Anda di halaman 1dari 7

orang-orang yang beriman / wa manusia manusia

yang beriman berulangkali Allah azzawajal


memanggil kita dalam kitab-nya / mengingatkan kita/
bahwa kita adalah hamba-hamba Allah yang
seharusnya hidup mengikuti aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah Azza / di surah ali-imran ini
Allah mengatakan ya ayyuhalladzina amanu
ittaqullaha haqqa tuqatih bertakwalah kalian kepada
Allah dengan sebenar-benarnya Taqwa / bukan
hanya taqwa dalam musim tertentu bukan hanya
bertaqwa di hari Jumat kemudian di hari yang
lainnya dia tidak bertakwa/ bukan hanya bertaqwa
tatkala berada di rumah Allah/ tatkala kita berada di
rumah kita kita tidak lagi bertakwa kepada Allah
azzawajal / bukan hanya bertaqwa di tempat-tempat
yang mulia /tapi terletak wajib manapun kita berada
dengan sebenar-benarnya Taqwa wadah tamutunna
illa Wa Antum muslimun / dan janganlah kalian Mati
kecuali dalam kondisi Islam / Ahibati fillah / hari ini
ini adalah hari Jumat pertama / setelah kita
memasuki bulan Syawal / kita melihat ada banyak
suasana yang berubah/ selama bulan Romadhon
kita melihat / fenomena ketaatan / ketakwaan
kepada Allah azzawajal begitu banyak/ menghiasi
kampung-kampung kita /menghiasi rumah-rumah
kita/ kendaraan-kendaraan kita/ kita melihat orang-
orang yang terus memegang al-qur'anul Karim
dimanapun dia berada /di tempat kerja dia dia
membuka al-qur'anul Karim/ tatkala berada
dikendaraan umum dia membaca al-qur'anul Karim/
tatkala dia menanti sesuatu handphonenya dia
keluarkan yang dia baca Alquran/ kita melihat
Bagaimana manusia berlomba-lomba menuju
kepada Allah azzawajal / mereka salat malam/ bukan
hanya yang lima waktu / di malam hari mereka
menambah salat /menegakkan qiyamullail/ berdoa
beristighfar / berzikir bershodaqoh/ kita melihat
manusia-manusia yang hendak mencapai maqom al
ubudiyah lillah tabaaraka wata’ala. yang
menunjukkan Aku adalah hamba Allah / aku
diperintahkan oleh Allah azzawajal dan aku harus
taat kepada-nya / seakan-akan hadis nabi Alaihi
salatu Wassalam yang menyebutkan :
‫ َم ن عادى لي ولًّيا فقد آذنُته بالحرب‬:‫إَّن اللَه قال‬،
Innallaha qaala man ‘aadaa lii waliyyan, faqod
aadantuhu bil harb.
“Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, “Barangsiapa
yang memusuhi kekasihKu, maka Aku telah
menyatakan perang dengannya.
‫وما تقَّرب إلَّي عبدي بشيء أحب إلَّي مما افترضُت عليه‬،
Wa maa taqorroba ilayya ‘abdii bisyai in ahabba
ilayya mimmaf tarod tu ‘alaih.
Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku
dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dengan apa
yang telah Aku wajibkan kepadanya.
‫وما يزال عبدي يتقَّرب إلَّي بالنوافل حتى أحَّبه‬،
Wa maa yazaalu ‘abdii yataqorrobu ilayya
binawaafila hatta uhibbah.
Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-
Ku dengan amalan-amalan nawafil (sunnah) hingga
Aku mencintainya.
‫ ويَد ه التي‬،‫ وبصَر ه الذي ُيبصر به‬،‫ كنُت سمَع ه الذي يسمع به‬:‫فإذا أحببُته‬
‫ ولئن استعاذني‬،‫ وإن سألني ألعطيَّنه‬،‫ ورجَله التي يمشي بها‬،‫يبطش بها‬
‫ يكره‬،‫ وما ترَّد دُت عن شيء أنا فاعُله ترُّد دي عن نفس المؤمن‬،‫ُألعيذَّنه‬
‫»الموَت وأنا أكره مساءَته‬.
Fa idzaa ahbabtuhu : kuntu sami’ahu alladzii yas ma’u
bih, wa bashorohu alladzii yubshiru bih, wa yadahu
allatii yabthisyu biha, wa rijlahu allatii yamsyii bihaa.
Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi
pendengarannya yang dengannya ia mendengar. (Aku
akan menjadi) penglihatannya yang dengannya ia
melihat. (Aku akan menjadi) tangannya yang
dengannya ia memukul. (Aku akan menjadi) kakinya
yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-
Ku, niscaya Aku akan memberinya. Jika ia meminta
perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan
melindunginya. Tidaklah Aku ragu untuk berbuat
sesuatu seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa
seorang mukmin, ia membenci kematian sedangkan
Aku tidak suka menyakitinya.” (HR Bukhari Juz 5 :
6137)
orang kalau dicintai Allah akan jauh dari tempat-
tempat kemaksiatan diantara tanda-tanda
diterimanya Romadhon kita / diterimanya qiamulail
yang kita lakukan / bacaan Quran kita/ ruku’ kita
sujud kita / kita menjadi orang baik setelah
Romadhon/ kita terus bertakwa kepada Allah di
bulan Syawal ini /
tapi ini bukan berarti kita tidak berbuat dosa /
orang-orang yang bertakwa itu tetap Manusia
Biasa / apa yang terjadi tatkala Dia berbuat dosa /
‫َٰٓط‬
‫ِإَّن ٱَّلِذ يَن ٱَّتَقْو ۟ا ِإَذ ا َم َّس ُهْم ِئٌف ِّم َن ٱلَّش ْيَٰط ِن َتَذ َّكُرو۟ا َفِإَذ ا ُهم ُّم ْبِص ُروَن‬
Innal ladziinat taqou idzaa massahum thooo ifumm
minasy syaitoonu tadzakkaruu faidzaa hum mub
shiruun
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila
mereka ditimpa was-was (tergoda) oleh syaitan,
mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga
mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (al a’raf
201)
sesungguhnya orang-orang yang bertakwa/ kalau
tergoda dengan godaan syetan / sehingga ada
amalan-amalan ketaatan yang dia tinggalkan /
kewajiban-kewajiban yang mulai berkurang
pengamalannya/ dosa yang dia kerjakan/ apa yang
terjadi ? tadzakaruu mereka Ingat kepada Allah
azzawajal / mereka sadar aku nih hamba Allah /
Allah selalu mengawasi aku/ Allah melihatku semua
gerak-geriku di Awasi/ ada malaikat malaikat yang
mencatat amalanku/
Fa idzaa mubshiruun mereka ingat / maka kemudian
mereka meninggalkan itu dosa/ Mereka menata
kembali hati mereka / untuk kembali melakukan
ketaatan / mereka beristigfar mereka bertobat / nabi
kita Muhammad Alaihis shalatu Wassalam / Seorang
nabi yang dosa-dosa beliau yang lalu dan akan
datang sudah diampuni / apa kata beliau ?
‫َو ِهَّللا ِإِّنى َألْسَتْغ ِفُر َهَّللا َو َأُتوُب ِإَلْيِه ِفى اْلَيْو ِم َأْك َثَر ِم ْن َس ْبِع يَن َم َّر ًة‬
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan
bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70
kali.” (HR. Bukhari)
nabi ma'shum dari perbuatan dosa, masih
memperbanyak istighfar. / maka Apa yang harus kita
lakukan jamaah? perbanyak istighfar / maka di bulan
Syawal ini / yang sudah mulai kendur imannya /
amalan-amalan sunnah nya mulai dia tinggalkan /
Alquran-nya mulai sudah tidak dibaca kembali/
dzikir pagi-petang nya sering kelewatan / matanya
mulai jelalatan/ maka perbanyak istighfar Meminta
perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang
terkutuk /
tatkala datang godaan syaithan/ maka katakan
audzubillahiminasyaitonirojim/ tak kala kita terjebak
dalam dosa katakan Astaghfirullah wa atubu ilaih /
akuulu qouli haadza wastaghfirullaha lii walakum
wali saairil mukminiin wal mu’minaat fastaghfiruuhu
innahu huwal ghafuurur rahiim.
Khutbah II
Alhamdulillahi wakafaa / was shalatu was salamu ‘ala
nabiyil Mustofa/ wa ‘ala aalihi wa ashaabihi wa
manit taffa’a. ammaa ba’ad.
Ma’asyirol muslimin ......standard orang baik itu
/tatkala ajal menjemput dia/ dan nabi kita Alaihi
salatu Slam pernah mengatakan /
‫َو ِإَّنَم ا اَألْع َم اُل ِباْلَخ َو اِتيِم‬
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada
akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
kita enggak tahu kapan/ Kapan kematian menjemput
kita / Yang jelas kita melihat orang-orang berangkat
tanpa pamit kepada kita / boleh jadi malam ini ada
diantara kita yang meninggal dunia / boleh jadi
besok boleh jadi lusa/ karena kita tidak tahu kapan
kita akan pergi / maka teruslah berbuat kebaikan/
berbuat baiklah sepanjang tahun/ bukan hanya di
bulan Romadlon/ bukan hanya tatkala di mesjid /
sepanjang masa / orang yang tidak tahu kapan
pergi / dia akan terus berusaha mengingat kematian
itu boleh jadi hari ini saat ini/ sehingga dia tidak
akan tergoda dengan bisikan setan/
Hari ini hari Jumat harinya bersholawat kepada nabi
Alaihis shalatu was salam maka Perbanyaklah
Shalawat kepada Nabi Innallaha wa malaikatahu
yusholluna Alan Nabi ya ayyuhalladzina amanu
Shollu Alaihi wasallimu taslima Allahumma sholli
wasallim wajib wabarik WAnya in ada abdika
warosulika sayyidina wamaulana muhammad
Allahumma Fir Lil mukminina wal mukminat wal
muslimiina wal muslimaat Allah ya minhum Wal
amwat innaka Samiun qoribun-mujibu jerawat
Allahumma Yaa Rabbana la tuzigh quluubanaa ba'da
idz hadaitana wa hablana milladunka Rahmah innaka
Antal wahhab ya muqollibal Qulub tsabbit
quluubanaa Alaa diinik ya muka lu lalu Qulub tsabbit
quluubanaa Alaa diinik ya mushorrifal quluub Sorry
qulubana ‘ala thoo Atik Rabbana wa lamnya
anfusanaa wa illam taghfirlana watarhamna
lanakunanna Minal khosirin Rabbana Atina Fiddunya
Hasanah wafil akhiroti hassanah wa qina Adza
Bannar wa Subhana robbika robbil izzati amma
yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahi
rabbil alamin

Anda mungkin juga menyukai