Anda di halaman 1dari 5

DOA TARHIB RAMADHAN

CERAMAH

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Hamdan syakirin, hamdan na’imin hamdan yuwafī niamahu wa yukafiu
mazidah. Ya rabbana lakal hamdu kama yanbaghi lijalali wajhika wa 'azhimi sulthanik

Allahumma shalli wasallim 'ala muhammadin wa 'ala alihi washahbihi ajma'in.

Ya Allah ya Robbi, Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang


Dengan Penuh Syukur Kami Panjatkan Do'a
Berkat Limpahan Nikmatmu yang Tiada Tara

Hari Ini Kami bersama-sama mengikuti acara munggahan, sebagai sebuah pengingat dan tanda serta
sambutan akan datangnya bulan ramadhan..
Kami Bermohon Ya Rabb, Ridhoi dan Berkahi Acara Ini

Ya Alloh, Bukakan Kepada Kami Pintu - Pintu Kemuliaan


Berikan kami kekuatan agar kami bisa menjalankan puasa dengan ikhlas dan lengkap hingga akhir
ramadhan

Bersihkan Hati Ini dan berilah kami semangat, agar kami tetap produktif dan hilangkanlah sifat malas
ketika kami berpuasa

Jaga Lidah Ini, agar Kami Mulia dengan Tutur Kata yang Tidak Menyakiti Muliakan Akhlak Ini, agar Indah
dan Mengesankan Hidup Ini

Allahumma aarinal haqq haqqo warzuqnattibaah wa aarinal bathila bathila warzuqnajtinaabah.

Ya Rabb, Tuntun Langkah-Langkah Kami ke Jalan Lurus yang Engkau Ridhai. Palingkan Langkah-Langkah
Kami dari Jalan Sesat yang Amat Engkau Murkai

Sinari Jiwa kami dengan cahaya-Mu, Agar Kami Mampu Melihat Yang Benar Itu Benar dan Yang Salah Itu
Salah dalam Menjalankan Tugas Kami Agar Kami Khusnul Khatimah dalam mengarungi Kehidupan di
Dunia Ini dan Selamat di Akhirat Nanti

Robbana dzolamna anfusana waillam taghfirlananannakunna minal khosirin

Allahumma Barik Lana Fi Sya'ban Wa Balighna Ramadhan


Ya Allah, berkahilah kami di bulan sya'ban, serta sampaikanlah kami di bulan ramadhan
Allāhumma sallimni li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan
terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan,

Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah [bulan] Ramadhan
kepada kami, dan sampaikanlah kami [dengan selamat] ke dalamnya, dan terimalah [amal-amal] kami [di
bulan] Ramadhan.

Ya Allah, karuniailah aku kesabaran dan [niat tulus] mengharap [pahala dan ridha-Mu] atas puasa
[Ramadhan]ku dan [qiyamul lail] kami.

Ya Allah, karuniailah kami dalam [bulan] Ramadhan kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan
ketabahan.

Ya Allah, lindulingah kami dalam [bulan] Ramadhan dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan rasa
lemas sehingga kami lalai dalam beribadah kepada-Mu

Ya Allah, sukseskanlah kami dalam [mendapatkan] lailatul qadar di [bulan] Ramadhan [ini], dan
jadikanlah [pahala atau kebaikan]nya [lebih] baik dari seribu bulan.

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna


Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diri kami.

Robbanaatina fiddunya khasanah wafil akhiroti khasanah wakina ‘adza bannaar


Wasalallahu ala sayyidina muhammadinnabiyyil umiyi wangala alihi wassallam
Subbhanarabbikarobbil ‘izzati ‘amma yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahirobbil ‘alamin
Syarat dan rukun saum
Dalam menjalankan saum ini ada beberapa syarat wajib dan syarat syah yang harus diperhatikan
menurut syariat Islam.

Syarat wajib saum


1. Beragama Islam,
2. Berakal sehat,
3. Baligh (sudah cukup umur),
4. Mampu melaksanakannya.

Syarat sah saum


1. Islam (tidak murtad),
2. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk),
3. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi wanita),
4. Mengetahui waktu diterimanya saum.

Rukun saum
1. Islam,
2. Niat,
3. Meninggalkan segala hal yang membatalkan saum dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Waktu haram dan makruh bersaum


Umat Islam diharamkan bersaum pada waktu-waktu berikut ini:
 Hari raya Idul Fitri, yaitu pada 1 Syawal,
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan
yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa pada hari itu tidak
diperkenankan seseorang untuk bersaum sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa
dimakan, paling tidak harus membatalkan saumnya atau tidak berniat untuk saum.
 Hari raya Idul Adha, yaitu pada 10 Dzulhijjah,
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai hari raya kedua bagi umat Islam. Hari itu
diharamkan untuk bersaum dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan
membagikannya kepada fakir miskin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan
kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
 Hari-hari tasyrik, yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah,
 Hari syak, yaitu pada 30 Syaban,
 Saum selamanya,
 Wanita saat sedang haid atau nifas,
 Saum sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya.
Kemudian waktu makruh untuk bersaum adalah ketika saum dikhususkan pada hari Jumat, tanpa
diselingi saum sebelumnya atau sesudahnya.
Hal-hal yang membatalkan saum
Saum akan batal jika;
1. Masuknya benda (seperti nasi, air, asap rokok dan sebagainya) ke dalam rongga badan dengan
disengaja,
2. Bersetubuh,
3. Muntah dengan disengaja,
4. Keluar mani (istimna' ) dengan disengaja,
5. Haid (datang bulan) dan Nifas (melahirkan anak),
6. Hilang akal (gila atau pingsan),
7. Murtad (keluar dari agama Islam).
Dari kesemua pembatal saum ada pengecualiannya, yaitu makan, minum dan bersetubuhnya orang yang
sedang bersaum tidak akan batal ketika seseorang itu lupa bahwa ia sedang bersaum.
Orang yang boleh membatalkan saum

Berikut ini adalah orang yang boleh membatalkan saum wajib (saum Ramadhan):
 Wajib mengqadha
Orang-orang yang tersebut di bawah ini, boleh tidak bersaum, tetapi wajib mengganti saumnya pada hari
lain (qada), sebanyak hari yang ditinggalkan.
1. Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh,
2. Orang yang bepergian jauh (musafir) sedikitnya 89 km dari tempat tinggalnya,
3. Orang yang hamil, yang khawatir akan keadaannya atau bayi yang dikandungnya,
4. Orang yang sedang menyusui anak, yang khawatir akan keadaannya atau anaknya,
5. Orang yang sedang haid (datang bulan), melahirkan anak dan nifas,
6. Orang yang batal saumnya dengan suatu hal yang membatalkannya selain bersetubuh,

 Tidak Wajib mengqadha dan wajib fidyah


Orang-orang di bawah ini tidak wajib qada (menggantikan saum pada hari lain), tetapi wajib membayar
fidyah, yaitu memberi makan orang miskin setiap hari yang ia tidak bersaum, berupa bahan makanan
pokok sebanyak 1 mud (576 gram),
1. Orang yang sakit yang tidak ada harapan akan sembuhnya,
2. Orang tua yang sangat lemah dan tidak kuat lagi bersaum.

 Wajib mengqadha dan kifarat


Orang yang membatalkan saum wajibnya dengan bersetubuh, wajib melakukan kifarat dan qadha.
Kifarat ialah memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada hamba sahaya yang mukmin
maka wajib bersaum dua bulan berturut-turut (selain qadha' menggantikan hari yang ditinggalkan), jika
tidak bisa, wajib memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak 1 mud (576 gram) berupa
bahan makanan pokok.
Hikmah
Hikmah dari ibadah saum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup.
Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah gigih dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali
‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah saum selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah
sebagai berikut:

 Pendidikan/latihan rohani,
o Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri,
o Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti,
o Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya,
o Mendidik kesabaran dan ketabahan.

 Perbaikan pergaulan
Orang yang bersaum akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan
dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.

 Kesehatan
Ibadah saum Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya
sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah
mungkin ibadah saum kita sia-sia saja.

Anda mungkin juga menyukai