Anda di halaman 1dari 13

Nama : Marshamada Harvenya Faelassufa

NIM : H0922063
Kelas : ITP-B
Mata Ujian : Ekonomi Teknik dan Manajemen Industri Pangan

1. PT. X akan menentukan jumlah permintaan tahun 2024. Diketahui permintaan 11


tahun sebelumnya sbb:

Tahun Jumlah (ribuan ton)


2013 140
2014 142
2015 143
2016 144
2017 146
2018 148
2019 155
2020 160
2021 185
2022 190
2023 206

Tentukan permintaan tahun 2024 (metode bebas, kecuali intuisi)


Jawaban:
Penentuan permintaan tahun 2024 menggunakan salah satu Metode Gerakan
Trend yaitu Metode Bebas (freehand method). Berdasarkan data permintaan
dalam 11 tahun terakhir, diperoleh grafik sebagai berikut.
Grafik Regresi Linear Total Permintaan
250

200
f(x) = 6.26363636363637 x + 122.327272727273
R² = 0.818145939611195
150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Berdasarkan grafik di atas, diperoleh persamaan regresi linear yaitu


y = 6,2636x + 122,33. Dengan y adalah nilai total permintaan setiap tahun dan x
adalah angka urutan tahun. Sehingga nilai total permintaan pada tahun 2024
dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut.
y=6,2636 × x+ 122, 33
y=6,2636 ×12+122 ,33
y=197
Tabel hasil perhitungan menggunakan excel dilampirkan sebagai berikut.
Total Permintaan
Tahun Tahun Ke- Total Permintaan
2013 1 140
2014 2 142
2015 3 143
2016 4 144
2017 5 146
2018 6 148
2019 7 155
2020 8 160
2021 9 185
2022 10 190
2023 11 206
2024 12 197
Rerata 163
Persamaan regresi linear 6.2636x + 122.33

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapatkan nilai total permintaan tahun
2024 sebesar 197.000 ton.
2. Sebuah perusahaan mempunyai rencana penjualan sebesar 36.000 unit
setahun yang dibagi dalam 6 (dua bulanan) yaitu 7000; 6000; 4000; 5000; 5500
dan 8500 unit. Pola produksi ditentukan untuk konstan sebesar 6000; untuk
moderat 5000 untuk 3 dua bulanan pertama dan 7000 unit untuk 3 dua bulanan
terakhir. Pola bergelombang mengikuti pola permintaan. Biaya simpan
200/unit/dua bulan, biaya sub-kontrak 200/unit, biaya perputaran TK 5000/50
unit/2 orang, biaya lembur 2000/unit. Kapasitas normal 5000 unit/duabulan dan
kapasitas maks 6000 unit/duabulan. Tentukan pola produksi mana yang paling
efisien (biaya produksinya rendah).

Diketahui:
Periode (Dua Bulanan Ke-)
Metode
1 2 3 4 5 6
Konstan 6000 6000 6000 6000 6000 6000
Bergelombang 7000 6000 4000 5000 5500 8500
Moderat 5000 5000 5000 7000 7000 7000

Biaya simpan = Rp200 per unit per 2 bulan


Biaya sub-kontrak = Rp200 per unit
Biaya perputaran TK = Rp5000 per 50 unit per 2 bulan
Biaya lembur = Rp2000 per unit
Kapasitas normal = 5000 unit per 2 bulan
Kapasitas maksimal = 6000 unit per 2 bulan
Ditanya:
Pola produksi mana yang paling efisien degan biaya produksi yang rendah.
Jawaban:
Metode Konstan
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Penjualan Produksi Produksi
Tidak ada persediaan,
maka ditutup dengan
sub-kontrak.
1 6000 7000 1000 -
Biaya sub-kontrak:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
2 6000 6000 - - Rp0
Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
3 6000 4000 - 2000
Biaya simpan:
= Rp200 x 2000 unit
= Rp400.000,00
Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
Biaya simpan per 3:
4 6000 5000 - 1000 = Rp200 x 2000 unit
= Rp400.000,00
Biaya simpan per 4:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
5 6000 5500 - 500 Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
Biaya simpan per 3:
= Rp200 x 2000 unit
= Rp400.000,00
Biaya simpan per 4:
Metode Konstan
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Penjualan Produksi Produksi
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya simpan per 5:
= Rp200 x 500 unit
= Rp100.000,00
Terdapat persediaan
sebanyak 3500 unit,
maka ditutup
menggunakan
persediaan sebanyak
6 6000 8500 2500 -
2500 unit.
Biaya simpan
peridode 6:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Total Biaya Produksi Rp2.100.000,00
Metode Begelombang
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Permintaan Produksi Produksi
kekurangan dipenuhi
dengan sub-kontrak
dan lembur.
Biaya sub-kontrak:
1 6000 7000 1000 - = Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
Produksi melebihi
kapasitas normal,
maka diberlakukan
2 6000 6000 - - lembur.
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
3 4000 4000 - - Rp0
Produksi mengalami
peningkatan sebesar
1000 unit, maka
diperlukan biaya
4 5000 5000 - - perputaran tenaga
kerja.
Biaya Perputaran TK:
= 1000 / 50 x Rp5000
= Rp100.000,00
5 5500 5500 - - Produksi melebihi
kapasitas normal,
maka diberlakukan
lembur.
Metode Begelombang
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Permintaan Produksi Produksi
Biaya lembur:
= Rp2000 x 500 unit
= Rp1.000.000,00
Produksi mengalami
peningkatan sebesar
500 unit, maka
diperlukan perputaran
tenaga kerja.
Biaya Perputaran TK:
= 500 / 50 x Rp5000
= Rp50.000,00
Kekurangan dipenuhi
dengan sub-kontrak
dan lembur.
Biaya sub-kontrak:
= Rp200 x 2500 unit
= Rp500.000,00
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
6 6000 8500 2500 - = Rp2.000.000,00
Produksi mengalami
peningkatan sebesar
3000 unit, maka
diperlukan perputaran
tenaga kerja.
Biaya Perputaran TK:
=3000 / 50 x Rp5000
= Rp300.000,00
Total Biaya Produksi Rp8.150.000,00
Metode Moderat
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Permintaan Produksi Produksi
Tidak ada persediaan,
maka kekurangan
dipenuhi dengan sub-
kontrak dan lembur.
Biaya sub-kontrak:
1 5000 7000 2000 -
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
Kekurangan dipenuhi
dengan lembur.
2 5000 6000 1000 - Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
3 5000 4000 - 1000
Biaya simpan:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
4 7000 5000 - 2000 Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
Biaya simpan per-3:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya simpan per-4:
= Rp200 x 2000 unit
= Rp400.000,00
Produksi mengalami
Metode Moderat
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Permintaan Produksi Produksi
peningkatan sebesar
2000 unit, maka
diperlukan biaya
perputaran tenaga
kerja.
Biaya Perputaran TK:
= 2000 / 50 x Rp5000
= Rp200.000,00
Produksi melebihi
kapasitas normal,
maka diberlakukan
sub-kontrak dan
lembur.
Biaya sub-kontrak:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
5 7000 5500 - 1500 Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
Biaya simpan per-3:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya simpan per-4:
= Rp200 x 2000 unit
= Rp400.000,00
Biaya simpan per-5:
= Rp200 x 1500 unit
Metode Moderat
Total Total Kekurangan Kelebihan
Periode Biaya Produksi
Produksi Permintaan Produksi Produksi
= Rp300.000,00
Produksi melebihi
kapasitas normal,
maka diberlakukan
sub-kontrak dan
lembur.
Biaya sub-kontrak:
= Rp200 x 1000 unit
= Rp200.000,00
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
Kekurangan dipenuhi
dengan persediaan
2500 unit.
Diperlukan
penyimpanan hasil
produksi.
Biaya simpan per-4:
6 7000 8500 1500 - = Rp200 x 2000 unit
= Rp400.000,00
Produksi melebihi
kapasitas normal maka
diberlakukan lembur.
Biaya lembur:
= Rp2000 x 1000 unit
= Rp2.000.000,00
Total Biaya Produksi Rp12.900.000,00

Metode Total Biaya Produksi


Konstan Rp2.100.000,00
Bergelombang Rp8.150.000,00
Moderat Rp12.900.000,00

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil total biaya produksisetiap metode, dapat disimpulkan bahwa
pola produksi paling efisien dengan biaya produksi rendah adalah metode
konstan dengan total biaya produksi Rp2.100.000,00.

3. Sebuah perusahaan makanan membutuhkan bahan baku sebanyak 50.000 ton


setiap bulannya. Jika biaya pesan Rp5.000.000,-/sekali pesan dan biaya simpan
Rp1.500.000,-/ton.bulan. Dengan menggunakan model EOQ, tentukan berapa
pemesanan optimal yang harus dilakukan?
Diketahui:
Demand (D) = 50.000 ton per bulan
= 600.000 ton per tahun
Setup Cost (S) = Rp5.000.000,00 per sekali pesan
Holding Cost (H) = Rp1.500.000,00 per ton bulan
= Rp18.000.000,00 per ton tahun
Ditanya:
Pemesanan optimal yang harus dilakukan.
Dijawab:

EOQ=
√ 2×S×D
H

EOQ=
√ 2 ×5.000 .000 ×600.000
18.000 .000

EOQ=
√ 6.000 .000 .000 .000
18.000 .000
EOQ=√ 333.333 ,33
EOQ=577 , 35
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah bahan baku yang optimal
untuk dipesan setiap kali melakukan pemesanan adalah sebesar 577,35 ton
atau sebesar 577 ton.
D
Frekuensi pemesanan ¿
EOQ
600.000
¿
577
¿ 1039 , 8

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh frekuensi pembelian yang dapat


dilakukan adalah sebanyak 1039,8 kali atau sebanyak 1040 kali pemesanan.
Jika diasumsikan 1 tahun tahu terdiri atas 360 hari, maka:
360
Jarak waktu pemesanan ¿
87
¿ 4 ,13

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jarak waktu pemesanan adalah


dalam selang waktu 4,13 hari atau dalam selang waktu 4 hari.

Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan, maka dapat disimpulkan pemesanan optimal adalah
sebanyak 577 ton bahan baku yang dipesan sebanyak 1040 kali dengan jarak
waktu pemesanan yaitu setiap 4 hari sekali.

Anda mungkin juga menyukai