Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KEMAL AL GHIFARI

NIM : 22338050
MATKUL : PROSES MANUFAKTUR
DOSEN PENGAMPU : WANDA AFNISON S.Pd,. M.T
TUGAS 2 Proses Manufaktur

1. Hubungan Antara Variasi Produk (P) dan Kuantitas Produksi(Q)

Variasi produk (P) menandakan jumlah jenis produk berbeda yang diproduksi oleh sebuah
pabrik. Semakin tinggi nilai p, maka semakin banyak jenis produk yang diproduksi. Contoh: 3
jenis sepatu, 5 model tas.

Kuantitas produksi (Q) menandakan jumlah totalmproduk yang dihasilkan per jenis produk
dalam periode tertentu ( per bulan , per kuartal, per tahun). Semakin tinggi nilai q, semakin
banyak unit produk individual yang diproduksi per jenis.

Secara umum, terdapat hubungan inverse antara dan q, yaitu ketika variasi produk (p)
meningkat, maka kuantitas produksi per jenis produk (q) cenderung menurun. Hal ini
disebabkan karena pabrik perlu mengalokasikan sumber daya (tenaga kerja, mesin, dan
bahan baku) ke berbagai jenis produk yang diproduksi. Dengan lebih banyak jenis produk
sumber daya tersebut menjadi lebih terbagi, sehingga sulit untuk memproduksi setiap jenis
produk dalam jumlah besar.
2. Contoh di lapangan industri terkait grafik p dan q
Misal: PT Kreasi Mainan adalh pabrik yang memproduksi berbagai jenis mobil-mobilan
mainan seperti:
a. Mobil balap
Memiliki detail yang rumit, membutuhkan pengecatan yang kompleks, dan target
pasarnya adalah anak usia 6 tahun ke atas.
b. Mobil truk
Lebih sederhana dalam desain, pengecatan lebih mudah, dan target pasarnya anak usia
3-6 tahun.
c. Mobil klasik
Memiliki detail yang cukup kompleks, membutuhkan pengecatan yang teliti, dan target
pasarnya adalah kolektor dewasa dan anak usia 8 tahun ke atas.

Data Produksi dan Penjualan (per bulan):

Variasi Kuantitas Waktu Biaya Harga jual Penjualan


Produk (p) Produksi Produksi produksi (per unit) (unit)
(q) per (jam/unit (per unit)
jenis )
produk
1 (hanya 12.000 5 Rp.280.000 Rp.420.000 12.000
mobil balap) (unit)
3 (mobil 8.000 unit 5 (balap), Rp.280.000, Rp.420.000, 8.000
balap, mobil (balap), 3 (truk), Rp.180.000, Rp.230.000, 6.000
truk & mobil 6.000 unit 4 (klasik) Rp.220.000 Rp.270.000 4.000
klasik) (truk),
4.000 unit
(klasik)

Berdasarkan tabel diatas, terlihat adanya hubungan inverse antara p dan q. Ketika p
(variasi produk) bertambah dari 1 menjadi 3, maka q (kuantitas produksi per jenis
produk) untuk semua jenis mobil menurun. Hal ini dapat disebabkan karena moil balap
memiliki waktu produksi yang lebih lama dibandingkan dengan mobil truk dan mobil
klasik karena detail yang lebih rumit. Ini membatasi produksi total saat memproduksi
ketiganya. Selain itu, juga disebabkan karena membagi waktu produksi dan sumber daya
(tenaga kerja, mesin) ke lebih banyak jenis produk yang membuat produksi per jenis
produk (q) menurun.

Oleh karena itu, PT Kreasi Mainan perlu menghitung profitabilitas pada setiap skenario
untuk menentukan strategi produksi yang lebih optimal.

PROFITABILITAS = (HARGA JUAL-BIAYA PRODUKSI) X KUANTITAS PENJUALAN


 PROFITABILITAS (P = 1)
Mobil balap: ( Rp.420.000 – Rp.280.000) x 12.000 = Rp.1. 680.000.000
 PROFITABILITAS (P = 3)
# mobil balap: ( Rp.420.000 – Rp.280.000) x 8.000 = Rp.1.120.000.000
# mobil truk: ( Rp.230.000 -Rp.180.000) x 6.000 = Rp.300.000.000
# mobil klasik: ( Rp.270.000 – Rp.220.00) x 4.000 = Rp.200.000.000
Total: Rp. 1.620.000.000

KESIMPULAN:
Analisis hubungan p dan q dengan data produksi, penjualan, dan biaya dalam rupiah
dapat membantu PT Kreasi Mainan dalam memahami dampak diversifikasi produk
terhadap kuantitas produksi dan profitabilitas. Selain itu juga membantu produsen
dalam menetapkan strategi produksi yang lebih optimal, apakah dengan fokus pada
satu jenis produk atau tetap memproduksi banyak jenis produk dengan
mempertimbangkan profitabilitas

Anda mungkin juga menyukai