Anda di halaman 1dari 133

PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

BERDASARKAN TOGAF 9.1 PADA DINAS KOMUNIKASI DAN


INFORMATIKA JAWA TIMUR

Program Studi
S1 Sistem Informasi

Dosen:
Yoppy Mirza Maulana, S.Kom., M.MT.

Oleh:
ACHMAD IQBAL ISTIGHOTSAH 15.41010.0108
SYAHRIZAL SETIA WICAKSANA 15.41010.0139
HERU AFANDI WINATA 15.41010.0140
AZFAR FIZA KURNIAWAN 15.41010.0143
IDAM AHMAD FAIZIN 15.41010.0147

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA


INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB I PRELIMINARY PHASE 7

1.1 Definisi dan Tujuan Preliminary Phase 7

1.2 Input Preliminary Phase 7

1.2.1 Referensi Eksternal 7

1.2.2 Non-Arsitektur 7

1.2.3 Arsitektur 7

1.3 Langkah Preliminary Phase 7

1.3.1 Ruang Lingkup 8

1.3.2 Dukungan Tata Kelola 8

1.3.3 Tim Arsitektur Enterprise 9

1.3.4 Mengidentifikasi dan Menetapkan Prinsip-prinsip Arsitektur 10

1.3.5 Menentukan Framework Tata Kelola Enterprise Architecture 11

1.3.6 Tools Arsitektur 12

1.4 Output Preliminary Phase 12

BAB II REQUIREMENT MANAGEMENT 13

2.1 Definisi 13

2.2 Langkah-Langkah Requirement Management 13

2.2.1 Melakukan Identifikasi Bisnis Inti Organisasi 13

2.2.2 Melakukan Identifikasi Isu Organisasi 13

2.2.3 Membuat Konsep Solusi 16

2.3 Output 20

BAB III ARCHITECTURE VISION 21

3.1 Definisi dan Tujuan Architecture Vision 21

2
3.2 Input Architecture Vision 21

3.2.1 Referensi Eksternal 21

3.2.2 Non-Arsitektur 21

3.2.3 Arsitektur 21

3.3 Langkah Architecture Vision 21

3.3.1 Identifikasi Stakeholder, Permasalahan, dan Kebutuhan Bisnis 22

3.3.2 Konfirmasi Dan Rincian Dari Tujuan Bisnis, Penggerak Bisnis, dan
Kendala 28

3.3.3 Ruang Lingkup Bisnis 28

3.3.4 Mengembangkan Visi Arsitektur 28

3.3.5 Nilai Proposisi Sasaran Arsitektur 30

3.4 Output Architecture Vision 35

BAB IV BUSINESS ARCHITECTURE PHASE 36

4.1 Definisi dan Tujuan 36

4.2 Input 36

4.2.1 Referensi Eksternal 36

4.2.2 Non-Arsitektur 36

4.2.3 Arsitektur 36

4.3 Langkah Business Architecture 36

4.3.1 Memilih Model Referensi, View dan Tools yang Digunakan. 37

4.3.2 Mendefinisikan Baseline Deskripsi Arsitektur Bisnis 51

4.3.3 Mengembangkan Target Deskripsi Arsitektur Bisnis 51

4.3.4 Melakukan Gap Analysis 52

4.3.5 Road Map Component 52

4.4 Output 53

BAB V INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE 54

3
5.1 Definisi dan Tujuan 54

5.2 Input 54

5.3 Langkah Fase Information System Architecture 54

5.3.1 Arsitektur Data 54

5.3.1.1 Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan 55

5.3.1.2 Mengembangkan baseline deskripsi arsitektur data 55

5.3.1.3 Mengembangkan target deskripsi arsitektur data 55

5.3.1.4 Melakukan gap analysis 68

5.3.1.5 Mendefinisikan komponen kandidat roadmap 69

5.3.1.6 Menyelesaikan dampak dari data Arsitektur Lanskap 69

5.3.2 Aplikasi Arsitektur 70

1. Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan 70

2. Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur aplikasi, dapat dilihat


pada tabel aplikasi saat ini 70

3. Mengembangkan target deskripsi arsitektur aplikasi 70

4. Melakukan Gap Analysis 77

5. Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap 78

7. Menyelesaikan dampak dari arsitektur aplikasi lanskap 79

5.4 Output 80

BAB VI TECHNOLOGY ARCHITECTURE 81

6.1 Definisi dan Tujuan 81

6.2 Input 81

6.3 Langkah Fase Technology Architecture 81

6.3.1 Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan 82

6.3.2 Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur technology 82

6.3.3 Mengembangkan target deskripsi arsitektur technology 84

4
6.3.4 Melakukan Gap Analysis 86

6.3.5 Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap 87

6.3.6 Menyelesaikan dampak dari teknologi Arsitektur Lanskap 87

6.4 Output 87

6.4.1 Catalogs: 87

6.4.2 Matrices: 88

6.4.3 Diagrams: 88

BAB VII OPPORTUNITIES AND SOLUTIONS 89

7.1 Definisi dan Tujuan 89

7.2 Input 89

7.2.1 Referensi Eksternal 89

7.2.2 Arsitektur 89

7.3 Langkah 89

7.3.1 Mengkaji dan Konsolidasi Hasil Analisa Gap Fase Business


Architecture, Application Architecture, Technology Architecture 90

1. Analisis Gap Fase Business Architecture 90

2. Analisis Gap Fase Information System Application Architecture 90

3. Analisis Gap Fase Technology Archit 92

7.3.2 Membuat Roadmap Arsitektur & Pelaksanaan dan Rencana Migrasi 92

7.4 Output 93

BAB VIII MIGRATION PLANNING 94

8.1 Definisi dan Tujuan 94

8.2 Langkah-langkah Fase Migration Planning 94

8.3 Hasil pelaksanaan dan rencana migrasi 95

8.4 Output 96

Lampiran 1. PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR 97

5
Lampiran 2. PROSES BISNIS SAAT INI (AS IS) 106

Lampiran 3. PROSES BISNIS MASA DEPAN (To Be) 114

Lampiran 4. CLASS DIAGRAM 123

Lampiran 5. USE CASE DIAGRAM 126

Lampiran 6. TUPOKSI Diskominfo Jatim 133

6
BAB I
PRELIMINARY PHASE

1.1 Definisi dan Tujuan Preliminary Phase


Fase ini merupakan fase awal yang terdiri dari beberapa tahapan yang
dijelaskan secara lebih rinci pada sub-sub bab di bawah ini. Tahap ini digunakan
untuk memilih framework yang cocok dan ruang lingkup enterprise architecture
(EA).
1.2 Input Preliminary Phase
Input langkah-langkah dari tahapan ini adalah menentukan ruang lingkup
enterprise organisasi, komitmen manajemen dan dukungan framework,
mendefinisikan serta membangun tim arsitektur dan organisasi, prinsip arsitektur,
dan menerapkan tools dari arsitektur yang digunakan.
1.2.1 Referensi Eksternal
TOGAF 9.1
1.2.2 Non-Arsitektur
1. Rencana Strategi (Renstra) Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim)
2. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
1.2.3 Arsitektur
Ruang Lingkup Organisasi
1.3 Langkah-langkah Preliminary
Langkah-langkah dalam mengerjakan preliminary phase adalah sebagai
berikut:
1. Mendefinisikan ruang lingkup dari organisasi enterprise architecture (EA)
2. Mengkonfirmasi dukungan tata kelola
3. Mendefinisikan dan membangun TIM atau Organisasi EA
4. Mengidentifikasi dan menetapkan prinsip-prinsip arsitektur yaitu: prinsip
bisnis, prinsip data, prinsip aplikasi dan prinsip teknologi
5. Menentukan framework tata kelola enterprise architecture dengan
menggunakan TOGAF

7
6. Menentukan tools arsitektur dengan menentukan tools modeling bisnis dan
data.
1.3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup enterprise pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) memiliki core business,
yaitu penyebarluasan informasi publik yang berkualitas untuk masyarakat Jawa
Timur. Pendefinisian area Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Timur (Diskominfo Jatim) dapat dilihat pada gambar 1.1 yang dijelaskan dalam
konsep value chain analysis.
1.3.2 Dukungan Tata Kelola
Dukungan tata kelola mengacu pada literatur yang dimiliki organisasi.
Literatur tersebut antara lain:
1. Buku rencana strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur
2. Buku pedoman tugas pokok, fungsi, dan wewenang

8
Gambar 1.1 Value chain Analysis
1.3.3 Tim Arsitektur Enterprise
Pendefinisian tim dalam pengembangan enterprise architecture (EA)
Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur (Diskominfo Jatim) dibagi ke
dalam dua, yaitu (1) pendefinisian tim, dan (2) penilaian tingkat kedewasaan.
Pendefinisian tim arsitektur enterprise dapat dilihat pada tabel 1.1

9
Tabel 1.1 Tim Enterprise Architecture

STAKEHOLDER Azfar Heru Idam Syahrizal Achmad


Fiza K Afandi W Ahmad F Setia W Iqbal I
PERANAN

Develop R, A, I I I I
Architecture C, & I
Vision

Develop Business A, C, R I I I
Architecture &I

Develop IS A, C, I R I I
Architecture &I

Develop IT A, C, I I R I
Architecture &I

Develop A, C, I I I R
Opportunities & &I
Solutions

1.3.4 Mengidentifikasi dan Menetapkan Prinsip-prinsip Arsitektur


Langkah ini dibagi kedalam empat, yaitu (1) identifikasi dan penetapan
prinsip bisnis, (2) identifikasi dan penetapan prinsip data, (3) identifikasi dan
penetapan prinsip aplikasi, dan (4) identifikasi dan penetapan prinsip teknologi.
Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara wawancara dengan pejabat
struktur organisasi. Berikut adalah prinsip-prinsip arsitektur tersebut, detail dari
prinsip-prinsip arsitektur dapat dilihat di lampiran 1:
1. Prinsip-prinsip bisnis:
a. Penyelarasan TI dan Bisnis
b. Bisnis Kontinuitas

10
c. Sesuai dengan standar kebijakan yang berlaku
d. Penyeragaman teknologi
2. Prinsip-prinsip data:
a. Data adalah aset
b. Data digunakan bersama
c. Data dapat dipercaya
d. Data harus tepat waktu
e. Interpretasi data
f. Kerahasiaan data
g. Keamanan data
3. Prinsip-prinsip aplikasi:
a. Adaptasi dan fleksibilitas penggunaan
b. Aplikasi yang mudah digunakan
c. Mobilitas aplikasi
d. Service Level Agreement
4. Prinsip-prinsip Teknologi:
a. Pembangunan infrastruktur TI
b. IT Capacity Management
c. Interoperabilitas
d. Manajemen perubahan yang cepat
1.3.5 Menentukan Framework Tata Kelola Enterprise Architecture
Framework arsitektur yang digunakan adalah Architecture Development
Method (ADM) yang bertujuan untuk menentukan bagaimana sebuah Enterprise
Architecture dibangun, diterapkan, dipelihara, dan dikembangkan. Ada 8
(delapan) langkah yang dimiliki oleh ADM, adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Phase A : Architecture Vision
2. Phase B : Business Architecture
3. Phase C : Information System Architecture
4. Phase D : Technology Architecture
5. Phase E : Opportunities and Solution
6. Phase F : Migration Planning

11
7. Phase G : Implementation Governance
8. Phase H : Architecture Change Management
1.3.6 Tools Arsitektur
Tools arsitektur yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Business Process Modeling Notation (BPMN)
Digunakan untuk memodelkan satu atau lebih proses bisnis dengan
mendefinisikan alur setiap aktivitas yang ada untuk mencapai tujuan bisnis
perusahaan.
2. Unified Modeling Language (UML)
Pemodelan general-purpose developmental yang digunakan untuk
memberikan standar dalam menggambarkan desain sistem.
1.4 Output Preliminary Phase
Luaran yang dihasilkan dari preliminary phase pada penyusunan
enterprise architecture Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur
(Diskominfo Jatim) antara lain:
1. Ruang Lingkup Organisasi
2. Peran dan tanggung jawab tim pengembang arsitektur
3. Kendala yang mungkin terjadi dalam pembuatan arsitektur
4. Metode penyusunan arsitektur
5. Alat yang digunakan dalam penyusunan arsitektur
6. Katalog prinsip arsitektur

12
BAB II
REQUIREMENT MANAGEMENT

2.1 Definisi
Requirement Management bertujuan untuk menyediakan proses
pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM.
2.2 Langkah-langkah Requirement Management
Langkah-langkah dalam mengerjakan requirement management adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi bisnis inti organisasi
2. Melakukan identifikasi isu organisasi
3. Membuat konsep solusi
2.2.1 Melakukan Identifikasi Bisnis Inti Organisasi
Identifikasi bisnis dilakukan dengan menggunakan metode value chain
analysis dan wawancara pada pejabat struktural organisasi. Hasil Identifikasi
Bisnis dapat dilihat pada gambar 1.1.
2.2.2 Melakukan Identifikasi Isu Organisasi
Identifikasi isu organisasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
pada pejabat struktural organisasi. Adapun uraiannya terdapat pada tabel 2.1 di
bawah ini.

Tabel 2.1 Identifikasi Organisasi

No ID Aktivitas Permasalahan Tolak Ukur

1 P1 Perumusan Terbatasnya kriteria- Persentase dokumen


kebijakan di bidang kriteria atau informasi penyelenggaraan
komunikasi dan dalam merumuskan pemerintahan yang
informatika, statistik kebijakan disusun tepat waktu
dan persandian

2 P2 Pelaksanaan Kurangnya Jumlah dokumen

13
No ID Aktivitas Permasalahan Tolak Ukur

kebijakan di bidang kemampuan perencanaan


komunikasi dan mengintegrasikan perangkat daerah
informatika, statistik Sistem Informasi dan yang
dan persandian Database SKPD tersusun

3 P3 Pelaksanaan Masih belum adanya Jumlah dokumen


evaluasi dan database pemetaan pelaporan yang
pelaporan di bidang dan monitoring isu tersusun
komunikasi dan publik di media
informatika, statistik
dan persandian

4 P4 Pelaksanaan Belum optimalnya Indeks kepuasan


administrasi dinas di pengembangan masyarakat/aparatur
bidang komunikasi aplikasi TIK terhadap
dan pelayanan
informatika,statistik administrasi
dan persandian perkantoran dan
kenyamanan kantor

5 P5 Pelaksanaan fungsi Tugas dan fungsi Persentase OPD


lain yang diberikan masih tumpang tindih Prov.
oleh gubernur dengan OPD lain Jatim dan Kab/Kota
terkait dengan tugas di
dan fungsinya Jawa Timur yang
memenuhi standar
layanan informasi

6 P6 Penyusunan Belum optimalnya Jumlah layanan


program dan penyebarluasan informasi dan
kegiatan informasi kepada saluran media

14
No ID Aktivitas Permasalahan Tolak Ukur

Diskominfo masyarakat
Provinsi Jawa
Timur

7 P7 Media Publik Kurangnya Jumlah penyebaran


kemampuan informasi
memberdayakan
potensi komunikasi
masyarakat

8 P8 Layanan Informasi Kurangnya Jumlah layanan


Publik pengetahuan informasi dan
masyarakat terhadap saluran media
layanan informasi
publik

9 P9 Layanan Belum optimalnya Jumlah partisipasi


Komunikasi Publik fungsi pembinaan aktif lembaga
Kelompok Informasi komunikasi publik
Masyarakat (KIM) di dalam
kabupaten/kota pengelolaan
komunikasi publik

10 P10 Layanan Aplikasi Masih bergantung Persentase layanan


Informatika pada pihak ketiga aplikasi di
lingkungan Prov.
Jatim

11 P11 Layanan Kurangnya Persentase


Infrastruktur TIK pemeliharaan pemeliharaan
pemilik akun jaringan TIK SKPD

15
No ID Aktivitas Permasalahan Tolak Ukur

hosting dan colo Prov. Jatim

12 P12 Layanan Kurang efektif dan Persentase data


Pengelolaan Data efisiensi dalam statistik sektoral
Statistik melakukan
pengelolaan data

2.2.3 Membuat Konsep Solusi


Konsep solusi dibuat dengan membuat konsep solusi bisnis dan konsep
solusi sistem informasi (SI) berdasarkan isu organisasi saat ini. Adapun uraiannya
terdapat pada Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Konsep Solusi Bisnis dan Sistem Informasi

No ID Aktivitas Permasalahan Solusi Bisnis Solusi SI

1 P1 Perumusan Terbatasnya Membuat Sistem


kebijakan di bidang kriteria-kriteria sistem Pengelolaan
komunikasi dan atau informasi pengelolaan Dokumen
informatika, statistik dalam dokumen
dan persandian merumuskan
kebijakan

2 P2 Pelaksanaan Kurangnya Melakukan Aplikasi


kebijakan di bidang kemampuan integrasi integrasi
komunikasi dan dan mengintegrasikan Sistem database
informatika, statistik Sistem Informasi Informasi dan SKPD berbasis
dan persandian dan Database Database web
SKPD SKPD

3 P3 Pelaksanaan Masih belum Menyediakan Sistem

16
No ID Aktivitas Permasalahan Solusi Bisnis Solusi SI

evaluasi dan adanya database Informasi


pelaporan di bidang database pemetaan dan monitoring,
komunikasi dan dan pemetaan dan monitoring isu evaluasi, dan
informatika, statistik monitoring isu pelaporan
dan persandian publik di
media.

4 P4 Pelaksanaan Belum optimalnya Surat menyurat E-Office


administrasi dinas di pengembangan elektronik
bidang komunikasi aplikasi TIK
dan informasi dan
informatika,statistik
dan persandian

5 P5 Pelaksanaan fungsi Tugas dan fungsi Memberi hak Aplikasi


lain yang diberikan masih tumpang akses untuk manajemen
oleh gubernur terkait tindih tiap fungsi user dan hak
dengan tugas dan dengan OPD lain akses
fungsinya (privileges)

6 P6 Penyusunan Belum optimalnya E-Government Aplikasi Smart


program dan penyebarluasan Province
kegiatan informasi
Diskominfo Provinsi kepada
Jawa Timur masyarakat

7 P7 Media Publik Kurangnya Melayani Penyebaran


kemampuan kebutuhan berita/informas
memberdayakan informasi i melalui
potensi tentang potensi website :
komunikasi Jatim dari segi www.Jatimpro
masyarakat sosial, v.go.id dan

17
No ID Aktivitas Permasalahan Solusi Bisnis Solusi SI

ekonomi, kominfo@jati
politik dan mprov.go.id
pemerintahan
melalui
penyebarluasan
informasi.

8 P8 Layanan Informasi Kurangnya Menyediakan Sistem


Publik pengetahuan layanan Informasi
masyarakat informasi Layanan
terhadap layanan publik berupa Informasi
informasi publik data dan Publik (SILIP)
informasi yang
terus di update
melalui website
jatimprov.go.id
, layanan
pengaduan
melalui Ajang
Wadul, dan
Ngobrol Pinter
Bareng Pakde
Karwo dan
Gus
Ipul

9 P9 Layanan Belum optimalnya Mendorong Aplikasi


Komunikasi Publik fungsi pembinaan Kabupaten/Kot pembinaan
Kelompok a untuk Kelompok
Informasi memberdayaka Informasi

18
No ID Aktivitas Permasalahan Solusi Bisnis Solusi SI

Masyarakat n Kelompok Masyarakat


(KIM) di Informasi (KIM) berbasis
kabupaten/kota Masyarakat web
(KIM) dan
penyebarluasan
informasi
melalui festival
media
pertunjukan
rakyat

10 P10 Layanan Aplikasi Masih bergantung Mendaftarkan Command


Informatika pada pihak ketiga aplikasi ke Center dengan
server Dinas mengintegrasik
Kominfo an aplikasi
yang ada di
Pemprov Jatim

11 P11 Layanan Kurangnya Mengembangk Data Center


Infrastruktur TIK pemeliharaan an infrastruktur
pemilik akun TIK melalui
hosting dan colo pengembangan
aplikasi,
layanan
keliling
Network
Operation
Centre (NOC),
data center,
standardisasi
dan

19
No ID Aktivitas Permasalahan Solusi Bisnis Solusi SI

pemanfaatan
jaringan TIK
dalam rangka
peningkatan
pelayanan
publik

12 P12 Layanan Kurang efektif Meningkatkan Aplikasi


Pengelolaan Data dan efisiensi layanan data pengelolaan
Statistik dalam melakukan statistik data statistik
pengelolaan data berbasis web

2.3 Output
Output yang dihasilkan pada tahap Requirement Management yaitu:
- Requirements Catalog

20
BAB III
ARCHITECTURE VISION

3.1 Definisi dan Tujuan Architecture Vision


Merumuskan bentuk strategi serta menentukan ruang lingkup dari
arsitektur yang dikembangkan untuk menciptakan keseragaman pandangan
enterprise architecture guna mencapai tujuan organisasi.

3.2 Input Architecture Vision


3.2.1 Referensi Eksternal
Architecture Repository.
3.2.2 Non-Arsitektur
1. Request for architecture work
2. Prinsip bisnis, tujuan bisnis and business drivers
3.2.3 Arsitektur
1. Ruang lingkup (tahap preliminary)
2. Prinsip Bisnis

3.3 Langkah-langkah Architecture Vision


Langkah-langkah dalam mengerjakan architecture vision adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi stakeholder, permasalahan, dan kebutuhan bisnis
2. Menentukan ruang lingkup
3. Mengkonfirmasi dan merinci dari prinsip arsitektur, termasuk prinsip-
prinsip bisnis
4. Mengkonfirmasi tujuan bisnis, penggerak bisnis, dan kendala serta
batasannya
5. Mengembangkan arsitektur visi
6. Menentukan nilai proposisi sasaran arsitektur

21
3.3.1 Identifikasi Stakeholder, Permasalahan, dan Kebutuhan Bisnis
Tabel 3.1 Identifikasi Stakeholder, Permasalahan, dan Kebutuhan Bisnis

Stakeholder Involvement Class

Kepala Dinas (KD) Unsur pelaksana urusan Keep Satisfied


pemerintahan di bidang
Komunikasi dan Informatika,
bidang statistik dan bidang
persandian

Sekretaris (SK) Unsur sekretariat mempunyai Keep


tugas merencanakan, Confirmed
melaksanakan,
mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan
administrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan, penyusunan
program, keuangan, hubungan
masyarakat dan protokol

Bidang Informasi Unsur informasi publik Keep Satisfied


Publik (IP) merumuskan serta melaksanakan
kebijakan layanan informasi
publik, pengelolaan informasi
publik, dan media publik

Bidang Komunikasi Unsur komunikasi publik Keep Informed


Publik (KP) menyusun dan melaksanakan
kebijakan pengelolaan opini
publik, sumber daya komunikasi
publik, dan kemitraan komunikasi
publik

22
Stakeholder Involvement Class

Bidang Aplikasi Unsur aplikasi informatika Keep Consulted


Informatika (AI) merencanakan, melaksanakan dan
mengkoordinasikan e-Government
dan Pemberdayaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK),
Pengembangan Aplikasi serta
Persandian dan Keamanan
Informasi

Bidang Infrastruktur Unsur infrastruktur TIK Keep Consulted


TIK (ITIK) merencanakan, melaksanakan dan
mengkoordinasikan Infrastruktur
TIK, Pemeliharaan Infrastruktur
TIK dan Pengendalian
Infrastruktur TIK

Bidang Pengelolaan Unsur pengelolaan data dan Keep Consulted


Data dan Statistika statistika merencanakan,
(PDS) melaksanakan dan
mengkoordinasikan Pengelolaan
Data, Statistik, Evaluasi dan
Informasi

23
Tabel 3.2 Identifikasi Stakeholder, Permasalahan, dan Kebutuhan Bisnis

Aktivitas ID Kepala Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang


Dinas Sekretariat Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktur Pengelolaan
Publik Publik Informatika Teknologi Data dan
Informasi dan Statistik
Komunikasi

Perumusan kebijakan di P1 A, C, I I, C R R R R R
bidang komunikasi dan
informatika, statistik dan
persandian

Pelaksanaan kebijakan di P2 A, C, I I, C R R R R R
bidang komunikasi dan
informatika, statistik dan
persandian

24
Aktivitas ID Kepala Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Dinas Sekretariat Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktur Pengelolaan
Publik Publik Informatika Teknologi Data dan
Informasi dan Statistik
Komunikasi

Pelaksanaan evaluasi dan P3 A, C, I I, C R R R R R


pelaporan di bidang
komunikasi dan
informatika, statistik dan
persandian

Pelaksanaan administrasi P4 A, C, I R - - - - -
dinas di bidang
komunikasi dan
informatika,statistik dan
persandian

25
Aktivitas ID Kepala Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Dinas Sekretariat Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktur Pengelolaan
Publik Publik Informatika Teknologi Data dan
Informasi dan Statistik
Komunikasi

Pelaksanaan fungsi lain P5 A, C, I I, C R R R R R


yang diberikan oleh
gubernur terkait dengan
tugas dan fungsinya

Penyusunan program dan P6 A, C, I I, C R R R R R


kegiatan Diskominfo
Provinsi Jawa Timur

Media Publik P7 A, C, I I, C R - - - -

Layanan Informasi P8 A, C, I I, C R - - - -
Publik

26
Aktivitas ID Kepala Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Dinas Sekretariat Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktur Pengelolaan
Publik Publik Informatika Teknologi Data dan
Informasi dan Statistik
Komunikasi

Layanan Komunikasi P9 A, C, I I, C - R - - -
Publik

Layanan Aplikasi P10 A, C, I I, C - - R - -


Informatika

Layanan Infrastruktur P11 A, C, I I, C - - - R -


TIK

Layanan Pengelolaan P12 A, C, I I, C - - - - R


Data Statistik

27
3.3.2 Konfirmasi Dan Rincian Dari Tujuan Bisnis, Penggerak Bisnis, dan
Kendala
Kendala yang dihadapi dalam proses untuk membangun enterprise
architecture pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
(Diskominfo Jatim) antara lain adalah sebagai berikut:
1. Waktu
Durasi waktu pengerjaan Enterprise Architecture pada Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) dilakukan dalam kurang
lebih 1 bulan.
2. Sumber Daya
Keterbatasan sumber daya yaitu tim pengembang Enterprise Architecture
pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim)
sebanyak 5 orang.
3. Jadwal
Penyesuaian jadwal kerja masing-masing anggota tim yang berbeda-beda
menjadi salah satu kendala terbesar dalam pengembangan Enterprise Architecture
ini.
3.3.3 Ruang Lingkup Bisnis
Ruang lingkup enterprise pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) memiliki core business,
yaitu penyebarluasan informasi publik yang berkualitas untuk masyarakat Jawa
Timur. Pendefinisian area Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah
Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) digambarkan dengan menggunakan
value chain, seperti tampak pada gambar 1.1.
3.3.4 Mengembangkan Visi Arsitektur
Visi arsitektur dalam pengembangan Enterprise Architecture pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) adalah
“Terwujudnya Penyebarluasan Informasi dan Pelayanan Publik melalui TIK di
Jawa Timur”. Pengembangan visi arsitektur dapat dilihat pada gambar 3.1

28
Gambar 3.1 Solution Concept Diagram Diskominfo Jatim

Pada gambar diatas menjelaskan tentang Solution Concept Diagram Diskominfo


Jatim. Untuk pengklasifikasian dari konsep solusi dan sistem informasinya adalah
sebagai berikut :
1. Intranet
a. SPD Kebijakan
b. SKPD database integration
c. Sistem Informasi monitoring, evaluasi, dan pelaporan
d. E - Office
e. Aplikasi manajemen user dan hak akses (privileges)
f. Command Center
g. Data Center
h. Aplikasi pengelolaan data statistik berbasis web

29
2. Internet
a. SI Layanan Informasi Publik (SILIP)
b. www.jatimprov.go.id dan kominfo@jatimprov.go.id
c. KIM berbasis web
d. Smart Province
3. Extranet
-
3.3.5 Nilai Proposisi Sasaran Arsitektur
Tabel 3.3 Nilai Proposisi Sasaran Arsitektur

Organisasi Fungsi Bisnis Layanan Layanan Measure


Bisnis Sistem
Informasi

Perumusan Membuat Sistem -


kebijakan di sistem Pengelolaan
bidang pengelolaan Dokumen
komunikasi dan dokumen
Dinas informatika,
Komunikasi statistik dan
dan persandian
Informatika
Jawa Timur Pelaksanaan Melakukan Aplikasi -

(Diskominfo kebijakan di integrasi integrasi

Jatim) bidang Sistem database SKPD


komunikasi dan Informasi dan berbasis web
informatika, Database
statistik dan SKPD
persandian

30
Organisasi Fungsi Bisnis Layanan Layanan Measure
Bisnis Sistem
Informasi

Pelaksanaan Menyediakan Sistem -


evaluasi dan database Informasi
pelaporan di pemetaan dan monitoring,
bidang monitoring isu evaluasi, dan
komunikasi dan pelaporan
informatika,
statistik dan
persandian

Pelaksanaan Surat menyurat E-Office -


administrasi elektronik
dinas di bidang
komunikasi dan
informatika,stati
stik dan
persandian

Pelaksanaan Memberi hak Aplikasi -


fungsi lain yang akses untuk manajemen
diberikan oleh tiap fungsi user dan hak
gubernur terkait akses
dengan tugas (privileges)
dan fungsinya

Penyusunan E-Government Aplikasi Smart -


program dan Province
kegiatan
Diskominfo
Provinsi Jawa

31
Organisasi Fungsi Bisnis Layanan Layanan Measure
Bisnis Sistem
Informasi

Timur

Media Publik Melayani Penyebaran -


kebutuhan berita/informasi
informasi melalui website
tentang potensi :
Jatim dari segi www.Jatimprov
sosial, .go.id dan
ekonomi, kominfo@jatim
politik dan prov.go.id
pemerintahan
melalui
penyebarluasa
n informasi.

Layanan Menyediakan Sistem -


Informasi Publik layanan Informasi
informasi Layanan
publik berupa Informasi
data dan Publik (SILIP)
informasi yang
terus di update
melalui
website

32
Organisasi Fungsi Bisnis Layanan Layanan Measure
Bisnis Sistem
Informasi

jatimprov.go.id
, layanan
pengaduan
melalui Ajang
Wadul, dan
Ngobrol Pinter
Bareng Pakde
Karwo dan
Gus
Ipul

Layanan Mendorong Aplikasi -


Komunikasi Kabupaten/Kot pembinaan
Publik a untuk Kelompok
memberdayaka Informasi
n Kelompok Masyarakat
Informasi (KIM) berbasis
Masyarakat web
(KIM) dan
penyebarluasa
n informasi
melalui festival
media
pertunjukan
rakyat

33
Organisasi Fungsi Bisnis Layanan Layanan Measure
Bisnis Sistem
Informasi

Layanan Mendaftarkan Command -


Aplikasi aplikasi ke Center dengan
Informatika server Dinas mengintegrasik
Kominfo an aplikasi yang
ada di Pemprov
Jatim

Layanan Mengembangk Data Center -


Infrastruktur an
TIK infrastruktur
TIK melalui
pengembangan
aplikasi,
layanan
keliling
Network
Operation
Centre (NOC),
data center,
standardisasi
dan
pemanfaatan
jaringan TIK
dalam rangka
peningkatan
pelayanan
publik

34
Organisasi Fungsi Bisnis Layanan Layanan Measure
Bisnis Sistem
Informasi

Layanan Meningkatkan Aplikasi -


Pengelolaan layanan data pengelolaan
Data Statistik statistik data statistik
berbasis web

3.4 Output Architecture Vision


Luaran yang dihasilkan dari architecture vision pada penyusunan
arsitektur enterprise Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, antara lain:
1. Stakeholder Involvement Matrix / Stakeholder Map Matrix
2. Value chain Diagram
3. Solution Concept Diagram

35
BAB IV
BUSINESS ARCHITECTURE PHASE

4.1 Definisi dan Tujuan


Pada tahap ini mengembangkan sasaran bisnis arsitektur dengan
menggambarkan bagaimana arsitektur bisnis organisasi saat ini kemudian
mengembangkan arsitektur yang ada, selanjutnya melakukan analisis gap dan
menyusun strategi bagaimana mencapai tujuan bisnis dan mencapai tujuan
strategis yang telah ditetapkan.

4.2 Input Business Architecture

4.2.1 Referensi Eksternal


1. BPMN
2. UML

4.2.2 Non-Arsitektur
1. Strategi Bisnis
2. Prinsip Bisnis
3. Tujuan Bisnis

4.2.3 Arsitektur
1. Ruang lingkup (tahap preliminary)
2. Penilaian kematangan, kesenjangan, dan pendekatan resolusi
3. Peran dan tanggung jawab untuk tim arsitektur
4. Kendala pada pekerjaan arsitektur
5. Tata kelola dan strategi dukungan

4.3 Langkah Business Architecture


Langkah-langkah dalam mengerjakan Business Architecture adalah
sebagai berikut:
1. Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan
2. Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur bisnis
3. Mengembangkan target deskripsi arsitektur bisnis

36
4. Melakukan Gap Analysis
5. Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap
4.3.1 Memilih Model Referensi, View dan Tools yang Digunakan.
Identifikasi Kebutuhan Katalog
1. Organization/Actor Catalog
2. Driver/Goal/Objective Catalog
Mendefinisikan penggerak, tujuan, sasaran organisasi penggerak seperti
pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Driver/Goal/Objective catalog

Driver/Goal/Objective Catalog

Organization Driver Goal Objective

Dinas Komunikasi Penyebaran Terwujudnya Layanan


dan Informatika Informasi Penyebarluasan Informasi
Jawa Timur Berkualitas Informasi dan Publik
(Diskominfo Jatim) Pelayanan Publik

3. Role Catalog
Role catalog dijelaskan pada Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
organisasi.
4. Business Service/Function Catalog
Mendefinisikan layanan bisnis dan layanan sistem informasi berdasarkan
proses bisnis organisasi. Definisi ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Business Service/Function Catalog

Business Service/Function Catalog

Organization Business Function Business Service Information


System Service

Dinas Komunikasi Perumusan Layanan Sistem


dan Informatika kebijakan di bidang Komunikasi dan Pengelolaan

37
Business Service/Function Catalog

Organization Business Function Business Service Information


System Service

Jawa Timur komunikasi dan Informatika Dokumen


(Diskominfo informatika,
Jatim) statistik dan
persandian

Pelaksanaan Aplikasi
kebijakan di bidang integrasi
komunikasi dan database SKPD
informatika, berbasis web
statistik dan
persandian

Pelaksanaan Sistem
evaluasi dan Informasi
pelaporan di bidang monitoring,
komunikasi dan evaluasi, dan
informatika, pelaporan
statistik dan
persandian

Pelaksanaan E-Office
administrasi dinas
di bidang
komunikasi dan
informatika,statistik
dan persandian

Pelaksanaan fungsi Aplikasi


lain yang diberikan manajemen user

38
Business Service/Function Catalog

Organization Business Function Business Service Information


System Service

oleh gubernur dan hak akses


terkait dengan tugas (privileges)
dan fungsinya

Penyusunan Aplikasi Smart


program dan Province
kegiatan
Diskominfo
Provinsi Jawa
Timur

Media Publik Penyebaran


berita/informasi
Layanan melalui website :
Informasi Publik www.Jatimprov.
go.id dan
kominfo@jatim
prov.go.id

Informasi Publik Sistem


Informasi
Layanan
Informasi Publik
(SILIP)

Komunikasi Publik Layanan Aplikasi


Komunikasi pembinaan
Publik Kelompok
Informasi

39
Business Service/Function Catalog

Organization Business Function Business Service Information


System Service

Masyarakat
(KIM) berbasis
web

Aplikasi Layanan Aplikasi Command


Informatika Informatika Center dengan
mengintegrasika
n aplikasi yang
ada di Pemprov
Jatim

Infrastruktur TIK Layanan Data Center


Infrastruktur
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi

Pengelolaan Data Layanan Aplikasi


dan Statistik Pengelolaan Data pengelolaan data
Statistik statistik berbasis
web

5. Process/Event/Control/Product Catalog
Mendefinisikan hirarki proses, kejadian yang memicu proses, output dari
proses, dan kontrol yang diterapkan pada pelaksanaan proses bisnis organisasi.
Definisi ini dapat dilihat Tabel 4.3 di bawah ini.

40
Tabel 4.3 Process/Event/Control/Product catalog

Process/Event/Control/Product

Process Event (Input) Control Product


(Precondition)

Perumusan kebijakan Kriteria- Pengamatan dari Dokumen


di bidang komunikasi kriteria yang berbagai sudut kebijakan
dan informatika, bersifat umum pandang melalui
statistik dan dan khusus penggunaan
persandian beberapa kriteria

Pelaksanaan Dokumen Perumusan kebijakan Laporan


kebijakan di bidang kebijakan pelaksanaan
komunikasi dan kebijakan
informatika, statistik
dan persandian

Pelaksanaan evaluasi Laporan Pelaksanaan Laporan


dan pelaporan di pelaksanaan kebijakan pelaksanaan
bidang komunikasi kebijakan evaluasi
dan informatika,
statistik dan
persandian

Pelaksanaan Dokumen Daftar administrasi Data


administrasi dinas di kebijakan dinas administrasi
bidang komunikasi dinas
dan
informatika,statistik
dan persandian

Pelaksanaan fungsi Daftar fungsi Pengoordinasian Tugas pokok


lain yang diberikan lain yang fungsi lain yang dan fungsi

41
Process/Event/Control/Product

Process Event (Input) Control Product


(Precondition)

oleh gubernur terkait diberikan oleh diberikan oleh Diskominfo


dengan tugas dan gubernur gubernur Provinsi Jawa
fungsinya Timur

Penyusunan program Informasi Informasi yang Daftar Program


dan kegiatan publik disediakan harus Informasi
Diskominfo Provinsi akurat, benar Publik
Jawa Timur dan tidak
menyesatkan serta
dapat diakses dengan
cara yang mudah dan
murah
oleh publik

Media Publik Kebijakan Pengoordinasian Media Publik


teknis media media publik
publik

Layanan Informasi Informasi Pengelolaan Layanan


Publik Publik Informasi Publik Informasi
Publik

Layanan Komunikasi Sumber Daya Perumusan kebijakan Layanan


Publik Komunikasi teknis komunikasi Komunikasi
Publik publik Publik

Layanan Aplikasi Pelaksanaan Perumusan kebijakan Layanan


Informatika pembinaan dan aplikasi informatika Aplikasi
pengembangan Informatika
GCIO

42
Process/Event/Control/Product

Process Event (Input) Control Product


(Precondition)

(Government
Chief
Information
Office),
Business
Process
Reengineering
(BPR),
menyiapkan
bahan
pengelolaan
Security
Operation
Center (SOC)

Layanan Infrastruktur Pelaksanaan Perumusan kebijakan Layanan


TIK DRC (Disaster teknis Infrastruktur Infrastruktur
Recovery TIK TIK
Center) dan
BCP (Business
Continuity
Plan)

Layanan Pengelolaan Dokumen Menyiapkan bahan Layanan


Data Statistik Laporan penyusunan Pengelolaan
Akhir Tahun pedoman, dan Data Statistik

43
Process/Event/Control/Product

Process Event (Input) Control Product


(Precondition)

Bidang pelaksanaan dalam


Pengelolaan rangka
Data pengelolaan data
dan Statistik pembangunan
provinsi

44
Identifikasi Kebutuhan Matriks
a. Business Interaction Matrix
Tabel 4.4 Business Interaction Matrix

Providing Business Service

Consuming Kepala Sekretaris Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Pelanggan


Business Dinas Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktu Pengelolaan
Service Publik Publik Informatika r TIK Data Statistik

Kepala Dinas x Dokumen - - E-government - - -


kebijakan

Sekretaris - x Pengklasif Sumber daya Proces DRC - -


ikasian komunikasi Reengineering (Disaster
informasi publik dan (BPR), Recovery
publik kemitraan Security Center) dan
komunikasi Operation BCP
publik Center (SOC) (Business
Continuity

45
Providing Business Service

Consuming Kepala Sekretaris Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Pelanggan


Business Dinas Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktu Pengelolaan
Service Publik Publik Informatika r TIK Data Statistik

Plan)

Bidang - Koordinasi x Menyediakan - Jaringan Analisa data, -


Informasi penyelenggaraan fasilitas internet, pemetaan data,
Publik tugas-tugas komunikasi kapasitas dan verifikasi
bidang bandwith data

Bidang - Koordinasi Informasi x - Jaringan Analisa data, -


Komunikasi penyelenggaraan publik internet, pemetaan data,
Publik tugas-tugas kapasitas dan verifikasi
bidang bandwith data

46
Providing Business Service

Consuming Kepala Sekretaris Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Pelanggan


Business Dinas Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktu Pengelolaan
Service Publik Publik Informatika r TIK Data Statistik

Bidang - Koordinasi x -
Aplikasi penyelenggaraan
Informatika tugas-tugas
bidang

Bidang - Koordinasi Kebijakan Kebijakan Kebutuhan x - -


Infrastruktur penyelenggaraan Layanan teknis Pengembangan
TIK tugas-tugas Informasi pengelolaan Aplikasi
bidang Publik opini publik Informatika

Bidang - Koordinasi Informasi Opini publik Hak akses Kesiapan x -


Pengelolaan penyelenggaraan Publik Infrastruktur
Data Statistik tugas-tugas
bidang

47
Providing Business Service

Consuming Kepala Sekretaris Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Pelanggan


Business Dinas Informasi Komunikasi Aplikasi Infrastruktu Pengelolaan
Service Publik Publik Informatika r TIK Data Statistik

Pelanggan x Layanan Layanan Layanan - - x


Informasi Komunikasi Aplikasi
Publik Informatika Informatika

48
Identifikasi Kebutuhan Diagram
1. Business Service/Information Diagram

Gambar 4.1 Business Service/Information Diagram

2. Functional Decomposition Diagram

Gambar 4.2 Functional Decomposition Diagram

49
3. Goal/Objective/Service Diagram

Gambar 4.3 Goal/Objective/Service Diagram

4. Use case Diagram


Penjelasan masing-masing use case diagram dapat dilihat pada lampiran 5.
5. Organization Decomposition Diagram

Gambar 4.4 Organization Decomposition Diagram

50
4.3.2 Mendefinisikan Baseline Deskripsi Arsitektur Bisnis
Penggambaran proses bisnis organisasi saat ini dilakukan dengan cara
modeling business dengan BPMN. Penjelasan tentang masing-masing proses
bisnis organisasi dapat dilihat pada Lampiran 2.
1. Perumusan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, statistik dan
persandian
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, statistik dan
persandian
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi dan informatika,
statistik dan persandian
4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang komunikasi dan
informatika,statistik dan persandian
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya
6. Penyusunan program dan kegiatan Diskominfo Provinsi Jawa Timur
7. Penyebaran Informasi melalui Media Publik
8. Layanan Informasi Publik
9. Komunikasi Publik
10. Pengembangan Aplikasi Informatika
11. Layanan Infrastruktur TIK
12. Pengelolaan Data dan Statistik

4.3.3 Mengembangkan Target Deskripsi Arsitektur Bisnis


Penggambaran proses bisnis organisasi yang ingin dicapai dilakukan
dengan cara modeling business dengan BPMN. Penjelasan tentang masing-masing
proses bisnis organisasi dapat dilihat pada lampiran 3.
1. Perumusan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, statistik dan
persandian
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, statistik dan
persandian
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi dan informatika,
statistik dan persandian

51
4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang komunikasi dan informatika,statistik
dan persandian
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya
6. Penyusunan program dan kegiatan Diskominfo Provinsi Jawa Timur
7. Media Publik
8. Informasi Publik
9. Komunikasi Publik
10. Pengembangan Aplikasi Informatika
11. Infrastruktur TIK
12. Pengelolaan Data dan Statistik

4.3.4 Melakukan Gap Analysis


Gap yang dianalisis adalah gap antara arsitektur bisnis saat ini dan
arsitektur bisnis masa depan dengan menggunakan analisis gap dari TOGAF.
Seperti tampak pada tabel 4.
Tabel 4.5 Gap Analysis

Gap Analysis

Gap Category Findings (Area)

People Belum adanya orang yang menangani keluhan masyarakat


terhadap layanan informasi publik

Process Proses bisnis tidak efektif dan efisien

Tools Adanya proses yang belum di automasi menggunakan tools

Information Dokumentasi informasi baru tentang enterprise architecture

4.3.5 Road Map Component


Untuk mencapai arsitektur bisnis masa depan, dibutuhkan kandidat
roadmap. Seperti tampak pada tabel 4.6

52
Tabel 4.6 Road Map Component

Road Map Component

Urutan Findings (Area)

Process Proses bisnis tidak efektif dan efisien

Tools Adanya proses yang belum di automasi menggunakan tools

Information Dokumentasi informasi baru tentang enterprise architecture

People Belum adanya orang yang menangani keluhan masyarakat


terhadap layanan informasi publik

4.4 Output
Luaran yang dihasilkan pada fase Business Architecture pada
pengembangan Arsitektur enterprise di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa
Timur Surabaya antara lain:
1. Catalog:
a. Organization/Actor Catalog
b. Driver/Goal/Objective Catalog
c. Role Catalog
d. Business Service/Function Catalog
e. Process/Event/Control/Product Catalog
2. Matrix:
a. Business Interaction Matrix
3. Diagram:
a. Business Service/Information Diagram
b. Goal/Objective/Service Diagram
c. Use Case Diagram
d. Organization Decomposition Diagram

53
BAB V
INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE PHASE

5.1 Definisi dan Tujuan


Fase Information System Architecture merupakan fase yang menekankan
pada bagaimana arsitektur sistem informasi pada Dinas Komunikasi dan
Informatika Jawa Timur Surabaya dikembangkan. Arsitektur sistem informasi
yang dimaksud adalah arsitektur data dan aplikasi yang akan digunakan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur Surabaya.
Fase ini bertujuan untuk mengembangkan sasaran arsitektur data sistem
informasi dan mengidentifikasi kandidat komponen roadmap arsitektur
berdasarkan kesenjangan baseline dan target.

5.2 Input Information System Architecture


1. Ruang lingkup organisasi
2. Peran dan tanggung jawab tim arsitektur
3. Kendala kerja pada pengembangan arsitektur
4. Kerangka enterprise architecture Diskominfo Jatim
5. Prinsip data
6. Visi Arsitektur
7. Output dari fase-fase sebelumnya

5.3 Langkah Information System Architecture


Fase Information System Architecture pada pengembangan enterprise
architecture Diskominfo Jatim dilakukan dengan melakukan beberapa langkah
berikut:
1. Arsitektur Data
2. Arsitektur Aplikasi

5.3.1 Arsitektur Data


Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan
2. Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur data

54
3. Mengembangkan target deskripsi arsitektur data
4. Melakukan Gap Analysis
5. Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap
6. Menyelesaikan dampak dari data Arsitektur Lanskap

5.3.1.1 Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan


1. Modeling dengan menggunakan:
a. Entity Relationship Diagram
b. Class Diagram
Penggambaran class diagram dilakukan dengan menggunakan Astah
UML. Penjelasan tentang class diagram dapat dilihat pada Lampiran 4.
2. Mengidentifikasi diagram yang diperlukan
a. Conceptual Data Diagram
b. Logical Data Diagram
c. Data Dissemination Diagram
d. Data Lifecycle Diagram
e. Data Security Diagram
f. Data Migration Diagram

5.3.1.2 Mengembangkan baseline deskripsi arsitektur data


Arsitektur saat ini didefinisikan dengan mengidentifikasi entitas bisnis saat
ini berdasarkan tiap-tiap proses bisnis yang telah didefinisikan pada value chain
ruang lingkup organisasi. Definisi ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

5.3.1.3 Mengembangkan target deskripsi arsitektur data


Pengembangan arsitektur masa depan dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi komponen data dimana entitas data disimpan seperti
pada tabel di bawah ini.

55
Tabel 5.1 Data Entity / Data Component Catalog

Data Entity/Data Component Catalog

Data Entity Logical Data Component Physical Data Component

Kebijakan Kebijakan MT_KEBIJAKAN

Informasi kriteria Kriteria MT_KRITERIA

Laporan kebijakan Fungsi TX_FUNGSI


Kebijakan TX_KEBIJAKAN

Laporan evaluasi Fungsi TX_FUNGSI


Kebijakan TX_KEBIJAKAN

E-Office Fungsi TX_FUNGSI


Kebijakan TX_KEBIJAKAN
Administrasi MT_ADMINISTRASI

Fungsi lain Fungsi lain MT_FUNGSILAIN

Program dan data Kebijakan TX_KEBIJAKAN


Program MT_PROGRAM
Informasi publik MT_INFORMASIPUBLIK

Publikasi informasi Informasi publik TX_INFORMASIPUBLIK


Media publik MT_IMEDIAPUBLIK

Informasi publik Informasi publik TX_INFORMASIPUBLIK

Permintaan informasi Masyarakat MT_MASYARAKAT


publik Informasi publik TX_INFORMASIPUBLIK

Kelompok Informasi Masyarakat TX_MASYARAKAT


Masyarakat Informasi publik TX_INFORMASIPUBLIK

56
Data Entity/Data Component Catalog

Data Entity Logical Data Component Physical Data Component

Tata kelola Kebijakan TX_KEBIJAKAN

Jaringan infrastruktur Infrastruktur MT_INFRASTRUKTUR

Pengelolaan data Data statistik MT_DATASTATISTIK


statistik

57
2. Memetakan hubungan antara entitas data dan fungsi bisnis dalam organisasi pada Data Entity/Business Function Matrix, yang
terdapat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Data Entity/Business Function Matrix

Business Function Data Entity

Kebi Infor La Lapo E- Fung Prog Publika Informa Perminta Kelomp Tata Jaring Pengelo
jaka masi por ran Off si aram si si publk an ok kelola an laan
n krite an eval ice lain dan informa informasi informa infrast data
ria keb uasi data si publik si ruktur statistik
ijak masyar
an akat

Perumusan x x
kebijakan di bidang
komunikasi dan
informatika,
statistik dan
persandian

58
Business Function Data Entity

Kebi Infor La Lapo E- Fung Prog Publika Informa Perminta Kelomp Tata Jaring Pengelo
jaka masi por ran Off si aram si si publk an ok kelola an laan
n krite an eval ice lain dan informa informasi informa infrast data
ria keb uasi data si publik si ruktur statistik
ijak masyar
an akat

Pelaksanaan x x
kebijakan di bidang
komunikasi dan
informatika,
statistik dan
persandian

Pelaksanaan x x
evaluasi dan
pelaporan di

59
Business Function Data Entity

Kebi Infor La Lapo E- Fung Prog Publika Informa Perminta Kelomp Tata Jaring Pengelo
jaka masi por ran Off si aram si si publk an ok kelola an laan
n krite an eval ice lain dan informa informasi informa infrast data
ria keb uasi data si publik si ruktur statistik
ijak masyar
an akat

bidang komunikasi
dan informatika,
statistik dan
persandian

Pelaksanaan x x
administrasi dinas
di bidang
komunikasi dan
informatika,statisti

60
Business Function Data Entity

Kebi Infor La Lapo E- Fung Prog Publika Informa Perminta Kelomp Tata Jaring Pengelo
jaka masi por ran Off si aram si si publk an ok kelola an laan
n krite an eval ice lain dan informa informasi informa infrast data
ria keb uasi data si publik si ruktur statistik
ijak masyar
an akat

k dan persandian

Pelaksanaan fungsi x x
lain yang diberikan
oleh gubernur
terkait dengan
tugas dan
fungsinya

Penyusunan x x
program dan

61
Business Function Data Entity

Kebi Infor La Lapo E- Fung Prog Publika Informa Perminta Kelomp Tata Jaring Pengelo
jaka masi por ran Off si aram si si publk an ok kelola an laan
n krite an eval ice lain dan informa informasi informa infrast data
ria keb uasi data si publik si ruktur statistik
ijak masyar
an akat

kegiatan
Diskominfo
Provinsi Jawa
Timur

Media Publik x

Informasi Publik x

Komunikasi Publik x x

Aplikasi x

62
Business Function Data Entity

Kebi Infor La Lapo E- Fung Prog Publika Informa Perminta Kelomp Tata Jaring Pengelo
jaka masi por ran Off si aram si si publk an ok kelola an laan
n krite an eval ice lain dan informa informasi informa infrast data
ria keb uasi data si publik si ruktur statistik
ijak masyar
an akat

Informatika

Infrastruktur TIK x

Pengelolaan Data x
dan Statistik

63
3. Memetakan hubungan antara entitas data dengan komponen aplikasi,
seperti tampak pada tabel 5.3 di bawah ini.
Tabel 5.3 Hubungan Antara Entitas Data Dengan Komponen Aplikasi

Data

Application Components Data Entity Data Entity


Type

Sistem Data kebijakan Kebijakan Master


Pengelolaan
Dokumen Informasi
Data kriteria
kriteria

Aplikasi Data kebijakan Laporan Master


integrasi kebijakan
database SKPD
berbasis web

Sistem Data evaluasi Laporan Master


Informasi evaluasi
monitoring,
evaluasi, dan
pelaporan

E-Office Data E-Office Transaksi


administrasi

Aplikasi Data tata kelola Tata kelola Transaksi


manajemen user
dan hak akses
(privileges)

Aplikasi Smart Data fungsi Fungsi lain Transaksi


Province

64
Data

Application Components Data Entity Data Entity


Type

Penyebaran Data program Program dan Transaksi


berita/informasi data
melalui website
:
www.Jatimprov.
go.id dan
kominfo@jatim
prov.go.id

Sistem Data informasi Informasi Transaksi


Informasi publik publik
Layanan
Informasi
Publik (SILIP)

Aplikasi Data publikasi Publikasi Transaksi


pembinaan informasi
Kelompok
Informasi
Masyarakat
(KIM) berbasis
web

Command Data permintaan Permintaan Transaksi


Center dengan Data jaringan informasi publik
mengintegrasika
n aplikasi yang Jaringan
ada di Pemprov infrastruktur
Jatim

65
Data

Application Components Data Entity Data Entity


Type

Data Center Data Kelompok Transaksi


masyarakat Informasi
Masyarakat

Aplikasi Data statistik Pengelolaan Transaksi


pengelolaan data statistik
data statistik
berbasis web

4. Menggambarkan hubungan layanan bisnis, entitas data dan aplikasi, dapat


dilihat pada tabel 5.4 Data Dissemination
Tabel. 5.4 Data Dissemination

Business Service Data Entities Application

Layanan Komunikasi Kebijakan Aplikasi Smart


dan Informatika Province
Informasi kriteria

Laporan kebijakan

Laporan evaluasi

E-Office

Tata kelola

Fungsi lain

Program dan data

66
Business Service Data Entities Application

Layanan Informasi Informasi publik Sistem Informasi


Publik Layanan Informasi
Publik (SILIP)

Layanan Komunikasi Publikasi informasi Aplikasi pembinaan


Publik Kelompok Informasi
Permintaan informasi
Masyarakat (KIM)
publik
berbasis web
Kelompok Informasi
Masyarakat

Layanan Pengelolaan Pengelolaan data Aplikasi pengelolaan


Data dan Statistik statistik data statistik berbasis
web

5. Menggambarkan hubungan entitas data menggunakan class diagram,


dapat dilihat pada Lampiran 4.

67
6. Data Migration

Gambar 5.1 Data Migration

5.3.1.4 Melakukan Gap Analysis


Melakukan analisis gap antara arsitektur data saat ini dan arsitektur data masa
depan dengan menggunakan analisis gap dari TOGAF, seperti pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Gap Analysis

Data gap analysis

Gap Category Finding (Area)

Data not created Sistem Pengelolaan Dokumen, Sistem Informasi


monitoring, evaluasi, dan pelaporan, Aplikasi Smart
Province, Sistem Informasi Layanan Informasi Publik
(SILIP), Aplikasi pembinaan Kelompok Informasi

68
Data gap analysis

Gap Category Finding (Area)

Masyarakat (KIM) berbasis web, Aplikasi pengelolaan


data statistik berbasis web.

5.3.1.5 Mendefinisikan Komponen Kandidat Roadmap


Menentukan kandidat roadmap untuk mencapai arsitektur data yang ingin
dicapai, seperti tampak pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Komponen Kandidat Roadmap

Roadmap Candidate

Gap Category Urutan

Layanan Komunikasi dan Informatika

Layanan Informasi Publik


Data not created
Layanan Komunikasi Publik

Aplikasi Pengelolaan data statistik berbasis web

5.3.1.6 Menyelesaikan dampak dari data Arsitektur Lanskap


Tabel 5.6 Dampak dari Data Arsitektur Lanskap

Layanan Kendala Urutan

Layanan Komunikasi dan Informatika


Pembuatan seluruh data
Layanan Informasi Publik untuk seluruh komunikasi
Data not dan Informatika, informasi
Layanan Komunikasi Publik available publik, komunikasi publik,
aplikasi pengelolaan data
Aplikasi pengelolaan data statistik
statistik berbasis web.
berbasis web

69
5.3.2 Aplikasi Arsitektur
1. Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan
● Application Portfolio Catalog
● Interface Catalog
● Role/Function Matrix
● Application Communication Diagram
2. Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur aplikasi, dapat dilihat
pada tabel 5.7
Tabel 5.7 Aplikasi saat ini

No Nama Aplikasi Fungsionalitas

1 Pengaduan Online (E- Aplikasi layanan pengaduan masyarakat


PPID) mengenai informasi publik yang dikelola
oleh PPID

3. Mengembangkan target deskripsi arsitektur aplikasi


● Memetakan layanan sistem informasi ke dalam komponen logikal dan
komponen fisikal aplikasi dengan Application Portfolio Catalog

Tabel 5.8 Application Portfolio Catalog

Application Portfolio Catalog

Information System Is Logically Provided By Is Realized in


Service
Logical App. Component Physical App.
Component

Sistem Pengelolaan Sistem Pengelolaan


Dokumen Dokumen Aplikasi Smart
Province

70
Application Portfolio Catalog

Information System Is Logically Provided By Is Realized in


Service
Logical App. Component Physical App.
Component

Aplikasi integrasi Aplikasi integrasi database


database SKPD berbasis SKPD berbasis web
web

Sistem Informasi Sistem Informasi


monitoring, evaluasi, dan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan pelaporan

E-Office E-Office

Aplikasi manajemen user Aplikasi manajemen user


dan hak akses (privileges) dan hak akses (privileges)

Aplikasi Smart Province Aplikasi Smart Province

www.Jatimprov.go.id dan www.Jatimprov.go.id dan


kominfo@jatimprov.go.id kominfo@jatimprov.go.id

Sistem Informasi Layanan Sistem Informasi Layanan Sistem Informasi


Informasi Publik (SILIP) Informasi Publik (SILIP) Layanan Informasi
Publik (SILIP)

71
Application Portfolio Catalog

Information System Is Logically Provided By Is Realized in


Service
Logical App. Component Physical App.
Component

Aplikasi pembinaan Aplikasi pembinaan Aplikasi pembinaan


Kelompok Informasi Kelompok Informasi Kelompok
Masyarakat (KIM) Masyarakat (KIM) berbasis Informasi
berbasis web web Masyarakat (KIM)
berbasis web

Command Center Command Center Aplikasi


pengelolaan data
statistik berbasis
Data Center Data Center
web

Aplikasi pengelolaan data Aplikasi pengelolaan data


statistik berbasis web statistik berbasis web

72
● Mendokumentasikan interface antara aplikasi dimana aplikasi-aplikasi
yang ada saling berhubungan dapat dilihat pada tabel 5.8
Tabel 5.8 Interface Catalog

Interface Catalog

Application Component Relationship Application Component

Aplikasi Smart Province Berkomunikasi dengan -

Sistem Informasi Layanan


Informasi Publik (SILIP) Berkomunikasi dengan Aplikasi Smart Province

Aplikasi pembinaan
Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) Berkomunikasi dengan Aplikasi Smart Province
berbasis web

Aplikasi pengelolaan data


statistik berbasis web Berkomunikasi dengan Aplikasi Smart Province

● Memetakan hubungan antara aplikasi dengan proses bisnis dalam


organisasi pada - Role/Function Matrix
Tabel 5.9 Role/Function Matrix

Role/Function Matrix

Application

Business Process Smart SILIP KIM Pengelolaan


Province website data statistik

Perumusan kebijakan di bidang x


komunikasi dan informatika,

73
Role/Function Matrix

Application

Business Process Smart SILIP KIM Pengelolaan


Province website data statistik

statistik dan persandian

Pelaksanaan kebijakan di bidang x


komunikasi dan informatika,
statistik dan persandian

Pelaksanaan evaluasi dan x


pelaporan di bidang komunikasi
dan informatika, statistik dan
persandian

Pelaksanaan administrasi dinas di x


bidang komunikasi dan
informatika,statistik dan
persandian

Pelaksanaan fungsi lain yang x


diberikan oleh gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya

Penyusunan program dan kegiatan x


Diskominfo Provinsi Jawa Timur

Media Publik x

Layanan Informasi Publik x

Layanan Komunikasi Publik x

Layanan Aplikasi Informatika x

74
Role/Function Matrix

Application

Business Process Smart SILIP KIM Pengelolaan


Province website data statistik

Layanan Infrastruktur TIK x

Layanan Pengelolaan Data x


Statistik

● Mendefinisikan fungsionalitas sistem


Tabel 5.10 Fungsionalitas sistem

Nama Aplikasi Fungsionalitas

Smart Province merupakan aplikasi


yang merangkai seluruh layanan yang
Aplikasi Smart Province
ada di Diskominfo Provinsi Jawa
Timur

Sistem Informasi Layanan Informasi SILIP merupakan aplikasi yang


Publik (SILIP) berkaitan tentang layanan informasi
publik

Aplikasi pembinaan Kelompok KIM berbasis website merupakan


Informasi Masyarakat (KIM) berbasis aplikasi yang berkaitan tentang
web layanan di bidang komunikasi publik

Aplikasi pengelolaan data statistik Merupakan aplikasi yang berguna


berbasis web untuk mengelola data statistik sektoral
diskominfo jatim

75
● Melakukan update solution concept diagram, seperti tampak pada
gambar 5.2

Gambar 5.2 Solution Concept Diagram Updated

76
4. Melakukan Gap Analysis
Melakukan analisis gap antara arsitektur data saat ini dan arsitektur data masa
depan dengan menggunakan analisis gap dari TOGAF, seperti pada tabel 5.7.
Tabel 5.11 Aplikasi Arsitektur

Application Gap Analysis

Gap Category Findings (Area)

Sistem Pengelolaan Dokumen

Sistem Informasi monitoring, evaluasi, dan


pelaporan

E-Office

Aplikasi manajemen user dan hak akses


(privileges)

Aplikasi Smart Province

Applications Not Created Sistem Informasi Layanan Informasi Publik


(SILIP)

Aplikasi pembinaan Kelompok Informasi


Masyarakat (KIM) berbasis web

Command Center

Data Center

Aplikasi pengelolaan data statistik berbasis


web

Aplikasi integrasi database SKPD berbasis


web
Applications Updated
www.Jatimprov.go.id dan
kominfo@jatimprov.go.id

77
5. Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap
Menentukan kandidat roadmap untuk mencapai arsitektur aplikasi yang ingin
dicapai, seperti tampak pada tabel 5.12.
Tabel 5.12 kandidat Roadmap

Roadmap Candidate

Category Findings (Area)

Sistem Pengelolaan Dokumen

Sistem Informasi monitoring, evaluasi, dan


pelaporan

E-Office

Aplikasi manajemen user dan hak akses (privileges)

Aplikasi Smart Province


Applications Created
Sistem Informasi Layanan Informasi Publik (SILIP)

Aplikasi pembinaan Kelompok Informasi


Masyarakat (KIM) berbasis web

Command Center

Data Center

Aplikasi pengelolaan data statistik berbasis web

Aplikasi integrasi database SKPD berbasis web


Applications Updated
www.Jatimprov.go.id dan kominfo@jatimprov.go.id

78
1. Menyelesaikan dampak dari arsitektur aplikasi lanskap
Tabel 5.13 Arsitektur aplikasi lanskap

Aplikasi Kendala Solusi

Sistem Pengelolaan Ketersediaan dokumen yang tidak


Dokumen Kebijakan lengkap untuk diarsip dalam bentuk
digital

Sistem Informasi Data audit yang telah dilaksanakan


monitoring, evaluasi, dan kurang akurat
pelaporan

E-Office Perlunya mengintegrasikan antar


bidang guna memberikan
kemudahan dalam komunikasi
melalui sistem

Manajemen user dan hak Kesalahan memberikan hak akses


akses (privileges) kepada user yang tidak tepat Applications

dengan fungsinya Created

Smart Province Dokumen yang telah diarsip masih


belum sinkron/lengkap

SILIP Belum adanya sistem tentang


layanan informasi publik

Kelompok Informasi Belum adanya sistem untuk


Masyarakat (KIM) menangani pembinaan kelompok
berbasis web informasi masyarakat

Pengelolaan data statistik Pengelolaan data statistik belum


berbasis web akurat dan realtime

79
Aplikasi Kendala Solusi

Database Integration Belum adanya keamanan yang solid


SKPD berbasis web untuk melindungi asset data

www.Jatimprov.go.id Publikasi dokumen dilakukan Applications


dan secara manual dengan berbagai Updated
kominfo@jatimprov.go.i media
d

5.4 Output
Luaran yang dihasilkan pada fase Information System Architecture pengembangan
Arsitektur Enterprise Diskominfo Provinsi Jawa Timur yaitu :
a. Data Entity/Data Component Diagram
b. Business Function Matrix
c. System Data Matrix
d. Class Diagram
e. Application Portfolio Catalog
f. Role/Function Matrix
g. Diagram Fungsionalitas Sistem
h. Use case Diagram Sistem Informasi yang akan dibuat
i. Gap Analysis
j. Roadmap Candidate
k. Dampak Arsitektur Lanskap

80
BAB VI
TECHNOLOGY ARCHITECTURE

6.1 Definisi dan Tujuan


Pada tahap Arsitektur Teknologi ini menjelaskan perkembangan Arsitektur
Teknologi untuk mendukung Visi Arsitektur yang telah disepakati. Pada tahap ini
juga dibangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis
kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio
Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Arsitektur Teknologi
juga menjelaskan kemampuan logis perangkat lunak dan perangkat keras yang
diperlukan untuk mendukung penyebaran layanan bisnis, data, dan aplikasi. Ini
termasuk infrastruktur IT, middleware, jaringan, komunikasi, pemrosesan,
standar, dll.
Tujuan Tahap Arsitektur Teknologi adalah untuk:
1. Mengembangkan Target Arsitektur Teknologi yang memungkinkan
aplikasi logis dan fisik dan komponen data dan Visi Arsitektur, untuk
menangani permintaan atas Pekerjaan Arsitektur dan kepentingan
pemangku kepentingan
2. Mengidentifikasi calon komponen Roadmap Architecture berdasarkan
kesenjangan antara Baseline dan Target Arsitektur Teknologi.

6.2 Input
Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

6.3 Langkah-langkah
Fase Technology Architecture pada pengembangan enterprise architecture
Diskominfo Jatim dilakukan dengan melakukan beberapa langkah berikut:

1. Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan.


2. Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur technology
3. Mengembangkan target deskripsi arsitektur technology
4. Melakukan Gap Analysis
5. Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap
6. Menyelesaikan dampak dari teknologi Arsitektur Lanskap

81
6.3.1 Memilih model referensi, view dan tools yang digunakan
1. Menentukan keseluruhan proses modeling
● Menentukan Standart Teknologi
● Mengidentifikasi lokasi teknologi yang akan digunakan
● Menginventarisasi Fisik teknologi yang digunakan
● Mempertimbangkan kebutuhan aplikasi dan bisnis sebagai dasar
penyusunan arsitektur teknologi
● Menentukan konfigurasi teknologi yang dipilih.
● Menentukan dampak :
- Ukuran dan Biaya
- Perencanaan Kapasitas
- Instalasi, Tata Kelola, Migrasi
2. Area-area Arsitektur teknologi yang terkena dampak :
● Performa
● Perawatan
● Lokasi dan latency
● Ketersediaan
3. Mengidentifikasi katalog teknologi
● Mengumpulkan daftar produk yang digunakan
● Mengklasifikasikan produk terhadap TOGAF
4. Mengidentifikasi Matriks yang diperlukan
5. Mengidentifikasi Diagram yang diperlukan
6. Mengidentifikasi jenis kebutuhan yang akan dikumpulkan.
7. Memilih Pelayanan

6.3.2 Mendefinisikan baseline deskripsi arsitektur technology


Tabel 6.1 Mendefinisikan System/Technology Matrix

No Category Hardwaree Software IP Address

Name: OS: Windows


Application Asus A455L server 2015
1 10.10.10.10
server 1
Processor: Web server:

82
No Category Hardwaree Software IP Address

Intel core i5 Apache, ISS

Memory: 8GB Application:


LAKI, LIPU
Harddisk: 250GB

Name: OS: Windows


Dell Inspiron 7447 server 2015

Processor: Web server:


Application
2 Intel core i5 Apache, ISS 10.10.10.20
server 2

Memory: 8GB Application:


LAKOPU
Harddisk: 250GB

Name: OS: Windows


Dell Inspiron 7447 server 2015

Processor: Web server:


Application
3 Intel core i5 Apache, ISS 10.10.10.30
server 3

Memory: 8GB Application:


APDS
Harddisk: 250GB

Name: OS: Windows


Dell Power edge Server 2015
r730xd

Database Processor:
3 10.10.10.40
server AMD Ryzen 5
Database:
Memory: 8 dan 16 GB Oracle

Harddisk: 500GB

83
Gambar 6.1 Desain Arsitektur Teknologi
6.3.3 Mengembangkan target deskripsi arsitektur technology
Tabel 6.2 Technology Standard Catalog

Technology Standard Catalog

Logical Technology Physical Technology


Standard
Component Component

Sistem operasi Windows server Application Server

Database Oracle Database Server

Web Server Apache, IIS Web Server

Tabel 6.3 Mengembangkan System/Technology Matrix

No Category Hardwaree Software IP Address

Application Name: OS: Windows


1 10.10.10.10
server 1 Asus A455L server 2015

84
No Category Hardwaree Software IP Address

Processor:
Intel core i5 Application:
LAKI, LIPU
Memory: 8GB

Harddisk: 250GB

Name: OS: Windows


Dell Inspiron 7447 server 2015

Processor:
Application
2 Intel core i5 Application: 10.10.10.20
server 2
LAKOPU,
Memory: 8GB
APDS
Harddisk: 250GB

Name: OS: Windows


Dell Inspiron 7447 server 2015

Processor:
3 Web server Intel core i5 10.10.10.25
Web server:
Memory: 8GB Apache, IIS

Harddisk: 250GB

Name: OS: Windows


Dell Power Edge Server 2015
r730xd
Database
4 10.10.10.30
server Processor:
AMD Ryzen 5 Database:
Oracle
Memory: 8 dan 16 GB

85
No Category Hardwaree Software IP Address

Harddisk: 500GB

Gambar 6.2 Desain Arsitektur Teknologi


6.3.4 Melakukan Gap Analysis
Tabel 6.4 Gap Analysis

Technology Gap Analysis

Gap Category Finding (Area)

Technology Eliminated Web Server dari masing-masing


application server

Technology Created Pada Server baru untuk khusus web


server

Technology Updated Web Server dari masing-masing


application server

86
6.3.5 Mendefinisikan komponen kandidat Roadmap
Tabel 6.5 Komponen Kandidat Roadmap

Technology Gap Analysis

Gap Category Finding (Area)

Technology Created Pada Server baru untuk khusus web


server

Technology Eliminated Web Server dari masing-masing


application server

Technology Updated Web Server dari masing-masing


application server

6.3.6 Menyelesaikan dampak dari teknologi Arsitektur Lanskap


Tabel 6.6 Penyelesaian Dampak Dari Teknologi Arsitektur Lanskap

Gap Category Kendala Solusi

Technology Created Adanya kelambatan Pada Server baru untuk


pemrosesan data informasi khusus web server

Technology Eliminated Adanya kelambatan Web Server dari


pemrosesan data informasi masing-masing
application server

Technology Updated Adanya kelambatan Web Server dari


pemrosesan data informasi masing-masing
application server

6.4 Output
6.4.1 Catalogs:
● Technology Standards catalog
● Technology Portfolio catalog

87
6.4.2 Matrices:
● Application/Technology matrix
6.4.3 Diagrams:
● Environments and Locations diagram
● Platform Decomposition diagram
● Processing diagram

88
BAB VII
OPPORTUNITIES AND SOLUTIONS

7.1 Definisi dan Tujuan


Bab ini menjelaskan proses mengidentifikasi sarana pengiriman (proyek,
program, atau portofolio) yang secara efektif memberikan Target Arsitektur yang
diidentifikasi dalam fase sebelumnya. Pada tahapan ini lebih menekankan pada
manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis,
arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar
bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan
diimplementasikan.
Tujuan tahap ini adalah untuk :
1. Menghasilkan versi lengkap awal dari Roadmap Arsitektur, berdasarkan
pada analisis kesenjangan dan kandidat komponen Roadmap Arsitektur
dari Fase Business Architecture, Information Systems Architectures , dan
Technology Architecture.
2. Menentukan apakah pendekatan tambahan diperlukan, dan jika demikian
identifikasi Transition Architectures yang akan memberikan nilai bisnis
yang berkelanjutan.

7.2 Input
7.2.1 Referensi Eksternal
Togaf 9.1
7.2.2 Arsitektur
1. Arsitektur Bisnis
2. Arsitektur Sistem Informasi
3. Arsitektur Teknologi Informasi

7.3 Langkah-langkah
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan Opportunities and
Solution antara lain:
1. Mengkaji dan konsolidasi hasil analisis gap fase Business Architecture,
Application Architecture, Technology Architecture

89
2. Membuat roadmap arsitektur dan pelaksanaan migrasi
7.3.1 Mengkaji dan Konsolidasi Hasil Analisa Gap Fase Business
Architecture, Application Architecture, Technology Architecture
1. Analisis Gap Fase Business Architecture

Gap Category Kendala Solusi

Process Proses bisnis tidak Integration and


efektif dan efisien automation system

Tools Adanya proses yang Aktivitas dibuat


belum di automasi automation
menggunakan tools

Information Dokumentasi informasi Membuat dokumen


baru tentang enterprise enterprise architecture
architecture

People Belum adanya orang Dibuatkan PPID


yang menangani keluhan
masyarakat terhadap
layanan informasi publik

2. Analisis Gap Fase Information System Application Architecture

Aplikasi Kendala Solusi

Sistem Pengelolaan Ketersediaan dokumen


Dokumen Kebijakan yang tidak lengkap
untuk diarsip dalam
bentuk digital
Applications Created
Sistem Informasi Data audit yang telah
monitoring, evaluasi, dan dilaksanakan kurang
pelaporan akurat

90
Aplikasi Kendala Solusi

E-Office Perlunya
mengintegrasikan antar
bidang guna
memberikan kemudahan
dalam komunikasi
melalui sistem

Manajemen user dan hak Kesalahan memberikan


akses (privileges) hak akses kepada user
yang tidak tepat dengan
fungsinya

Smart Province Dokumen yang telah


diarsip masih belum
sinkron/lengkap

SILIP Belum adanya sistem


tentang layanan
informasi publik

Kelompok Informasi Belum adanya sistem


Masyarakat (KIM) untuk menangani
berbasis web pembinaan kelompok
informasi masyarakat

Pengelolaan data statistik Pengelolaan data


berbasis web statistik belum akurat
dan realtime

Database Integration Belum adanya Applications Updated


SKPD berbasis web keamanan yang solid
untuk melindungi asset
data

91
Aplikasi Kendala Solusi

www.Jatimprov.go.id dan Publikasi dokumen


kominfo@jatimprov.go.id dilakukan secara manual
dengan berbagai media

3. Analisis Gap Fase Technology Architecture

7.3.2 Membuat Roadmap Arsitektur & Pelaksanaan dan Rencana Migrasi


Tabel 7.1 Roadmap Arsitektur dan Rencana Migrasi

No Project 2019 2020 2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Application
Smart
Province

2 Sistem
informasi
layanan
informasi
publik
(SILIP)

92
No Project 2019 2020 2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

3 Application
pembinaan
kelompok
informasi
masyarakat
(KIM
Berbasis
Website)

4 Application
pengelolaan
data statistik
berbasis
website

7.4 Output
Luaran yang dihasilkan pada fase Opportunities and Solution
pengembangan Arsitektur Enterprise Diskominfo Provinsi Jawa Timur yaitu :
1. Gap Analisis Fase Business Architecture
2. Gap Analisis Application Architecture
3. Gap Analisis Technology Architecture
4. Roadmap arsitektur dan pelaksanaan migrasi

93
BAB VIII
MIGRATION PLANNING

8.1 Definisi dan Tujuan


Bab ini membahas perencanaan migrasi; yaitu, bagaimana cara beralih dari
Garis Dasar ke Arsitektur Target dengan menyelesaikan Rencana Implementasi
dan Migrasi yang terperinci.
Tujuan Tahap Migration Planning adalah untuk:
1. Finalisasi Roadmap Arsitektur dan Rencana Implementasi dan Migrasi
yang mendukung
2. Memastikan bahwa Rencana Implementasi dan Migrasi dikoordinasikan
dengan pendekatan perusahaan untuk mengelola dan
mengimplementasikan perubahan dalam keseluruhan portofolio perubahan
perusahaan
3. Memastikan bahwa nilai bisnis dan biaya paket pekerjaan dan Arsitektur
Transisi dipahami oleh para pemangku kepentingan utama
8.2 Langkah-langkah Fase Migration Planning
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan Migration Planning
antara lain:
1. Memastikan Kerangka Kerja Pelaksanaan dan Migrasi
2. Memastikan nilai bisnis untuk masing-masing paket pekerjaan
3. Memperkirakan kebutuhan sumber daya, Timing Proyek.
4. Memprioritaskan Proyek Migrasi
5. Mengkonfirmasi Roadmap Arsitektur dan Arsitektur Definisi
6. Menghasilkan Pelaksanaan dan Rencana Migrasi
7. Melengkapi Siklus Pengembangan Arsitektur dan Document Lessons
Learned
8. Membuat rencana implementasi aplikasi berdasarkan solusi aplikasi yang
telah dibuat berdasarkan urutan dari value chain.

94
8.3 Hasil pelaksanaan dan rencana migrasi
Tabel 8.1 Hasil pelaksanaan dan rencana migrasi

No Project 2019 2020 2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Application
smart
province

2 Sistem
informasi
layanan
informasi
publik
(SILIP)

3 Application
pembinaan
kelompok
informasi
masyarakat
(KIM
Berbasis
Website)

4 Application
pengelolaan
data statistik
berbasis
website

95
Berikut penjelasan dari tabel diatas :
1. Application smart province
a. Baseline : Sistem pengelolaan dokumen kebijakan
b. Target : Pembuatan application smart province
c. Milestone : Aplikasi dan dokumen
d. Waktu : Januari 2019 s/d Maret 2019
2. Sistem informasi layanan informasi publik (SILIP)
a. Baseline : Sistem informasi layanan informasi publik
b. Target : Pembuatan Sistem informasi layanan informasi publik
(SILIP)
c. Milestone : Aplikasi dan dokumen
d. Waktu : April 2019 s/d Juni 2020
3. Application pembinaan kelompok informasi masyarakat (KIM Berbasis
Website)
a. Baseline : Aplikasi pembinaan kelompok informasi masyarakat
(KIM Berbasis Website)
b. Target : Pembuatan Aplikasi pembinaan kelompok informasi
masyarakat (KIM Berbasis Website)
c. Milestone : Aplikasi dan dokumen
d. Waktu : Juli 2020 s/d September 2021
4. Application pengelolaan data statistik berbasis website
a. Baseline : Application pengelolaan data statistik berbasis website
b. Target : Pembuatan Application pengelolaan data statistik berbasis
website
c. Milestone : Aplikasi dan dokumen
d. Waktu : Oktober 2021 s/d Desember 2021

8.4 Output
Luaran yang dihasilkan dari Migration Planning Phase yaitu:
- Hasil pelaksaan dan rencana migrasi

96
Lampiran 1. PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR
1. Prinsip Bisnis

Name Penyelerasan TI dan Bisnis

Statement Pengembangan Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi


(TI) di Diskominfo Jatim harus diselaraskan dengan Tujuan
Bisnis.

Rationale Pandangan Organisasi dalam investasi SI/TI harus diselaraskan


dengan bisnis agar mempunyai nilai guna.

Implications Arsitektur SI/TI harus menerapkan Visi TI dan Bisnis berikut


prioritas aplikasi harus dibentuk untuk seluruh perusahaan.

Name Bisnis Kontinuitas

Statement Kelangsungan bisnis organisasi harus tetap berjalan meskipun


ada gangguan pada SI/TI.

Rationale SI/TI menjadi penggerak dalam menjalankan kegiatan bisnis


organisasi, Oleh karena itu tingkat ketergantungan pada SI/TI
menjadi meningkat. Perusahaan harus menyiapkan rencana
cadangan untuk mengantisipasi kegagalan SI/TI. Kegiatan usaha
harus mampu menggunakan mekanisme alternatif untuk
menyampaikan informasi.

Implications Perusahaan harus menyiapkan Disaster Recovery Plan (DRP)


dan Business Recovery Plan (BRP), pemulihan, redundansi, dan
pemeliharaan.

97
Name Sesuai dengan Standar dan Kebijakan yang berlaku

Statement Pengembangan SI/TI harus mematuhi aturan dan kebijakan


internal yang berlaku.

Rationale Pengembangan SI/TI organisasi harus mematuhi aturan dan


kebijakan internal, hal ini untuk mencegah proses
ketidaksesuaian dalam melakukan pengembangan SI/TI.

Implications Perubahan peraturan dan kebijakan dapat mengakibatkan


perubahan dalam proses pengembangan SI/TI, sehingga harus
dipastikan setiap perubahan aturan dan kebijkan pada
pengembangan SI/TI.

Name Penyeragaman Teknologi

Statement Standar Teknologi yang digunakan diantara semua lini di


Diskominfo Jatim harus sama.

Rationale Penerapan teknologi pada organisasi yang berbeda akan


menimbulkan kesenjangan dalam proses pemakaiannya. Bila hal
tersebut tidak diseragamkan akan menjadi permasalahan bagi
organisasi.

Implications Bila teknologi perusahaan seragam maka tingkat kesenjangan


penerapan teknologi akan menurun. Hal ini bertujuan untuk
mencapai visi dan misi organisasi.

98
2. Prinsip Data

Name Data adalah Aset

Statement Data merupakan aset yang memiliki nilai bisnis bagi organisasi.

Rationale Data adalah sumber daya perusahaan yang berharga. Tujuan dari
dari data adalah untuk membantu pengambilan keputusan.

Implications Data harus dikelola dengan baik. Perusahaan harus menyediakan


space lebih untuk menyimpan data.

Name Data digunakan Bersama

Statement Pengguna memiliki akses ke data yang diperlukan untuk


melaksanakan tugasnya, oleh karena itu data dibagi di seluruh
fungsi-fungsi organisasi.

Rationale Akses yang tepat terhadap data yang akurat sangat penting untuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi perusahaan dalam
pengambilan keputusan.

Implications Data yang digunakan bersama harus mengikuti aturan, kebijakan,


prosedur dan standar dalam mengatur manajemen data, Berbagai
data mengakibatkan perubahan budaya organisasi, Data yang
tersedia untuk berbagi harus dapat diandalkan oleh semua
pengguna untuk menjalankan tugas masing-masing.

Name Data dapat Dipercaya

Statement Setiap data harus dapat dipercaya untuk digunakan oleh


pengguna.

Rationale Data menjadi sumber organisasi dalam pengambilan setiap


keputusan yang ada. Penggunaan data yang dibagi-bagi

99
Name Data dapat Dipercaya

memudahkan pengguna dalam menjalankan setiap tugasnya oleh


karena itu setiap data yang diperoleh harus dapat dipercaya.

Implications Data yang dipercaya menjadikan kualitas proses pengelolaan SI


menjadi meningkat, Kepemilikan data harus diketahui, Sumber
data berasal dari eksternal dan internal, Data yang dapat
dipercaya diolah menjadi informasi yang akan digunakan oleh
semua pengguna untuk menjalankan tugasnya masing-masing.

Name Data Harus Tepat Waktu

Statement Penyediaan data harus tepat waktu ketika diakses oleh pengguna.

Rationale Data yang akurat dan tepat waktu tidak akan menghalangi
pengguna dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Implications Data yang diperoleh pengguna harus tepat waktu, oleh sebab itu
perusahaan harus menjamin segala sarana dan prasarana
penggunaan data. Data harus dikelola dengan benar sesuai
dengan standar, aturan dan kebijakan organisasi.

Name Interpretasi Data

Statement Definisi data dan kosakata data harus konsisten di seluruh


perusahaan.

Rationale Standarisasi data diperlukan untuk menggabungkan informasi-


informasi yang dimiliki organisasi. Perbedaan definisi data akan
menghambat organisasi dalam pengelolaan informasi.

Implications Data harus diberi tanda yang unik, Data harus disimpan ditempat
yang berbeda, Data harus selalu dipelihara.

100
Name Kerahasiaan Data

Statement Data dapat diakses sesuai dengan hak pengguna.

Rationale Setiap data memiliki hak akses masing-masing, tidak semua data
dapat diakses oleh semua pengguna. Pengguna memiliki
kapasitas masing-masing dalam memiliki atau mengakses data.
Oleh karena itu data harus dilindungi untuk mencegah
pelanggaran akses data. Penyalahgunaan data akan
mengakibatkan konflik pada proses bisnis organisasi.

Implications Data harus dijamin kepemilikan dan hak aksesnya, Oleh karena
itu dalam pengembangan SI/TI harus menyediakan berbagai hak
akses data, hal ini untuk mencegah penyalahgunaan data

Name Keamanan Data

Statement Data harus dilindungi dari penggunaan yang tidak sah.

Rationale Data adalah aset dan sumber daya organisasi, data menjadi
sumber dalam pengambilan keputusan organisasi. Oleh karena itu
data harus dilindungi dari pencurian data maupun manipulasi dan
sabotase dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Implications Pengembang SI/TI harus menyediakan kebijakan dalam


keamanan data, standar pengolahan data.

3. Prinsip Aplikasi

Name Adaptasi dan Fleksibilitas Penggunaan

Statement Kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas mengurangi


kompleksitas dan meningkatkan integrasi dalam meningkatkan
kegiatan bisnis organisasi.

101
Name Adaptasi dan Fleksibilitas Penggunaan

Rationale Infrastruktur mendukung perubahan dan perbaikan proses bisnis


sehingga meningkatkan proses integrasi sistem, sehingga
memungkinkan sistem untuk berevolusi memenuhi kebutuhan
bisnis dan perubahan.

Implications Sistem memerlukan biaya yang tinggi, tetapi proses integrasi


akan murah, Kemampuan adaptasi dan fleksibilitas harus tetap
dijaga.

Name Aplikasi yang mudah Digunakan

Statement Aplikasi harus mudah digunakan oleh pengguna.

Rationale Aplikasi yang baik adalah aplikasi yang tidak hanya


mempertimbangkan kualitas dari output dan kecepatan proses
data saja tetapi aplikasi yang baik adalah aplikasi yang mudah
digunakan. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui
seperti apa model aplikasi yang akan digunakan karena hal
tersebut akan berpengaruh pada proses penggunaan aplikasi.

Implications Aplikasi yang dibuat harus melihat dan merasakan pengguna,


Tahap elisitasi akan memakan waktu yang cukup lama, Biaya
yang digunakan tinggi, Setiap aplikasi harus ada panduan,
pelibatan calon pengguna aplikasi mutlak harus dilibatkan,
Meminimalkan retensi di antara aplikasi dan pengguna.

Name Mobilitas Aplikasi

Statement Pembuatan aplikasi harus memperhatikan mobilitas aplikasi.

Rationale Mobilitas pada aplikasi memungkinkan pengguna menjadi

102
Name Mobilitas Aplikasi

semakin efektif dan efisien dalam menjalankan setiap tugas


masing-masing.

Implications Aplikasi dapat berjalan disemua platform, Aplikasi menjadi


sederhana, kompleksitas pada perancangan aplikasi meningkat.

Name Service Level Agreement (SLA)

Statement Semua Aplikasi akan menerbitkan SLA (Service Level


Agreement) yang telah disepakati dengan bisnis.

Rationale Setiap aplikasi harus mempunyai garansi dan tanggung jawab


diantara pengguna jasa dan penyedia jasa. Hal ini untuk
menjamin kelangsungan bisnis organisasi. Layanan ini
ditujukan pada stakeholder perusahaan dimana untuk menjamin
Confidentiality, Integration, Availability (CIA) informasi.

Implications SLA sebagai layanan untuk aplikasi bisnis, Berdampak baik


kepada pelanggan dan pengguna aplikasi.

4. Prinsip Teknologi

Name Pembangunan Infrastruktur TI

Statement Pembangunan Infrastruktur TI harus memperhatikan arsitektur


TI yang ada.

Rationale Infrastruktur TI adalah hal yang mendasar yang menjadi tempat


berjalannya sistem organisasi. Dengan pembangunan
infrastruktur TI yang dapat menjangkau seluruh kegiatan bisnis
organisasi maka dipastikan organisasi tidak akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan SI/TI perusahaan.

103
Name Pembangunan Infrastruktur TI

Implications Biaya yang diperlukan dalam pembangunan infrastuktur TI


lebih mahal, Biaya pembangunan mahal tetapi biaya perawatan
menurun.

Name IT Capacity Management

Statement Manajemen Kapasitas.

Rationale Setiap hari organisasi mempunyai puluhan transaksi oleh karena


itu dalam menjaga performa sistem perusahaan wajib
menyediakan kapasitas yang cukup untuk menyimpan data-data
transaksi tersebut.

Implications Dengan adanya IT Capacity Management perusahaan dapat


lebih efektif dan efisien dalam menentukan kebutuhan kapasitas
database untuk periode berikutnya. Penerapan IT Capacity
Management dapat meningkatkan layanan kepada pengguna.

Name Interoperabilitas

Statement Software dan hardware harus sesuai dengan standar yang


ditetapkan untuk mendukung interoperabilitas data, aplikasi dan
teknologi.

Rationale Standardisasi membantu memastikan konsistensi sehingga


meningkatkan kemampuan untuk mengelola sistem dan
meningkatkan kepuasan pengguna dan melindungi investasi TI
yang ada sehingga memaksimalkan laba atas investasi dan
mengurangi biaya.

104
Name Interoperabilitas

Implications Mendefinisikan standar interoperabilitas software, hardware


dan teknologi, Platform TI yang ada harus diidentifikasi dan
didokumentasikan.

Name Manajemen Perubahan yang Cepat

Statement Perubahan lingkungan informasi organisasi harus diterapkan


tepat waktu.

Rationale Lingkungan organisasi harus responsif dalam menanggapi


perubahan. Manajemen perubahan perusahaan diperlukan agar
perusahaan dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan yang
baru.

Implications Mengembangkan proses dan mengelola perubahan, Arsitektur


harus di update, Penerapannya membutuhkan sumber daya
tambahan.

105
Lampiran 2. PROSES BISNIS SAAT INI (AS IS)
Perumusan kebijakan

106
Pelaksanaan kebijakan

107
Pelaksanaan evalasi dan pelaporan

108
Pelaksanaan administrasi dinas

Pelaksanaan fungsi lain

109
Penyusunan program dan kegiatan

110
Penyebaran informasi melalui media publik

Layanan informasi publik

111
Komunikasi publik

Pengembangan aplikasi informatika

112
Layanan infrastruktur TIK

Pengelolaan data dan statistik

113
Lampiran 3. PROSES BISNIS MASA DEPAN (To Be)
Perumusan kebijakan

114
Pelaksanaan kebijakan

115
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

116
Pelaksanaan administrasi dinas

Pelaksanaan fungsi lain

117
Penyusunan program dan kegiatan Diskominfo Provinsi Jawa Timur

118
Penyebaran Informasi melalui Media Publik

Layanan Informasi Publik

119
Komunikasi Publik

120
Pengembangan Aplikasi Informatika

Layanan Infrastruktur TIK

121
Pengelolaan Data dan Statistik

122
Lampiran 4. CLASS DIAGRAM
Perumusan kebijakan

Pelaksanaan kebijakan

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

Pelaksanaan administrasi dinas

123
Pelaksanaan fungsi lain

Penyusunan program dan kegiatan Diskominfo Provinsi Jawa Timur

Penyebaran Informasi melalui Media Publik

Layanan Informasi Publik

124
Komunikasi Publik

Pengembangan Aplikasi Informatika

Layanan Infrastruktur TIK

Pengelolaan Data dan Statistik

125
Lampiran 5. USE CASE DIAGRAM
Perumusan kebijakan

Pelaksanaan kebijakan

126
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

Pelaksanaan administrasi dinas

127
Pelaksanaan fungsi lain

Penyusunan program dan kegiatan Diskominfo Provinsi Jawa Timur

128
Penyebaran Informasi melalui Media Publik

Layanan Informasi Publik

129
Komunikasi Publik

Pengembangan Aplikasi Informatika

130
Layanan Infrastruktur TIK

131
Pengelolaan Data dan Statistik

132
Lampiran 6. TUPOKSI Diskominfo Jatim
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas
membantu Gubernur menyiapkan bahan pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang komunikasi dan informatika
serta tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas
Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, statistik dan
persandian;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan dan informatika, statistik
dan persandian;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi dan dan
informatika, statistik dan persandian;
d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang komunikasi dan informasi dan
informatika, statistik dan persandian; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.

133

Anda mungkin juga menyukai