Anda di halaman 1dari 6

PT.

Arkonin Engineering MP

SURAT PERJANJIAN KERJA


NO.: 252/Kontrak-FA-Finance/AEMP/NUWSP-RMAC-II/II//2022

Pada hari ini, Jum’at Tanggal Sebelas Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (11 - 02 - 2022), yang bertanda
tangan di bawah ini:

I PIHAK PERTAMA : Ir. H. Syaiful Ikram, Direktur PT Arkonin Engineering Manggala Pratama yang dalam
hal ini mewakili dan bertindak atas PT Arkonin Engineering Manggala Pratama, yang
berkedudukan di Ruko Perkantoran Bintaro Persada Blok A No. 2 &3, Jalan R.C.
Vateran No. 66, Kel. Bintaro, Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan 12330., untuk
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
II PIHAK KEDUA : Angga Dwi Cahyo, Field Assistance (Finance) Kota/Kabupaten Pati, bertempat
tinggal di Jl. Diponegoro 56, RT.001 RW.027, Kel. Kencong, Kec. Kencong, Kab.
Jember, Jawa Timur Phone: 085230818595 untuk selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk melakukan suatu perjanjian kerja dengan ketentuan-
ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini.

Pasal – 1 : KETENTUAN UMUM

(1) Pemberi Tugas dalam surat perjanjian kerja ini adalah Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat
(2) Pekerjaan yang dimaksud adalah National Urban Water Supply Project Regional Management and Advisory
Consultants (RMAC) Region II Loan No. 8872-ID
(3) Seluruh Pelaksanaan Tugas PIHAK KEDUA terkait dan tidak terpisahkan dari seluruh Tata cara dan Aturan
yang tertuang dalam Dokumen Proyek berupa Buku Pedoman, Petunjuk, Jadwal Kerja dan ketentuan
tambahan lainnya yang diterbitkan oleh pemberi kerja

Pasal – 2 : TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PIHAK KEDUA diminta untuk mengembangkan komunikasi dan koordinasi yang efektif baik dengan tim kerja
ataupun dengan pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan program, antara lain :
(1) Pengumpulan data
PIHAK KEDUA diminta untuk melaksanakan komunikasi dan koordinasi intensif baik dengan PIHAK
PERTAMA, pemberi kerja, ataupun dengan pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan program, dengan
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Data kelengkapan Readiness Criteria (RC)
b. Data lingkungan hidup dan sosial
c. Data untuk perhitungan Self Assesment Toolkit (SAT)
d. Data pelatihan dan peningkatan kapasitas PDAM
e. Data keberfungsian dan operasional pemeliharaan infrastruktur terbangun
f. Data progres pelaksanaan pra kontrak, pelaksanaan kontrak, paska pelaksanaan kontrakKebijakan
PEMDA yang terkait SPAM seperti RISPAM, FS, Rencana Bisnis, tarif dan data-data terkait lain.

(2) Pemantauan Kegiatan


PIHAK KEDUA melakukan monitoring (pemantauan) terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga data dan
informasi perkembangan pelaksanaan kegiatan bisa dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA. Pemantauan juga
bertujuan untuk mengidentifikasi potensi permasalahan yang akan/sudah timbul dilapangan, sehingga
solusinya bisa diantisipasi sejak dini, kegiatan yang dipantau:

hal 1 dari 6
PT. Arkonin Engineering MP

a. Kegiatan konstruksi (persiapan dan pelaksanaan konstruksi), ini merupakan pemantauan tidak
langsung, sehingga PIHAK KEDUA cukup memanfaatkan data dari konsultan supervisi untuk
mendapatkan data dan informasi yang update dan akurat.
b. Serah terima aset dan serah terima pengelolaan
c. Operasi dan pemeliharaan aset
d. Penanggulangan dampak lingkungan dan sosial, serta penanganan pengaduan/keluhan masyarakat
e. Operasional PDAM, Penerapan materi paska pelatihan atau pendampingan di PDAM
(3) FA Keuangan
Berkoordinasi dengan Tenaga Supervisi dalam memantau implementasi pelaksanaan konstruksi terkait
Progres yang menyangkut pelaporan keuangan dan penanggulangan dampak sosial. Kebijakan Pemerintah
daerah yang terkait kemampuan fiscal daerah, APBD, DDUB pembentukan DPIU, dll. Untuk operasional
PDAM yang menyangkut keuangan, penyusunan bisnis plan, feasibility study/studi kelayakan. Perkembangan
pelaksanaannya untuk dikoordinasikan secara intensif dengan tenaga ahli RMAC masing-masing

Pasal – 3 : STATUS DAN JANGKA WAKTU PENUGASAN

(1) PIHAK KEDUA akan menjalankan tugas dalam Jangka waktu penugasan selama 11 Bulan terhitung mulai
tanggal 11 Februari 2022 sampai dengan 30 Desember 2022
(2) PIHAK KEDUA bersedia bekerja dibawah koordinasi PIHAK PERTAMA dengan status sebagai mitra kerja
Dengan Kontrak Kerja Waktu Tertentu (KKWT)
(3) PIHAK KEDUA menerima tugas dari PIHAK PERTAMA sebagai Field Assistance (Finance) Kota/Kabupaten
Pati
(4) Mobilisasi dan Demobilisasi PIHAK KEDUA ke dan dari lokasi kerja akan dibiayai oleh PIHAK PERTAMA
apabila tertuang dalam kontrak sesuai dengan lokasi dan tujuan.//
(5) Bahwa PIHAK PERTAMA menerima PIHAK KEDUA sebagai Karyawan Waktu Tertentu (KWT) dan PIHAK
KEDUA menerima status sebagai KWT PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama dan menyetujuinya
dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab untuk bekerja pada PIHAK PERTAMA sesuai dengan
ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu, kondisi, dan imbalan yang disepakati PARA PIHAK
(6) Pihak Kedua tidak dibenarkan bersurat dengan mengatas-namakan NUWSP-RMAC-II/Perusahaan dan surat
menyurat akan dilaksanakan secara terpusat melalui manajemen NUWSP-RMAC-II
(7) Jangka waktu Penugasan tersebut dapat berakhir lebih cepat apabila PIHAK KEDUA melakukan kesalahan
dalam menjalankan tugas sesuai yang ada dalam prosedur SOP.
(8) PIHAK PERTAMA akan memberhentikan PIHAK KEDUA tanpa menggunakan Surat peringatan apabila telah
melakukan hal hal yang dapat merugikan Perusahaan dan mencemarkan Nama baik Pemberi kerja maupun
Project dalam hal ini kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
(9) PARA PIHAK setuju bahwa KKWT ini akan ditinjau/dievaluasi dalam jangka waktu setiap 1 (satu) bulan dan
dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab hendaknya dapat dilanjutkan demi kepentingan bersama, sesuai
ketentuan yang berlaku
(10) KKWT berakhir demi hukum dengan berakhirnya waktu yang ditentukan dalam KKWT atau dengan
selesainya pekerjaan yang disepakati
(11) KKWT dapat diperpanjang dengan pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum KKWT ini berakhir

Pasal – 4 : TEMPAT DAN WAKTU KERJA

(1) Tempat kerja PIHAK KEDUA bertugas adalah pada Kantor PDAM setempat.
(2) Pada hari-hari besar nasional yang ditetapkan Pemerintah, Jam dan Hari kerja diliburkan.
(3) Hari efektif kerja adalah senin s/d jumat mulai pukul 08.00 s/d 17.00 kecuali apabila ada kegiatan yang belum
terselesaikan dalam rangka mencapai target pekerjaan, dapat dilanjutkan di luar jam kerja atau pada hari libur
(4) PIHAK KEDUA wajib mencatatkan kehadirannya setiap hari dalam bentuk tabel presensi (time-sheet) dan

hal 2 dari 6
PT. Arkonin Engineering MP

melaporkannya setiap bulan kepada PIHAK PERTAMA

Pasal –5 : IMBALAN JASA DAN CARA PEMBAYARAN

Untuk pelaksanaan tugas seperti yang dimaksud PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA imbalan jasa yang
diatur sebagai berikut:
(1) PIHAK KEDUA akan menerima imbalan jasa (gaji) sebesar total Rp. 7.800.000 ,- (Tujuh Juta Delapan Ratus
ribu Rupiah ) dan akan dibayarkan pada bulan berikutnya secara proporsional ke Bank Mandiri a/n Angga Dwi
Cahyo No. Rekening 900-00-3764952-3.
(2) Pembayaran imbalan jasa akan diperhitungkan dengan jumlah kehadiran sesuai time sheet yang diterima dari
Proyek yang sudah ditanda tangani oleh PDAM dan Pemberi Kerja
(3) PIHAK PERTAMA berhak untuk menahan imbalan jasa PIHAK KEDUA, apabila Pemberi/Pengelola
Pekerjaan atau PIHAK PERTAMA menilai PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi tugas dan kewajibannya
sesuai dengan Pasal 2.
(4) Pajak penghasilan PIHAK KEDUA menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA dan akan dibayar melalui PIHAK
PERTAMA pada kantor pajak setempat yang relevan, sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundangan
yang berlaku.
(5) PIHAK PERTAMA akan membayarkan Asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang akan dibayar melalui PIHAK
PERTAMA pada kantor setempat yang relevan, sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundangan yang
berlaku.

Pasal – 6 : KOORDINASI DAN PELAPORAN

(1) PIHAK KEDUA menyampaikan data dan informasi tentang pelaksanaan kegiatan serta laporan rutin kepada
PIHAK PERTAMA selaku pemberi tugas secara berkala.
(2) PIHAK KEDUA menyampaikan informasi berupa data baseline, data progres pelaksanaan, data hasil
pelaksanaan kegiatan, dll melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM). Contoh laporan data SIM: Laporan
penambahan jumlah pelanggan PDAM, Laporan keluhan masyarakat.
(3) PIHAK KEDUA menyampaikan laporan rutin kepada PIHAK PERTAMA berupa Laporan Progres Mingguan,
Laporan Kegiatan Bulanan, Laporan Akhir Kontrak, Laporan Khusus sesuai dengan format dan muatan yang
telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA selaku pemberi tugas.
(4) Penyampaian data, informasi, dan pelaporan oleh PIHAK KEDUA dapat berupa narasi, angka, maupun
gambar (foto).
(5) Data, informasi, dan pelaporan oleh PIHAK KEDUA disampaikan kepada PIHAK PERTAMA melalui Field
Assistant (FA) Coordinator RMAC Region II.

Pasal – 7 : PERJALANAN DINAS

(1) Untuk kondisi dan kebutuhan tertentu, maka PIHAK KEDUA akan melakukan Perjalanan Dinas
(2) Perjalanan Dinas dilakukan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan Permintaan/Undangan dari CPMU
NUWSP, Core Team atau tujuan lainnya dengan pesetujuan CPMU NUWSP.
(3) Setiap melakukan Perjalanan Dinas, PIHAK KEDUA membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang
ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan disertai lampiran yang akan ditandatangani oleh Pejabat Instansi yang
dikunjungi.

Pasal – 8 : IJIN TIDAK MASUK KERJA

(1) Apabila PIHAK KEDUA Izin tidak masuk kerja karena sakit hanya diperkenankan setelah yang bersangkutan
memberitahukan melalui telepon pada hari pertama sakit dan menyerahkan Surat Keterangan Dokter
selambat-lambatnya pada hari kedua tidak masuk kerja serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas.
(2) Apabila PIHAK KEDUA Izin tidak masuk kerja karena mendapat musibah diperkenankan setelah PIHAK

hal 3 dari 6
PT. Arkonin Engineering MP

KEDUA melapor dan memberitahukan alasannya secara tertulis atau lisan serta harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas.
(3) Apabila PIHAK KEDUA Izin tidak masuk kerja bukan karena sakit atau bukan mendapat musibah atau dengan
alasan apapun hanya diperkenankan setelah PIHAK KEDUA melapor dan memberitahukan alasannya secara
tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelumnya serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
(4) Apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari berturut turut tanpa ada pemberitahuan, maka
PIHAK PERTAMA memberikan Surat Peringatan/Teguran kepada PIHAK KEDUA.
(5) Sesuai jenis kontrak yang bersifat time based maka setiap ketidakhadiran akan diperhitungkan terhadap
imbalan jasa (gaji).
(6) Cuti tahunan diberikan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK KEDUA bekerja selama 12 (dua
belas) bulan berturut-turut, yang pengambilannya disesuaikan dengan kondisi pekerjaan serta harus
mendapatkan izin dari Pemberi Tugas.

Pasal – 9 – EVALUASI PENILAIAN KARYAWAN

(1) PEMBERI KERJA, PIHAK PERTAMA atau Pihak yang ditunjuk oleh PEMBERI KERJA, akan mengadakan
evaluasi kinerja PIHAK KEDUA setiap 1 (satu) bulan atau saat bila dirasakan perlu.
(2) Hasil penilaian kinerja tersebut menjadi dasar bagi PIHAK PERTAMA untuk dapat atau tidak dapat meneruskan
KKWT ini dengan PIHAK KEDUA;
(3) Setiap pelanggaran terhadap peraturan dan kedisiplinan yang sudah ditetapkan maka PIHAK KEDUA sanggup
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan sampai dengan Pemutusan Hubungan Kerja;
(4) Seluruh ketentuan mengenai kewajiban dan/atau disiplin serta sanksi-sanksi bagi Karyawan Waktu Tertentu
(KWT) mengacu pada Peraturan Perusahaan dan/atau Peraturan Perundang-Undangan Tenaga Kerja yang
berlaku;
(5) PIHAK KEDUA menyatakan mengerti dan sepakat bahwa apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa
keterangan yang jelas/tidak dapat dipertanggungjawabkan (mangkir) dalam waktu 5 (lima) hari kerja berturut-
turut, maka PIHAK KEDUA dianggap telah mengundurkan diri;
(6) PIHAK PERTAMA atau Pihak yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dapat memberikan Surat Peringatan (SP) I,
II, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada PIHAK KEDUA berdasarkan point 1 dan 2 sesuai dengan
tingkat kesalahannya.

Pasal – 10 : SANKSI

(1) PIHAK PERTAMA atau pihak yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dapat mengusulkan kepada dinas/instansi
terkait untuk PIHAK KEDUA dimasukkan dalam daftar hitam (black list) apabila PIHAK KEDUA meninggalkan
tugas tanpa alasan yang jelas.
(2) PIHAK PERTAMA atau pihak yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, menerbitkan surat peringatan, apabila
PIHAK KEDUA melakukan perbuatan sebagai berikut:
i. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas tanpa alasan yang jelas dan diterima (mangkir) serta tanpa izin
selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut;
ii. PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sesuai Jadwal Kegiatan Program tanpa
alasan yang jelas dan diterima oleh PIHAK PERTAMA atau pihak yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA;
iii. PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana disebut pada Pasal 2 tanpa penjelasan yang
dapat diterima PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA
(3) PIHAK PERTAMA langsung melakukan pemutusan hubungan kerja kepada PIHAK KEDUA, apabila :
i. PIHAK KEDUA telah menerima Surat Peringatan II sebagai akibat dari tidak memenuhi kewajibannya
seperti tersebut pada pasal 9 atau tidak mengindahkan Surat Peringatan I
ii. PIHAK KEDUA melakukan pemindahtanganan pekerjaan kepada pihak lain tanpa sepengetahuan dan
persetujuan PIHAK PERTAMA;
iii. PIHAK KEDUA terbukti melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme;
iv. PIHAK KEDUA terbukti melakukan tindakan perbuatan pidana yang melanggar hukum negara.
(4) PIHAK KEDUA akan dikenakan denda apabila memutus hubungan kerja secara sepihak, kecuali dengan alasan

hal 4 dari 6
PT. Arkonin Engineering MP

yang dapat diterima seperti sakit (disertakan dengan rekam medis), dengan rincian penggantian terhadap:
i. Biaya Mobilisasi dan Temporary Lodging sesuai besaran nilai yang sudah diterima
ii. Semua Pembiayaan sesuai dengan yang sudah diterima.

Pasal – 11 : TATA TERTIB

PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas, sebagai yang dimaksud dalam Pasal-4, wajib mematuhi Tata Tertib
(ketentuan-ketentuan dan persyaratan kerja) sebagai berikut:
(1) Dalam masa perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA harus mengikuti Tata Tertib yang berlaku pada perusahaan
maupun proyek dan sanggup bekerja dengan penuh tanggung jawab serta tidak akan melakukan perbuatan
yang dapat merugikan atau mencemarkan nama baik Pemberi Tugas dan Perusahaan.
(2) Pihak Kedua tidak dibenarkan terlibat aktif dalam Partai Politik
(3) Selama bekerja dan menjalankan tugasnya, PIHAK KEDUA diwajibkan untuk :
a. Mentaati code of conduct (COC) yang telah ditandatangani oleh PIHAK KEDUA;
(1) Bekerja sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemberi tugas;
(2) Berpakaian rapi dan sopan;
(3) Bertingkah laku yang baik dan sopan terhadap rekan kerja dan masyarakat;
(4) Turut menjaga dan memelihara keutuhan dan kebersihan semua alat-alat kerja;
(5) Taat melaksanakan tugas dan bersikap aktif-dinamis.
(6) Menjaga nama baik Pemberi Kerja dan Perusahaan

Pasal - 12 : PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Perjanjian kerja ini akan berakhir secara otomatis dan dapat diperpanjang apabila ada kesepakatan dari kedua
belah pihak.
(2) Perjanjian kerja ini dapat berakhir sebelum waktunya apabila:
a) PIHAK KEDUA meninggal dunia atau menderita sakit parah berkepanjangan dan tidak memungkinkan
melaksanakan tugasnya (harus dilengkapi surat keterangan atau pernyataan dari dokter)
b) PIHAK KEDUA tidak mampu melaksanakan pekerjaan yang dibebankan padanya, maka PIHAK
PERTAMA berhak memutuskan perjanjian kerjasama ini secara sepihak dengan terlebih dahulu memberi
peringatan tertulis I dan II, dengan jangka waktu antar peringatan minimal 1 (satu) minggu.
c) PIHAK KEDUA melakukan kesalahan yang berakibat kerugian bagi PIHAK PERTAMA / Pemberi Tugas,
maka PIHAK KEDUA wajib mengganti kerugian PIHAK PERTAMA dan/atau Pemberi Tugas.
d) Permintaan Pemberi Kerja untuk pemberhentian PIHAK KEDUA
e) PIHAK KEDUA melakukan kecurangan bahwa dalam keadaan apapun tidak akan menerima pemberian
uang, barang, jasa dan lain-lain dalam bentuk apapun dan dari siapapun atau lembaga manapun, yang
berindikasi dan berimplikasi pada penyalahgunaan posisi, tanggung jawab dan profesionalitas kerja, maka
PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian ini secara sepihak tanpa memberikan surat peringatan
tertulis
f) Dengan berakhirnya Perjanjian Kerja ini, Pihak Pertama tidak memberikan imbalan berupa uang
pesangon kepada Pihak Kedua
(3) Apabila PIHAK PERTAMA akan memutuskan kerjasama dengan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA 30 (tiga puluh) hari sebelumnya. PIHAK KEDUA wajib
menyampaikan permohonan pengunduran dirinya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas atau Pemberi Kerja
(4) Selama dalam proses pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja, selama PIHAK KEDUA masih aktif
bekerja, PIHAK KEDUA berhak menerima imbalan gaji berjalan sampai dengan saat diputuskannya hubungan
kerja atau diterimanya pengunduran dirinya; pem-bayarannya akan dilaksanakan setelah serah-terima
pekerjaan diselesaikan dengan baik berikut segala dokumen yang berkaitan dengan pekerjaannya
(5) Bila terjadi pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja, PIHAK KEDUA tidak berhak menerima atau
menuntut pembayaran berupa pesangon/ganti rugi/kompensasi dan atau dalam bentuk apapun kepada PIHAK
PERTAMA

hal 5 dari 6
PT. Arkonin Engineering MP

Pasal –13 : PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terdapat perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan KKWT ini, akan diselesaikan ter-lebih dahulu
secara musyawarah
(2) Setiap sengketa yang timbul atau berhubungan dengan kontrak ini, akan diupayakan untuk diselesaikan secara
musyawarah dan kekeluargaan. Apabila sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan
kekeluargaan, maka akan diserahkan kepada Panel Arbitrasi

Pasal –14: PENUTUP

(1) Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua pihak dengan sadar dalam keadaan sehat dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.
(2) PIHAK KEDUA menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dari surat-surat keterangan dan semua
pernyataan yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA.
(3) KKWT ini berlaku sejak tanggal penandatanganan
(4) Perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) serta bermaterai cukup dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak secara sah, sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama, untuk dipergunakan oleh PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

Angga Dwi Cahyo Ir. Syaiful Ikram


Field Assistance (Finance) Direktur Utama
Kota/Kabupaten Pati

hal 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai