Anda di halaman 1dari 2

Imam Raihan Maulana

2206016095

Komunikasi politk

MPR: Keterlibatan perempuan di ekonomi dan politik harus meningkat

Oleh : Antara.com

Dalam era yang semakin maju ini, peran perempuan dalam ekonomi dan politik telah menjadi fokus
utama perhatian global. Dalam review ini, kita akan mengamati perkembangan terbaru dan dampak
signifikan yang dibawa oleh keterlibatan perempuan dalam kedua bidang ini, serta tantangan yang masih
dihadapi untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemberdayaan dan keterlibatan perempuan di bidang
ekonomi dan politik harus konsisten ditingkatkan dalam upaya mempersempit kesenjangan gender yang
terjadi.

Berdasarkan Laporan Kesenjangan Gender Global dari Forum Ekonomi Dunia, dia mencatat kualitas
pemberdayaan perempuan di Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 146 negara-negara di dunia.

Dia menilai sejauh ini Indonesia memiliki kinerja yang cukup baik dalam pencapaian di sektor
pendidikan. Namun, menurutnya pemberdayaan perempuan Indonesia di sektor ekonomi dan partisipasi
politik masih harus belum optimal.

Dalam 20 tahun terakhir, menurutnya pemberdayaan ekonomi partisipasi angkatan kerja perempuan di
Indonesia berkisar di antara 53-54 persen dan tidak banyak berubah.

Kemudian menurutnya partisipasi perempuan di Indonesia dalam ranah politik juga lebih rendah jika
dibandingkan dengan angka rata-rata global. Menurutnya jumlah perempuan Indonesia di parlemen baru
sekitar 22 persen, sedangkan rata-rata global mencapai 26 persen.

Pemberdayaan perempuan, menurutnya bukan sekadar mewujudkan kesetaraan gender dari sisi jumlah.
Lebih dari itu, dia menginginkan perempuan harus berperan signifikan di berbagai aspek kehidupan.

Dengan keterlibatan perempuan yang cukup baik di sektor pendidikan, dia yakin perempuan Indonesia
mampu berperan aktif dalam menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembangunan.

Dia juga mengatakan sejarah telah mencatat bahwa perempuan di Indonesia telah berperan aktif
memimpin kesultanan atau kerajaan, hingga berperang melawan penjajah. Menurutnya perempuan yang
menjadi pendahulu bangsa adalah pejuang yang tidak ragu berperan aktif memimpin dalam menghadapi
berbagai persoalan negeri.

Untuk itu, dia berharap semangat heroik perempuan pejuang itu terus tumbuh di jiwa para perempuan di
masa kini. Sehingga menurutnya keterlibatan aktif perempuan dalam setiap pengambilan keputusan
publik dapat terus ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai