Anda di halaman 1dari 7

1. Pentingnya Data ?

Jawab
Data yang baik adalah data yang sifatnya representatif (mewakili), objektif (sesuai dengan apa
yang ada atau yang terjadi), relevan (ada hubungannya dengan persoalan yang sedang
dihadapi dan akan dipecahkan), mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau standard error
(kesalahan baku) yang kecil. Data dapat diperoleh dari sumber internal (internal data) dan
sumber eksternal (external data). Data internal adalah data yang didapat oleh organisasi itu
sendiri untuk keperluan operasi sehari-hari. Organisasi dimaksud dapat berupa instansi
pemerintah maupun swasta, misalnya departemen-departemen, Biro Pusat Statistik,
BAPPENAS, BUMN, perusahaan-perusahaan swasta dan sebagainya. Sedangkan, data
eksternal adalah data yang didapat dari luar organisasi yang bersangkutan, biasanya
menggambarkan keadaan di luar organisasi tersebut. Contoh data jenis ini misalnya data
pendapatan nasional, penduduk, harga-harga bahan pokok yang dukumpulkan oleh Biro Pusat
Statistik, data keuangan negara yang dikumpulkan oleh departemen keuangan, data perbankan
dari Bank Indonesia dan sebagainya, termasuk data yang dikumpulkan oleh badan-badan
internasional, seperti UNESCO, IMF, FAO dan lain-lain.
2. Darimana Data diperoleh ?
Jawab : Data dapat diperoleh dari sumber internal (internal data) dan sumber eksternal
(external data). Data internal adalah data yang didapat oleh organisasi itu sendiri untuk
keperluan operasi sehari-hari. Organisasi dimaksud dapat berupa instansi pemerintah maupun
swasta, misalnya departemen-departemen, Biro Pusat Statistik, BAPPENAS, BUMN,
perusahaan-perusahaan swasta dan sebagainya. Sedangkan, data eksternal adalah data yang
didapat dari luar organisasi yang bersangkutan, biasanya menggambarkan keadaan di luar
organisasi tersebut. Contoh data jenis ini misalnya data pendapatan nasional, penduduk, harga-
harga bahan pokok yang dukumpulkan oleh Biro Pusat Statistik, data keuangan negara yang
dikumpulkan oleh departemen keuangan, data perbankan dari Bank Indonesia dan sebagainya,
termasuk data yang dikumpulkan oleh badan-badan internasional, seperti UNESCO, IMF, FAO
dan lain-lain.
3. Ada berapa jenis Data ?
Jawab :
Menurut Sifat :
- DATA KUANTITATIF : Banyak data yang berbentuk angka atau bilangan, misalnya luas tanah,
jumlah penduduk dan sebagainya. Untuk jenis data ini dapat dilakukan perhitungan-perhitungan
atau operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
sebagainya. Data kuantitatif nilainya bisa berubah-ubah sehingga disebut variabel. Data
kuantitatif dapat dibagi atas:
- Data Interval : Ukuran data mempunyai interval atau jarak, misalnya berat badan antara 50-60
kg.
- Data Rasio : Data berupa angka dalam arti yang sebenarnya, sehingga mempunyai nilai nol.
Data jenis ini diperoleh melalui pengukuran dan memiliki tingkat pengukuran paling tinggi
diantara jenis data lainnya.

- DATA KUALITATIF : Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk angka atau bilangan,
misalnya kepuasan pelanggan (sangat puas, puas, kurang puas dan sebagainya), sehingga kita
tidak dapat melakukan operasi matematika terhadapnya. Jenis data ini disebut atribut. Data
kualitatif dapat dibagi atas:
- Data nominal : Ukuran data nominal adalah kategori, misalnya jenis kelamin, laki-laki atau
wanita, tempat tinggal dan sebagainya. Dilihat dari tingkat pengukuran data, data nominal
mempunyai tingkatan yang paling rendah dari jenis data lainnya. Hal tersebut karena walaupun
dalam prakteknya data ini bisa diangkakan, tetapi terhadapnya tidak bisa dilakukan operasi
matematika. Contoh pemberian angka tersebut di atas misalnya, angka ’1’ untuk yang tinggal di
Jakarta, ’2’ untuk yang tinggal di Bandung, ’3’ untuk Surabaya dan sebagainya.
- Data Ordinal : Data ordinal hampir sama dengan data nominal, hanya saja data orrdinal
mempunyai tingkatan data atau urutan kelas, ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah.
Contoh data ini adalah data tentang kepuasan pelanggan, yang dibagi menjadi sangat puas,
tidak puas, antara puas dan tidak puas, tidak puas dan sangat tidak puas. Data ordinal
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari data nominal. Walaupun mempunyai tingkatan,
terhadap jenis data ini kita tetap tidak dapat melakukan operasi matematika.
Dilihat dari tingkat data, urutan dari yang paling tinggi adalah data rasio, data interval, data
ordinal dan paling rendah data nominal.Untuk mengolah data kualitatif (data nominal dan
ordinal), biasanya digunakan statistik non parametrik, sedangkan untuk data kuantitatif
digunakan statistik parametrik.

Menurut Sumber :
- DATA INTERNAL : Data yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan sendiri. Data
jenis ini biasanya berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data keuangan
(neraca, laporan laba-rugi dan sebagainya), data kepegawaian, data produksi dan lain-lain.
- DATA EKSTERNAL : Data yang berasal bukan dari dalam organisasi perusahaan sendiri.
Data ini sering tidak berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data tentang
jumlah kendaraan di Jakarta, jumlah penduduk di suatu desa dan lain-lain.
- DATA PRIMER : Data yang dukumpulkan, diolah serta diterbitkan sendiri oleh organisasi yang
menggunakannya. Contoh jenis data ini adalah data kependudukan yang dibuat oleh Biro Pusat
Statistik, data tentang pertanian yang dibuat oleh Departemen Pertanian dan sebagainya.
- DATA SEKUNDER : Data yang tidak dibuat atau diterbitkan oleh penggunanya, misalnya data
tentang jumlah kendaraan dari Departemen Perhubungan merupakan data primer bagi
Departemen tersebut karena dibuat dan diterbitkannya, tapi merupakan data sekunder bagi PT
X sebagai pengguna, yang mendapatkannya dari sumber lain (misalnya media massa) yang
mengutipnya. Jadi, orang bisa mendapatkan data sekunder dari harian, majalah, buletin dan
media massa lainnya yang mengutip data dari sumber-sumber lain yang menerbitkannya
(misalnya data dikutip dari departemen, Biro Pusat Statistik, Bank Indonesia dan lain-lain).
Dengan demikian, data eksternal bisa berupa data primer, bisa juga berupa data sekunder.
2. Dari Mana Data Diperoleh
Jawab.

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara


langsung (dari tangan pertama), sementara

data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber


yang sudah ada.

Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden


melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data
hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi
perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi
perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari
majalah, dan lain sebagainya

1. Pentingnya data
Jawab
Data Sangat Peting karena data merupakan kumpulan
dari fakta yang dapat berupa angka, simbol ataupun
tulisan yang diperoleh melalui pengamatan suatu objek.
Data haruslah akurat dan sesuai fakta.
Data yang baik adalah data yang sifatnya representatif
(mewakili), objektif (sesuai dengan apa yang ada atau
yang terjadi), relevan (ada hubungannya dengan persoalan
yang sedang dihadapi dan akan dipecahkan), mempunyai
tingkat ketelitian yang tinggi atau standard error
(kesalahan baku) yang kecil. Data dapat diperoleh dari
sumber internal (internal data) dan sumber eksternal
(external data). Data internal adalah data yang didapat
oleh organisasi itu sendiri untuk keperluan operasi sehari-
hari. Organisasi dimaksud dapat berupa instansi
pemerintah maupun swasta, misalnya departemen-
departemen, Biro Pusat Statistik, BAPPENAS, BUMN,
perusahaan-perusahaan swasta dan sebagainya.
Sedangkan, data eksternal adalah data yang didapat dari
luar organisasi yang bersangkutan, biasanya
menggambarkan keadaan di luar organisasi tersebut.
Contoh data jenis ini misalnya data pendapatan nasional,
penduduk, harga-harga bahan pokok yang dukumpulkan
oleh Biro Pusat Statistik, data keuangan negara yang
dikumpulkan oleh departemen keuangan, data perbankan
dari Bank Indonesia dan sebagainya, termasuk data yang
dikumpulkan oleh badan-badan internasional, seperti
UNESCO, IMF, FAO dan lain-lain.

3. ADA BERAPA JENIS DATA


JAWAB
Terdapat 2 (dua) jenis data berdasarkan cara memperolehnya, yakni data
primer dan data sekunder.

1.Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang dikumpulkan dan diperoleh secara
langsung oleh orang yang melakukan pengamatan atau penelitian. Penulis
atau peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap objek yang sedang
diteliti untuk mendapatkan data.

Contoh data primer misalnya adalah data dari hasil wawancara, data hasil
kuesioner, data hasil survei, data dari pengamatan langsung di lapangan, dan
lain sebagainya.

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan jenis data yang dikumpulkan dan diperoleh secara
tidak langsung dari berbagai sumber yang sudah ada sebelumnya. Jadi penulis
atau peneliti tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti.

Contoh data sekunder misalnya adalah data dari penelitian terdahulu, data
dari jurnal ilmiah peneliti lain, data dari perpusatakaan, data dari perusahaan
tertentu, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Data Menurut Sumbernya


Terdapat 2 (dua) jenis data berdasarkan sumbernya, yakni data internal dan
data eksternal.

1. Data Internal
Data internal adalah jenis data yang didapatkan dari dalam atau pihak internal
suatu organisasi, perusahaan atau tempat dilakukannya penelitian. Data
internal berisi tentang kondisi dari organisasi atau perusahaan tersebut.

Contoh data internal misalnya yaitu data jumlah karyawan perusahaan, data
keuangan organisasi, data pengeluaran perusahaan per bulan, dan lain
sebagainya.

2. Data Eksternal
Data eksternal adalah jenis data yang didapatkan dari luar organisasi atau
pihak eksternal. Data eksternal berisikan tentang faktor dari luar yang bisa
mempengaruhi keadaan di dalam organisasi tersebut.

Contoh data eksternal misalnya yaitu data tingkat kepuasaan terhadap suatu
organisasi, data penjualan produk kompetitor, data biaya distribusi produk,
dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Data Menurut Sifatnya


Terdapat 2 (dua) jenis data berdasarkan sifatnya, yakni data kualitatif dan data
kuantitatif.

1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah jenis data deskriptif atau data yang bukan berbentuk
angka. Dengan kata lain, data kualitatif bisa dinyatakan dalam bentuk verbal,
teks, gambar, simbol, dan lain sebagainya.

Contoh data kualitatif misalnya adalah kuesioner tingkat kepuasan terhadap


produk, data jumlah siswa di sebuah sekolah, data kualitas pelayanan restoran,
dan lain sebagainya.

2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang terdiri dari angka, numerik atau
bilangan. Data ini bersifat obyektif sehingga tiap orang yang membacanya
akan menghasilkan pemahaman yang sama.
Contoh data kuantitatif misalnya adalah data pemasukan suatu perusahaan,
data tinggi badan siswa kelas 10, data jumlah anggota keluarga Desa
Sawahan, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya


Terdapat 2 (dua) jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya, yakni
data cross section dan data berkala.
1. Data Cross Section
Data cross section adalah salah satu jenis data yang dikumpulkan sewaktu-
waktu pada periode tertentu. Data ini hanya menyatakan kondisi pada waktu
saat data itu diambil saja.
Contoh data cross section misalnya adalah data penjualan produk pada Bulan
Maret, data jumlah penduduk suatu kabupaten di tahun 2020, dan lain
sebagainya.
2. Data Berkala
Data berkala adalah salah satu jenis data yang diambil secara kontinu dan
berkala dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan dari objek
yang sedang diamati atau diobservasi.

Contoh data berkala misalnya adalah data impor beras Indonesia periode
tahun 2010-2020, data harga bahan pokok periode bulan Januari-Desember,
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai