Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
IBU KOTA NUSANTARA

Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara


Urgensi Pemindahan Ibu Kota Negara

Urgensi Pemindahan Ibu Kota


1. Sekitar 57% Penduduk Indonesia terkonsentrasi di
Pulau Jawa
2. Kontribusi ekonomi Pulau Jawa 59% terhadap PDB
Nasional
3. Krisis ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKI
Jakarta dan Jawa Timur
4. Konversi lahan terbesar di Pulau Jawa
5. Pertumbuhan urbanisasi sangat tinggi di DKI Jakarta
6. Penurunan daya dukung lingkungan, ancaman
bahaya banjir, gempa bumi dan tanah turun di DKI
Jakarta

Sumber: Buku Saku Pemindahan IKN – Kementerian PPN/Bappenas RI (Juli 2021)


Visi dan Misi Ibu Kota Nusantara (IKN)

Sumber: Perpres 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk IKN dalam 1MPP Buku Panduan Implementasi OIKN, 2022.
8 Prinsip and 24 KPI IKN
1/2

1 2 3 4
Selaras Bhinneka Terhubung, Rendah
dengan Tunggal Aktif, dan Emisi
Alam Ika Mudah Karbon
Diakses

1.1 >75% dari 256.142 Ha 2.1 100% integrasi 3.1 80% perjalanan 4.1 Instalasi kapasitas
seluruh penduduk. energi terbarukan
area untuk ruang hijau dengan transportasi
2.2 100% warga dapat akan memenuhi 100%
(65% area dilindungi publik/mobilitas aktif.
mengakses layanan 3.2 kebutuhan energi IKN.
dan 10% area produksi
pangan). sosial/ masyarakat 10 menit ke fasilitas 4.2 .60% penghematan
1.2 dalam waktu 10 menit. penting dan simpul energi untuk konservasi
100% penduduk dapat transportasi publik.
100% ruang publik 3.3 energi dalam gedung.
mengakses ruang hijau 2.3
rekreasi dalam 10 dirancang <50 menit koneksi 4.3 .Net zero emission untuk
menit. menggunakan prinsip transit ekspres dari IKN di 2045 di kawasan
1.3 akses universal, Kawasan Inti Pusat 256.142 Ha
100% penggantian Pemerintahan ke
ruang hijau untuk setiap kearifan lokal, serta
desain yang responsif bandara strategis
bangunan bertingkat pada tahun 2030.
institusional, komersial, gender dan inklusif.
dan hunian.

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
2/2

5 6 7 8
Sirkular dan Aman dan Nyaman dan Peluang
Tangguh Terjangkau Efisien Ekonomi
melalui untuk
Teknologi Semua

5.1 >10% dari lahan 6.1 Ranking 10 besar kota 7.1 Mewujudkan peringkat 8. 0% kemiskinan pada
1 populasi IKN pada
256.142 Ha tersedia paling layak huni di sangat tinggi dalam tahun 2035.
untuk kebutuhan dunia pada tahun 2045. E-Government
6.2 8. Pendapatan domestik
5.2 produksi pangan. Pemukiman yang ada Development Index 2 regional bruto (PRDB)
60% daur ulang dan terencana di 7.2 (EGDI) oleh PBB. per kapita setara
timbulan limbah kawasan 256.142 Ha ekonomi berpendapatan
memiliki akses 100% konektivitas tinggi.
5.3 padat di tahun 2045. digital dan teknologi,
terhadap infrastruktur 8. Rasio Gini regional
100% air limbah penting di 2045. informasi, serta 3
akan diolah melalui 6.3 komunikasi untuk terendah di Indonesia
sistem pengolahan Perumahan layak, aman, pada tahun 2045.
semua penduduk
pada tahun 2035. dan terjangkau yang 7.3
dan bisnis
memenuhi rasio hunian >75% kepuasan
berimbang. dunia usaha atas
layanan digital

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
Linimasa Pembangunan IKN
Wilayah Perencanaan IKN

SAMARINDA

KIPP K-IKN KP-IKN


6.671 ha 56.181 ha 256.142 ha

BWP

6
WP

5
WP WP
WP
2 4 9
WP
WP

3 1
WP
WP

7 8
9 Wilayah Perencanaan (WP) KP IKN
1. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
2. Pusat Ekonomi (IKN Barat)
3. Layanan Kesehatan (IKN Selatan)
4. Pariwisata dan Hiburan (IKN Timur 1)
5. Layanan Pendidikan (IKN Timur 2) BALIKPAPAN
6. Inovasi dan Riset (IKN Utara)
7. Pusat Industri Pertanian dan Logistik (Simpang Samboja)
8. Pusat Sentra Pertanian (Muara Jawa)
9. Pusat Pengembangan Industri Teknologi Tinggi (Kuala Samboja)
Rencana Konektivitas Menuju KIPP IKN

Jalan Tol Seksi 1 Bandara


1
Sepinggan-Tol Balsam
Jalan tol IKN Seksi 3A:
3A Segmen Karangjoang - KKT
Kariangau
Jalan Tol IKN Seksi 3B:
3B Segmen KKT Kariangau - Sp.
Tempadung
Jalan Tol IKN Seksi 5A:
5A Segmen Sp. Tempadung -
Jembatan Pulau Balang
Jalan Bebas Hambatan Seksi
5B 5B : Segmen Jembatan P.
Balang – Riko
Jalan Bebas Hambatan : Seksi
6A 6A: Segmen Riko - Rencana
Outer Ring Road IKN
Jalan Bebas Hambatan Seksi
6B 6B : Rencana Outer Ring Road
– Sp. 3 ITCI
Jalan Seksi 6C-1: Sp. 3 ITCI –
6C1 Simpang 1B – Sumbu
Kebangsaan Timur KIPP
Jalan Tol Seksi 4a: Segmen
4A Sp. Tempadung – Outer Ring
Road IKN
Immersed Tunnel IKN Sungai
4B Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR
Sepaku
9
KONSEP KPI KIPP IKN

Kesejahteraan Ekologis dan Konektivitas Infrastruktur Infrastruktur


Masyarakat Preservasi Lingkungan Alami Kawasan Transportasi Kawasan TIK
(SOS) (EKO) (TRA) (INF) (ICT)
10 Menit pencapaian ke fasum 70-75% Area hijau 80% Transit Service Coverage by 150lt/orang/hari Konsumsi 100% Akses kepada internet
dan fasos dan titik transit 2045 penggunaan air minum
50% Konservasi tanaman lokal Ketersediaan WIFI di area
70% Total unit residensial Kalimantan 80% Public Transport Model Share domestik publik
teralokasi untuk ASN by 2045 40% Pengurangan timbulan
30% Konservasi tanaman lokal Ketersediaan fasilitas Data
Ruang publik untuk program Indonesia <500m Jarak berjalan kaki ke sampah melalui WTE dan Center
nasional simpul transit Reside di TPA
80% Populasi terlayani akses Pusat Kontrol Operasi
Elemen/simbol representasi menuju taman kota 2x Maks. Perpindahan moda 50% Area pengurangan Terintegrasi (IOCC)
semua budaya Indonesia sumber air alternative Intergrated OperationsControl
100% Alur hijau tidak terputus Min. 25 km/jam Kecepatan KIPP di kawasan
dalam ruang publik Center
jam puncak
Net Zero Emission 100% Penggunaan energi 100% Pemerintahan elektronik
(operasional) tahun 2045 <50 menit Koneksi transit ekspress terbarukan (E-Government) dalam
dari KIPP ke bandara tahun 2030
Optimisasi kualitas iklim mikro pelayanan publik
Integrasi fisik, jadwal informasi,
pembayaran melalui ITS

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
11

Anda mungkin juga menyukai