Anda di halaman 1dari 36

Kebijakan Mendorong Pengembangan Industri

IoT di Indonesia
Mochamad Hadiyana
Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika

Workshop Internet of Things


Bali, 14 November 2018
IoT: Definisi

The Internet of Things (IoT) has Contoh Aplikasi: Bike Sharing


been defined in
Recommendation ITU-T Y.2060
(06/2012) as a global
infrastructure for the information
society, enabling advanced
services by interconnecting
(physical and virtual) things
based on existing and evolving
interoperable information and
communication technologies.
IoT: Segala Hal Menjadi Saling Terinterkoneksi

Direct
Connect
(M2M)

Network (3G/4G/5G/Wired/Satellite..)

IoT Platform App Server Users


IoT: Segala Hal Menjadi Saling Terinterkoneksi
IoT: Standardisasi

Vertical
Standar Horizontal: Short Range vs Long Range Connectivity
IoT Mendorong Revolusi Industri
Ke-4

•First generation •Second generation •Third generation •Fourth generation •Fifth Generation
• development of water-powered • the development of electrical- • the introduction of • the integration of high-tech • is the revolution in which man
and steam-powered powered, assembly-line mass computerized automation cyber-systems into the means and machine reconcile and find
mechanization production • during the 1950s and ’60s. of production ways to work together to
• during the early 19th century. • at the dawn of the 20th century • Cyber-Physical System improve the means and
• marked by the introduction of • during the 21st century. efficiency of production.
the automobile. • Co-Working

Source: General Electric Services Blogs


IoT Mendorong Industrial IoT
Industrial Internet of Things Industry 4.0 Smart Factory

Industrial IoT (USA) = Industry 4.0 (Germany) = Society 5.0 (Jepang) =Smart Factory
Industrial IoT is the industrial system with the power of low cost smart sensing, ubiquitous connectivity,
advanced computing, analytics, and automatic control.
Komponen Pengembangan
IoT
Sumber Daya Manusia (SDM)
Komponen ini mencakup SDM yang mampu mendukung pengembangan IoT,
dampak IoT bagi dunia kerja di masa depan dan perubahan budaya yang
diakibatkan oleh kehadiran IoT.
Teknologi
Komponen ini mencakup bagaimana benda-benda seperti sensor, cloud, platform,
robot dan lainnya terhubung melalui protokol dan algoritma tertentu. Komponen
ini di antaranya kebijakan penggelaran teknologi, standar, dan regulasi teknis.
Tata Kelola
Komponen ini mencakup dan pembagian peran antar masing-masing pihak yang
berkepentingan dalam pengembangan IoT di Indonesia.
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan SDM IoT: Digital Talent
Scholarship

“Two-month Non-degree programs organized in collaboration


with local Universities and International digital companies”
46.886 2019
2018 (inaugural) registered applicants
Themes: Themes:
• Big Data Analysis • Big Data Analysis
• Artificial Intelligence 21.188 • Artificial Intelligence
completed examinations • Cyber Security
• Cyber Security
• Cloud Computing • Cloud Computing
• Digital Business 1.000 • Digital Entrepreneurship
successful applicants to • Internet of Things
participate • Robotics 20 Universities in 12 cities
• Programming 20.000 participants
In collaboration with:
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Pembangunan
Infrastruktur

Dukungan Konektivitas Target TIK 2015-2019

1. Layanan TIK pada • 100% coverage telekomunikasi dan internet pada area KSU
area non-komersial • 90% coverage RRI dan 88% TVRI
*dapat berupa pedesaan, daerah perbatasan, sekolah

2. Pita Lebar sebagai Jaringan serat optik backbone terkoneksi di semua daerah
Jalan Tol Informasi • Fixed Broadband (rumah tangga): 71% (urban); 49% (rural)
(Rencana Pitalebar • Mobile Broadband 1Mbps (populasi): 100% (urbanl); 52%
Indonesia 2014-2019) (rural)

• Penyelesaian migrasi menuju TV digital


3. Manajemen
• Penambahan lebar pita sebesar 350 MHz untuk mendukung
Spektrum
mobile broadband
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Pembangunan
Infrastruktur

Dukungan Konektivitas: Palapa Ring

Banda Aceh Melonguane


Nunukan Tahuna
Ranai
Medan Tarakan Ondong Siau
Tarempa Morotai Selatan
Tebing Tinggi Manado
Bengkalis Singapore Long Bagun
Gn. Sitoli Bintan Ternate Halmahera Timur
Pekan Baru Batam Samarinda
Padang Tj. Karimun Kutai Bagian Barat Poso Tidore Kepulauan Raja Ampat Sorendiweri
Daik, Lingga Pontianak Balikpapan Salakan SorongFef AnggiRansiki
Tua Pejat Jambi Banggai Aifat Serui
Petasia Teminabuan Burmeso
Bungku Taliabu Barat BintuniRasiei
Botawa Jayapura
Wanggudu Seram Bag.Barat Nabire
Bengkulu SugapaTiom Kobakma Waris
Palembang Kota Baru Kendari Fak - Fak Enarotali Elelim
Banjarmasin Raha Wawonii Barat Ambon KigamaniTigi IlagaKarubaga
Wamena
Sorewigadi Buranga Kota Mulia
Kenyam
Lakudo Timika Sumohai Oksibil
Pulau Pramuka Tual
Lampung Agats
Jakarta Semarang Selayar Tanah Merah
Kepi
Surabaya Dobo
Tiakur
Bandung Larantuka Saumlaki
Wonosari Ende
Dili
Mataram Atambua Merauke
Waingapu Kupang
Existing Fiber Optic Operator
Sabu BaratBaa
Rencana Fiber Optic Operator
Rencana Fiber Optic Palapa Ring
Rencana Open Technology Palapa Ring
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Pembangunan
Infrastruktur
Tujuan:
Mengurangi Kesenjangan Layanan Digital
Dalam rangka pelaksanaan KPU/USO, Kementerian
Kominfo bermaksud memberikan pelayanan akses
telekomunikasi broadband pada wilayah-wilayah
KPU/USO yang belum terjangkau oleh layanan
broadband terrestrial
Menurunkan biaya dalam pelaksanaan
penyediaan akses internet melalui satelit

Sasaran:
Layanan Pemerintah yang membutuhkan
koneksi Broadband
Telah dilakukan identifikasi kebutuhan layanan dari
titik-titik pelayanan Pemerintah yang membutuhkan
koneksi broadband di sektor berikut:
• Pendidikan: SD/SMP/SMA
• Kesehatan: Puskesmas, Rumah Sakit
• Polisi dan Militer: Mabes/Polres/Poltabes/Polsek,
Mabes/AL/AD/AU
• Pemerintah Dalam Negeri: Kelurahan/ Kantor
Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Regulasi
Non-3GPP dan Non- Satelit
1. TEKNOLOGI
2. FREKUENSI SRD
3. STANDARDISASI

Standar
3GPP

Satelit dll.

PILIHAN TEKNOLOGI IOT


Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Regulasi
Alokasi Frekuensi untuk:
Satelit

eksisting

L-Band (1.52 – 1.66 GHz)


Standar 3GPP S-Band (2.52-2.67 GHz) Non-3GPP dan Non- Satelit
C and ext. C Band (3.4-4.2
eksisting
GHz, 5.92 GHz – 7.07 GHz)
Ku-Band (10.95- 11.7 GHz,
Band 1 (2100 MHz) LTE-M & NB-IoT 13.75-14.5 GHz)
Band 3 (1800 MHz) LTE-M & NBIoT Ka-Band (17.3-21.2 GHz, 2,4 GHz
Band 5 (800 MHz) LTE-M & NB-IoT 27-30 GHz) 5,8 GHz
Band 8 (900 MHz) LTE-M & NB-IoT Q-Band (37.5-42.5 GHz) 920-923 MHz (draft)
Band 31 (450 MHz) LTE-M & NB-IoT V-Band (42.5-43.5 GHz, 5,x GHz (draft)
Band 40 (2300 MHz) LTE-M 47.2-50.2 GHz)
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Regulasi

Permen / Perdirjen Persyaratan Teknis untuk:

Non-3GPP dan Non- Satelit


Satelit
Standar 3GPP

eksisting eksisting

eksisting WiFi (draft Simplifikasi)


2G - GSM, GPRS Bluetooth (draft Simplifikasi)
3G - WCDMA, HSDPA Beberapa Peraturan RFID
4G- LTE Dirjen tentang Satelit NFC
dan Teknologi Tertentu
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Regulasi

Safety Interoperability Radio Frequency


Electrical safety Performance characteristics Frequency band
Specific Absorption Rate (SAR) Maximum power limit

Testing
• IoT devices shall be tested by local or foreign testing laboratories, which are
accredited according to ISO/IEC 17025 by an accreditation body under ILAC or
APLAC. The test reports issued by these laboratories are to be submitted to a
registered certifying agency for evaluation and certification process.
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Sertifikasi
Type of Certification Description
Compliance Approval/Type Granted to a specific model of communications product/module/card
Approval complying with the technical regulations
Special Approval (in the Granted to a specific model of communications product/module/card which
form of recommendation is exclusively used by the applicant for the following purposes:
letter) • For individual’s own use (maximum 2 for terminal and 1 for others)
• For research and development
• For trial (including demonstration or exhibition)
• For disaster relief
Equipment or device certified under Special Approval shall be subject to
defined parameters such as duration, location, specifications and other
conditions. The devices shall not be for sale to the public.
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Sertifikasi
Applicants must be ready with test report

0.5 hari

0.5 hari
Applicants must pay
certification fee
maximum 5 days after
5 hari the issuance of
certificate for
certificate to be
One Day Service (ODS)
effective
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk
Pengembangan Teknologi IoT: Pengujian

DOMESTIC TESTING LAB


FOREIGN TESTING LABS
DESIGNATING BBPPT BPPT
DDS
AUTHORITY
CTIA/GCF MRA TELKOM HIT
BUREAU
Temporary unilateral recognition of BARISTAND VERITAS
foreign test report
Layanan IoT yang Menggunakan
Teknologi Eksisting dan Berdasarkan
Regulasi Eksisting

Efishery Kapal Digital Sahabat Nelayan Jogja Bike


Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk Tata
Kelola IoT: Making Indonesia 4.0 Roadmap

• 4IR mencakup beragam teknologi canggih, seperti


kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT),
wearables, robotika canggih, dan 3D printing.
Indonesia akan berfokus pada lima sektor utama
untuk penerapan awal dari teknologi ini, yaitu (i)
makanan dan minuman, (ii) tekstil dan pakaian, (iii)
otomotif, (iv) kimia, dan (v) elektonik.
• Sektor-sektor ini dipilih menjadi fokus setelah melalui
evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan
implementasi yang mencakup ukuran PDB,
perdagangan, potensi dampak terhadap industri lain,
besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar.
• Indonesia akan mengevaluasi strategi dari setiap
fokus sektor setiap tiga sampai empat tahun untuk
meninjau kemajuannya dan mengatasi tantangan
pelaksanaannya.
Kebijakan Eksisting Pemerintah untuk Tata
Kelola IoT: Making Indonesia 4.0 Roadmap
Making Indonesia 4.0” policy needs to be properly coordinated with
several stakeholders and policies
President
Industry (4.0)
Committee New

or

5 Focus Sectors
10 National Priorities
Food & Textile & Automotive Electronics Chemical
Beverage Apparel

Members
Government

MoI MoF MoManpower MoTrade MoInfocom National Planning MoResearch National R&D Agency
Industry1 Educational1

1. Illustrative. Not exhaustive and not representative of final stakeholder cohort.


Source: A.T. Kearney
Usulan Program IoT
Nasional
Kontribusi PDB Menurut Lapangan Usaha
Laju Pertumbuhan Riil PDB
Keterkaitan Kebijakan Pembangunan dengan
Program IoT Nasional
Program SDM IoT
A Manusia 2019 2020 2021 2022 2023 Penanggung Jawab Stakeholder Terkait
1 Pengenalan IoT sejak SD. Kemendikbud Universitas, Asosiasi
2 Pengembangan kurikulum Kemendikbud Universitas, Asosiasi
terkait IoT sejak SMP.
3 Memanfaatkan dan
mengembangkan komunitas/ Ditjen Aptika,
gerakan industri yang sudah Bekraf
ada.
4 Mendorong tingkat literasi IoT
untuk pemerintah dan Kemendikbud Semua pemangku kepentingan
masyarakat umum.
5 Sertifikasi pengembang IoT Asosiasi,
(android, bahasa
programming). Kemenristekdikti
6 Penyiapan SDM industri
melalui pendidikan vokasi yang
mengarah pada high skill
Kemendikbud Universitas, Asosiasi, industri
(engineer).
7 Link-and-match antara
kurikulum perguruan tinggi Kemenristekdikti
dengan kebutuhan IoT.
Program Teknologi (1)
B Teknologi 2019 2020 2021 2022 2023 Penanggung Jawab Stakeholder Terkait
Optimalisasi Frekuensi untuk Ditjen SDPPI Kementerian
8 licensed dan unlicensed. Kominfo
Optimasi bandwidth untuk Ditjen SDPPI Kementerian
9 industrial IoT. Kominfo
Penyusunan Persyaratan Teknis Ditjen SDPPI Kementerian
10 terkait perangkat IoT
Kominfo
Penyusunan regulasi terkait Ditjen Aplikasi Informatika
Kemkominfo Kementerian
11 keamanan dan privasi konsumen
IoT (standar keamanan) Perdagangan

Penetapan Lab-Lab Terakreditasi


Ditjen SDPPI Kementerian
12 (Lab industri dan Lab Universitas)
untuk pengujian perangkat. Kominfo

Kementerian Kominfo,
13 Penguatan Lab Uji Pemerintah Universitas
BPPT, universitas

Pengembangan sistem pintar


14 berbasis IoT BPPT, universitas Universitas
Program Teknologi (2)
Teknologi 2019 2020 2021 2022 2023 Penanggung Jawab Stakeholder Terkait
Pendanaan percontohan desa pintar yang
memanfaatkan IoT diantaranya untuk Kemendes, Kementerian
15 Kemenkeu
pertanian, perkebunan, perikanan, dan Pertanian
mitigasi bencana.
Percontohan pariwisata pintar pada
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan/
16 atau Kota Pintar (industri kreatif, umkm, Kemenpar Bekraf
transportasi pintar, home stay pintar,
prakiraan cuaca).
Pengembangan perangkat lunak
17 berorientasi pengguna (user-oriented) BPPT, universitas

Penguatan industri elektronika (PCB, sensor,


18 EMS). Kemenperin

Pengembangan big data berbasis Artificial


19 Intelligence. Universitas

20 Keamanan perangkat dan data. Kemenkominfo


Program Tata Kelola (1)
Governance 2019 2020 2021 2022 2023 Penanggung Jawab Stakeholder Terkait
Pengembangan ekosistem IoT melalui
pemberian insentif pada sektor strategis
(industri pengolahan, logistik, transportasi,
Kementerian
21 pertambangan dan pertanian, kehutanan Kemenkominfo
dan perikanan) sehingga mendorong Keuangan
pertumbuhan pengembang (makers) di
sektor-sektor strategis tersebut.
Regulasi mengenai kepemilikan data dan
22 lalu lintas data (akses, domisili).
Kemenkominfo
Proyek rintisan kolaborasi antar pemangku
K/L, pemerintah kota,
23 kepentingan (antara pembuat IoT dengan Kemenkominfo
pengguna IoT) Bekraf
Pendanaan proyek-proyek IoT dengan
Bekraf, Ditjen Aptika,
24 berbagai skema untuk setiap lapisan Kemenkominfo
(dilakukan oleh beberapa Kementerian). Kemenristekdikti
Dukungan dari perpajakan untuk hobbyist
Kementerian Kementerian
25 dan start-up (dengan berbagai skema – tax
delay, tax holiday, dll.) Keuangan Perindustrian
Pembuatan marketplace IoT yang bertujuan
untuk komersialisasi melalui jejaring Bekraf, Kemenperin,
26 Kemenkominfo
pengembang, pengguna akhir dan pengembang
innovator.
Program Tata Kelola (2)
Governance 2019 2020 2021 2022 2023 Penanggung Jawab Stakeholder Terkait
Program IoT yang mempertemukan
perusahaan besar dengan start up sehingga
27 start up dapat memasarkan produk melalui
Kemenperin Industri, start ups
jejaring yang dimiliki perusahaan besar.
Pemberian insentif sebesar 5% kepada start
28 up dari total proyek IoT yang dilakukan oleh KemenPAN/RB start ups, pemerintah, K/L
pemerintah.
Peningkatan Tingkat Kandungan Dalam
Negeri (TKDN) untuk aplikasi dan konten, Ditjen SDPPI, Surveyor
29 platform, network dan gateway serta TKDN Kemenperin Indonesia, Sucoffindo,
untuk perangkat keras khusus sektor yang Kemendag
terkait keamanan negara.
Pendanaan untuk pengembang yang
Bekraf, Kemenperin, start
30 mendukung UMKM seperti pembayaran Kemenkominfo
non-cash, aplikasi e-commerce, dlsb. ups, Kementerian UMKM
Pengembangan kerangka open innovation
31 untuk IoT melalui integrasi beberapa sistem Kemenkominfo Kementerian terkait
IoT yang mulanya dikembangkan terpisah.
Ditjen SDPPI, Surveyor
Peningkatan TKDN untuk perangkat keras
32 Kemenperin Indonesia, Sucoffindo,
(hardware).
Kemendag
ROADMAP TEKNOLOGI, FREKUENSI,
DAN STANDARDISASI

2019 2020 2021 2022 2023


Penyediaan alokasi pita NB-IoT dan LTE-M
yang sejalan dengan penyediaan pita
Jaringan bergerak seluler

Pemantauan Teknplogi 5G IoT

Pemanfaatan IoT dengan Satelit


Multifungsi di daerah

Pemanfaatan IoT dengan Satelit yang


sejalan dengan kebijakan satelit di
Indonesia

Pemantauan Perkembangan Teknologi


LPWA non-seluler dan non-satelit
LINIMASA KEBIJAKAN
DALAM NEGERI 2019 2020 2021 2022 2023

Field trial

IOT LAB

Bimtek Startup

Revisi Persyaratan
Teknis LPWA

Revisi PP Tarif
Sertifikasi

++ DOMESTIC Penambahan Balai Uji


TESTING LAB Dalam Negeri

▲ ▲ GOVT. Penguatan Balai Uji


TESTING LAB
Pemerintah

Pembinaan Industri
Nasional

Studi 5G IoT
LINIMASA KEBIJAKAN
LUAR NEGERI
2019 2020 2021 2022 2023

Pengakuan Balai Uji Dari Luar


Questions to:
hadiyana@postel.go.id

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai