TOPIK :
KOMPETENSI TEKNIS
1. Pelayanan kefarmasian di tempat resiko tinggi dan atau rawan
2. Farmasi khusus
1. Pelayanan kefarmasian jarak jauh
2. Home Care
3. Ambulatory service
4. Pelayanan paliatif
Apt. Intan Nedia Putri,S.Farm
Riwayat pekerjaan :
Apoteker Rumah Sakit Umum Handayani
Lampung Utara (2018 SD 2021)
Riwayat Pendidikan:
Profesi Apoteker Universitas Andalas Padang
(2017)
S1 Farmasi Universitas andalas padang (2012)
Pelayanan kefarmasian di daerah bencana
Tugas penanggung jawab unit farmasi di rs bencana
1.Merencanakan dan mengelola unit farmasi termasuk pelaksanaan sistem stock opname
untuk obat-obatan dan perbekalan farmasi berikut pemantauan pemakaiannya secara rutin.
2. Mengatur sumber daya unit farmasi.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan farmasi.
4. Melakukan perencanaan obat dan mengajukan permintaan obat ke dinas kesehatan
setempat.
Kriteria obat yang tersedia relatives sama, system dibuat lebih sama karena darurat. Kriteria
jenis obat lebih ke obat penyelamat jiwa
Pertimbangan kebutuhan obat saat bencana : jenis penyakit yang sering di pengungsian (dari
buku peta bencana Indonesia): diare, ISPA, campak,tifoid, stress, hipertensi, penyakit mata,
asma kurang gizi, penyakit kulit, dbd , tetanus. Dan melihat jenis bencananya
Pelayanan kefarmasian di daerah bencana
Mobilisasi obat dan perbekalan Kesehatan saat bencana
Obat untuk bencana diterima dan dikumpulkan o/pemerintah daerah setempat melalui Gudang farmasi dinas Kesehatan
daerah setempat. Jika ada permintaan dari puskesmas, rumah sakit daera, rs swasta atau rs lapangan, pemenuhannya akan
segera didistribusikan sesuai dengan kebutuhan dan persediaan yang ada.
Setiap permintaan obat harus diserta dengan lampiran jumlah korban/ pengungsi yang dilayani dan pola penyakit yang
terjadi
Jika jumlah obat di lokasi bencana tidak mencukupi kekurangannya dapat diambil dari buffer stock nasional melalui
direktorat jenderal bina farmasi dan alat Kesehatan
Dinkes kab/kota dari Gudang farmasi melayani obat bencana dengan prinsip one day service
Pelayanan kefarmasian di daerah bencana
Penyimpanan obat ALUR PERMINTAAN &
PENGIRIMAN
Dirjen binfar bertanggung jawab melakukan penyediaan obat dan BMHP bagi korban bencana, buffer stock nasional dapat
dikirimkan ke tempat bencana dengan syarat permohonan dari dinkes kab/kota provinsi berdasarkan data rapid health
PENGELOLAAN OBAT SISA BANTUAN BENCANA
Kunci : A. BNPB
Berdasarkan PP 23/2008
Kepala BNPB berwenang menentukan peran serta lembaga
internasional dan lembaga asing non pemerintah dalam
penanggulangan bencana.
soal
Seluruh obat dan perbekalan dari pihak donator harus diverifikasi terlebih dahulu, siapakah verifikator dari barang yang dikirim
langsung ke kabupaten ?
a. Kementrian Kesehatan
b. BPBD
c. BPBN
d. BPBD KaB/KOTA DAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
e. bnpb
Jawaban :
d. BPBD KaB/KOTA DAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
soal
Faktor penentuan pengadaan obat saat bencana adalah kecuali?
a. Jenis bencana
b. Luas bencana
c. Jumlah korban
d. Stok yang dimiliki
e. Luas daerah bencana
Jawaban :
e. Luas daerah bencana
Dispensing sediaan sterile
Pelaksana
Apoteker
BAGIAN RUANGAN PADA AREA PELAYANAN DISPENSING SEDIAAN 1. Jumlah partikel 0,5 mikron tidak lebih dari
STERILE 35.000 partikel
2. Jasad renik tidak lebih 100 per meter kubik
Ruangan persiapan : untuk administrasi dan penyiapan/grade d udara
(etiket, pelabelan perhitungan dosis ) 3. Suhu 18-22 ckelembapan 35-50%
4. Ada heap filter
5. Tekanan udara di atur
6. Ada pass box
Dispensing sediaan sterile
Pengaturan tekanan udara Pembagian LAF berdasarkan aliran udara
Dalam ruang pencampuran obat non sitostatistik tekanan udara Aliran udara horizontal : langsung menuju
harus lebih positif dibanding sekitar dan ruang sitostatik depan terkena petugas digunakan untuk
kebalikannya pencampuran obat non sitostatika
Pass box
Tempat masuk keluar alat Kesehatan dan bahan obat. Terletak di antara Aliran udara Vertikal : aliran kebawah jauh
ruang persiapan dan ruang pencampuran, system interlock satu kebuka dari petugas digunakan untuk pencampuran
satu tertutup obat sitostatika
Biological safety cabinet kelas II syarat tekanan
Peralatan perlengkapan udara dalam BSC harus lebih negative dari
ruangan luar
Laminar air flow penyaringan ganda berfungsi menyaring
bakteri & bahan eksogen di udara, menjaga aliran udara yang Apd : Baju pelindung dan sarung tangan ,
konstan, menjaga masuk kontaminan kacamata pelindung dan masker disposable
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
KETIDAKCAMPURAN
Jawaban :
c. Aliran kebawah
soal
Memberi label yang sesuai pada setiap infuse dan spuit yang sudah berisi sedian
sitostatika merupakan proses dari…..
A. Penyiapan sitostatika
B. Pencampuran sitostatika
C. Penanganan tumpahan
D. Pengelolaan limbah sitostatika
E. Pengelolaan obat sitostatika
Kunci Jawaban : B
Pembahasan : Pelayanan farmasi secara elektronik (telefarmasi ) dapat dilakukan untuk Sediaan
Farmasi , Alat Kesehatan dan BMHP, kecuali *narkotika dan psikotropika psikotropika, sediaan
injeksi (kec.insulindan ) dan implan implanKB.
soal
Yg termasuk pelayanan telemedicine di fasilitas pelayanan kesehataan, kecuali
A. Teleradiologi
B. Teleelektrokardiologi
C. Teleultrasonografi
D. Telekomunikasi
E. Telekonsultasi
Kunci Jawaban : D
AMBULATORY SERVICE
FARMASI RAWAT JALAN
Penghitungan kebutuhan Apoteker berdasarkan beban kerja pada Pelayanan Kefarmasian di rawat jalan
yang meliputi pelayanan farmasi menajerial dan pelayanan farmasi klinik dengan aktivitas pengkajian
Resep, penyerahan Obat, Pencatatan Penggunaan Obat dan konseling, idealnya dibutuhkan tenaga
Apoteker dengan rasio 1 Apoteker untuk 50 pasien
FARMASI KLINIK
pengkajian dan pelayanan Resep
penelusuran riwayat penggunaan Obat
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Konseling
Ruang konsultasi/konseling Obat
untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien.
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
PELAYANAN PALIATIF
Program Paliatif pasien kanker adalah pendekatan terintegrasi oleh tim paliatif untuk mencapai kualitas hidup pasien dan
kematian yang bermartabat serta memberikan dukungan bag keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan
kondisi pasien dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama, serta
pengobatan nyeri dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002)
Autonomy
NON malefience
Hak individu dalam membuat keputusan setelah mendapatkan
Tindakan yang dilakukan harus tidak bertujuan
informasi dari dokter serta memahami informasi tersebut
mencederai
secara jelas. Pada pasien anak, autonomy tersebut diberikan
atau memperburuk keadaan kondisi yang ada.
pada orangtua atau wali.
Beneficence
Justice
Tindakan yang dilakukan harus memberikan manfaat bagi
Memperlakukan semua pasien tanpa diskriminasi (tidak
pasien dengan memperhatikan kenyamanan, kemandirian,
membe-dakan ras, suku, agama, gender dan status
kesejahteraan pasien dan keluarga, serta sesuai keyakinan dan
ekonomi)
kepercayaannya..
Kunci Jawaban : B
soal
Hak individu dalam membuat keputusan terhadap tindakan yg akan dilakukan atau
tidak setelah mendapatkan informasi dari dokter serta memahami informasi tersebut
secara jelas, merupakan pengertian etika paliatif?
A. Justice
B. Benefience
C. Non-malefience
D. Autonomy
E. Humanit
Kunci Jawaban : D
soal
SOAL
Komposisi tim paliatif terdiri dari kecuali
A. Dokter
B. Apoteker
C. Perawat
D. Bidan
E. Pekerja Sosia
Kunci Jawaban : D
soal
Yang termasuk etika dalam pelayanan paliatif kecuali
A. Humanity
B. Autonomy
C. Beneficence
D. Justice
E. Non maleficence
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : Etika pelayanan paliatif adalah Autonomy, Beneficence, Justic dan Non Malaficenc
PELAYANAN KEFARMASIAN DIRUMAH
pendampingan pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarganya
KRITERIA PASIEN
PELAYANAN YANG DAPAT DIBERIKAN APOTEKER
1. Pasien yang menderita penyakit kronis dan
memerlukan perhatian khusus
tentang penggunaan obat, interaksi obat dan efek
samping obat
2. Pasien dengan terapi jangka panjang misal pasien
TB, HIV/AIDS, DM dll
3. Pasien dengan risiko adalah pasien dengan usia 65
tahun atau lebih dengan
salah satu kriteria atau lebih regimen obat sebagai
berikut:
• Pasien minum obat 6 macam atau lebih setiap
hari
• Pasien minum obat 12 dosis atau lebih setiap hari.
• Pasien minum salah satu dari 20 macam obat
dalam tabel 1 yang telah
• diidentifikasi tidak sesuai untuk pasien geriatric
• Pasien dengan 6 macam diagnosa atau lebih
Pharmacy Home Care
Tujuan : Tercapainya keberhasilan terapi dan terlaksana pendampingan pasien oleh apoteker
TAHAPAN PELAKSANAAN
Melakukan penilaian awal terhadap pasien untuk mengidentifikasi adanya masalah kefarmasian yang perlu ditindak lanjuti
dengan pelayanan kefarmasian