Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Hikmah Vol.

10 No 1 Januari – Juni 2021

ADMINISTRASI PENDIDIKAN: UNSUR DAN BIDANG GARAPAN


ADMINISTRASI PADA SEKOLAH

Ramandha Rudwi Hantoro,1 Lias Hasibuan,2 Kasful Anwar3


1
Dosen STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
2
Dosen Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saefuddin Jambi
3
Dosen Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saefuddin Jambi
ramandha@stainkepri.ac.id

ABSTRAK
Ramandha Rudwi Hantoro. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang
Garapan Administrasi Pada Sekolah

Administrasi merupakan sistem yang dibuat untuk mempermudah sistem kerja pada sebuah lembaga
organisasi agar proses pelaksanaannya efektif dan efisien. Pada Artikel ini berusaha untuk menguraikan
bagaimana proses pelaksanaan administrasi dalam bidang pendidikan khusunya tentang unsur dan bidang
garapan administrasi sekolah. Artikel ini menggunakan metode “literatur review” dalam menggali dan
mendapatkan data. Data dalam artikel ini diperoleh melalui jurnal-jurnal ilmiah, artikel hasil penelitian, dan
buku yang relevan tentang unsur administrasi dan bidang garapannya di sekolah. Hasil penelusuran dan
kajian literatur menunjukkan bahwa ada delapan unsur dalam kajian administrasi sekolah, yaitu: organisasi,
manajemen, komunikasi, tata Kelola/tata usaha, personalia/kepegawaian, finansial/keuangan, fasilitas, dan
humas. Kedelapan unsur ini saling berkaitan satu sama lain dalam proses pelaksanaannya. Delapan unsur
ini juga menjadi bidang garapan administrasi pendidikan di tingkat sekolah dimana tiga unsur utama dalam
administrasi pendidikan, yaitu: peserta didik, pendidik, dan kurikulum menjadi inti administrasi pendidikan
yang didukung oleh lima unsur lainnya, yaitu: organisasi, finansial, sarana dan prasarana, tata usaha, dan
kehumasan.

Kata kunci: Administrasi, Administasi pendidikan, Unsur pendidikan.

Abstract
Administration is a system created to facilitate the work system in an organizational institution so that the
implementation process is effective and efficient. This article attempts to describe how the administrative
implementation process in the field of education, especially regarding the elements and fields of school
administration work. This article uses the “literature review” method in exploring and obtaining data. The
data in this article were obtained through scientific journals, research articles, and relevant books on
administrative elements and their fields of work in schools. The search results and literature review show
that there are eight elements in the study of school administration, namely: organization, management,
communication, governance/administration, personnel/employment, finance/finance, facilities, and
public relations. These eight elements are interrelated with each other in the implementation process.
These eight elements are also the field of education administration work at the school level where three
main elements in education administration, namely: students, educators, and curriculum become the core
of education administration which is supported by five other elements, namely: organization, finance,
facilities and infrastructure, administration, and public relations.

Keywords: Administration, Education administration, Elements of education.

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 20
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

Pendahuluan
Administrasi adalah sistem yang dibuat dan diterapkan pertama kali didunia perusahaan dan
Industri yang belakangan ini masuk merambah ke dunia pendidikan. Federick Taylor dianggap pelopor
dalam yang memunculkan ilmu administrasi.1 Administrasi dalam pandangan Federick Taylor diperlukan
agar suatu perusahaan dapat mengatur beberapa hal yang menurutnya dianggap penting, seperti:
pengaturan waktu, penggajian, dan fungsi administrasi itu sendiri. Pengaturan waktu misalnya, ia
berpendapat bahwa hal-hal yang produktif harus memiliki ukuran waktu yang digunakan. Selain itu,
perusahaan harus mulai bisa membedakan antara perencanaan dan pelaksanaan karena pada dasarnya
keduanya memang berbeda dan sama-sama memiliki urgensi dalam perusahaan. Federick Taylor kemudian
menyusun prinsip-prinsip ilmu administrasi yang pada perkembangan selanjutnya menjadi dasar pemikiran
para ahli hingga saat ini. Ilmu administrasi yang pada awalnya berkembang dan digunakan diperusahaan,
kemudian berkembang ke bidang-bidang yang lain, seperti: pemerintahan, perkantoran, bisnis, dan
administrasi publik. Administrasi publik inilah yang belakangan ini juga disebut sebagai administrasi
pendidikan salah satu cabang ilmu administrasi.2
Administrasi, menurut Fayol adalah segala usaha bersama untuk mengerahkan seluruh sumber
daya yang dimiliki sefektif dan seefisien mungkin agar tercapai tujuan pendidikan.3 Unsur-unsur
administrasi merupakan fungsi dari organisasi yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengadaan
kepegawaian, pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan dan penganggaran. Sedikit berbeda dari
pendapat Fayol, Luther Gullick mengatakan bahwa administrasi suatu sistem pengetahuan untuk mengatur
orang-orang untuk mencapai tujuan dengan cara bekerjasama dimana mereka dapat memahami hubungan-
hubungan, memprediksi sebab-akibat dan mempengaruhi hasil suatu keadaan.
Adapun administrasi pendidikan adalah seluruh proses kerjasama yang memanfaatkan potensi
yang ada dan memberdayakan sumber daya manusisa yang dimiliki melalui fungsi-fungsi administrasi,
“planning”, “organizing”, “staffing”, “directing”, “coordinating”, “reporting”, dan “budgeting”, untuk mewujudkan
sistem pendidikan yang efektif dan efisien serta berkualitas.4 Dapat dikatakan bahwa administrasi
pendidikan jika diartikan secara luas maka
Hasil penelitian yang dilakukan Unhansyah (2017) menunjukkan bahwa sistem administrasi sangat
pengting untuk diterapkan di dalam manajemen sekolah. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa
penerapan sistem administrasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Dengan
menerapkan administrasi pendidikan, sekolah lebih terencana, terarah, dan memiliki tujuan yang jelas
sehingga proses pelaksanaan sekolah lebih efektif dan efeisian.5
Penelitian lain tentang administrasi pendidikan dilakukan oleh Kristiawan dan Nova Asvio, hasil
penelitian menunjukkan bahwa implementasi administrasi pendidikan di MTs Negeri Padang Panjang

1The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, 4th ed. (Yogyakarta: Liberty, 2007)., hlm. 1
2 Mukhibat, MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH Praktik Dan Riset Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Felicha,
2013)., hlm. 45
3 Engkoswara, Administrasi Pendidikan, 4th ed. (Bandung: Alfabeta, 2015)., 33
4 Ibid., hlm. 35
5 Unhansyah, “Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan Sekolah” 15, no. 27 (2017): 13–22.

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 21
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

meningkatkan kualitas sekolah tersebut. Kualitas administrasi manajemen dilihat dari penyelenggaraan
rekrutmen siswa, kurikulum, tenaga pendidik dan kepegawaian, serta penyuluhan. Penelitian ini
berimplikasi kepada supervisor dan Madrasah di Sumatera Barat untuk mempelajari manajemen
administrasi di MTs Negeri Padang Panjang dalam meningkatkan kualitas Madrasah.6
Temuan lain hasil penelitian Afriyenti mengungkapkan bahwa “(1) Pegawai merupakan
keseluruhan orang-orang yang berada dalam organisasi yang mempunyai tugas dan tanggungjawab sesuai
dengan tingkat pendidikan dan keahliannya yang dimiliki, (2) Pemberdayaan pegawai yang efektif dan
efisien dengan baik untuk meningkatkan layanan oleh dan bekerjasama dari para pegawai dalam mencapai
tujuan yang telah dimaksud”.7
Dari pemaparan di atas, tulisan ini ingin mendeskripsikan tentang Administrasi pendidikan yang
berfokus pada unsur-unsur adminisrasi, bidang garapan administrasi dan penggolongan anministrasi
pendidikan di sekolah umum dan madrasah. Meskipun dalam tulisan ini tidak menjanjikan tentang novelty,
akan tetapi tulisan ini bisa menambah wawasan keilmuan di dunia akademisi. Oleh sebab itu, penulis
mengangkat judul “Administrasi Sekolah: unsur-unsur administrasi, bidang garapan administrasi dan
penggolongan administrasi sekolah dan madrasah.”
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan metode “literatur review”,
yaitu metode yang mengkaji penelitian yang telah dilakukan secara mendalam secara kritis. Dalam hal ini
Shuttleworthh berpendapat bahwa “Literature Review is a critical and in deep evaluation of previous research”.8
Data diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah, artikel hasil penelitian dan buku-buku yang relevan yang
membahas masalah tema administrasi Sekolah dan Madrasah. Tulisan ini bertujuan untuk memperdalam
bidang kelimuan tentang Administrasi Sekolah dan Madrasah serta memberikan informasi tentang hasil
penelitian yang berhubungan dan yang pernah dilakukan terkait Administrasi Sekolah dan Madrasah.
Pembahasan
Kata administrasi pendidikan merupakan dua kata yang masing-masing memiliki arti. Administrasi
pendidikan merupakan bidang ilmu yang relatif baru, dimana ilmu administrasi pada mulanya adalah ilmu
yang dipelajari untuk diterapkan di lembaga atau perusahaan yang pada akhir-akhir ini diterapkan dalam
dunia pendidikan, atau pengendalian pada praktik pendidikan.9
Arti “administrasi” secara Bahasa merupakan kata yang terdiri dari “ad” dan “ministro” dalam
Bahasa latin. Kata ad memiliki arti “kepada” sedangkan ministro memiliki arti “melayani”, sehingga dapat

6 Muhammad Kristiawan and Nova Asvio, “Pengelolaan Administrasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah,” Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan 5, no. 1 (2018): 86–95,
https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i1.p86-95.
7 Afriyenti, “Pemberdayaan PEgawai Tata Usaha Dalam Rangka Meningkatkan Layanan Administratif,” Jurnal
Administrasi Pendidikan, Bahana Manajemen Pendidikan, 2013.
8 Martyn Shuttelworth, “What Is a Literature Review,” explorable.com, 2009, https://explorable.com/what-is-a-
literature-review. diakses pada tanggal 23 April 2021
9 Rosmiaty Azis, Pengantar Administrasi Pendidikan, ed. Baharuddin, 1st ed. (Yogyakarta: Penerbit Sibuku, 2016)., hlm.
5

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 22
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

di maknai bahwa “administrasi” secara utuh memiliki arti melayani ata mengabdi kepada seseorang.10
Ngalim Purwanto, mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “seluruh proses pengarahan
dan pengertian segala sesuatu, baik secara individu, spiritual dan material, yang memiliki kaitan dengan
tercapainya tujuan pendidikan.”11 Proses dalam administrasi mencakup pada seluruh usaha yang
dilakukan oleh pimpinan, guru dan staff dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri dengan
mengintegrasikan seluruh aspek yang ada dengan cara mongkoordinir dan mengorganisasikan dengan cara
yang efektif dengan demikian seluruh aset yang dimiliki akan dapat digunakan dengan efisien.12
The Liang Gie berpandangan bahwa administrasi merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh orang dalam organisasi dalam melakukan penataan pekerjaan inti demi mewujudkan tujuan
tertentu dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kegiatan administrasi mencakup
beberapa hal, yaitu: dilakukan oleh lebih dari dua orang dengan dasar rasional, adanya proses kerjasama
antar bidang atau individu dalam organisasi, dan melaksanakan tugas administrasi untuk mencapai tujuan
organisasi.13
Definisi lain tentang administrasi dirangkum oleh Ulbert Silalahi dari para pakar administrasi,
diantranya: Stephen P. Robbins (1983), mengatakan bahwa administrasi adalah seluruh proses dari
aktivitas yang dilakukan melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien. John M.
Pfiffner memiliki pendapat yang sama dengan Stepen P. Robbins, bahwa administrasi adalah kegiatan
melakukan organisir dan pemanfaatan sumber daya manusia serta aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan
organisasi. Kedua pendapat ini mememiliki kesamaan pada pemanfaatan aset dan sumber daya manusia
dalam mencapai tujuan organisasi. Pendapat Walters (1959) lebih detail dari kedua pendapat di atas,
dimana Walters merinci kegiatan administrasi yaitu merencanakan kegiatan atau progeam, mengorganisasi
sumberdaya, mengelola, memprediksi dan mengawasi seluruh proses kegiatan.14
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan
prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan guna untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam rangka menerapkan konsep adminitrasi pendidikan, lembaga pendidikan seperti sekolah
atau madrasah, setidaknya ada tiga hal yang harus dikelola yakni material, sumberdaya manusia dan
kurikulum pendidikan. Dalam melaksanakan administrasi pendidikan setidaknya melakukan tahap
perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap pelaksanaan dan terakhir tahap pengawasan. Administrasi
yang baik dan teratur akan membuat jalannya pendidikan dan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan
efesien.
Unsur-unsur Administrasi
Bagian terpenting dalam sesuatu yang menjadikan eksistensi atau keberadaan sesuatu itu ada

10 M Daryanto, Administrasi Pendidikan, 3rd ed. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005)., hlm. 3
11 M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009)., hlm. 7
12 Yusak Burhanuddin, Administrasi PENDIDIKAN, 1st ed. (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998)., hlm. 4
13 Gie, Administrasi Perkantoran Modern..., hlm. 2
14 Ulbert Silalahi, Studi Tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori Dan Dimensi (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002).,
hlm. 6

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 23
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

unsur. Begitu juga dalam administrasi akan berjalan dan mencapai tujuannya jika unsur-unsurnya
terbentuk. Unsur berbeda dengan karakteristik atau ciri yang menuntut keberadaannya dalam administrasi
akan tetapi keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.15
Menurut Engkoswara administrasi pendidikan memiliki tujuh unsur yaitu: (a) Program pendidikan,
(b) Murid, (c) Sumberdaya manusia d) Gedung sekolah yang terdiri dari kantor dan kelas, (e) Pelayanan
bantuan, (f) Dana, (g) Hubungan sekolah dan masyarakat.16
The Liang Gie merinci unsur-unsur pendidikan menjadi delapan unsur, yaitu: organisasi,
manajemen, komunikasi, tata Kelola/tata usaha, personalia/kepegawaian, finansial/keuangan, fasilitas, dan
humas.17 Sedangkan Sondang P. Siagian membagi unsur administrasi menjadi empat unsur, yaitu:
kelompok manusia, memiliki tujuan tertentu (visi), adanya tugas, dan perlengkapan dan peralatan.18

Unsur-unsur administrasi yang disebutkan oleh The Liang Gie dan Sondang P. Siagian sebetulnya
saling melengkapi satu sama lain. Apa yang disebutkan oleh Sondang P. Siagian juga disebutkan oleh The
Liang Gie sebagai karekteristik yang harus dimiliki administrasi sebagai sistem. Dalam prakteknya, adanya
kelompok manusia, tujuan suatu organisasi, penugasan, dan fasilitas/sarana dan prasarana merupakan
komponen yang akan mendukung dan memperkuat delapan unsur yang disebutkan oleh The Liang Gie.
Oleh karena itu, hubungan antar unsur dapat digambarkan dalam gambar 1 berikut ini:
Gambar 1 Hubungan Unsur-unsur Administrasi

Unsur-unsur yang disebutkan oleh The Liang Gie, dari sisi pelaksanaannya dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu: pertama, kategori unsur yang mempengaruhi keseluruhan unsur yang ada dalam proses
pelaksanaannya dan yang kedua unsur yang lebih kecil efek dan pengaruhnya terhadap unsur lainnya.19
Empat unsur pertama, yang keberadaannya dapat mempengaruhi bahkan menjadi penggerak bagi
unsur lainnya adalah manajemen, organisasi, tata usaha dan komunikasi. Sedangkan empat lainnya, seperti:

15 Gie, Administrasi Perkantoran Modern., hlm. 127


16 Engkoswara, Administrasi Pendidikan., hlm. 58
17 Gie, Administrasi Perkantoran Modern..., hllm. 128
18 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, 20th ed. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019)., hlm. 8
19 Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006)., hlm. 53

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 24
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

keuangan, tata kelola, personalia, dan perbekalan (inventarisasi) merupakan unsur yang tidak lebih luas
dibanding yang pertama di atas. Bisa dikatakan masing-masing unsur-unsur yang disebutkan diakhir hanya
mempengaruhi sebagian pelaksaannya saja. Perbedaan ini dapat dilihat dari gambar berikut:

Tata
Komu
Manaj
Usaha Organisasi
nikasi
Keuanga Personalia
n

emen
inventarisas Hubungan
i Masyaraka
t

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa masing-masing unsur administrasi memiliki
bidang garapannya sendiri, walaupun pada praktiknya ada empat unsur, yaitu: manajemen, komunikasi,
organisasi dan tata usaha yang memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan empat unsur
berikutnya, yaitu: personalia, keuangan, inventarisasi, dan hubungan masyarakat.20
Urutan pada setiap lingkaran tidak menunjukkan pada urutan pelaksanaannya atau pentingnya dari
unsur tersebut, akan tetapi lebih kepada menunjukkan seberapa luas dari setiap unsur itu pelaksanaan dan
ruang kerjanya. Secara teoritis kedelapan unsur ini memiliki bidang garapannya masing-masing meskipun
secara praktis nantinya akan sulit untuk memisahkan satu dengan lainnya.
Tahap perkembangan selanjutnya tentang unsur-unsur administrasi di atas, melahirkan cabang-
cabang ilmu administrasi yang dapat ditekuni dan dipelajari, misalnya: ilmu manajemen, ilmu organisasi,
ilmu kepegawaian, ilmu tata usaha, adaministrasi perkantoran, administrasi keuangan dan ilmu hubungan
masyarakat.
Lembaga pendidikan memerlukan suatu pedoman tentang bagaimana sebuah lembaga dikelola
secara administratif agar lebih efektif dan efisien maka dari itu administrasi pendidikan menjadi solusi bagi
para praktisi dalam dunia pendidikan.
Pemerintah dan sekolah dua instasnsi pelaksana administrasi pendidikan di lingkungan pendidikan
dimana pemerintah memiliki fokus kegiatan dalam hal pelayanan kebutuhan sekolah sementara sekolah
memiliki fokus kegiatan dalam hal pelayanan belajar. Baik pemerintah maupun sekolah keduanya berusaha
melaksanakan administrasi pendidikan yang berfokus pada profesionalisme pengelolaan pendidikan yang
memiliki tugas yang saling melengkapi. Pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan akan melakukan
usaha secara maksimal dalam memberikan jasa pelayanan belajara bagi masyarakat luas, sementara sekolah
akan menjadi tolak ukur kualitas pendidikan dengan melaksankan supervisi pengajaran yang dirancang
oleh pemerintah sehingga tercipta manajemen pendidikan yang integratif.
Sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan sangat memungkinkan menerapakan konsep
administrasi untuk mengelola organisasi pendidikan sehingga mencapaik tujuan yang ditetapkan. Secara

20 Ibid., hlm. 54-56

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 25
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

teknis, menurut Murphy dan Louis (1999) bahwa administrasi dapat diterapkan dalam organisasi
pendidikan dalam tiga tingkatan, yaitu: tingkat institusi, tingkat manajerial, dan tingkat teknis. Tingkat
institusi berhubungan dengan koneksi antar lembaga pendidikan dengan lingkungan sekitarnya, tingkat
manajerial berhubungan dengan kepemimpinan dalam organisasi pendidikan, sementara tingkat teknis
berhubungan dengan proses belajar mengajar. Manajemen pendidikan dalam ruang lingkup lembaga
pendidikan merupakan bidang garapan yang sangat luas yang akan berurusan dengan banyak aspek dimulai
dari fisik bangunan, finansial, sumber daya manusia dan seluruh komponen yang berkaitan dan terlibat
dalam proses kegiatan pendidikan di sekolah.21
Sekolah memiliki lima bentuk modal, sebagaimana yang disepakati oleh Consortiom on renewing
education, kelima hal ini yang nantinya akan dikelola sehingga dapat menjadikan pendidikan berhasil, yaitu:
(1) Integrative capital; (2) Human capital; (3) Financial capital; (4) Social capital; (5) Political capital.22
Integratif capital adalah integrasi empat modal yang dimanfaatkan demi tercapainya tujuan
pendidikan, modal manusia adalah sumber daya manusia yang kemampuan pengetahuannya akan
dimanfaatkan dalam pelaksanaan proses pendidikan/pembelajaran, modal finansial adalah modal dalam
bentuk pendanaan yang diperlukan selama menjalankan aktifitas pendidikan dan memperbaiki proses
pendidikan, modal sosial adalah hubungan atau ikatan yang dibangun berdasarkan kepercayaan dan
kebiasaan untuk menginterpretasikan sekolah sebagai komunitas, dan terakhir adalah modal politik
merupakan legalitas yang dimiliki lembaga untuk dapat menjalankan proses pendidikan.23
Manajemen sekolah memiliki delapan bidang garapan sebagaimana yang disebutkan oleh
Gunawan, bidang garapan itu adalah manajemen peserta didik, manajemen sumber daya manusia yang
terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen kurikulum, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen keuangan, manajemen kepegawaian/tata usaha, manajemen organisasi dan manajemen
hubungan masyarakat atau humas. Hubungan dari kedelapan bidang garapan di atas, dapat divisualisasikan
melalui gambar berikut:

21 Risnawati, ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN, 1st ed. (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014).,
hlm. 33
22 Ibid., hlm. 34
23 Gary Dessler, Human Resource Management (Florida: Pearson, 2012)., hlm. 365

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 26
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

Adapun penjelasan terhadap gambar di atas, yaitu: Garapan pertama dan utama adalah mengelola
peserta didik (siswa). Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I pasal 1 disebutkan bahwa: “adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Garapan kedua adalah tenaga pendidik.” Dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 itu juga disebutkan bahwa, “Pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.” Dalam garapan ini juga termasuk pegawai/karyawan yang keseluruhannya disebut personel
(Kata personel diadopsi dari bahasa Belanda personeel yang sama dengan bahasa Inggris personnel. Jadi
personel bisa juga disebut personel. Sedangkan personalia artinya “urusan pegawai/kepegawaian.”
Garapan Ketiga adalah Kurikulum. Kurikulum memiliki tiga komponen utama, yaitu: guru,
peserta didik, dan kurikulum itu sendiri. Selanjutnya interaksi ketiga komponen ini disebut juga sebagai
Proses Belajar Mengajar (PBM). Proses PBM ini akan menjadi sangat efektif jika didukung dengan Sarana-
Prasarana yang baik, dan ini disebut sebagai Garapan keempat.
PMB akan lebih baik lagi ketika didukung oleh dua garapan lainnya yang akan menopang dan
mendukung seluruh proses belajar yaitu Pembiayaan dan menjadi bidang Garapan kelima. Bidang Garapan
kelima yaitu tata laksana, menjadi penunjang PMB lebih baik jika manajemen pada bidang ini juga baik.
Dan seluruh proses yang ada dari pertama hingga yang kelima akan semakin berhasil pula bila seluruhh
kegiatan penunjangnya diorganisasikan dengan sebaik-baiknya, maka terjadilah garapan manajemen

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 27
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

organisasi pendidikan. Bidang garapan administrasi pendidikan secara ringkas akan ditampilkan pada tabel
berikut:24

No Bidang garapan Ruang lingkup


1. didalam kurikulum sekolah yang
1 Administrasi pelaksanaan dan pembinaan
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-
kurikulum
dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2. menyusun dan melaksanakan organisasi
kurikulum beserta materi-materi,sumber-
sumber dan metode-metode
pelaksanaannya,disesuaikan dengan
pembaruan administrasi dan pengajaran serta
kebutuhan masyarakat dan lingkungan
sekolah.
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2 Administrasi tata usaha sekolah
(TU)
2. Organisasi dan anggaran belanja keuangan
sekolah
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan
personil sekolah
4. Masalah perlengkapan dan perbekalan
5. Keuangan dan pembukuannya
6. Korespondensi atau surat menyurat
7. Laporan-laporan (bulanan,kuartalan,tahunan)
8. Masalah pengankatan,mutasi,penempatan,dan
pemberhentian pegawai
9. Pengisian buku raport, klaper (kumpulan
nilai-nilai angka)
1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
3 Administrasi tenaga pendidik dan tenaga
2. Organisasi personil guru-guru
kependidikan
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
4. Rencana orientasi bagi guru baru
5. Kondite dan penilaian kemajuan guru
6. Pelatihan dan penataran bagi para guru
1. Perencanaan
4 Administrasi sarana prasarana
2. Pengadaan
3. Inventarsiasi
4. Pemanfaatan atau pemberdayaan Sarpras

24 Sondang Paian Siagian, Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi Dan Strateginya (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)., hlm.
83

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 28
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

sesuai SPM
5. Pemeliharaan dan perbaikan
6. Penghapusan
7. Pelaporan(oleh siapa,bagaimana,apa
saja,kepada siapa)
1. Organisasi dan perkumpulan siswa
5 Administrasi peserta didik
2. Masalah kesehatan dan kesejahteraan siswa
3. Penilaian dan pengukuran kemajuan siswa
4. Bimbingan dan penyuluhan bagi siswa
1. menjelaskan konsep pengelolaan keuangan
6 Keuangan sekolah
2. sekolah/madrasah
3. mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan
sekolah/
4. madrasah
5. merencanakan dan membelanjakan anggaran
sekolah/
6. madrasah
7. menjelaskan pengawasan dan
pertanggungjawaban
8. keuangan sekolah/madrasah
9. mengkaji pengelolaan keuangan
sekolah/madrasah
10. mempresentasikan hasil kajian pengelolaan
keuangan
11. sekolah/madrasah

Kesimpulan
Administrasi sekolah atau manajemen sekolah merupaka sebuah konsep baru pada bidang
pendidikan yang mengadopsi dari sistem industri dan perusahaan dalam menerapkan sistem manajerial.
Ilmu administrasi pendidikan muncul setelah akademisi Amerika mengembangkan dan mendirikan jurusan
administrasi menjadi satu disiplin ilmu yang establish dengan ditetapkannya jurusan administrasi
pendidikan. Sehingga ilmu administrasi pendidikan mendapatkan perhatian dan dipraktekkan dalam
tingkat sekolah.
Administrasi pendidikan memiliki unsur-unsur, yaitu: Organisasi, manajemen, komunikasi, Tata
Usaha, personalia, finance, Sarana-prasarana, dan hubungan masyarakat. Unsur-unsur ini secara bersama-
sama membentuk manajemen sekolah yang baik jika masing-masing unsur dijalankan sesuai dengan
fungsinya.

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 29
Jurnal Hikmah Vol. 10 No 1 Januari – Juni 2021

DAFTAR PUSTAKA
Afriyenti. “Pemberdayaan PEgawai Tata Usaha Dalam Rangka Meningkatkan Layanan Administratif.”
Jurnal Administrasi Pendidikan, Bahana Manajemen Pendidikan, 2013.
Azis, Rosmiaty. Pengantar Administrasi Pendidikan. Edited by Baharuddin. 1st ed. Yogyakarta: Penerbit
Sibuku, 2016.
Burhanuddin, Yusak. Administrasi PENDIDIKAN. 1st ed. Bandung: CV Pustaka Setia, 1998.
Daryanto, M. Administrasi Pendidikan. 3rd ed. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.
Dessler, Gary. Human Resource Management. Florida: Pearson, 2012.
Engkoswara. Administrasi Pendidikan. 4th ed. Bandung: Alfabeta, 2015.
Gie, The Liang. Administrasi Perkantoran Modern. 4th ed. Yogyakarta: Liberty, 2007.
Kristiawan, Muhammad, and Nova Asvio. “Pengelolaan Administrasi Madrasah Tsanawiyah Negeri
Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah.” Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan 5, no. 1
(2018): 86–95. https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i1.p86-95.
Mukhibat. MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH Praktik Dan Riset Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Felicha, 2013.
Purwanto, M. Ngalim. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009.
Risnawati. ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN. 1st ed. Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2014.
Shuttelworth, Martyn. “What Is a Literature Review.” explorable.com, 2009.
https://explorable.com/what-is-a-literature-review.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. 20th ed. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019.
Siagian, Sondang Paian. Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi Dan Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara,
2003.
Silalahi, Ulbert. Studi Tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori Dan Dimensi. Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2002.
Sutarto. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006.
Unhansyah. “Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan Sekolah” 15, no. 27 (2017): 13–22.

Ramandha Rudwi H. Administrasi Pendidikan: Unsur Dan Bidang Garapan Administrasi Pada Sekolah Page 30

Anda mungkin juga menyukai