IMPLEMENTASI,
PELUANG DAN
TANTANGAN
Surahyo S
Dosen dan praktisi TI
Nama: Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc.
Tempat/tanggal lahir: Purworejo, 24 Maret 1969
Pendidikan:
–SMA 1 Teladan Jogjakarta (1984-1987)
–Bachelor of Engineering, Muroran Institute of Technology, Japan
–Master of Engineering Science, The University of Melbourne, Australia
–PhD candidate in Health Informatics (Telemedicine) di University of Groningen, the
Netherlands
Sertifikasi TI : CCNP, CCDA, CSS-1, CCSI, IT Infrastructure Library/SM, Project
Management, COBIT, TOGAF, IT Security
Pekerjaan:
–Direktur Kertiyasa Niwanda Kawasita ( IT Consultant & Training)
–Direktur Inixindo Jogja (2001 – 2010)
–Pengajar dan peneliti di Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) FK
UGM dan Magister Manajemen UGM. Sebelumnya juga di Magister Teknologi
Informasi (MTI) dan Magister Akuntasi dan Sistem Informasi (MAKSI) UGM
–Konsultan Sistem Informasi utk Kemenkes, Perusahaan, Rumah Sakit, Pemda dll
Email: surahyo@gmail.com
Profil LinkedIn: https://id.linkedin.com/in/surahyo
TERMINOLOGY
DEFINISI SMART CITY
“Kota cerdas merupakan sebuah visi pengembangan perkotaan untuk
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
teknologi Internet of things (IoT) dengan cara yang aman untuk
mengelola aset kota. Aset ini meliputi sistem informasi instansi
pemerintahan lokal, sekolah, perpustakaan, sistem transportasi, rumah
sakit, pembangkit listrik, jaringan penyediaan air, pengelolaan limbah,
penegakan hukum, dan pelayanan masyarakat lainnya. Smart city
ditujukan dalam hal penggunaan informatika dan teknologi perkotaan
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.”
(Wikipedia, 2017)
DEFINISI SMART SUSTAINABLE CITY
"sebuah kota inovatif yang menggunakan TIK dan sarana
lain untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi operasional
dan layanan perkotaan, juga daya saing, sambil memastikan
bahwa hal tersebut memenuhi kebutuhan generasi sekarang
dan masa depan sehubungan dengan aspek ekonomi, sosial
dan lingkungan“
KIPs and
metrics for
Policy and
smart
positioning
4 sustainable
cities
3
FG-SSC: COMPOSITION AND SCOPE OF WORK
Dibentuk February 2013 oleh ITU-T Study Group 5, Focus Group on Smart Sustainable
Cities memberikan platform untuk berbagi pandangan, mengembangkan kumpulan hasil,
memperlihatkan inisiatif, proyek, aktivitas2 terkait kebijakan dan standard yang
digunakan dalam mendukung Smart City. Hal tersebut juga menganalisa solusi berbasis TIK
dan proyek2 yang mendukung keberlanjutan di kota pintar. Terdiri dari 4 Working Group:
– Working Group 1 focus dalam memberikan overview kondisi termuktahir dari Kota
Pintar.
– Working Group 2 bertanggungjawab dalam mengidentifikasi teknologi dan
infrastruktur layanan yang dibutuhkan di dalam kota, terutama fokus pada TIK.
– Working Group 3 fokus dalam mendefinisikan Key Performance Indicators (KPIs) that
yang mengijinkan proses evaluasi terhadap transformasi kota menjadi smart sustainable
city, menggunakan model integrasi terbaru untuk layanan2 di kota.
– Working Group 4 bertanggungjawab dalam mengidentifiaksi semua stakeholders
yang perlu dilibatkan dalam smart sustainable city, juga mengidentifikasi tantangan2
utama yang akan dihadapi dalam proses implementasi.
SERIES OF FG-SSC TECHNICAL REPORTS/SPECIFICATIONS
Technical Specifications on "Setting the framework for an ICT architecture of a smart sustainable
city"
Technical Report on "Master plan for smart sustainable cities"
Technical Report on "An overview of smart sustainable cities and the role of information and
communication technologies"
Technical Report on "Overview of smart sustainable cities infrastructure"
Technical Specifications on "Overview of key performance indicators in smart sustainable cities"
Technical Report on "Key performance indicators definitions for smart sustainable cities"
Technical Specifications on "Key performance indicators related to the use of information and
communication technology in smart sustainable cities"
Technical Report on "Setting the stage for stakeholders’ engagement in smart sustainable cities"
Technical Report on "Smart sustainable cities: a guide for city leaders"
Technical Report on "Smart sustainable cities: an analysis of definitions"
Technical Report on "Integrated management for smart sustainable cities"
Technical Report on "Cybersecurity, data protection and cyber resilience in smart sustainable cities"
Technical Report on "Anonymization infrastructure and open data in smart sustainable cities"
SMART SERVICE BERDASARKAN ITU-T
Smart Waste
health manageme
services. nt services.
Safety and
E-business
Emergency
services.
services
E-
government
services.
Transporta-
tion Tourism
services. services.
Education Smart
services. Building.
Smart
Energy
services.
Smart
water
services.
METODOLOGI PENGEMBANGAN ARSITEKTUR YANG MENDUKUNG
SMART CITY KOTA JOGJA
• Needs
Architecture • Security and Privacy
• Scope requirements
• Stakeholders • System analysis • Quality requirements
• Architectural requirements • Subsystems • Guides for each subsystem
• Functional requirements • Subsystems' interfaces
• Views • Dataflow
Meta-
Guidelines
architecture
Contoh implementasi Standard ITU-T
untuk Smart Sustainable Cities
PLATFORM DAN TEKNOLOGI
TINGKATAN ARSITEKTUR TIK SMART SUSTAINABLE CITY
TINGKATAN ARSITEKTUR KOMUNIKASI TIK DARI PERSPEKTIF FISIK
TINGKATAN ARSITEKTUR KOMUNIKASI TIK DARI PERSPEKTIF ARUS INFORMASI
end-users (demand side: i.e., end-users (supply side: i.e.,
users layer stakeholders'
inhabitants) representatives)
presentations layer
Cyber-security
IP, Microwave etc.)
Communications Network layer
Access network (xDSL, FTTx,
WiFi, 2G/3G/4G, PLC etc.)
Data repositories
data layer
File repositories
Lebih dalam, smart city dibangun oleh sistem yang memiliki banyak subsistem
didalamnya dan dapat dilihat dari berbagai perspektif. Tingkatan arsitektur
smart city dari perspektif komunikasi dapat dilihat dari dua arah, yaitu
berdasarkan perspektif fisik dan perspektif arus informasi.
ARSITEKTUR SMART CITY
Perspektif Fisik memberikan pendekatan terhadap pengembang
arsitektur teknologi
Arsitektur fisik terdiri dari:
1. Sensing Layer
Lapisan ini terdiri dari node terminal dan jaringan kapiler (sensor,
transduser, aktuator, kamera, pembaca RFID, simbol barcode, pelacak
GPS, dll). Lampiran ini menyediakan kemampuan dan kecerdasan
pendeteksi lingkungan untuk memantau dan mengendalikan infrastruktur
fisik di dalam kota. Jaringan kapiler (termasuk SCADA, jaringan sensor,
HART, WPAN, video surveillance, RFID, jaringan terkait GPS dll.)
menghubungkan berbagai terminal ke lapisan jaringan, menyediakan
informasi dan data dari segala penjuru.
ARSITEKTUR SMART CITY
Perspektif Fisik memberikan pendekatan terhadap pengembang
arsitektur teknologi
Arsitektur fisik terdiri dari:
2. Network Layer
Lapisan ini berisi berbagai jaringan yang disediakan oleh operator
telekomunikasi, jaringan metro yang disediakan oleh Pemerintah Kota
maupun jaringan komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan penyedia.
Lapisan ini terdiri dari Network Layer dan Data and Support Layer. Tujuan
utama dari lapisan ini adalah untuk memastikan kemampuan pendukung
dari berbagai aplikasi dan layanan yang disediakan oleh Kota. Data
Layer and Support Layer berisi pusat data dari industri, departemen,
perusahaan, seperti data center dan data warehouse yang ditetapkan
untuk mengorganisir proses data dan dukungan aplikasi.
ARSITEKTUR SMART CITY
Perspektif Fisik memberikan pendekatan terhadap pengembang
arsitektur teknologi
Arsitektur fisik terdiri dari:
3. Application Layer
Lapisan ini berisi berbagai aplikasi yang mengorganisir layanan-layanan
smart city.
4. Kerangka kerja Operasi, Administrasi, Pemeliharaan dan Penyediaan,
dan Keamanan
Layer ini menetapkan pengoperasian, administrasi, perlengkapan,
pemeliharaan sekaligus berperan dalam keamanan sistem TIK smart city.
ARSITEKTUR SMART CITY
Perpektif Arus Informasi berkaitan dengan konteks pengembang sistem
informasi.
Arsitektur arus informasi, terdiri dari:
1. User Layer
Lapisan ini mengatur pengguna dan mengklasifikannya sesuai
kebutuhan dan ketersediaan SDM.
2. Presentation Layer
Lapisan ini berisi antar muka pengguna (web, aplikasi, perintah, suara,
dsb).
3. Application Layer
Lapisan ini berisi semua aplikasi yang sesuai untuk mewujudkan
layanan smart city
ARSITEKTUR SMART CITY
Perpektif Arus Informasi berkaitan dengan konteks pengembang sistem
informasi.
Arsitektur arus informasi, terdiri dari:
4. Business Layer
Lapisan ini terdiri dari proses bisnis yang berada di balik setiap
pelaksanaan layanan smart city yang berkelanjutan
5. Communication Layer
Di lapisan ini, layanan smart city dilakukan dan aliran arus data
direalisasikan
6. Data Layer
Lapisan ini berisi data dan penyimpanan file.
ARSITEKTUR SMART CITY
Perpektif Arus Informasi berkaitan dengan konteks pengembang sistem
informasi.
Arsitektur arus informasi, terdiri dari:
7. Sensing Layer
Lapisan ini terdiri dari node terminal dan jaringan kapiler (sensor,
transduser, aktuator, kamera, pembaca RFID, simbol kode batang,
pelacak GPS, dll). Lapiran ini menyediakan kemampuan dan
kecerdasan pendeteksi lingkungan untuk memantau dan
mengendalikan infrastruktur fisik di dalam kota. Jaringan kapiler
(termasuk SCADA, jaringan sensor, HART, WPAN, video surveillance,
RFID, jaringan terkait GPS dll.)
TEKNOLOGI DAN KATEGORI TIK BAGI SMART CITY
Data Layer
Data/Content Center
Network Facilities Communication Layer
Transport Networks
Access Networks
Network Management Software
ICT Integrated Services Capacity
Data Management
ICT Facilities
Cloud Computing and Data Platform
Geographic Information Infrastructure
Augmented Reality
Terminals & Gateways
Terminals, Sensing & Multi-device
Sensors
layer
Internet of Things
PEMETAAN KONDISI SEKARANG
LAYANAN SMART SUSTAINABLE CITY
Smart City memungkinkan sistem kota memberikan 3 layanan yaitu:
1. Sistem kota yang dapat memberikan informasi bahwa kota sedang
timbul masalah
2. Sistem kota yang otomatis mampu memberitahu akan timbul masalah
di dalam kota
3. Sistem kota yang dapat memberikan usulan tindakan terhadap suatu
masalah yang ada; apakah akan dilakukan tindakan otomatis atau
bukan.
LAYANAN SMART SUSTAINABLE CITY
Smart Education and Website BKOL Bursa Kerja Pengembangan dan pengintegrasian
Tourism Online (Kurang Aktif) system informasi ketenaga kerjaan
yang sudah ada dengan data
Kualitas Hidup
kependudukan (IV)