29
Batak 10 10%
keterangan :
µ = Rerata Hipotetik
= Skor maksimal aitem
30
= Skor minimal aitem
= Jumlah aitem
Keterangan :
= Rerata Hipotetik
= Skor maksimal aitem
= Skor minimal aitem
= Jumlah aitem
31
Maximum 42,00 28,00 100
Std. 5,93544 4,72110 100
Deviation
Pada analisis ini, peneliti ingin mengetahui apakah data yang didapatkan
memenuhi distribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2013). Oleh karena itu
penelitian melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Test. Persyaratan sebuah data berdistribusi normal apabila
nilai signifikasi ≤ 0,05.
Sig
33
Emotion 0,200
Regulation(Reapprasial)
Emotion 0,018
Regulation(Suppression)
R Sig
34
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi Emotion
Regulation Reapprasial dengan The Aggression sebesar (r = 0,61,
p=0,548) dan Emotion Regulation Suppression dengan The Aggression (r
= -0,017, p=0,866). Hal ini dapat dikatakan bahwa kedua variabel tidak
berkorelasi karena nilai signifikansi lebih dari 0,05.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dimensi
reapprasial dan agresivitas (r=0,6, p=0,548), regulasi emosi dimensi suppression
dan agresivitas (r=0,14, p= 0,889) pada mahasiswa pecinta alam. Hasil penelitian
ini tidak selaras dari hasil penelitian sebelumnya bahwa terdapat hubungan negatif
yang signifikan antara regulasi emosi dengan perilaku agresi pada siswa SMK X
yang sering terlibat tawuran di Kota Bogor (Andini, 2013). Menurut dugaan
peneliti, tidak adanya korelasi yang sigifikan antara regulasi emosi dengan
agresivitas pada mahasiswa pecinta alam dikarenakan adanya faktor lain, seperti
konformitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
siginifikan antara konformitas dengan agresivitas (Palinoan, 2015). Hasil
penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosi menjadi salah satu
faktor agresivitas, yaitu semakin tinggi kecerdasan emosi remaja maka akan
semakin rendah perilaku agresinya (Setiawati, 2015).
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa penggunaan strategi regulasi
emosi dimensi reappraisal subjek berada pada kategori sedang, sebagian kecil
pada kategori tinnggi dan rendah. Penggunaan strategi regulasi emosi dimensi
suppression berada dalam kategori sedang, sebagian kecil pada kategori tinggi dan
rendah. Pada agresivitas sebagian besar subjek berada pada kategori sedang.
Dalam proses penelitian, peneliti masih memiliki keterbatasan dan
kekurangan selama proses penelitian berlangsung yaitu karakteristik sampel yang
tidak sesuai dan sampel belum mewakili seluruh wilayah DKI Jakarta,
dikarenakan keterbatasan waktu antara peneliti dan sampel. Kurangnya peneliti
35
untuk memastikan bahwa sampel mengisi kuesioner berdasarkan diri sendiri tanpa
turut serta orang lain. Implikasi dalam penelitian ini adalah dapat memberikan
referensi penelitian terbaru dengan memberikan gambaran mengenai regulasi
emosi terhadap perilaku agresi pada mahasiswa pecinta alam.
36