1. Abednego Priyatama
2. Ana Dwi Pertiwi
Memenuhi memo bapak tanggal 20 Januari 2010 perihal bahwa awal pembahasan
RAPBN-P 2010, dengan hormat perkenankanlah kami menyampaikan rencana usulan
tambahan anggaran sebesar Rp1.535.825 miliar atau Rp1,535 triliun untuk kegiatan-
kegiatan prioritas yang belum terakomodir dalam DIPA Kementerian Pemuda dan Olahraga
tahun 2010 yaitu:
a. Persiapan pelaksanaan Sea Games dan Asean Para Games 2011 sebesar Rp550 miliar
antara lain dialokasikan untuk persiapan Rp50 miliar. Renovasi prasarana (venue)
sebesar Rp200 miliar, pengadaan sarana/perlengkapan/peralatan/pertandingan sebesar
Rp200 miliar dan Pembinaan Kontingen Nasional Rp100 miliar. Usul ini merupakan
tindaklanjut permohonan kami kepada Menteri Keuangan melalui surat Nomor
3032.B/MENPORA/8/2009 tanggal 27 Agustus 2009.
b. Lanjutan pembangunan tahap I Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Nasional dan
Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, sebesar Rp625 miliar,
mengingat DIPA Kemenpora Tahun anggaran 2010 baru tersedia Rp125 miliar. Dapat
kami informasikan bahwa usulan ini merupakan bagian dari rencana pembangunan
Pusat Pembinaan Prestasi Olahraga Nasional tersebut yang secara keseluruhan
memerlukan dana sebesar Rp2,5 triliun.
c. Peningkatan kegiatan olahraga Pendidikan Nasional dan Daerah sebesar Rp360 miliar.
Bambang menjelaskan, dalam proyek Hambalang, KPK juga menelusuri dua poin
penting. Pertama, soal pengadaan barang, dan kedua, soal konstruksi. Dari angka sebesar Rp
2,5 triliun itu, yang paling banyak tersedot untuk pengadaan barang. Besarannya mencapai
Rp 1,4 triliun. Sedangkan pengadaan konstruksinya hanya mencapai Rp 1,1 triliun.
2. Sebagian anggota Komisi Olahraga DPR mengaku tak mengetahui peningkatan skala proyek
Hambalang dari sekolah atlet senilai Rp 125 miliar menjadi pusat olahraga bernilai Rp 1,2
triliun dengan anggaran multi-tahun. Padahal menurut Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora), Andi Mallarangeng membengkaknya dana sudah disetujui oleh DPR.
3. Ada pembicaraan soal Hambalang antara Menteri Andi Alfian Mallarangeng dan terpidana
Wisma Atlet M. Nazaruddin, Koordinator Anggaran Komisi Olahraga Angelina Sondakh,
serta Ketua Komisi Olahraga Mahyudin pada 10 Januari 2010. Namun pengakuan Nazarudin
ini telah dibantah oleh semua yang hadir pada pertemuan tersebut.
4. Lahan Hambalang yang labil dipaksakan menopang proyek besar. Menurut Koordinator
Advokasi dan Investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,
Rabu (30/5) dalam Republika Rabu, 30 Mei 2012, mengatakan bahwa berdasarkan hasil
audit BPK 2009, seharusnya pembangunan dilakukan di Sentul, tetapi entah kenapa
pembangunan tersebut malah dipindahkan ke Hambalang. Dalam laporan hasil pemeriksaan
atas laporan keuangan Kemenpora tahun 2009 bernomor 67A/HP/XVI/05/2010 dan
tertanggal 20 Mei 2010 dijelaskan bahwa nilai aset tetap tanah Kemenpora per 31 Desember
2009 sebesar Rp 9.238.075.100. Aset tetap berupa tanah milik Kemenpora adalah tanah yang
berlokasi di Sentul, Bogor dengan luas 300 ribu meter persegi. Aset tetap berupa tanah milik
Kemenpora bernilai sebesar Rp 9.238.075.100 tersebut masih berupa tanah kosong yang
belum digunakan. Dan direncanakan akan dibangun gedung pusat pendidikan dan pelatihan
olahraga tingkat nasional mulai tahun 2010," kata Uchok membacakan hasil audit BPK. Hal
ini diperkuat dengan hasil rapat dengar pendapat Komisi X dengan pemerintah pada 20
Januari 2010. Salah satu kesimpulannya yaitu, Komisi X mendesak Menpora untuk
menjelaskan secara komprehensif rencana pembangunan pusat olahraga terpadu nasional di
Sentul.
5. Pengurusan sertifikat melibatkan Anas Urbaningrum. Kala itu Ketua Fraksi Demokrat--yang
meminta anggota Komisi Pemerintahan Ignatius Mulyono, yang dekat dengan Kepala BPN
Joyo Winoto. Hasilnya, dalam waktu kurang dari sebulan, sertifikat kelar, padahal surat tanah
ini tidak selesai diurus sejak 2004.
6. Diduga ada kolusi dalam subkontrak pemegang proyek, PT Adhi Karya, dengan PT Dutasari
Citralaras karena PT Dutasari Citralaras dimiliki kader Demokrat Munadi Herlambang,
Atthiyah Laila (istri Anas), dan orang dekat Anas, Machfud Suroso. KPK meragukan PT
Dutasari Ciptalaras memiliki kemampuan menjadi subkontraktor PT Adhi Karya menggarap
proyek pembangunan komplek olahraga terpadu, di Hambalang Bogor, Jawa Barat. Nilai
proyek yang mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun seharusnya disubkontrakkan kepada
perusahaan yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus.
7. Adhi Karya mensubkontrakkan sebagian pekerjaan ke Dutasari untuk pekerjaan yang bukan
keahlian Dutasari, sehingga Dutasari mensubkannya lagi ke PT Bestindo Aquatek Sejahtera
yang mendapatkan proyek pengolahan air limbah domestik di lahan Hambalang dari tender
yang digelar oleh PT Dutasari Citralaras. Dan PT. Kurnia Mutu, yang menyuplai pipa
tembaga untuk pendingin ruangan di kompleks Hambalang
8. Nazar beberapa kali menyatakan ada fee Rp 100 miliar dari Adhi Karya yang mengalir ke
DPR dan untuk membiayai pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Demokrat di Kongres
Bandung, Mei 2010.
9. Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) telah menyerahkan 10 Laporan
Hasil Analisis (LHA) proyek Hambalang kepada KPK. Dari 10 LHA tersebut, PPATK
banyak mencatat transaksi mencurigakan yang terjadi dalam proyek tersebut. Bahkan dari
data terakhir PPATK menemukan 23 transaksi mencurigakan dalam 10 LHA tersebut.
Menurut peneliti ICW, Febri Diansyah, kejanggalan lainnya apabila ditinjau dari aspek
profesionalitas dunia konstruksi adalah diduga adanya kualitas spesifikasi konstruksi bangunan
di bawah standar. Hal ini terjadi karena pengerjaan proyek Hambalang yang dikerjakan oleh
KSO PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya, disubkontrakkan hingga beberapa lapis.
Subkontraktor diketahui mencapai 17 perusahaan, termasuk PT Dutasari Citralaras, yang
mensubkan lagi ke PT Bestido dan PT Kurnia Mutu. Pensubkontrakan berlapis ini akan
mengakibatkan inefisiensi dan menyulitkan dalam koordinasi pekerjaan. Serta diragukan bahwa
standar prosedur dan hasil kerja yang ditetapkan oleh kontraktor utama akan sampai pada
subkontraktor pada lapis paling bawah. Dan hal ini akan berujung pada saling lempar tanggung
jawab, baik pada masa konstruksi, maupun pada masa pasca konstruksi (masa pemeliharaan).
Kontraktor utama, yaitu kontraktor utama yang mengendalikan seluruh pekerjaan dan
mengatur schedule proyek dan bertanggung jawab langsung kepada owner (pemberi tugas).
Sedangkan subkontraktor adalah kontraktor-kontraktor baik skala besar maupun kecil, yang
bekerja dibawah kendali kontraktor utama dan bertanggung jawab kepada kontraktor utama.
Jadwal kerja, instruksi, metode dan standar-standar pekerjaan harus mengikuti standar dan
ketentuan yang ditetapkan oleh kontraktor utama.
Dalam sebuah proyek konstruksi, maka akan terlibat pihak-pihak dalam hubungan kerja di
proyek tersebut, yaitu pemberi tugas (owner), perencana, konsultan pengawas (MK) dan
kontraktor. Dalam pelaksanaannya, kontraktor akan mensubkan lagi bagian-bagian pekerjaan
pada subkontraktor spesialis.
Pada proyek-proyek swasta, selain subkontraktor yang menerima pekerjaan dari kontraktor
utama, ada juga subkontraktor yang langsung menerima pekerjaan dari owner. Namun untuk
proyek-proyek pemerintah, tidak dikenal subkontraktor yang mendapatkan pekerjaan langsung
dari owner. Owner untuk pekerjaan proyek pemerintah hanya berhubungan dengan kontraktor
utama. Yang ada, mungkin adalah “subkontraktor titipan” (yang tidak dikenal secara legal).
Semua subkontraktor yang bekerja dibawah kendali kontraktor utama adalah spesialis di
bidangnya. beberapa subkontraktor spesialis untuk pekerjaan struktur misalnya subkon pancang
subkon waterproofing dan subkon bekisting. Pekerjaan yang langsung dikerjakan sendiri oleh
kontraktor utama biasanya mencakup pembesian struktur, pengecoran beton, pekerjaan pasang
bata dan plesteran, serta pekerjaan lantai dan dinding keramik (wet system). Jadi sebenarnya
hanya sedikit yang dikerjakan langsung oleh kontraktor utama. Tapi kontraktor utama tetap
bertanggung jawab penuh kepada owner, atas semua pekerjaan, termasuk yang dikerjakan oleh
subkontraktor.
Sedangkan pada proyek Hambalang ini, seorang petugas keamanan proyek Adhi Karya,
Apay, menyatakan PT Dutasari merupakan subkontraktor di Bukit Hambalang. “Dutasari itu
merupakan subkon (subkontraktor) seluruh proyek Hambalang,“ kata Apay. Mensubkontrakkan
seluruh pekerjaan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam dunia professional
konstruksi. Hal ini berlaku, baik bagi kontraktor utama maupun subkontraktor. Baik itu di proyek
pemerintah maupun di proyek swasta. Hal ini berkaitan dengan etika profesionalisme dalam
pekerjaan konstruksi. Pihak yang mensubkontrakkan pekerjaan secara keseluruhan tak ubahnya
seperti broker, yang tidak mempunyai keahlian spesifik di bidangnya.
Data tentang PT Dutasari Ciptalaras sendiri susah ditemukan. PT Dutasari Ciptalaras
bergerak di bidang apa juga tidak diketahui. Beberapa rekanan subkontraktor tingkat nasionalpun
tidak memiliki database PT. Dutasari Ciptalaras. PT. Dutasari Ciptalaras pun tidak memiliki
website perusahaan di internet.
Perkembangan Penyelesaian
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad membantah tudingan lembaganya
kesulitan menangani kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan,
dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, pihaknya
sekadar menginginkan bukti-bukti yang dimiliki lengkap, sehingga status penanganan kasus
Hambalang naik ke tingkat penyidikan.
Di Banda Aceh, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan tudingan
bahwa dia terlibat dalam kasus Hambalang merupakan fitnah. Ia mengatakan hal itu setelah
melantik pengurus Partai Demokrat Aceh, Sabtu malam lalu. Anas meminta agar kader
Demokrat tidak terpengaruh (Sumber: Koran TEMPO, Senin, 11 Juni 2012)
Referensi
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/30/m4tr36-menpora-ungkap-asal-
muasal-proyek-hambalang
http://makalahpendidikan.blogdetik.com/berita-terbaru-kasus-hambalang-kpk-gali-informasi-
soal-uang-ke-kongres-demokrat/
http://rimanews.com/read/20120531/64337/inilah-sejumlah-kejanggalan-dalam-proyek-
hambalang
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/05/30/m4tsxh-uang-negara-
yang-ikut-amblas-di-proyek-hambalang-rp-753-m
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/05/30/m4u7ta-
dipertanyakan-penentuan-lokasi-proyek-hambalang-di-bogor
http://web.inilah.com/read/detail/1869211/kpk-hati-hati-sikapi-lha-ppatk-tentang-hambalang
http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/kpk-harus-ungkap-tuntas-kasus-mega-korupsi-
hambalang/
http://www.antaranews.com/berita/314480/dana-proyek-hambalang-ternyata-rp25-triliun