Anda di halaman 1dari 4

Logbook PBL 2.1 Blok 1.3 T.A.

2021/2022
5. Sasaran Belajar
a. Mind Map
b. Apa yang dimaksud feedback positif dan negatif homeostasis dan apa contoh dari masing-
masing jenis?
c. Apakah homeostasis bekerja seperti tombol on/off?
d. Apa yang dimaksud dengan homeostasis sebagai keseimbangan equilibrium?
e. Lingkungan mana yang diatur oleh homeostasis?
f. Komponen apa saja yang diatur oleh homeostasis?
g. Apa yang dimaksud dengan set point yang merupakan salah satu komponen dalam
homeostasis dan bagaimana karakteristiknya?
h. Apa yang mengendalikan homeostasis? Berikan contohnya!

6. Belajar Mandiri
a. Mind Map

b. Feedback positif dan negatif dalam homeostasis adalah proses dari menjaga keseimbangan
berbagai substansi seperti nutrien. Feedback positif adalah ketika output respons adalah
menaikkan atau meningkatkan substansi yang diperlukan. Contoh dari feedback positif
adalah ketika seorang wanita melakukan laktasi, maka produksi susu akan semakin banyak.
Sementara itu, feedback negatif adalah ketika output respons adalah menurunkan atau
mematikan substansi yang diperlukan. Contoh dari feedback negatif adalah regulasi level
glukosa dalam darah (Hall, 2011). Sistem endokrin secara umum diatur oleh feedback negatif
untuk mengontrol level hormonal dalam range yang relatif sempit. Feedback positif
seringkali disebut memiliki efek destabilisasi (Peters et al., 2007).
c. Isitilah homeostasis digunakan oleh para ahli fisiologi untuk mengartikan kecenderungan
dalam menjaga atau memelihara berbagai kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan
dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh melaksanakan berbagai fungsi untuk
membantu menjaga kondisi yang relatif konstan ini. Dalam prosesnya, dapat dikatakan
bahwa proses menjaga homeostasis memiliki mekanisme seperti saklar (on dan off). Selain
itu, proses penjagaan homeostasis memiliki mekanisme menaikkan dan menurunkan
substansi yang dipelihara. Proses homeostasis diawali dari reseptor yang memonitor
lingkungan dan merespons stimulus. Kemudian, pusat kontrol menentukan variabel atau
substansi yang akan dijaga. Lalu, efektor memberikan respons terhadap stimulus.
Mekanisme on dan off terjadi pada pusat kontrol dalam menentukan substansi (Hall, 2011).
d. Menurut Dorland (2012), equilibrium adalah sebuah keadaan di mana gaya-gaya yang
berlawanan saling mengimbangi secara tepat, dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan
seimbang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa homeostasis equilibrium adalah
suatu kondisi di mana variabel yang dijaga secara homeostasis berada pada keadaan yang
seimbang dan stabil.
e. Proses homeostasis secara umum menjaga lingkungan internal yang harus dijaga agar tetap
stabil dengan mempertahankan batas-batas yang ketat dalam komposisi kimiawi dan
keadaan fisik lingkungan internal. Meskipun demikian, faktor-faktor internal dan eksternal
tetap mengancam homeostasis. Selain itu, zat sampah tetap harus dikeluarkan dari
lingkungan internal agar tidak lingkungan tersebut tidak toksik (Sherwood, 2016).
f. Terdapat beberapa komponen yang diatur secara homeostasis, antara lain konsentrasi
nutrien, oksigen dan karbondioksida, zat sampah, tingkat keasaman, air, garam, elektrolit,
volume dan tekanan darah, dan temperatur (Sherwood, 2016).
g. Set point adalah nilai variabel yang diatur oleh perancang atau pusat kontrol sebagai output
dari sebuah sistem (Modell et al., 2015). Karakteristik set point dapat berubah-ubah baik
secara fisiologis maupun akibat dari perubahan patologis dalam sistem. Selain itu, set point
digunakan sebagai acuan pengontrol untuk mengatur homeostasis (Sherwood, 2016).
h. Pengendali homeostasis dapat berupa suatu zat, organ, enzim, atau struktur lain yang bekerja
sebagai pusat kontrol dalam homeostasis (Sherwood, 2016). Pengontrol ini membandingkan
stimulus dari reseptor dengan set point lalu memberi perintah berupa pengeluaran suatu
hormon atau enzim dari suatu organ agar terjadi respons yang sesuai. Contoh dari pengontrol
homeostasis adalah otak, pankreas, glandula parathyroidea, ginjal, hati, dan lain-lain (Modell
et al., 2015). Sistem kontrol homeostasis sendiri dibagi menjadi intrinsik (lokal) dan
ekstrinsik (sistemik) (Sherwood, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W. A. N. 2012. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC

Hall, J. E. 2011. Guyton and Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Philadelphia: Elsevier

Modell, H., Cliff, W., Michael, J., McFarland, J., Wenderoth, P., Wright, A. 2015. A Physiologist’s
View of Homeostasis. Advances in Physiology Education. 39(4):259-266.

Peters, A., Conrad, M., Hubold, C., Schweiger, U., Fischer B., Fehm, H. L. 2007. The Principle of
Homeostasis in The Hypothalamus-pituitary-adrenal System: New Insight from Positive
Feedback. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol. 293(1):83-98

Sherwood, L. 2016. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 9. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai