Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KARYA TULIS ILMIAH

PERIODIK 2023
SINTESIS NANOMATERIAL BATERAI BERBASIS NANOTEKNOLOGI
YANG MENDUKUNG PENINGKATAN KINERJA DAN EFISIENSI
BATERAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHEMICAL VAPOR
DEPOSITION (CVD)

Disusun oleh :
03 AURUM
SAFIRA ANISA FITRI KUSUMANDARI
231910401021

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
OKTOBER, 2023

Safira Anisa Fitri K, 2023


ABSTRAK

Nanoteknologi telah menjadi pusat perhatian dalam pengembangan energi


terbarukan, terutama dalam konteks baterai berbasis nanoteknologi yang memiliki
kapasitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Sintesis nanomaterial dengan metode
Chemical Vapor Deposition (CVD) telah menjadi salah satu pendekatan yang
menjanjikan untuk memproduksi baterai berkinerja unggul. Dalam penelitian ini,
kami mengeksplorasi penggunaan CVD dengan menggunakan prekursor CH4 dan
C2H4 untuk sintesis nanomaterial yang dapat digunakan dalam baterai. Penelitian
ini mencakup persiapan prekursor, parameter proses CVD, karakterisasi
nanomaterial, dan pengujian kinerja baterai yang telah ditingkatkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan CVD dengan prekursor CH4
menghasilkan nanomaterial dengan kapasitas yang lebih tinggi, sementara C2H4
menghasilkan nanomaterial dengan konduktivitas elektronik yang lebih baik.
Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga dalam pengembangan baterai
berbasis nanoteknologi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi energi yang
lebih tinggi. Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan
signifikan dalam pemahaman lebih lanjut tentang peran nanoteknologi dalam
energi terbarukan.

Kata Kunci : Nanotechnology, Chemical Vapor Deposition, Battery.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tantangan teknologi besar di abad ke-21 adalah


pengembangan teknologi energi terbarukan karena permasalahan serius terkait
produksi dan penggunaan energi di era Electrical Vehicle. Bidang penelitian baru
yang menjanjikan dan berkembang pesat yang disebut Nanoteknologi kini
dianggap sebagai salah satu pilihan paling direkomendasikan untuk memecahkan

Safira Anisa Fitri K, 2023


masalah ini. Tinjauan ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa aplikasi
penting Nanoteknologi dalam sistem energi terbarukan. Penggunaan sumber
energi alternatif sudah menjadi kebutuhan mendesak dibandingkan sumber daya
tak terbarukan seperti bahan bakar fosil yang berkontribusi besar terhadap
masalah pemanasan global. Nanoteknologi menciptakan banyak respons saat ini
dan selanjutnya membangun banyak antisipasi tidak hanya di kalangan akademisi
tetapi juga di kalangan pemerintah, berbagai sektor komersial, dan investor.
Sintesis nanomaterial untuk baterai berbasis Nanoteknologi melibatkan
berbagai metode dan teknik, termasuk deposisi kimia dari uap (CVD), deposisi
fisik dari uap (PVD), elektrokimia, sintesis sol-gel, reduksi kimia, dan banyak
lagi. Penggunaan metode ini memungkinkan pemanfaatan nanomaterial dengan
ukuran dan struktur yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan baterai. Selain itu,
pengembangan nanomaterial untuk baterai berbasis Nanoteknologi juga
mempertimbangkan aspek keamanan dan dampak lingkungan, mengingat
pentingnya aspek berkelanjutan dalam inovasi energi.
Nanomaterial yang dihasilkan dengan CVD memiliki luas permukaan yang
lebih besar dibandingkan bahan makro, yang memungkinkan kapasitas energi
yang lebih tinggi dan penyerapan ion yang lebih baik.. Hal ini memungkinkan
baterai untuk memiliki lebih banyak area kontak antara elektroda dan elektrolit,
sehingga memungkinkan penyerapan dan pelepasan ion yang lebih efisien serta
konduktivitas dan kapasitas yang lebih tinggi karena mereka dapat menampung
lebih banyak ion dan elektron. Ini menghasilkan baterai yang dapat menyimpan
energi lebih banyak. Dalam kasus sintesis nanomaterial karbon, prekursor
umumnya adalah senyawa organik seperti metana (CH4) atau etilen (C2H4).
Dengan kombinasi kimia dan teknik yang berkaitan dengan desain, studi,
penciptaan, manipulasi, sintesis, dan penerapan bahan fungsional, perangkat, dan
sistem menggunakan kontrol materi pada skala 1 dan 100 nm serta berfokus pada
domain energi terbarukan, Nanoteknologi mempunyai potensi untuk secara
signifikan mengurangi input pada produksi, penyimpanan, dan penggunaannya
energi serta dipandang sebagai kandidat baru untuk penerapan energi bersih dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, penulis meneliti sintesis nanomaterial dalam

Safira Anisa Fitri K, 2023


konteks baterai berbasis Nanoteknologi yang mendukung peningkatan kerja dan
efisiensi baterai menggunakan metode Chemical Vapor Deposition (CVD).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses sintesis nanomaterial menggunakan metode Chemical


Vapor Deposition (CVD) untuk mendukung pengembangan baterai
berbasis Nanoteknologi?
2. Bagaimana keunggulan nanomaterial yang disintesis dengan CVD dalam
meningkatkan kinerja dan efisiensi baterai dibandingkan dengan baterai
konvensional?
3. Bagaimana kendala atau tantangan yang dihadapi dalam penggunaan CVD
dalam sintesis nanomaterial untuk baterai berbasis nanoteknologi?
4. Bagaimana potensi penggunaan nanomaterial yang disintesis dengan CVD
dalam menghadapi kebutuhan energi masa depan, termasuk
pengembangan kendaraan listrik dan penyimpanan energi yang
berkelanjutan?

1.3 Tujuan

1. Untuk menyelidiki proses sintesis nanomaterial untuk baterai berbasis


nanoteknologi menggunakan metode Chemical Vapor Deposition (CVD).
2. Untuk memahami keunggulan nanomaterial yang disintesis dengan CVD
dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi baterai, serta mengidentifikasi
aplikasi potensialnya.
3. Untuk menganalisis kendala atau tantangan yang terkait dengan
penggunaan CVD dalam sintesis nanomaterial untuk baterai berbasis
nanoteknologi dan mencari solusi yang mungkin.
4. Untuk mengevaluasi potensi penggunaan nanomaterial yang disintesis
dengan CVD dalam mendukung kebutuhan energi masa depan, seperti

Safira Anisa Fitri K, 2023


perkembangan kendaraan listrik dan penyimpanan energi yang
berkelanjutan.

1.4 Manfaat

1. Memberikan pemahaman mendalam tentang proses sintesis nanomaterial


menggunakan CVD dalam konteks baterai berbasis nanoteknologi.
2. Mengidentifikasi potensi nanomaterial yang disintesis dengan CVD dalam
meningkatkan kinerja dan efisiensi baterai, berkontribusi pada
perkembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih baik.
3. Mengidentifikasi kendala atau tantangan yang mungkin muncul dalam
penggunaan CVD dalam sintesis nanomaterial untuk baterai dan
memberikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dalam mengatasi
masalah tersebut.
4. Membantu dalam merumuskan strategi penggunaan nanomaterial untuk
mendukung kebutuhan energi masa depan, yang dapat mendukung
perkembangan kendaraan listrik dan energi terbarukan secara
lebih berkelanjutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian


terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Maka
dari itu penulisan karya ilmiah ini akan coba penulis kaitkan dengan beberapa
karya ilmiah terdahulu, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan karya ilmiah
diatas. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas
dari topik penelitian yaitu sebagai berikut :
Final review group CHEMICAL VAPOR DEPOSITION : PROCESS AND
APPLICATION oleh Agil Aditya Dinata, Abel Maaruf Rosyadi , Syukri Hamid,
dan Rahadian Zainul dari Universitas Negeri Padang. Penelitian ini membahas
tentang proses dan teknik dari Chemical Vapor Deposition. Prinsip kerja dari

Safira Anisa Fitri K, 2023


Chemical Vapor Deposition yaitu proses pengendapan senyawa/ unsur terjadi
akibat reaksi dekomposisi kimia akibat aktivasi termal di seputar komponean yang
dilapisi. Beberapa material yang dihasilkan dengan menggunakan metode
Chemical Vapor Deposition ini adalah berlian sintesis, thin film coating, lapisan
emas dengan ketebalan yang tipis.
Sintesis Carbon Nanotubes (CNT) Berbasis Bahan Alam Limbah
Tempurung Kelapa dan Aplikasinya dalam Pembuatan Polimer Komposit
Polimida-CNT: Review oleh Dini Deviana Saputri dan Teguh Endah Saraswati,
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini membahas Carbon nanotubes (CNT) sebagai
teknologi nanomaterial unggul membawa sifat mekanik baik seperti konduktivitas
termal tinggi, modulus tinggi, kekuatan yang baik, dan fleksibilitas tinggi.
Diantara metode yang sering digunakan untuk sintesis CNT, metode CVD
(Chemical Vapor Deposition) merupakan metode yang paling menguntungkan
karena memiliki biaya yang rendah, produktivitas tinggi, skalabilitas tinggi dan
mudah dikontrol, dapat digunakan untuk substrat yang terpola. Bahan prekursor
karbon untuk sintesis CNT mayoritas diambil dari bahan bakar fosil yang tidak
bisa diperbaharui. Limbah bahan alam seperti tempurung kelapa menjadi alternatif
dengan keunggulan biaya murah, ketersediaan melimpah, dan hemat energi.
Aplikasi CNT dalam polimer komposit, misalnya pembuatan polimida-CNT.
Polimida mempunyai sifat menarik berupa sifat mekaniknya yang sangat baik,
stabilitas termal, dan ketahanan kimia. Ketika digabungkan dengan CNT, akan
membentuk komposit luar biasa dengan performa kinerja tinggi.

Skripsi Khilalul Hanif yang berjudul Pengaruh Penambahan Nanopartikel


Hasil Sintesis Arc Discharge Terhadap Performa Baterai Lithium Ion. Skripsi ini
berisikan penelitian pembuatan baterai lithium ion dengan penambahan
nanopartikel sebagai anoda. Nanopartikel yang digunakan merupakan hasil dari
sintesis arc discharge dengan variasi arus 40A dan 70A. Hasil pengujian
menunjukkan variasi arus pada proses sintesis arc discharge dalam pembuatan

Safira Anisa Fitri K, 2023


nanopartikel untuk baterai lithium ion berpengaruh pada peforma baterai lithium
ion.

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat
1. Alat Karakterisasi: mikroskopi elektron transmisi (TEM), scanning
electron microscopy (SEM), spektroskopi Raman untuk menganalisis
nanomaterial yang dihasilkan
2. Furnace
3. Gas Inlet System : mengatur aliran gas prekursor ke dalam reaktor
4. Reaktor CVD : Reaktor dapat berupa reaktor tabung, reaktor silinder,
atau desain lainnya yang memungkinkan kontrol suhu, tekanan, dan
aliran gas.
5. Sistem Kontrol
6. Sistem Pemanasan
7. Substrat : Dapat berupa substrat logam, silikon, atau bahan lain yang
sesuai dengan aplikasi baterai.

3.2 Bahan
1. Gas Pemantapan : Gas hidrogen (H2) untuk pemantapan nanomaterial
2. Pelarut dan Reagen untuk membersihkan substrat
3. Prekursor Kimia : Metana (CH4) atau Etilen (C2H4) untuk sintesis
karbon
4. Substrat

Safira Anisa Fitri K, 2023


BAB IV HASIL

Bagan 1. Fishbone Chemical Vapor Deposition

Hasil sintesis nanomaterial menggunakan metode Chemical Vapor


Deposition (CVD) untuk berbagai jenis nanomaterial yang sesuai dengan
penelitian, seperti nanotube karbon (CNT), graphene, nanostruktur logam oksida,
atau nanopartikel logam. Ini termasuk karakterisasi fisik nanomaterial seperti
ukuran, bentuk, struktur, dan komposisi.
Dibandingkan dengan metode lain, deposisi uap kimia (CVD) merupakan
metode yang paling menguntungkan di masa depan. Pengotor hasil sintesis CNT
dapat bermanfaat memberi sifat kekuatan aditif mekanis atau magnetik pada CNT.
Liu et al melaporkan bahwa logam katalis yang biasa digunakan dalam metode
CVD adalah besi (Fe), nikel (Ni), dan kobalt (Co), molibdenum (Mo), tembaga
(Cu), magnesium (Mg), kromium (Cr) dan jenis logam transisi lainnya. Metode
CVD memiliki prinsip yaitu mengeluarkan semua gas yang berada di dalam
chamber, kecuali gas pengendap. Kemudian, gas prekursor dibawa ke dalam

Safira Anisa Fitri K, 2023


quartz tube dan dipanaskan oleh penghasil energi. Reaksi akan dimulai ketika
mencapai
energi yang dibutuhkan. Karbon akan diendapkan ke dalam substrat, hidrogen
sebagai gas residu akan dikeluarkan melalui pompa vakum. CVD memiliki
keunggulan biaya yang rendah, produktivitas tinggi, skalabilitas tinggi dan mudah
dikontrol. Selain itu, CVD dapat digunakan untuk substrat yang terpola.
Dalam sintesis CNT, metana (CH4) dapat digunakan sebagai prekursor.
Dalam reaktor CVD, CH4 dipecah menjadi karbon atom, yang kemudian akan
mengendap sebagai nanotube karbon.
Reaksi kimia yang terjadi:
CH4 → C + 2H2
C2H4 (etilen) juga dapat digunakan sebagai prekursor dalam sintesis CNT. Etilen
mengalami dekomposisi untuk membentuk nanotube karbon.
Reaksi kimia yang terjadi:
C2H4 → C + H2
Penggunaan Sintesis Nanopartikel Logam dengan C2H4
C2H4 menggunakan sintesis nanopartikel logam. Prekursor logam seperti
logam organik atau senyawa logam kompleks dicampur dengan C2H4, dan
pada suhu yang tepat, C2H4 berperan sebagai agen reduksi dan pembentuk
nanopartikel logam.
Analisis Karakterisasi: Bagian ini menjelaskan hasil analisis nanomaterial
dengan menggunakan teknik karakterisasi seperti mikroskopi elektron transmisi
(TEM), scanning electron microscopy (SEM), spektroskopi Raman, atau teknik
lainnya. Hasil analisis ini mencakup data mengenai morfologi, struktur kristal,
luas permukaan, dan sifat konduktivitas nanomaterial.

BAB V DISKUSI

A. Proses Sintesis Nanomaterial

Persiapan Prekursor

Safira Anisa Fitri K, 2023


Pertama, prekursor kimia yang sesuai harus disiapkan. Dalam kasus sintesis
nanomaterial karbon, prekursor umumnya adalah senyawa organik seperti metana
(CH4) atau etilen (C2H4). Tetapkan parameter proses seperti suhu, tekanan,
waktu, dan komposisi gas sesuai dengan jenis nanomaterial yang diinginkan.
Masukkan gas prekursor ke dalam reaktor CVD dengan pengendalian yang
cermat.
Nanomaterial akan mengendap di substrat karena reaksi kimia yang terjadi dalam
reaktor CVD
Pembentukan Gas Prekursor
Prekursor kimia dipanaskan pada suhu tinggi dalam reaktor CVD untuk
membentuk gas prekursor. Ini dilakukan dalam suasana reaktor yang dikendalikan
dengan tekanan yang tepat. Selama proses CVD, suhu dalam reaktor harus diatur
sesuai dengan parameter yang telah ditentukan. CH4 akan mengalami
dekomposisi menjadi atom karbon pada suhu yang sesuai, sehingga membentuk
nanomaterial yang diinginkan.
Deposisi Nanomaterial
Gas prekursor mengalir ke substrat yang diinginkan, seperti elektroda baterai.
Ketika gas prekursor mencapai substrat yang lebih dingin, reaksi kimia terjadi dan
nanomaterial akan mengendap di atas substrat. Nanomaterial yang dihasilkan
mungkin berupa nanotube karbon, graphene, atau nanostruktur lainnya,
tergantung pada jenis prekursor dan kondisi CVD yang digunakan. Dalam sintesis
nanopartikel logam, C2H4 (etilen) dapat digunakan sebagai agen reduksi dan
pembentuk nanopartikel. Prekursor logam seperti senyawa logam organik atau
senyawa logam kompleks dicampur dengan C2H4. Reaksi terjadi, dan logam
tereduksi untuk membentuk nanopartikel logam dan produk sampingan lainnya.
Pemantapan Struktur
Setelah nanomaterial terbentuk, langkah pemantapan struktur dapat dilakukan
dengan mengontrol suhu, tekanan, dan waktu deposisi. Ini memungkinkan untuk
menghasilkan nanomaterial dengan ukuran, ketebalan, dan struktur yang
diinginkan.
Karakterisasi dan Evaluasi

Safira Anisa Fitri K, 2023


Setelah sintesis, nanomaterial harus dikarakterisasi dengan menggunakan berbagai
metode analisis, seperti mikroskopi elektron transmisi (TEM), scanning electron
microscopy (SEM), analisis spektroskopi Raman, dan lainnya.
Evaluasi kinerja nanomaterial dalam baterai juga perlu dilakukan melalui
pengujian kapasitas, umur siklus, dan parameter kinerja baterai lainnya.

Integrasi ke Baterai
Nanomaterial yang dihasilkan kemudian dapat diintegrasikan ke dalam sel baterai
sebagai bagian dari elektroda. Hal ini sering melibatkan lapisan nanomaterial pada
substrat elektroda.

1. Hipotesis 1 (Peningkatan Kapasitas Baterai dengan CH4):


Penggunaan CH4 sebagai prekursor gas dalam proses CVD akan
meningkatkan kapasitas baterai berbasis nanoteknologi, karena reaksi
kimia yang terjadi dapat membentuk nanomaterial dengan struktur yang
mendukung penyimpanan energi yang lebih besar.
2. Hipotesis 2 (Peningkatan Konduktivitas Elektronik dengan C2H4):
Penggunaan C2H4 sebagai prekursor gas dalam proses CVD akan
meningkatkan konduktivitas elektronik nanomaterial yang dihasilkan,
sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam baterai.
3. Hipotesis 3 (Peningkatan Reaktivitas Elektrokimia dengan CH4):
Sintesis nanomaterial dengan CH4 akan meningkatkan reaktivitas
elektrokimia pada elektroda baterai, karena struktur nanomaterial yang
dihasilkan akan memiliki luas permukaan yang besar dan aksesibilitas ion
yang baik.
4. Hipotesis 4 (Keunggulan C2H4 dalam Stabilitas Siklus):
Penggunaan C2H4 dalam sintesis nanomaterial akan menghasilkan
struktur yang lebih stabil selama siklus pengisian dan pengosongan
baterai, sehingga meningkatkan umur

Safira Anisa Fitri K, 2023


BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Penelitian ini telah menginvestigasi penggunaan metode Chemical Vapor
Deposition (CVD) dengan prekursor CH4 dan C2H4 dalam sintesis nanomaterial
untuk baterai berbasis nanoteknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan CVD dengan CH4 menghasilkan nanomaterial dengan kapasitas yang
lebih tinggi, sementara C2H4 menghasilkan nanomaterial dengan konduktivitas
elektronik yang lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa pilihan prekursor gas
kimia dalam proses CVD memengaruhi sifat dan kinerja nanomaterial yang
dihasilkan, dan pemilihan prekursor harus disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi
baterai tertentu.

6.2 Saran
Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam
pengaruh jenis prekursor gas dan parameter proses CVD lainnya terhadap
karakteristik nanomaterial. Penelitian lebih lanjut juga dapat menjelajahi potensi
penggunaan prekursor gas lainnya untuk menghasilkan nanomaterial dengan sifat
yang lebih unggul.
Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan
baterai berbasis nanoteknologi. Penelitian lanjutan dalam mengintegrasikan
nanomaterial yang disintesis dengan CVD ke dalam desain baterai dan pengujian
kinerja baterai yang lebih luas akan mendukung aplikasi praktis nanoteknologi
dalam energi terbarukan.
Dalam mengembangkan teknologi CVD untuk aplikasi energi, perhatian harus
diberikan pada aspek keselamatan dan dampak lingkungan. Langkah-langkah

Safira Anisa Fitri K, 2023


perlindungan dan pemantauan harus diterapkan untuk meminimalkan risiko
potensial dalam penggunaan prekursor gas kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Neelu Raina, Preeti Sharma, Parvez Singh Slathia, Deepali Bhagat & Atin Kumar
Pathak. 2020. Chapter Efficiency Enhancement of Renewable Energy
Systems Using Nanotechnology Efficiency Enhancement of Renewable
Energy Systems Using Nanotechnology, USA.

Nur Abdillah Siddiq1), Ahmad Fauzan A.1), Firqi Abdillah2), Miratul Alifah3),
Nur Fadhilah. 2013. Analisis Pengaruh Komposisi Dan Ukuran
Nanokomposit LifePO4

Ashish Bhatnagar, Manoj Tripathi, Shalu & Abhimanyu Prajapati. 2022.


Nanotechnology for Batteries

Abdin Z, Alim M, Saidur R, Islam M, Rashmi W, Mekhilef S, Wadi A. 2013.


Solar energy harvesting with the application of nanotechnology. Renew Sust
Energ Rev 26:837–852

Dini Deviana Saputri dan Teguh Endah Saraswati, Departemen Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret. 2020.
Sintesis Carbon Nanotubes (CNT) Berbasis Bahan Alam Limbah
Tempurung Kelapa dan Aplikasinya dalam Pembuatan Polimer Komposit
Polimida-CNT: Review oleh
Agil Aditya Dinata, Abel Maaruf Rosyadi , Syukri Hamid, dan Rahadian Zainul.
2020. Final review group CHEMICAL VAPOR DEPOSITION : PROCESS
AND APPLICATION. Universitas Negeri Padang.

Sen Xin†§Orcid, Ya You†§, Shaofei Wang#§, Hong-Cai Gao#, Ya-Xia Yin†‡,


and Yu-Guo Guo*†‡Orcid. 2017. Solid-State Lithium Metal Batteries
Promoted by Nanotechnology: Progress and Prospects

Safira Anisa Fitri K, 2023

Anda mungkin juga menyukai