NIM : H0922063
Kelas : ITP-B
Mata Ujian : Ekonomi Teknik dan Manajemen Industri Pangan
200
f(x) = 6.26363636363637 x + 122.327272727273
R² = 0.818145939611195
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapatkan nilai total permintaan tahun
2024 sebesar 197.000 ton.
2. Sebuah perusahaan mempunyai rencana penjualan sebesar 36.000 unit
setahun yang dibagi dalam 6 (dua bulanan) yaitu 7000; 6000; 4000; 5000; 5500
dan 8500 unit. Pola produksi ditentukan untuk konstan sebesar 6000; untuk
moderat 5000 untuk 3 dua bulanan pertama dan 7000 unit untuk 3 dua bulanan
terakhir. Pola bergelombang mengikuti pola permintaan. Biaya simpan
200/unit/dua bulan, biaya sub-kontrak 200/unit, biaya perputaran TK 5000/50
unit/2 orang, biaya lembur 2000/unit. Kapasitas normal 5000 unit/duabulan dan
kapasitas maks 6000 unit/duabulan. Tentukan pola produksi mana yang paling
efisien (biaya produksinya rendah).
Diketahui:
Periode (Dua Bulanan Ke-)
Metode
1 2 3 4 5 6
Konstan 6000 6000 6000 6000 6000 6000
Bergelombang 7000 6000 4000 5000 5500 8500
Moderat 5000 5000 5000 7000 7000 7000
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil total biaya produksisetiap metode, dapat disimpulkan bahwa
pola produksi paling efisien dengan biaya produksi rendah adalah metode
konstan dengan total biaya produksi Rp2.100.000,00.
EOQ=
√ 2×S×D
H
EOQ=
√ 2 ×5.000 .000 ×600.000
18.000 .000
EOQ=
√ 6.000 .000 .000 .000
18.000 .000
EOQ=√ 333.333 ,33
EOQ=577 , 35
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah bahan baku yang optimal
untuk dipesan setiap kali melakukan pemesanan adalah sebesar 577,35 ton
atau sebesar 577 ton.
D
Frekuensi pemesanan ¿
EOQ
600.000
¿
577
¿ 1039 , 8
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan, maka dapat disimpulkan pemesanan optimal adalah
sebanyak 577 ton bahan baku yang dipesan sebanyak 1040 kali dengan jarak
waktu pemesanan yaitu setiap 4 hari sekali.