Anda di halaman 1dari 1

Formulasi kopi biji labu kuning sebagai minuman sehat kaya antioksidan

Perubahan lingkungan telah memicu peningkatan penyakit tidak menular. Hal tersebut dipicu oleh
peningkatan radikal bebas oleh pola makan maupun polusi lingkungan. Salah satu upaya untuk
menjaga homeostasis tubuh adalah dengan menyeimbangkan antara radikal bebas dan antioksidan.
Jika radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk mengaturnya maka akan terjadi stress
oksidatif. Radikal bebas mengubah lemak, protein dan DNA yang memicu terjadinya penyakit
degenerative. Antioksidan dapat menurunkan stress oksidatif sehingga dapat mencegah penyakit
degenerative (Lobo V, Patil A, Phatak A, Chandra N, 2010)

Indonesia memiliki potensi pangan yang luar biasa, termasuk pangan sumber antioksidan. Salah
satunya adalah buah kopi. Aktivitas antioksidan pada kopi berhubungan dengan klorogenik, ferulic,
caffeic dan n-asam kumarat. Pada kopi yang dipanggang, terdapat melanoidin (pigmen coklat). Selain
itu, beberapa publikasi menganggap kafein dan trigonelin sebagai antioksidan. Fenilalanin yang
terbentuk selama proses pemanggangan menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi, begitu pula
dengan senyawa heterosiklik (Amrullah HU dan Sandi, 2022)

Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pada tahun
2020, konsumsi kopi di Indonesia sekitar 4,9 juta kemasan (International Coffee Organization (ICO),
2020). Survei yang dilakukan pada responden berusia 21-30 tahun, ditemukan bahwa 52,9%
responden mengaku mengkonsumsi kopi 1 gelas per hari an sekitar 28,9% responden mengaku
minum kopi 2-3 gelas per hari (Hasby MA, Armayua E, Haq BN, 2020)

Konsumsi kopi dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, konsumsi kopi dengan dosis sedang
aman dan bermanfaat bagi individu dengan normotensi, hipertensi, gagal jantung dan diabetes (SG,
2017). Kopi mengandung sejumlah zat yang memiliki efek kariometabolik (Mesas AE, Leon-Mun˜oz
LM, Rodriguez-Artalejo F, Lopez-Garcia E, 2011). Kafein merupakan senyawa utama yang
bertanggung jawab dalam meningkatkan tekanan darah. Kafein pada kopi diduga berperan dalam
memblok reseptor adenosin dan menghambat fosfodiesterase sehingga meningkatkan tekanan
darah (Mort JR, Kruse HR, 2008). Efek antagonis kafein terhadap reseptor adenosine ini yang
berperan dalam mekanisme pengaturan tekanan darah pasca minum kopi (Ruiz R, Ramos SDP, Pinge
MM, Moraes SF De Polito M, 2014)

Sebuah studi menunjukkan bahwa kandungan antioksidan pada bubuk kopi di Kabupaten Tanah
Datar berkisar 32,79-39,53% (Wijayanti R, Anggia M, 2020).

Selain kopi, Biji labu kuning adalah salah satu pangan yang kaya antioksidan. Beberapa studi
menunjukkan kandungan antioksidan pada biji labu kuning

Anda mungkin juga menyukai