Tujuan utama dari proyek Hambalang ini adalah untuk membangun kompleks
olahraga yang dapat menjadi venue untuk pertandingan olahraga internasional serta
menjadi pusat pengembangan olahraga di Indonesia. Salah satu tujuan lainnya adalah
untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional, memberikan
pengalaman bagi atlet dan masyarakat untuk menggunakan fasilitas olahraga yang
berkualitas, menjadi pusat pengembangan olahraga di Indonesia dengan menyediakan
fasilitas pelatihan, penelitian, dan pengembangan olahraga. Selain itu, proyek ini juga
ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Pembangunan proyek ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan dan
meningkatkan perekonomian daerah setempat.
Namun saat ini, keadaan Wisma Atlet Hambalang secara umum bisa dikatakan
terbengkalai karena tidak ada lanjutan pembangunan setelah terciumnya
penyimpangan dalam proses pembangunan proyek ini. Hal tersebut dikarenakan
dengan Studi Kelayakan Bisnis yang belum sesuai, sehingga pada penelitian kali ini,
akan dibahas mengenai Analisis Studi Kelayakan Bisnis untuk mengetahui penyebab
gagalnya pembangunan Wisma Atlet Hambalang ini, dari sudut studi kelayakan
bisnis.
Aspek SDM
Dari aspek SDM, Wisma Atlet Hambalang belum merencanakan SDM
dengan baik, dibuktikan dengan adanya kecurangan oleh Anas Urbaningrum
selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR yang memanipulasi untuk
memenangkan PT. Adhi Karya sebagai perusahaan kontraksi yang
membangun proyek tersebut. Andi Mallarangeng yang kala itu sebagai
Menpora juga melakukan tindak pidana korupsi terhadap proyek ini. Tidak
hanya itu, proyek ini dikerjakan melalui kerja sama operasi (KSO) antara PT
Adhi Karya dan PT Wijaya Karya dan dalam proses pengerjaannya, proyek
disubkontrakkan kesejumlah perusahan lain, salah satunya PT Dutasari
Citralaras yang pernah dimiliki istri Anas, Athiyyah Laila. Dalam skandal ini,
ada spesikulasi yang mengatakan bahwa istri Ans Urbaningrum mendapatkan
kucuran dana sebesar Rp.300 M yang mengalir kepada perusahaannya.
Nazaruddin mengungkapkan bahwa PT. Andi Karya meluncurkan uang
pelican terhadap Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, dan anggota Komisi
X DPR untuk mendapatkan proyek Hambalang. Menurut Nazaruddin, uang ke
Anas dan Andi tersebut diberikan melalui Mahfud Suroso. Sehingga dapat
diartikan bahwa perencaan SDM proyek Wisma Atlet Hamabalang gagal
karena dari awal proyek sudah banyak kecurangan dan tindak pidana korupsi
yang dilakukan oleh para petinggi proyek juga perusahaan yang bertanggung
jawab dalam kontruksi tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek ini tidak
memastikan kesiapan SDM sesuai dengan standart karena dari petinggi sudah
memangkas anggaran sehingga tidak sampai kepada pelaksana dilapangan
yang menyebabkan bangunan tidak bisa dilanjutkan.
5. Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder. Data sekunder
yaitu data yang diambil melalui perantara atau pihak yang telah mengumpulkan data
tersebut sebelumnya, dengan kata lain peneliti tidak langsung mengambil data sendiri
ke lapangan.
Daftar pustaka
https://www.republika.id/posts/39576/mengintip-wisma-hambalang-proyek-yang-menjerat-
anas-urbaningrum
https://www.bpk.go.id/news/bpk-ri-hambalang-rugikan-negara-rp464-miliar
https://www.localstartupfest.id/faq/apa-itu-proyek-hambalang/
https://bagusbangil.blogspot.com/2012/06/proyek-hambalang-apa-mengapa-dan.html
https://www.tribunnews.com/nasional/2023/04/11/fakta-fakta-proyek-hambalang-mangkrak-
negara-rugi-miliaran-hingga-demokrat-terus-disalahkan?page=2
https://pengertiankomplit.blogspot.com/2015/12/pengertian-jasa-pendidikan.html
https://news.republika.co.id/berita/m4i7y9/kasus-hambalang-nazaruddin-ungkap-peran-pt-
adhi-karya
https://id.search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210ID91215G0&p=fungsi+wisma+atlet+hambalang
https://www.republika.id/posts/39576/mengintip-wisma-hambalang-proyek-yang-menjerat-
anas-urbaningrum
https://news.republika.co.id/berita/qq06hj284/pemerintah-matangkan-rencana-untuk-wisma-
atlet-hambalang
https://www.suara.com/news/2022/04/03/155241/daftar-politisi-yang-terseret-kasus-
hambalang-siapa-yang-hukumannya-paling-berat