atas layanan publik.

16.6.2.(a) Persentase Kepatuhan %


pelaksanaan UU Pelayanan
Publik Kementerian/
Lembaga dan Pemerintah
Daerah (Provinsi/
Kabupaten/Kota).

16.7 Menjamin pengambilan keputusan yang 16.7.1 Proporsi jabatan (menurut %


responsif, inklusif, partisipatif dan representatif kelompok umur, jenis
di setiap tingkatan. kelamin, disabilitas dan
kelompok masyarakat) di
lembaga publik (DPR/DPRD,
pelayanan publik, peradilan)
dibanding distribusi nasional

16.7.1 (a) Persentase keterwakilan %


perempuan di Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD).
16.7.1 (b) Persentase keterwakilan %
perempuan sebagai
pengambilan keputusan di
lembaga eksekutif (Eselon I
dan eselon II)

16.7.2 Proporsi penduduk yang %


percaya pada pengambilan
keputusan yang inklusif dan
responsif menurut jenis
kelamin, umur, disabilitas
dan kelompok masyarakat.

16.7.2 (a) Indeks Lembaga Demokrasi. skor

16.7.2 (b) Indeks Kebebasan Sipil. skor

16.7.2 (c) Indeks Hak-hak Politik. skor

16.9 Pada tahun 2030, memberikan identitas yang 16.9.1* Proporsi anak umur di bawah %
syah bagi semua, termasuk pencatatan 5 tahun yang kelahirannya
kelahiran dicatat oleh lembaga
pencatatan sipil, menurut
umur

16.9.1 (a) Persentase kepemilikan akta %


lahir untuk penduduk 40%
berpendapatan bawah.

16.9.1 (b) Persentase anak yang %


memiliki akta kelahiran.
16.10 Menjamin akses publik terhadap informasi dan 16.10.2 (a) Tersedianya Badan Publik
melindungi kebebasan mendasar, sesuai dengan yang menjalankan kewajiban
peraturan nasional dan kesepakatan sebagaimana diatur dalam
internasional UU No. 14 Tahun 2008
tentang keterbukaan
informasi publik

16.10.2 (c) Jumlah kepemilikan sertifikat orang


Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID)
untuk mengukur kualitas
PPID dalam menjalankan
tugas dan fungsi
sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang -
undangan
TUJUAN 17. MENGUATKAN 17.8 Mengoperasionalisasikan secara penuh bank 17.8.1* Proporsi individu yang %
SARANA PELAKSANAAN DAN teknologi dan sains, mekanisme pembangunan menggunakan internet
MEREVITALISASI kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara
KEMITRAAN GLOBAL UNTUK kurang berkembang pada tahun 2017 dan
PEMBANGUNAN meningkatkan penggunaan teknologi yang
BERKELANJUTAN memampukan khususnya teknologi informasi
dan komunikasi.

17.8.1 (a) Persentase kabupaten 3T %


yang terjangkau layanan
akses telekomunikasi
universal dan internet

17.19 Pada tahun 2030, mengandalkan inisiatif yang 17.19.1 (a) Jumlah pejabat fungsional orang
sudah ada, untuk mengembangkan pengukuran statistisi dan pranata
atas kemajuan pembangunan berkelanjutan yang komputer
melengkapi Produk Domestik Bruto, dan pada Kementerian/Lembaga.
mendukung pengembangan kapasitas statistik di
negara berkembang 17.19.1 (b) Persentase Kementerian/ %
Lembaga yang sudah
memiliki pejabat fungsional
statistisi dan/atau pranata
komputer
17.19.1 (c) Persentase terpenuhinya %
kebutuhan pejabat fungsional
statistisi dan pranata
komputer
Kementerian/Lembaga.

17.19.2 (a) Terlaksananya Sensus


Penduduk
dan Perumahan pada tahun
2020.
17.19.2 (c) Jumlah pengunjung eksternal pengunjung
yang mengakses data dan
informasi statistik melalui
website.
Target Tahun Capaian
OPD Ket Status
2022 Tahun 2022
Kesehatan
Kesehatan

Kesehatan

Dalduk&KB

Kesehatan

Perkim

Perkim

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Capil

Dinsos

BPBD

BPBD

Dinsos

Dinsos

BPBD
BPBD

BPBD

BPBD

Dinsos

Ketapang

Kesehatan

Ketapang

Ketapang

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Ketapang

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan
Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Dalduk&KB

Dalduk&KB

Dalduk&KB

Dalduk&KB

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan
Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan

PPPA

PPPA

PPPA

PPPA

PPPA

PPPA

PPPA

PPPA

PUPR/Kesehatan

PUPR/Kesehatan

PUPR

PUPR
Kesehatan

PUPR

Kesehatan

PUPR

DLH

PUPR

PUPR

LH
LH

LH/PERTANIAN/
PU/
PERDAGANGAN

PUPR

PUPR

PUPR

Perkim
Perkim

Perkim

Perkim

Disnaker

Disnaker

Disnaker

Disnaker

Perdagangan

Disnaker

Disnaker

Dispora

Dispora

Dispora

Dispora

Disnaker

Perdagangan

Disnaker

PUPR
Kominfo

Kominfo

kominfo

PMD
Satpol

Satpol

Disnaker

Disnaker

Perkim

perkim

BPBD

BPBD

BPBD

BPBD

BPBD

BPBD

LH

LH

LH

LH

LH

LH

Satpol

Satpol

BPBD

LH
LH

LH

LH

LH/PERKIM

BPBD

BPBD

LH

Satpol

Satpol

PPPA

PPPA

PPPA

Satpol

PPPA

PPPA

Inspektorat/BPS

Setda

Setda

Setda

PPPA
PPPA

Capil

Capil

Capil

Kominfo

Kominfo
Kominfo

Kominfo

BPS

BPS

BPS

Anda mungkin juga menyukai