Anda di halaman 1dari 24

SATGAS

TUGAS
KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN CALON PENGANTIN

Jakarta, 8 Maret 2023


STUNTING MASALAH KUALITAS
SDM
 Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi
dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak
memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
 Stunting berpengaruh pada rendahnya kualitas sumber daya manusia
karena anak stunting: (1) memiliki kemampuan kognitif yang rendah, (2)
meningkatnya risiko penyakit tidak menular, dan (3) kondisi stunting pada
usia dewasa.
 Stunting merupakan masalah dalam upaya peningkatan kualitas SDM
untuk mememanfaatkan jendela peluang ‘window of opportunity’ di
tahun 2030 – 2040 menjadi Bonus Demografi yang memerlukan
penduduk usia produktif yang berkualitas.
Stunting bukan penyakit, tapi
kondisi

Gagal pertumbuhan (lingkar


kepala, tinggi dan berat badan)
dan perkembangan (pengua-
saan kata, kemampuan
merangkak, berjalan, dst)

Kurang asupan gizi, infeksi


berulang, dan stimulasi
psikososial

1000 Hari Pertama Kehidupan


meliputi (270 hari selama
kehamilan dan 730 hari pertama
setelah bayi dilahirkan)
KONDISI STUNTING DIPENGARUHI FAKTOR IBU

 Berdasarkan hasil kajian (Kramer, 1987;


UNICEF, 1990; Kramer, 1998; Achadi, 2021)
diketahui bahwa ada faktor pendorong/
faktor risiko yang bersumber dari pihak ibu
dan ayah: (1) usia saat hamil (terlalu muda
dan terlalu tua), (2) anemia, (3) indeks
massa tubuh rendah, (4) tinggi badan
kurang, serta (5) merokok dan keterpaparan
asap rokok.
 Untuk mencegah agar tidak melahirkan
anak yang stunting, setiap calon ibu dan
calon ayah (calon pengantin) harus
dipastikan berada dalam kondisi yang
sehat/ideal untuk menikah, hamil, dan
melahirkan.
ANCAMAN ANEMIA
DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS

32%
remaja perempuan

Remaja perempuan rentan Lifestyle remaja, kurang


di Indonesia mengalami anemia karena memperhatikan aspek
mengalami anemia defisiensi zat besi saat ketercukupan gizi, perilaku
(Riskesdas, 2018) menstruasi: 12,5 mg per bulan makan menyimpang:
atau 0,4-0,5 mg per hari anoreksia nervosa
(WHO, 2011) dan bulimia nervosa.
ANEMIA PADA IBU HAMIL USIA MUDA

Sumber: Riskesdas, 2018


“REBUTAN” NUTRISI IBU DAN JANIN

 Usia ibu saat hamil dapat menentukan kondisi janin


yang akan dilahirkannya. Wanita yang hamil pada usia
kurang dari 20 tahun memiliki peluang 2 kali lebih
berisiko untuk melahirkan anak dengan kondisi stunting.
 Pertumbuhannya masih berlangsung dan masih
membutuhkan nutrisi yang banyak sehingga terjadi
persaingan/kompetisi nutrisi dengan bayi dalam
kandungan (Achadi, 2021; Scholl et. al., 1994)
PENCEGAHAN STUNTING DIMULAI
DARI REMAJA DAN CALON PENGANTIN

Pencegahan stunting pada remaja


 Edukasi kesehatan reproduksi dan seksual, gizi, dan penyiapan kehidupan
berkeluarga, termasuk pemberian tablet tambah darah
 Memastikan setiap remaja: (1) terpenuhi kebutuhan gizinya sehingga tidak
anemia dan tidak kekurangan energi kronis (KEK), serta (2) tidak terburu-
buru ingin menikah dan tidak melakukan perilaku berisiko yang dapat
menyebabkan terjadinya kehamilan di usia muda.

Pencegahan stunting pada Calon Pengantin


 Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan selama 3 (tiga)
bulan pranikah serta mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi
pencegahan stunting
 Memastikan faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting pada Calon
Pengantin dapat teridentifikasi dan dihilangkan sebelum menikah dan hamil.
PERPRES 72 TAHUN 2021: LANDASAN
KEBIJAKAN PENCEGAHAN STUNTING DARI
HULU

 Remaja dan Catin merupakan sasaran (pasal 3 poin a dan b)


 Pendampingan semua Catin/Calon PUS merupakan kegiatan prioritas yang harus
ada dalam RAN (pasal 8 ayat (3))
 Pendampingan semua Catin/Calon PUS wajib diberikan 3 (tiga) bulan pranikah
sebagai bagian dari pelayanan nikah (pasal 9 ayat (3))
 Indikator “Cakupan calon PUS yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai
bagian dari pelayanan nikah” dengan target 90 persen di tahun 2024 (lampiran A)
 Output (lampiran B):
1. “Persentase pasangan Catin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan
materi pencegahan stunting” dengan target 90% di tahun 2024
2. “Cakupan calon PUS yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan
edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah” dengan target 90% di tahun 2024
3. “Tersedianya sistem skrining dan konseling calon PUS siap nikah” dengan target 1
di tahun 2021
PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN
PENDAMPINGAN CALON PENGANTIN
1. Waktu pemeriksaan dilakukan tiga bulan sebelum menikah dengan alasan apabila
ditemukan kondisi patologis bagi calon isteri maka dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan
untuk memperbaiki kondisi patologis tersebut. Kasus yang paling sering adalah anemia pada
remaja puteri yang memerlukan konsumsi tablet tambah darah selama 90 hari. Begitu juga
apabila Calon Pengantin perempuan didapatkan kondisi under-nutrition seperti kurang kalori
protein atau defisiensi vitamin yang lain maka dibutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk
perbaikan keadaan tersebut. Bagi Catin laki-laki, produksi sperma untuk persiapan pembuahan
dan menghasilkan keturunan yang sehat, membutuhkan prakondisi, kebugaran bagi laki-laki
minimal 73 – 75 hari sebelumnya (sesuai dengan teori proses pembentukan
sperma/spermatogenesis yang berlangsung selama waktu tersebut);

2. Jenis pemeriksaan meliputi pemeriksaan Hb untuk mengetahui kondisi anemia pada calon
ibu dan pemeriksaan antrophometri (tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas).
Pemeriksaan ini sangat penting untuk menentukan apakah calon ibu mengalami kekurangan gizi
kalori protein atau kelebihan berat badan dan untuk pengukuran body mass index. Untuk Catin
laki-laki tidak ada pemeriksaan khusus, akan tetapi dianjurkan sejak tiga bulan sebelum menikah
menjaga kebugaran kesehatan dengan mengkonsumsi vitamin sesuai anjuran petugas
kesehatan;
PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN
PENDAMPINGAN CALON PENGANTIN

3. Tempat pemeriksaan Hb dan antropometri di atas sangat


mudah sehingga dapat dilakukan di Puskesmas atau fasilitas
kesehatan lainnya, baik pemerintah maupun swasta;
4. Penyampaian hasil pemeriksaan dimasukkan (diinput)
kedalam Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL)
oleh Calon Pengantin. Apabila mengalami kesulitan akan
dibantu oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) setempat.
Setelah selesai melakukan pengisian akan diberikan tanda
pengesahan/persetujuan yang dapat digunakan sebagai
bukti/syarat untuk pendaftaran nikah di KUA atau Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil;
5. Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari
bidan/tenaga kesehatan, PKK, dan Kader KB akan
memberikan informasi, edukasi, dan konseling secara virtual
atau tatap muka berdasarkan tanda pengesahan/persetujuan
tersebut.
Variabel dan Indikator Skrining Catin Perempuan

NO VARIABEL INDIKATOR KATEGORI


1 Usia Usia Catin/Calon PUS saat a. Ideal 21 - 35 tahun
menikah dan hamil b. Terlalu muda (<21 tahun) dan Terlalu
tua (>35 tahun)
2 Badan ideal Indeks massa tubuh (IMT) a. Normal (18,5 - 25,0)
Catin/Calon PUS b. Kurus (≤18,4) dan berlebih (>25,0)
3 Status gizi a. Lingkar lengan atas (LiLA) a. Normal (≥ 23,5 cm)
Catin/Calon PUS b. KEK (<23,5 cm)
b. Kadar hemoglobin (Hb) a. Normal (12 - 16 gram per desiliter)
Catin/Calon PUS b. Anemia (<12 gram per desiliter)

4 Perilaku merokok Catin/Calon PUS yang merokok a. Merokok/terpapar asap rokok


dan keterpaparan dan terpapar asap rokok b. Tidak merokok/tidak terpapar asap
asap rokok rokok

Hasil akhir skrining terhadap Catin/Calon PUS perempuan dapat dikategorikan “Ideal” jika seluruh variabel berada
dalam kondisi ideal/normal serta tidak merokok/tidak terpapar asap rokok. Sebaliknya, dikategorikan “Berisiko” jika
ada salah satu variabel yang tidak ideal/tidak normal serta merokok/terpapar asap rokok.
Variabel dan Indikator Skrining Catin Laki-laki

NO VARIABEL INDIKATOR KATEGORI


1 Usia Usia Catin/Calon PUS pada a. Ideal ≥ 25 tahun
saat menikah b. Terlalu muda (<25 tahun)

2 Perilaku merokok Catin/Calon PUS yang merokok a. Merokok/terpapar asap rokok


dan keterpaparan dan terpapar asap rokok b. Tidak merokok/tidak terpapar asap
asap rokok rokok

Hasil akhir skrining terhadap Catin/Calon PUS laki-laki dapat dikategorikan “Ideal” jika seluruh variabel
berada dalam kondisi ideal serta tidak merokok/tidak terpapar asap rokok. Sebaliknya, dikategorikan
“Berisiko” jika ada salah satu variabel yang tidak ideal serta merokok/terpapar asap rokok.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
PADA PROSES PENDAFTARAN NIKAH

• Pendaftaran menikah
INPUT DATA • Sertifikat/kartu
Calon Pengantin
kewaspadaan stunting di
memeriksakan diperlihatkan kepada
kesehatannya: petugas KUA atau
• Calon Pengantin
Tinggi Badan + Berat petugas Lembaga Agama
memasukkan data hasil
Badan, LILA, Hb pemeriksaan kesehatan yang menikahkan
pada Aplikasi Elsimil
• Setelah pengisian data, KUA/ LEMBAGA
maka Sertifikat/Kartu AGAMA
PUSKESMAS/FASKES Kewaspadaan Stunting
LAIN bisa di download

Catatan:
Bagi Calon Pengantin yang mengalami kesulitan dalam penginputan Elsimil, Tim Pendamping Keluarga (TPK) siap membantu
ELSIMIL CATIN
Download Apps
Playstore

Registrasi

Login

Isi Kuesioner

Lihat hasil kuesioner dan


edukasi kesehatan

Konsultasi

Sertifikat ELSIMIL
DUKUNGAN KEMENTRIAN AGAMA
UNTUK PENDAMPINGAN CATIN

• Sudah ada MoU/Kesepakatan Bersama antara Kementerian Kesehatan RI,


Kementerian Agama RI, dan BKKBN tentang “Pelaksanaan Penguatan Bimbingan
Perkawinan bagi Calon Pengantin dalam Rangka Penguatan Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga”
• Sudah ada MoU antara Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Agama RI, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional tentang “Percepatan Penurunan Stunting di Daerah”
• Sudah ada Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Kementerian Kesehatan RI dengan
Kementerian Agama RI tentang “Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan dan
Pelayanan Kesehatan bagi Calon Pengantin”
• Sudah ada Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Kementerian Agama RI dan BKKBN
tentang “Penguatan Pendampingan bagi Remaja, Calon Pengantin, dan Keluarga
Muda dalam Rangka Pencegahan Perkawinan Anak dan Penurunan Stunting”.
KERJASAMA ANTARA BKKBN DAN KEMENTERIAN AGAMA RI
DALAM KEGIATAN PENDAMPINGAN BAGI CATIN
LANDASAN KEBIJAKAN
LANDASAN KEBIJAKAN
TUGAS SATGAS
PENDAMPINGAN KELUARGA

Unsur dalam Tim: 3 Langkah Kerja TPK:


• Bidan atau nakes lainya • Koordinasi dengan TPPS (rencana
• Kader TP PKK DILATIH
OPS.PENCATATAN HASIL PENDAMPINGAN kerja, sumber daya, kendala)
• Kader KB/Kader OPERASIONAL PENDAMPINGAN SASARAN • Meningkatkan akses informasi dan
Pembangunan lainnya
pelayanan melalui:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayanan rujukan,
c. fasilitasi penerimaan program
bantuan sosial
• Pencatatan dan Pelaporan;
Sasaran Pendampingan Keluarga

Catin Ibu Hamil Pascapersalinan Anak 0-5 Tahun


Materi Edukasi Kespro, Gizi, dan Penyiapan
Kehidupan Berkeluarga
 Hai, Catin! Pernah dengar  Isi piringmu
tentang Stunting?  Yuk, rencanakan
 Terus, Kenapa saya harus kehamilan dengan baik
tau tentang Stunting?  Pilih gaya hidup sehat ya
 Apakah anak yang pendek  Kenali siklus menstru-
pasti Stunting? asimu
 Siapa saja Catin yang  Jangan lupa persiapkan
beresiko melahirkan anak hari pertama kehidupan
Stunting? ya!
 Indeks massa tubuh (IMT)  KB dan Kontrasepsi
 Lingkar lengan atas (LILA)  Apa saja metode KB dan
 Rujukan LILA dan IMT Catin Kontrasepsi
 Anemia  Asupan Gizi untuk Ibu
 Siapkah fisik mu, Catin ? hamil dan menyusui dalam
 Hindari terlalu (MUDA,TUA, satu hari
BANYAK, DEKAT)  Asupan Gizi untuk bayi
 Hindari rokok  Asupan Gizi untuk bayi 0-
 Kenali dan jaga alat 6 bulan, 6-8 bulan, 9-12
Reproduksimu bulan, 12-24 bulan
S A KU E DU K AS I STUNTING
BUKU  Periksa kesehatan lebih  Jenis imunisasi
O N P US
BAGI CATIN/CAL 
lengkap, yuk
Pastikan makan dengan gizi
 Catin perlu informasi lebih
lanjut?
seimbang
Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga Berisiko dan Balita Stunting
No Menu Sasaran Target Frekuensi Volume Harga Satuan Kegiatan Harga Satuan Menu BOKB TA 2023
Operasional Pendampingan Sasaran Tim
Catin, Keluarga Berisiko dan Balita Pendamping 192,365 1 1 3,300,000 3,300,000 634,804,500,000
Stunting Keluarga
2 Tim
  Operasional Pendampingan Sasaran Pendamping
Catin, Keluarga Berisiko dan Balita Keluarga 1 1 4,200,000 4,200,000 32,067,000,000
Stunting (Papua, 7,635
Papbar)

Definisi Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output

kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksanaan 1. Catin/CaPUS biaya operasional dukungan 1. Daftar inventarisasi
Pendamping pendampingan tersebut dapat dilakukan 1 2. Ibu hamil pelaksanaan rangkaian lingkup sasaran dan
Keluarga untuk memantau (satu) orang atau 3. Ibu Pascasalin kegiatan TPK yaitu inventarisasi pemutakhirannya; dan
perkembangan dan melakukan secara individu sebagai bagian dari Personil 4. Keluarga memiliki anak dan pemutakhiran data 2. Rekapitulasi Laporan
pendampingan kepada calon TPK maupun usia 0-59 bulan sasaran, pelaksanaan Hasil Pendampingan
pengantin/calon pasangan usia pendampingan secara kelompok (seluruh Tim pendampingan, pencatatan dan per
subur, ibu hamil, ibu pasca Pendamping pelaporan pelaksanaan kabupaten/kota yang
persalinan, anak usia 0-24 bulan, Keluarga melakukan pendampingan kegiatan pendampingan kepada dilaporkan setiap per
anak usia 25-59 bulan bersamaan kepada sasaran serta kegiatan lainnya tiga bulan
sasaran). Adapun rangkaian kegiatan yang yang dilakukan oleh Tim
dilakukan antara Pendamping Keluarga.
lain: Dukungan pembiayaan
1. Daftar inventaris sasaran pendampingan diberikan 10 (sepuluh) bulan
2. Pelaksanaan pendampingan tiap sasaran dalam setahun.
(Juknis BOKB 2023 Hal 33-36)
Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendampingan Sasaran berisiko Stunting

No Menu Sasaran Target Frekuensi Volume Harga Satuan Harga Satuan Menu BOKB TA 2023
Kegiatan
Operasional Pencatatan Hasil
3 Pemantauan Pendampingan Pendamping 600,000 10 1 100,000 1,000,000 600,000,000,000
Sasaran berisiko Stunting Keluarga

Definisi Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output


kegiatan pencatatan dan Tim Pendamping Keluarga melakukan Pemberian biaya kegiatan dalam Tersedianya data dan
pelaporan hasil kegiatan pendampingan operasional kepada Tim bentuk pembiayaan informasi terkini
pemantauan pendampingan dan pemantauan kepada sasaran Pendamping operasional yang dapat tentang kondisi
sasaran berisiko stunting dan berisiko stunting dan hasil Keluarga Berisiko Stunting digunakan untuk kesehatan Calon
balita yang dilakukan oleh Tim pendampingan terhadap sasaran sesuai dengan SK yang pembelian paket Pengantin/Calon
Pendamping Keluarga kepada dilakukan pencatatan dan ditetapkan data/pulsa, dan/atau Pasangan Usia Subur,
sasaran Berisiko Stunting. sehingga didapatkan data yang update oleh Pejabat yang penggunaan transport, Ibu
dan terkini di wilayah berwenang pembelian alat tulis, Hamil, Ibu Pasca
desa/kelurahan masing-masing tim dan/atau keperluan Photo Persalinan, Anak Usia 0
pendamping keluarga copy ataupun – 59 bulan
terlaporkan secara berkala biaya lainnya. Dukungan
pembiayaan diberikan 10
(sepuluh)
bulan dalam setahun
Wujudkan generasi emas Indonesia
Periksakan kesehatan tiga bulan sebelum menikah
#yukcegahstunting
Cegah stunting itu penting

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai