What :
Kasus hambalang dimulai dengan proyek hambalang yang dimulai dari tahun 2003. Kasus
korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON)
Hambalang pada 2010-2012 sempat menjadi kasus yang besar selama tahun-tahun tersebut. Di
dalam berita yang muncul banyak pihak yang muncul sebagai pelaku dalam kasus.
Who :
Dalam kasus hambalang terdapat banyak pihak yang terlibat diantaranya :
1. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Pada 2010-2011 mencairkan uang pembayaran kepada Kerja Sama Operasi (KSO) PT Adhi
Karya-PT Wijaya Karya senilai Rp 471 miliar.
2. Kerja Sama Operasi (KSO) Adhi-Wika
- Sebelum KSO terbentuk, dari 2009-2010 Adhi dan Wika telah mengalirkan ongkos komitmen
Rp 19,32 miliar ke banyak orang.
- Setelah KSO terbentuk dikeluarkan lagi Rp 15,22 miliar. Sehingga total dana yang mengalir ke
pihak tertentu paling sedikit Rp 34,54 miliar.
A. Subkontraktor
1. PT Global Daya Manunggal
Mendapat kontrak pekerjaan struktur dan arsitektur asrama junior dan gedung serba guna senilai
Rp 142,4 miliar. Perusahaan ini telah menerima pembayaran Rp 60,2 miliar. Dari Global dana
mengalir ke:
- Mantan Menteri Olahraga Andi Alifian Mallarangeng (Rp 4 miliar dan US$ 550 ribu).
- Adik Menpora, Andi Zulkarnain Mallarangeng (Rp 4 miliar).
- Mantan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Olahraga Deddy Kusdinar (Rp 250 juta).
2. PT Dutasari Citralaras
Mendapat kontrak pekerjaan mekanikal elektrikal dan penyambungan listrik PLN senilai Rp 328
miliar. Perusahaan ini telah mendapat pembayaran Rp 170,3 miliar. Tidak disebutkan aliran dana
dari perusahaan milik istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila
B. Kiriman langsung
1. Perusahaan
- Commitment fee PT Dutasari (Rp 28 miliar).
- Ganti rugi terhadap Grup Permai, perusahaan milik M. Nazaruddin (Rp 10 miliar).
2. Pribadi
- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (Rp 2,2 miliar).
- Direktur Utama Dutasari Mahfud Suroso (Rp 28,8 miliar).
- Mantan Ketua Komisi Olahraga DPR Mahyudin (Rp 500 juta).
- Anggota Badan Anggaran DPR Olly Dondokambey (Rp 2,5 miliar).
- Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto (Rp 3 miliar).
- Mantan Sekretaris Kementerian Olahraga Wafid Muharam (Rp 6,5 miliar).
- Deddy Kusdinar (Rp 1 miliar).
- Mantan Direktur Operasi Adhi Karya, Teuku Bagus M. Noor (Rp 4,5 miliar).
How :
Dalam laporannya, BPK berkesimpulan terdapat indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan
wewenang dalam pelaksanaan proyek triliunan rupiah itu. Menyebut mereka-mereka yang
melanggar, BPK mengklasifikasikannya dalam 11 kategori proses.
- Kepala BPN menerbitkan surat keputusan pemberian hak pakai tanggal januari 2010 bagi
Kemenpora atas tanah seluas 312.448 m2 di desa Hambalang. Padahal, persyaratan
berupa surat pelepasan hak dari pemegang hak sebelumnya patut diduga palsu.
- Kabag Persuratan dan Kearsipan BPN atas perintah Sestama BPN menyerahkan SK
hak pakai bagi Kemenpora kepada IM tanpa ada surat kuasa dari Kemenpora selaku
pemohon hak, sehingga diduga melanggar kep ka. BPN tahun 2005 jo kep. Ka. BPN 1
tahun 2010.
How Much :
kerugian negara dalam proyek ini, yaitu sebesar Rp 463,66 miliar. Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menyerahkan Laporan Kerugian Negara dalam pembangunan
proyek Hambalang kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.