Latar Belakang
Latar Belakang
Materialisme adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa satu-satunya realitas yang
ada adalah materi atau bahan, dan bahwa semua fenomena, termasuk kesadaran, pikiran, dan
nilai-nilai, dapat dijelaskan dengan cara yang bersifat materi. Aliran ini telah berakar
sepanjang sejarah filsafat, tetapi menjadi lebih menonjol pada abad ke-17 dan ke-18
bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasionalis. Latar belakang
materialisme dapat ditelusuri hingga pemikiran-pemikiran awal di Yunani kuno, terutama
dalam karya-karya para filsuf primitif seperti Demokritus dan Epicurus. Mereka memandang
dunia sebagai kumpulan atom-atom yang bergerak dalam ruang hampa, dan segala sesuatu,
termasuk pikiran dan perasaan, dijelaskan sebagai hasil dari interaksi antara atom-atom ini.
Pada abad ke-17, materialisme semakin berkembang seiring dengan kemajuan dalam ilmu
pengetahuan, khususnya revolusi ilmiah yang dipelopori oleh tokoh seperti Galileo Galilei,
Johannes Kepler, dan Isaac Newton. Pandangan mereka tentang alam semesta yang diatur
oleh hukum-hukum fisika mendukung pandangan materialis, karena fenomena-fenomena
alam dapat dijelaskan secara mekanis dengan menggunakan konsep materi dan energi. Salah
satu perwakilan materialisme yang paling terkenal adalah filsuf Prancis abad ke-18, Denis
Diderot, yang merupakan tokoh utama dalam gerakan pencerahan. Diderot dan sesama
pencerah lainnya mengadvokasi pandangan materialis dalam bentuk atheisme dan
skeptisisme terhadap agama dan otoritas tradisional.