Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kupu-Kupu (Rhopalocera)

B. Metamorfosis
Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani, meta (diantara, sekitar, setelah),morphe (bentuk),
osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk
selama perkembangan pasca embrionik. Metamorphosis merupakan
suatu proses biologi dimana hewan secara fisik mengalami perkembangan setelahdilahirkan
atau menetas. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan
dan diferensiasi sel. Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-
bagian tubuh hewan dari suatu stadium ke stadiumselanjutnya. (Sumiyati S,
2013)Metamofosis hanya terjadi pada hewan yang mengalami perkembangan
tidak langsung dengan ditandai adanya stadium larva seperti yang terjadi pada
hewanamphibia dan sebagian besar insecta. Proses perkembangan metamorfosisdireaktivasi
dengan hormon khusus, misalnya tiroksin yang dihasilkan kelenjar timid katak serta neotenin
dan ekdison yang dihasilkan kelenjar endokrinserangga.
Menurut campbell, metamorphosis terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Larva (ulat), menghabiskan waktunya untuk makan dan tumbuh, melakukan
molting/pergantian kulit
2. Setelah beberapa kali berganti kulit, larva membungkus dirinya sendiri dalam
kepompong menjadi pupa.
3. Di dalam pupa, jaringan larva diurai, dan hewan dewasa tumbuh melalui pembelahan
dan diferensiasi sel-sel yang sebelumnya tidak aktif pada tahap larva.
4. Akhirnya, hewan dewasa keluar dari kepompong.
5. Cairan dipompakan ke dalam vena sayap dan kemudian ditarik Kembali, sehingga
meninggalkan vena yang mengeras sebagai topangan yang menyangga sayap. Sehingga
serangga ini dapat terbang dan bereproduksi, dan mendapatkan banyak kebutuhan
nutrisinya dari kalori yang disimpan oleh larva yang selalu makan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat

Waktu : Agustus 2023

Tempat : SMAN 2 LAMONGAN

B. Alat dan Bahan


1. Alat : Botol aqua, Jarum, Penggaris.
2. Bahan : Ulat, daun segar

C. Langkah Kerja
1. Mencari ulat/telur ulat pada tumbuhan
2. Membuat kendang dari botol aqua yang sudah dilubangi
3. Mengamati keadaan metamorphosis telur tersebut setiap hari
4. Mengganti daun setiap hari agar tetap segar dan ulat tidak kelaparan
5. Mencatat hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan dan percobaan selama 22 hari

Minggu ke- Tahapan Hasil

1) Hari ke
1-7
a. Hari ke 1-3
Terlihat beberapa telur ulat yang
berwarna kuning masih menempel
pada daun. Warna daun masih segar

b. Hari ke 4-5
Telur masih berwarna sama, namun
pada kali ini telur agak berwarna
kecoklatan dan daun mulai perlahan
mengering

c. Hari ke 6-7
Telur tidak kunjung menetas,
padahal seharusnya pada tahap ini
seharusya sudah terlihat perubahan
pada telur. Dan Daun yang sudah
mongering kemungkinan
mengakibatkan telur sukar menetas.
Namun jika daun diganti, telur yang
menempel juga tidak bisa terlepas
dari daun.

2) Hari ke a. Pada Tahapan ini, Langsung


8-14 mencari ulat pada daun
dikarenakan sukar ditemukan
telur dan factor pada minggu
pertama, tahap gagal.
b. Pada hari ke 8-11 ulat belum
mengalami perubahan, masih
seperti ulat daun jeruk pada
umumnya. Pada tahap ini, sering
mengganti daun ulat agar nutrisi
pada ulat tetap terpenuhi. Dan
botol diletakkan pada tempat
terang

c. Selanjutnya hari ke 12-14


Secara Tiba- tiba ulat mati,
Hipotesa penyebab ulat mati
adalah dikarenakan suhu yang
terlalu tinggi, bisa juga dengan
lingkungan atau wadah yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai