Naskah Bujuknik Dalsakrah
Naskah Bujuknik Dalsakrah
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Bagi bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir yang ditempuh dalam
mempertahankan kemerdekaan. Dampak yang timbul sebagai akibat perang adalah
kerusakan baik secara fisik maupun mental, sarana dan prasarana milik pribadi maupun
pemerintah termasuk tidak berfungsinya pemerintahan sipil, sehingga perlu penanganan
segera untuk mengembalikan kondisi seperti keadaan sebelum perang.
b. Agar kerusakan daerah yang terjadi sebagai akibat perang dapat diberdayakan
kembali sebagai wilayah pertahanan, maka diperlukan tindakan untuk mengendalikan
kerusakan daerah yang dilaksanakan oleh Komando Kewilayahan sebagai salah satu jabaran
tugas Pembinaan Teritorial.
c. Agar Kowil dapat melaksanakan tugas Pengendalian Kerusakan Daerah sesuai yang
diharapkan maka perlu disusun Buku Petunjuk Teknik tentang Kowil dalam Pengendalian
Kerusakan Daerah.
b. Tata urut.
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan umum.
3) Bab III Kegiatan yang dilaksanakan.
4) Bab IV Hal – hal yang perlu diperhatikan
5) Bab V Komando pengendalian.
6) Bab VI Penutup.
4. Landasan.
a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 22 / XII / 2003 tanggal 4 Desember 2003
tentang Bujukops Binter.
b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 23 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Kodam.
c. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 24 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Korem.
d. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 25 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Kodim.
e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 26 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Koramil.
f. Surat Keputusan Dankodiklat Nomor Skep / 139 / V / 2004 tanggal 19 Mei 2004
tentang Penyusunan dan Penerbitan Buku Petunjuk TNI AD.
BAB II
KETENTUAN UMUM
8. Sasaran.
10. Pengorganisasian.
b. Struktur Organisasi.
KOREM
KORAMIL KECAMATAN
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
a. Ditingkat Mabesad.
b. Ditingkat Kodam.
c. Ditingkat Korem.
d. Ditingkat Kodim.
e. Ditingkat Koramil.
12. Teknik. Adapun teknik yang digunakan dalam Pengendalian Kerusakan daerah
meliputi :
a. Fisik.
b. Non Fisik.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
a. Perencanaan.
a) Jenis kelamin.
b) Pengelompokan usia.
c) Tingkatan penyakit.
8) Merencanakan pengamanan.
b. Persiapan.
1) Menyiapkan pendataan.
c. Pelaksanaan.
c) Melaksanakan rekreasi.
d. Pengakhiran.
a. Perencanaan.
1) Pendataan.
b. Persiapan.
1) Menyiapkan pendataan.
6) Menyiapkan personel .
c. Pelaksanaan.
2) Membagikan logistik.
d. Pengakhiran.
1) Pendataan masyarakat.
a) Jenis kelamin.
b) Kelompok umur.
c) Alamat
f) Rencana pengamanan.
b. Persiapan.
6) Menyiapkan pengamanan.
c. Pelaksanaan.
d. Pengakhiran.
a. Perencanaan/persiapan.
b. Pelaksanaan.
c. Pengakhiran.
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
18. Umum. Agar dalam pelaksanaan Pengendalian Kerusakan Daerah dapat berjalan dengan
aman dan lancar maka perlu diperhatikan tindakan pengamanan maupun tindakan administrasi.
BAB V
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
22. Komando.
KONFIDENSIAL
15 Lampiran Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep / / / 2006
Tanggal 2006
BAB VI
PENUTUP
25. Penyempurnaan. Demi kesempurnaan Buku Petunjuk ini diharapkan masukan, saran
dan tanggapan para Aparat Komando Kewilayahan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Pengendalian Kerusakan Daerah. Hal-hal yang dirasakan perlu akibat adanya perkembangan
tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk ini, agar disarankan kepada Kasad U.p
Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI
16
KONFIDENSIAL
PENGERTIAN
1. Pengendalian Kerusakan Daerah (Dalsakrah). Adalah suatu upaya dan kegiatan yang
dilakukan oleh satuan komando kewilayahan disuatu wilayah secara menyeluruh untuk
memperbaiki kerusakan daerah yang diakibatkan oleh terjadinya perang meliputi aspek geografi,
demografi dan kondisi sosial.
5. Penyelamatan. Adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk menolong,
melindungi dan memberi bantuan tanggap darurat kepada para korban, mengamankan harta benda,
sarana-prasarana, dan fasilitas umum maupun sosial serta lingkungan akibat kerusakan.
17
6. Rehabilitasi. Adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan agar para korban dan
kerusakan sarana-prasarana serta fasilitas umum maupun sosial yang berakibat oleh kerusakan
dapat berfungsi kembali.
7. Rekonstruksi. Adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk membangun
kembali sarana-prasarana umum maupun sosial yang rusak ringan akibat kerusakan, untuk
meringankan penderitaan masyarakat.
HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI
18
BUJUKLAP
GAR BINTER TK KODAM
GAR BINTER TK KOREM
GAR BINTER TK KODIM
GAR BINTER TK KORAMIL
BUJUKNIK
KOWIL DALAM DALSAKRAH
HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI
19
KONFIDENSIAL