Penapisan TPB Opd Pilar Sosial
Penapisan TPB Opd Pilar Sosial
1. Dinas Kesehatan
ISU STRATEGIS
NO
NO. TPB INDIKATOR PILAR SOSIAL
INDIKATOR
Persentase perempuan pernah kawin umur Percepatan dan
1.4.1.(a) 15-49 tahun yang proses melahirkan optimalisasi
terakhirnya di fasilitas kesehatan. pembangunan sosial
Persentase anak umur 12-23 bulan yang dan kesejahteraan
1.4.1.(b)
Mengakhiri menerima imunisasi dasar lengkap. masyarakat.
Kemiskinan dalam Persentase perempuan pernah kawin umur
1 Segala Bentuk 1.4.1.(d) 15-49 tahun yang proses melahirkan
Dimanapun terakhirnya di fasilitas kesehatan.
Persentase rumah tangga yang memiliki
1.4.1.(e) akses terhadap layanan sanitasi layak dan
berkelanjutan
1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh perkotaan
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi
2.1.1*
Pangan (Prevalence of Undernourishment)
Prevalensi kekurangan gizi (underweight)
2.1.1.(a)
pada anak balita.
Prevalensi penduduk dengan kerawanan
pangan sedang atau berat, berdasarkan
2.1.2*
pada Skala Pengalaman Kerawanan
Pangan.
Proporsi penduduk dengan asupan kalori
2.1.2.(a)
minimum di bawah 1400 kkal/kapita/hari.
Menghilangkan
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
Kelaparan, Mencapai
2.2.1* pendek) pada anak di bawah lima
Ketahanan Pangan
tahun/balita.
2 dan Gizi yang Baik,
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
serta Meningkatkan
2.2.1.(a) pendek) pada anak di bawah dua
Pertanian
tahun/baduta.
Berkelanjutan
Prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi
2.2.2* badan) anak pada usia kurang dari 5 tahun,
berdasarkan tipe.
2.2.2.(a) Prevalensi anemia pada ibu hamil.
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
2.2.2.(b)
yang mendapatkan ASI eksklusif.
Kualitas konsumsi pangan yang
diindikasikan oleh skor Pola Pangan
2.2.2.(c)
Harapan (PPH) mencapai; dan tingkat
konsumsi ikan.
3 Menjamin Kehidupan 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI).
yang Sehat dan Proporsi perempuan pernah kawin umur
Meningkatkan 15-49 tahun yang proses melahirkan
3.1.2*
Kesejahteraan terakhirnya ditolong oleh tenaga kesehatan
Seluruh Penduduk terlatih.
Semua Usia Persentase perempuan pernah kawin umur
3.1.2.(a) 15-49 tahun yang proses melahirkan
terakhirnya di fasilitas kesehatan.
3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000
kelahiran hidup.
Angka Kematian Neonatal (AKN) per
3.2.2*
1000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
3.2.2.(a)
kelahiran hidup.
Persentase kabupaten/kota yang mencapai
3.2.2.(b)
80% imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Angka infeksi baru HIV per 1000 populasi
3.3.1
tidak terinfeksi HIV.
3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada populasi dewasa.
Kejadian Tuberkulosis (TB) per 1000
3.3.2
orang.
Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000
3.3.2.(a)
penduduk.
3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang.
Jumlah kabupaten/kota yang mencapai
3.3.3.(a)
eliminasi malaria.
3.3.4* Insiden Hepatitis B per 100.000 penduduk
Persentase kabupaten/kota yang
3.3.4.(a) melakukan deteksi dini untuk infeksi
Hepatitis B.
Jumlah orang yang memerlukan intervensi
3.3.5* terhadap penyakit tropis yang terabaikan
(Filariasis dan Kusta).
3.3.5.(a) Jumlah provinsi dengan eliminasi Kusta.
Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi
3.3.5.(b) filariasis (berhasil lolos dalam survei
penilaian transmisi tahap I).
Persentase merokok pada penduduk umur
3.4.1.(a)
≤18 tahun.
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah tinggi.
Prevalensi obesitas pada penduduk umur
3.4.1.(c)
≥18 tahun.
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
3.4.2.(a) puskesmas yang menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa.
Proporsi perempuan usia reproduksi (15-
49 tahun) atau pasangannya yang memiliki
3.7.1* kebutuhan keluarga berencana dan
menggunakan alat kontrasepsi metode
modern.
Angka kelahiran pada perempuan umur
15-19 tahun (Age Specific Fertility
3.7.2*
Rate/ASFR).--TIDAK ADA DI DINKES
UTK PEMILAHAN UMUR
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR).
3.8.1.(a) Unmet need pelayanan kesehatan.
3.9.3.(a) Proporsi kematian akibat keracunan.
Persentase merokok pada penduduk umur
3.a.1*
≥15 tahun.
3.c.1* Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan.
2. Dinas PPKBPPPA
ISU STRATEGIS
NO
NO. TPB INDIKATOR PILAR SOSIAL
INDIKATOR
1.2.1* Persentase penduduk yang hidup di bawah Percepatan dan
garis kemiskinan nasional, menurut jenis optimalisasi
kelamin dan kelompok umur. pembangunan sosial
1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan kesehatan dan kesejahteraan
melalui SJSN Bidang Kesehatan. masyarakat.
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Sosial
Bidang Ketenagakerjaan.
1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas yang
miskin dan rentan yang terpenuhi hak
dasarnya dan inklusivitas.
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang mendapatkan
bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga
Mengakhiri Harapan.
Kemiskinan dalam 1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan metode kontrasepsi
1
Segala Bentuk (CPR) semua cara pada Pasangan Usia
Dimanapun Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang
berstatus kawin
1.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang, dan
terkena dampak bencana per 100.000
orang.
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban
bencana sosial.
1.5.1.(c) Pendampingan psikososial korban bencana
sosial.
1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana alam/bencana
sosial yang mendapat pendidikan layanan
khusus. (SMAB=Sekolah/Madrasah Aman
Bencana)
2 Menjamin 3.4.2* Angka kematian (insidens rate) akibat
Kehidupan yang bunuh diri.
Sehat dan 3.5.1.(a) Jumlah penyalahguna narkotika dan
Meningkatkan pengguna alkohol yang merugikan, yang
Kesejahteraan mengakses layanan rehabilitasi medis.
Seluruh Penduduk 3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan narkoba.
Semua Usia 3.7.1* Proporsi perempuan usia reproduksi (15-
49 tahun) atau pasangannya yang memiliki
kebutuhan keluarga berencana dan
menggunakan alat kontrasepsi metode
modern.
3.7.1.(a) Angka prevalensi penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua cara pada
Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49
tahun yang berstatus kawin.
3.7.1.(b) Angka penggunaan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) cara modern.
3.7.2* Angka kelahiran pada perempuan umur
15-19 tahun (Age Specific Fertility
Rate/ASFR).
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR).
3.8.2* Jumlah penduduk yang dicakup asuransi
kesehatan atau sistem kesehatan
masyarakat per 1000 penduduk.
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN).
3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur
≥15 tahun.
3 Mencapai Kesetaraan 5.1.1* Jumlah kebijakan yang responsif gender
Gender dan mendukung pemberdayaan perempuan.
Memberdayakan 5.2.1* Proporsi perempuan dewasa dan anak
Kaum Perempuan perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami
kekerasan (fisik, seksual, atau emosional)
oleh pasangan atau mantan pasangan
dalam 12 bulan terakhir.
5.2.1.(a) Prevalensi kekerasan terhadap anak
perempuan.
5.2.2* Proporsi perempuan dewasa dan anak
perempuan (umur 15-64 tahun) mengalami
kekerasan seksual oleh orang lain selain
pasangan dalam 12 bulan terakhir.
5.2.2.(a) Persentase korban kekerasan terhadap
perempuan yang mendapat layanan
komprehensif.
5.2.2.(b) Perlindungan perempuan, termasuk
pekerja migran
5.3.1* Proporsi perempuan umur 20-24 tahun
yang berstatus kawin atau berstatus hidup
bersama sebelum umur 15 tahun dan
sebelum umur 18 tahun.
5.3.1.(a) Median usia kawin pertama perempuan
pernah kawin umur 25-49 tahun.
5.3.1.(b) Angka kelahiran pada perempuan umur
15-19 tahun (Age Specific Fertility
Rate/ASFR).
5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki perempuan
di parlemen tingkat pusat, parlemen daerah
dan pemerintah daerah.
5.5.2* Proporsi perempuan yang berada di posisi
managerial.
5.5.2.(a) Indeks Pemberdayaan Gender (IGD)
5.6.1.(a) Unmet need KB (Kebutuhan Keluarga
Berencana/KB yang tidak terpenuhi).
5.6.1.(b) Pengetahuan dan pemahaman Pasangan
Usia Subur (PUS) tentang metode
kontrasepsi modern.
5.6.2.(a) Akses yang setara bagi perempuan dan
laki-laki untuk mendapatkan pelayanan,
informasi dan pendidikan terkait kesehatan
seksual dan reproduksi.
5.a.2* Ketersediaan kerangka hukum (termasuk
hukum adat) yang menjamin persamaan
hak perempuan untuk kepemilikan tanah
dan/atau hak kontrol.
5.c.1* Ketersediaan sistem untuk melacak dan
membuat alokasi umum untuk kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan.
3. Dinas Sosial
ISU STRATEGIS
NO
NO. TPB INDIKATOR PILAR SOSIAL
INDIKATOR
1.2.1* Persentase penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan nasional, menurut jenis
kelamin dan kelompok umur.
1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan kesehatan
melalui SJSN Bidang Kesehatan.
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Sosial
Bidang Ketenagakerjaan.
1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas yang
miskin dan rentan yang terpenuhi hak
dasarnya dan inklusivitas.
Mengakhiri 1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang mendapatkan
Kemiskinan dalam bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga
1
Segala Bentuk Harapan.
Dimanapun 1.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang, dan
terkena dampak bencana per 100.000
orang.
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban Percepatan dan
bencana sosial. optimalisasi
1.5.1.(c) Pendampingan psikososial korban bencana pembangunan sosial
sosial. dan kesejahteraan
1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana alam/bencana masyarakat.
sosial yang mendapat pendidikan layanan
khusus. (SMAB=Sekolah/Madrasah Aman
Bencana)
3.4.2* Angka kematian (insidens rate) akibat
bunuh diri.
3.5.1.(a) Jumlah penyalahguna narkotika dan
pengguna alkohol yang merugikan, yang
Menjamin Kehidupan mengakses layanan rehabilitasi medis.
yang Sehat dan
3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan narkoba.
Meningkatkan
2 3.8.2* Jumlah penduduk yang dicakup asuransi
Kesejahteraan
kesehatan atau sistem kesehatan
Seluruh Penduduk
masyarakat per 1000 penduduk.
Semua Usia
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN).
3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur
≥15 tahun.
6. Dinas BPPD
ISU STRATEGIS
NO
NO. TPB INDIKATOR PILAR SOSIAL
INDIKATOR
1 Mengakhiri 1.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang, dan Percepatan dan
Kemiskinan dalam terkena dampak bencana per 100.000 optimalisasi
Segala Bentuk orang. pembangunan sosial
Dimanapun 1.5.1.(a) Jumlah lokasi penguatan pengurangan dan kesejahteraan
risiko bencana daerah. masyarakat.
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban
bencana sosial.
1.5.1.(c) Pendampingan psikososial korban bencana
sosial.
1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana alam/bencana
sosial yang mendapat pendidikan layanan
khusus. (SMAB=Sekolah/Madrasah Aman
Bencana)
1.5.1.(e) Indeks risiko bencana pada pusat-pusat
pertumbuhan yang berisiko tinggi.
1.5.2.(a) Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat
bencana.
1.5.3* Dokumen strategi pengurangan risiko
bencana (PRB) tingkat nasional dan
daerah.
7. Dinas Dukcapil
ISU STRATEGIS
NO
NO. TPB INDIKATOR PILAR SOSIAL
INDIKATOR
Mengakhiri 1.4.1.(j) Persentase penduduk umur 0-17 tahun
Kemiskinan dalam dengan kepemilikan akta kelahiran.
1
Segala Bentuk
Percepatan dan
Dimanapun
optimalisasi
Menguatkan Sarana 17.19.2.(b) Tersedianya data registrasi terkait
pembangunan sosial
Pelaksanaan dan kelahiran dan kematian (Vital Statistics
dan kesejahteraan
Merevitalisasi Register)
2 masyarakat.
Kemitraan Global
Untuk Pembangunan
Berkelanjutan
9. Kepolisian
ISU STRATEGIS
NO
NO. TPB INDIKATOR PILAR SOSIAL
INDIKATOR
3.4.2* Angka kematian (insidens rate) akibat
bunuh diri.
Menjamin Kehidupan
3.5.1.(a) Jumlah penyalahguna narkotika dan Percepatan dan
yang Sehat dan
pengguna alkohol yang merugikan, yang optimalisasi
Meningkatkan
1 mengakses layanan rehabilitasi medis. pembangunan sosial
Kesejahteraan
3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan narkoba. dan kesejahteraan
Seluruh Penduduk
3.6.1 Angka kematian akibat cedera fatal masyarakat.
Semua Usia
kecelakaan lalu lintas.
3.9.3.(a) Proporsi kematian akibat keracunan.