Anda di halaman 1dari 9

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA BARAT


DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

SOP POLMAS PERAIRAN


DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA SUMBAR
TAHUN 2014

Padang, Januari 2014


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA BARAT
DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SEKSI BINMAS PERAIRAN DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
POLDA SUMBAR TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Luas wilayah perairan Sumatera Barat ± 70.999,8 Km2 dengan panjang garis pantai
± 416,7 Km2 dan mempunyai beberapa Pulau-pulau baik besar maupun kecil yang
salah satunya Kepulauan Mentawai serta pulau-pulau kecil yang ada di pantai barat
kepulauan Mentawai.

b. Dengan wilayah perairan yang cukup strategis, diperlukan pengawasan untuk


mengantisipasi gangguan kamtibmas baik yang datang dari luar (eksternal) maupun
masalah yang datang dari dalam (Internal) yang dapat mengancan stabilitas
keamanan dalam negeri.

c. Polri sebagai aparat negara penegak hukum yang bertugas menjaga keamanan
dalam negeri mengedepankan fungsi kepolisian perairan sesuai dengan tugas
pokoknya sebagai penjaga wilayah perairan dengan mewujudkan kamtibmas yang
kondusif di wilayah perairan.

d. Untuk lebih tercapainya tujuan dimaksud, Direktorat Kepolisian Perairan Polda


Sumbar mengacu kepada Rencana Strategi 2010 – 2014 dan beberapa kebijakan
pimpinan Polri, salah satunya Polmas Perairan dengan sasaran masyarakat perairan
untuk dapat bersama-sama Polri menciptakan kamtibmas yang kondusif, mantap dan
terkendali di wilayah perairan Propinsi Sumatera Barat dengan terwujudnya
kemitraan antara Polisi Perairan dan masyarakat perairan dalam program Polmas
untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul dan dapat mengganggu stabilitas
keamanan (Kamtibmas).
2. Dasar…..
2
2. Dasar

a. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 737 / X / 2005 tanggal 13 Oktober 2005
tentang Kebijakan strategi penerapan model Perpolisian Masyarakat (Polmas) dalam
penyelenggaraan Tugas Polri.
b. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 431 / VII / 2006 tangga l9 Juli 2006 tentang
Pedoman pembinaan personil pengemban Fungsi Perpolisian Masyarakat (Polmas)
c. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 433 / VII / 2006 tanggal 1 Juli 2006 tentang
Panduan pembentukan dan operasionalisasi Perpolisian Masyarakat (Polmas)
d. Peraturan Kapolri Nomor : 22 tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja.
e. Peraturan Kapolri Nomor : 23 tahun 2010 tentang organisasi tata kerja satuan
kewilayahan Polres / ta.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud dari SOP Pembinaan Masyarakat (Binmas) Ditpolair Polda Sumbar ini
dibuat untuk dapat menindak lanjuti Kebijakan dari pimpinan Polri, sekaligus sebagai
pedoman dalam mengimplementasikan kegiatan polmas di wilayah perairan untuk
lebih tercapainya sasaran program dalam bidang operasional dengan menciptakan
kamtibmas yang kondusif melalui pembentukan dan pembinaan kelompok pada
Swakarsa di wilayah perairan.

b. Tujuan

Tujuan dari SOP Pembinaan Masyarakat (Binmas) Ditpolair Polda Sumbar ini
dibuat untuk dapat menjadi pedoman dalam mewujudkan tugas Binmas sekaligus
mengimplementasikan di lapangan melalui program Polmas dapat terarah, tepat
sasaran dan berdampak positif dalam Binkamtibmas masyarakat perairan.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari SOP Pembinaan Masyarakat (Binmas) Ditpolair Polda Sumbar ini
meliputi perencanaan, pelaksanaan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Polmas
perairan bersifat Pam Swakarsa.
5. Tata Urut…..
3

5. Tata Urut

Tata Urut dari SOP Pembinaan Masyarakat (Binmas) Ditpolair Polda Sumbar ini
adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN

II. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN DIT POL AIR POLDA SUMBAR

III. PELAKSANAAN

IV. SASARAN YANG INGIN DICAPAI

V. PENUTUP.

II. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN DIT POL AIR POLDA SUMBAR

6. Tugas Pokok

Tugas Pokok dari Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sumbar adalah melakukan
pembinaan terhadap masyarakat perairan dalam rangka melayani, melindungi, mengayomi
dan memelihara keamanan, ketertiban masyarakat serta penegakkan hukum di wilayah
perairan Polda Sumbar.

7. Fungsi dan Peran Binmas Perairan

a. Menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat perairan


baik yang berada di pesisir pantai maupun di kepulauan tentang hukum dan
penyelesaian permasalahan-permasalahan yang timbul dalam masyarakat yang
berdampak terhadap situasi kamtibmas di wilayah perairan.

b. Dengan Polmas perairan terwujud kemitraan Kepolisian Perairan dengan masyarakat


perairan dan secara bersama-sama menjaga kamtibmas khususnya di wilayah
perairan untuk mengantisipasi timbulnya potensi ancaman yang dapat berkembang
menjadi gangguan kamtibmas didukung Pam Swakarsa perairan.

c. Permasalahan-permasalahan yang timbul dapat diselesaikan ditingkat Polmas


Perairan dan merupakan awal identifikasi permasalahan sehingga tidak

menimbulkan…..
4

menimbulkan permasalahan yang dapat berkembang menjadi gangguan kamtibmas


melalui pemberdayaan dan kearifan budaya lokal.

d. Melalui Binmas Perairan segala permasalahan-permasalahan yang ada di


masyarakat perairan dapat diselesaikan melalui kegiatan Forum Kemitraan
Perpolisian Masyarakat (FKPM) dan Balai Kemitraan Perpolisian Masyarakat
(BKPM) menyelesaikan permasalahan yang timbul yang dilakukan Kepolisian
Perairan yang ada di perairan dan pantai.
e. Menunjuk petugas Polmas di wilayah perairan diantaranya :

1) Kawasan pelabuhan, pelabuhan perikanan dan tempat – tempat TPI


2) Kawasan pemukiman masyarakay nelayan
3) Pada kelompok – kelompok nelayan

III. PELAKSANAAN

8. Pentahapan

a. Tahap - I

1) Menyusun Rencana kegiatan sosialisasi Polmas terhadap Personil.


2) Menyiapkan Personil sesuai persyaratan kepangkatan dan kemampuan.
3) Memberdayakan Personil pada tingkat Satpolair Polres kewilayahan, serta
Kapal Patroli Polair.
4) Melakukan inventarisir wilayah baik pada tingkat pusat ( Ditpolair) maupun
kewilayahan yang perlu mendapatkan prioritas Polmas.
5) Mensosialisikan Polmas kepada masyarakat perairan baik Ditpolair maupun
kewilayahan (Satpolair Polres, dan Kapal Patroli).

b. Tahap - II
1) Penunjukan Personil sebagai petugas Polmas dan disertai dengan Sprin.
2) Membentuk FKPM / Mitra Bahari secara permanen.
3) Melakukan pendataan terhadap FKPM / Mitra Bahari di wilayah perairan.

4). Mengidentifikasi…..
5

4) Mengidentifikasi dan mendatakan permasalahan untuk dilaporkan kepada


Pimpinan
5) Mensosialisasikan dan menyiapkan Administrasi Polmas yang berkaitan
dengan Format Laporan.

c. Tahap - III

Kegiatan :

1. Pendekatan terhadap tokoh masyarakat, TOGA, TODAT dan TODA melalui


kemitraan masyarakat dan Polri (Polair).
2. Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat perairan tentang
maksud dan tujuan kegiatan Polmas melalui kegiatan sambang Nusa di
wilayah perairan.
3. Melakukan kegiatan Polmas dengan kapal patroli terhadap kelompok –
kelompok nelayan untuk dapat berperan aktif didalam menciptakan situasi
kamtibmas yang kondusif.
4. Pembentukan Pos Kamling di pantai dan pulau – pulau yang berpenghuni
serta terwujudnya Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) dan Balai
Kemitraan Perpolisian Masyarakat (BKPM).

IV. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam program pembentukan Polmas di wilayah Perairan Dit
polair Polda Sumbar adalah sebagai berikut :

9. Personil
a. Personil Ditpolair Polda Sumbar yang ditunjuk selaku Bhabinkamtibmas dapat
memahami dan mengimplementasikan Polmas di tengah-tengah masyarakat.
b. Kemampuan kemitraan Personil Ditpolair Polda Sumbar dengan masyarakat dalam
menjaga kamtibmas di wilayah perairan melalui kegiatan Polmas.
c. Mengoptimalkan kegiatan Polmas dengan kegiatan kunjungan pada wilayah kerja
sekaligus melakukan tatap muka dengan tokoh organisasi masyarakat (Ormas) baik
formal maupun informal.
d. Dapat…..
6

d. Personil mempunyai kemampuan dalam kegiatan sebagai petugas Polmas baik yang
bersifat koordinasi antar instansi maritim, muspida maupun muspika.
e. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat sebagai mediator
dan negoisator.
f. Terwujudnya kepengurusan Pos Kamling FKPM / BKPM atau bentuk Pam Swakarsa
lainnya sesuai periode tertentu.

10. Kesatuan
Dalam kegiatan Polmas pada Ditpolair Polda Sumbar, dilakukan sampai pada tingkat
Satuan Wilayah (Satpolair Polres dan Kapal Patroli Polair).

Satuan Wilayah Ditpolair sebagai berikut :


a. Satpolair Polresta Padang
b. Satpolair Polres Pesisir Selatan
c. Satpolair Polres Padang Pariaman
d. Satpolair Polres Mentawai
e. Kapal Patroli Ditpolair
1) K P Pol Sikuai III-3001
2) KP Pol Toran III-3002
3) KP Pol III-2001
4) KP Pol III-2002 (Rusak Berat)
5) KP Pol III-2003
6) KP Pol III-1001
7) KP Pol III-1002
8) KP Pol III-1003

Kegiatan Polmas yang dilaksanakan Kapal Patroli Polisi disesuaikan dengan wilayah
Patroli, namun dapat juga di tempuh melalui jalur darat bagi masyarakat pantai.
11. Masyarakat

a. Peran masyarakat lebih dikedepankan dan bersama-sama dengan petugas Polmas


(Polri) dalam menjaga lingkungan sosialnya di wilayah perairan dan kepulauan.

b. Mendorong…..
7
b. Mendorong masyarakat memahami dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap
kamtibmas, bersifat Pam Swakarsa perairan.
c. Kemitraan masyarakat dengan Polisi dapat berkesinambungan dalam menyikapi
setiap permasalahan-permasalahan yang dapat mengganggu kamtibmas di wilayah
perairan.
d. Memperkuat perlindungan diri dari sasaran kejahatan yang dapat saja terjadi di
wilayah perairan.
e. Pengetahuan masyarakat tentang hukum lebih baik dalam menyelesaikan
permasalahan yang timbul sesuai dengan budaya kearifan lokal.
f. Menimbulkan rasa kepedulian masyarakar terhadap Kamtibmas dan mampu sebagi
agen / pionir dalam mencegah pelanggaran / kejahatan.
g. Masyarakat menyadari keterbatasan Polri untuk menjaga kamtibmas dalam segala
bidang, sehingga diperlukan peran serta masyarakat bersifat Pam Swakarsa sesuai
budaya kearifan lokal.

12. Cara Bertindak (CB)


a. Membangun hubungan yang harmonis, bekerjasama dengan pihak lain dalam forum,
meraih kepercayaan dan kredibilitas dari mereka yang ada didalam maupun diluar
forum.
b. Mempergunakan strategi penanganan konflik melalui identifikasi terhadap hal-hal
yang dapat memicu konflik, bertindak prefentif yang dapat mengurangi konflik.
c. Mengenali car-cara penanganan konflik dengan memahami akar permasalahan
melalui pendekatan kompromi dan negosiasi.
d. Mendampingi masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat melalui Forum Kemitraan atau Balai Kemitraan Polmas yang ada.
e. Menyelesaikan konflik dalam peranan sebagai petugas penegak hukum secara
profesional dan proporsional sehingga konflik tidak meluas / anarchis.
f. Mencatat dan mendatakan setiap permasalahan yang ditangani untuk menjadikan
bahan evaluasi dan sebagai laporan kepada pimpinan dalam peran sebagai petugas
Polmas.

V. PENUTUP….
8

V. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Polmas Direktorat Kepolisian Perairan


Polda Sumatera Barat Tahun 2011, sebagai pedoman untuk menindak lanjuti kebijakan Pimpinan
Polri dalam pelaksanaan Program Polmas di wilayah perairan.

Padang, Januari 2014

DIREKTUR KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA SUMBAR

Drs. ISNANTA TRI NUGRAHA


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65080667

Anda mungkin juga menyukai