Anda di halaman 1dari 7

Marah atau gadab artinya merasa tidak senang dan

panas hati karena suatu peristiwa atau sebab-sebab


tertentu.
Marah adalah sifat alamiah yang ada pada
manusia, namun diantara mereka

ada yang bisa ada juga yang


mengendalikannya tidak bisa
Marah merupakan sifat alamiah manusia dan juga karena mereka memiliki
nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan tidak mau ditolak
keinginannya. Muncullah Nafsu Amarah

Nafsu amarah selalu mendorong diri manusia untuk melahirkan perbuatan,


sikap, dan tindakan kejahatan atau syahwat hewani dan kesenangan kepada
kejahatan.

Kecenderungan ini begitu kuat, sehingga banyak orang dibuat tak berdaya,
kecuali sedikit orang yang mendapat rahmat dari Allah Swt.

Nafsu amarah adalah satu musuh dalam (musuh batin) yaitu nafsu yang
selalu memerintahkan kepada keburukan dan jauh lebih berbahaya
dibandingkan musuh-musuh yang lainnya.
Dalil Larangan Mengikuti Nafsu Amarah

َّ ِ ِ ِ ِ َّ َّ ِ ِ َّ
‫ب م َن الش ْيطَان َوان الش ْيطَا َن خل َق م َن النَّار َواَّنَا تطْ َفأ النَّار‬ ِ ‫ض‬ ‫غ‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫ا‬
َ َ َ
َّ ‫َحدك ْم فَ ْليَ تَ َو‬
‫ضأ‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ِ
‫ض‬ ‫غ‬
َ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ
‫إ‬َ‫ف‬ ِ
‫اء‬ ‫ْم‬‫ل‬ ِ
‫ِب‬
َ َ َ
“Sesungguhnya amarah itu datangnya dari setan dan setan diciptakan dari api.
Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya
berwudhu” (HR. Abu Daud, no. 4784 Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
sanad hadis ini hasan)
Di samping itu juga sifat marah merupakan bara api yang dikobarkan oleh setan dalam hati
manusia untuk merusak agama dan diri mereka. Karena dengan kemarahan, seseorang bisa
menjadi gelap mata sehingga melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang
berakibat buruk bagi dirinya. Oleh karena itu, umat Islam yang bertakwa kepada Allah Swt.
Meskipun tidak luput dari sifat marah, akan tetapi karena mereka selalu berusaha melawan
keinginan nafsu. Sehingga mereka mampu meredam kemarahan mereka. Allah berfirman:

ِۗ ِ ِ ِ َّۤ ِ َّۤ ِ ِ
‫اّلل ِيب‬
‫َّاس و ٰه‬
َ ِ ‫ن‬‫ال‬ ِ
‫ن‬ ‫ع‬ ‫ْي‬ ‫اف‬ ‫ْع‬
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ظ‬
َ ‫ي‬‫غ‬
َ َ ْ َ َ َْ ‫ْ َ ن‬ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ْي‬ ِ
‫م‬ ‫اظ‬ ‫ك‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬َ ‫اء‬‫ر‬
َّ َّ
‫الض‬‫و‬َ ‫اء‬‫ر‬
َّ ‫الس‬
َّ ِ
‫ِف‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ق‬‫ف‬ ‫ن‬ ‫ي‬
ْ ْ َ ْ ‫ال‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ َّ
ِ ِ
َ ْ ‫الْم ْح‬
‫ْي‬ ‫ن‬ ‫س‬
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS.ali- Imran [3]: 134).
Bahaya Marah (Gadab)
Marah akan mengakibatkan bahaya besar baik bagi pelakunya maupun orang lain. Berikut
bahaya marah.
1) Bagi diri sendiri, akan mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi, sehingga
membuka peluang terkena serangan jantung, cepat tua, gangguan tidur, gangguan
pernapasan, sakit kepala, struk dan depresi
2) Bagi orang lain dan lingkungan, keputusan dan tindakan orang marah cenderung
menambah masalah bukan menyelesaikan masalah, menimbulkan kerusakan hubungan
dengan teman, dapat merusak keharmonisan keluarga, bisa mengakibatkan rusaknya
lingkungan, bisa mengakibatkan pembunuhan
Sebab-sebab marah antara lain karena tidak kuat menahan nafsu, sombong, ujub, banyak
melakukan sendau gurau, perbuatan yang sia-sia, melecehkan orang lain, menghina,
berdebat, bertengkar, berkhianat, serta cinta kepada harta dan kedudukan. Semua itu
merupakan perangai yang buruk dan tercela dalam Islam. Seseorang tidak dapat terhindar
dari amarah apabila masih ada sifat-sifat itu.

Cara Menundukkan Marah (Gadab)


a) Dengan riyadah
b) Mujahadah
c) Menahan hawa nafsu
Sekian,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai