Anda di halaman 1dari 1

Poster: "Korupsi Tahun 1954" oleh Pramoedya Ananta Toer

**Menggambarkan Isu Korupsi:**

Penulis: Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis terkenal Indonesia, dikenal karena pandangan
kritisnya terhadap masalah sosial dan politik. Dalam karya sastranya yang terkenal, "Korupsi Tahun
1954," ia memperlihatkan betapa korupsi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat pada masa itu. Selain korupsi, teks tersebut menggambarkan berbagai isu global lainnya,
termasuk ketidakadilan sosial-politik, ketimpangan ekonomi, tekanan ekonomi dan inflasi,
ketidaksetaraan akses pendidikan, pencitraan sektor publik, tantangan dalam sistem hukum,
kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, dan perubahan nilai-nilai idealisme. Fenomena ini
mencerminkan kompleksitas tantangan yang dihadapi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan,
dari ekonomi hingga budaya, yang mempengaruhi kesejahteraan dan kemakmuran secara
keseluruhan.

**Perspektif Penulis:**

Pramoedya Ananta Toer menggambarkan korupsi sebagai fenomena yang tidak hanya mencakup
masalah individu, tetapi juga sebagai bagian yang meresap dalam struktur sosial-politik. Ia menyoroti
bagaimana korupsi telah menjadi "budaya" yang diterima dan bahkan dianggap biasa, yang pada
akhirnya merusak semangat perjuangan revolusi dan cita-cita idealisme.

**Relevansi Isu:**

Walaupun novel ini menggambarkan korupsi pada tahun 1954, pesannya tetap relevan hingga hari
ini. Pramoedya dengan tajam mengkritik skala korupsi dan penggelapan dana publik yang terjadi
pada zamannya, dan hal ini masih terasa dalam bentuk praktik korupsi yang berlanjut di masa-masa
berikutnya. Menurut sumber detik.com, praktik korupsi di masa sekarang cenderung lebih
luas.
Korupsi saat ini melibatkan praktik negosiasi di kalangan legislatif, di mana proyek
pemerintah disetujui dengan imbalan uang dari pihak pengusaha,

**Gaya Bahasa yang Memikat:**

Sang Penulis menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menggambarkan kehidupan
sehari-hari tokoh-tokohnya. Dengan gaya bahasa yang lugas dan alami, ia membawa pembaca terjun
langsung ke dalam atmosfer cerita, memperkuat pemikiran dan refleksi tentang isu korupsi yang
diangkat dalam novel ini. Majas yang digunakan adalah berikut Perumpamaan, hipotesis, ironi,
personifikasi, analogi, serta simile digunakan dalam teks "Korupei" secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai