Anda di halaman 1dari 11

MILITER DAN CIVIL SOCIETY

TINJAUAN UMUM MILITER

 Definisi Militer

Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan angkatan bersenjata. Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah Militeristik,
yang artinya : perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Militeristik adalah
sifat, dimana sipil pun bisa bersikap militeristik. Militerisme : Adalah suatu paham atau
haluan dari sebagian orang yang terlalu mengagungkan atau meninggikan nilai ketentaraan
dalam kehidupan politik atau kenegaraan dan menganggap urusan sipil kurang penting dari
urusan kemiliteran. Militeristis : Bersifat tentara: karena bekas tantara Demiliterisasi :
Berhentinya proses militerisasi; pembebasan dari ikatan atau dari sifat-sifat kemiliteran. /
pembebasan (suatu daerah) dari kekuasaan atau pendudukan militer.

• Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hierarki yang jelas dan para atasan
harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.

•Militer merupakan Angkatan bersenjata yang diberi kewenangan/otoritas untuk


menggunakan senjata secara absah oleh suatu otoritas negara. Kekuatan yang diberi kuasa
untuk menggunakan cara-cara kekarasan yang mematikan dan senjata mematikan, untuk
mendukung kepentingan dari negara kepada Sebagian alat negara untuk kepentingan
pertahanan dari negara menghadapi ancaman atau perang melawan negara lain; sebuah
intitusi yang diberi otoritas oleh intitusi di atasnya (negara) untuk menggunakan kekuatan
yang mematikan untuk membela/mempertahankan negaranya dari ancaman atau perang
melawan negara lain;

•Merupakan sebuah institusi dalam suatu negara yang menjadi alat bagi pemerintah untuk
menjaga ketahanan sebuah negara dari serangan asing. •Sebuah organisasi kekerasan fisik
yang sah. •Sebagai alat negara yang menjunjung tinggi supremasi sipil. •Kelompok yang
memegang senjata. •Segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan bersenjata.
•Memiliki perilaku tegas, kaku, otoriter, dan sistem yang hierarkis.

Militer sendiri memiliki latar belakang terlahir dari sebuah negara/kerajaan dimana para
tentara direkrut dari masyarakat biasa yang dibentuk, dididik, dan dilatih sehingga menjadi
personil yang tangguh serta fasilitas yang diterima mereka adalah hal yang membedakan
mereka dari masyarakat.

 Keistimewaan Militer
- Memiliki Senjata
- Memiliki Hukum Militer.
- Memiliki Kewenangan Penggunaan Kekerasan
 Karakteristik Militer
- Sistem Komando.
- Spirit Kesatuan: Artinya, memiliki semangat juang, jiwa korsa, dan militansi antar
personil untuk menjaga soliditas dan solidaritas dalam rangka menjunjung tinggi
kehormatan satuan.
- Atribut Yang Seragam dan Disiplin
 Fungsi Militer
 Militery Mission
Militer berfungsi utama untuk melakukan peperangan dengan negara lain yang
mengancam kedaulatan Negara
 Civiv Mission
Militer berfungsi tambahan untuk melakukan kegiatan penanganan kegiatan sosial
kemanusiaan, seperti penanggulan bencana, menolong rakyat di daerah konflik, dll
 Tujuan Dibentuknya Militer
 The Engine of War
• Militer dibentuk untuk mesin peperangan dan pertempuran di medan perang apabila
terjadi kondisi perang.
• Militer berada digarda terdepan untuk berperang menghadapi musuh dari luar dalam
keadaan peran
 The Deterrence Of War
• Militer dibentuk sebagai efek penggetar bagi musuh agar supaya tidak menyerang.
• Militer yang kuat di suatu negara akan mengurungkan negara lain untuk melakukan
serangan terhadap negara tersebut.
 Relasi Militer dan Perang
 Masa Lalu
• Militer berfungsi untuk berperang dan bertempur secara fisik.
• Militer dipersenjatai dengan peralatan yang canggih dan modern
• Militer dan Perang ibarat “dua sisi dari satu keping mata uang”.
 Masa kini dan Masa Depan
• Militer tidak hanya berfungsi untuk peperangan dan pertempuran, namun untuk
tujuan sosial kemanusiaan.
• Peperangan saat ini dan masa depan bisa mencakup peperangan non fisik seperti
perang ekonomi, perang teknologi, psy war, dan perang dunia maya
 Doktrin Militer
•Setiap militer di suatu negara pasti memiliki doktrin militer. •Doktrin militer disusun
berdasarkan pengalaman sejarah, karakter negara, dan tergantung pada hakekat
ancaman masing-masing negara.
•Namun, secara prinsip doktrin militer secara universal adalah : “Kill or To Be Killed”
•Doktrin ini bersifat universal karena militer ada di dunia dan dibentuk oleh setiap
negara karena memang bertugas utama untuk berperang melawan musuh.
 Negara Yang Tidak Memiliki Militer
1. Kepulauan Solomon
Awalnya Kepulauan Solomon mempertahankan kekuatan sendiri. Setelah konflik
etnik yang berat, yang memaksa negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru
untuk campur tangan. Negera ini menjalin kerja sama pertahanan dengan Australia.
Kepulauan Solomon hanya memiliki kesatuan kepolisian.
2. Kosta Rika
Kosta Rika jadi salah satu negara terbesar tanpa memiliki tentara sendiri sejak tahun
1948. Pada tahun 1948, negara ini dilanda perang saudara sehingga Presiden Kosta
Rika saat itu, Jose F Ferrer, menghapus militer dari negaranya. Di antara negara-
negara di wilayah Amerika Tengah, Kosta Rika memiliki stabilitas politik yang stabil
dan aman. Untuk penegakan hukum, keamanan dan lain-lain dibebankan kepada
institusi kepolisian.
3. Samoa
Samoa diakui oleh PBB pada tanggal 15 Desember 1976. Mereka hanya mempunyai
Unit Pengawasan Maritim sebab negara kepulauan. Unit Pengawasan Maritim dipasok
dengan senjata ringan.
4. Republik Palau
Negara ini merdeka pada tahun 1994 dari Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik yang
diperintah Amerika Serikat. Republik Palau terdiri dari 8 pulau utama dan sedikitnya
250 pulau kecil. Negara ini mempunyai kekurangan dalam kekuatan militer. Kekuatan
kepolisian hanya bertugas untuk melindungi warga sipil. Apabila negara ini diserang
maka kekuatan militer Amerika Serikat akan memberikan perlindungan.
5. Andorra
Andorra adalah sebuah negara kecil yang terletak di Eropa bagian barat daya. Negara
mewah ini terkenal dengan sektor pariwisata dan status bebas cukai. Pakta Pertahanan
Atlantik Utara NATO juga ambil bagian dalam memberi perlindungan kepada negara
kecil ini. Di bawah perjanjian militer terpisah, Andora menerima perlindungan dari
Spanyol dan Perancis tetapi tidak memiliki kekuatan militer tetap. Andorra hanya
memiliki pasukan kecil untuk upacara khusus.
6. Grenada
Letaknya sekitar 161 km di sebelah utara Venezuela dan berbatasan langsung dengan
Trinidad and Tobago. Grenada sempat mencuri perhatian dunia karena intervensi
Amerika Serikat pada tahun 1983. Pada saat itu terjadi pemberontakan rezim pro Kuba
dan setelah itu Grenada tidak mempunyai kekuatan militer yang memadai. Dukungan
militer Grenada diperoleh dari Amerika Serikat, dikarenakan negara-negara
tetangganya tidak memiliki sistem kekuatan militer yang cukup kuat.
7. Kepulauan Marshall
Tadinya, Kepulauan Marshall termasuk negara Mikronesia, dan pada tahun 1944
Amerika Serikat memasukannya ke dalam Wilayah Perwakilan Negara Pasifik.
Amerika Serikat sangat protektif kepada negara kepulauan ini, sehingga bersedia dan
bertanggung jawab penuh kepada keamanan dan pertahanan negara ini. Kepulauan
Marshall juga menjadi tempat pelaksanaan uji coba nuklir oleh Amerika dan
kompensasi warga akibat radiasi masih berlangsung hingga kini.
8. Liechtenstein
Liechtenstein adalah negara kecil yang kaya, terletak diantara Austria dan Swiss.
Liechtenstein merupakan negara di Eropa dengan indeks kemakmuran yang sangat
tinggi. Negara berbahasa Jerman ini pernah mengalami krisis moneter akibat perang
dan pada tahun 1868 pemerintahnya menghapus sistem pertahanan militernya,
alasannya karena masalah keuangan.
9. Nauru
Nauru adalah negara republik kecil di dunia memiliki luas 22 kilometer persegi yang
terletak di Samudra Pasifik dan merdeka pada tahun 1968. Negara ini sempat terisolir
dari dunia luar karena maskapai penerbangan nasionalnya, Air Nauru, pernah berhenti
beroperasi. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena China memberikan
bantuan untuk mengoperasikan kembali maskapai penerbangan itu. Karena populasi
penduduknya yang kecil, Nauru tidak mempunyai kekuatan militer tetapi lembaga
kepolisian tetap difungsikan untuk menjaga kestabilan.
10. Dominika
Negara di wilayah Karibia ini juga tidak memiliki tentara yang bersiaga penuh.
Apabila ada ancaman yang diarahkan ke negara itu, polisi dapat bertindak sebagai
instrumen pertahanan negara.
11. Islandia
Islandia atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah
barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia
dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur
Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia.
12. Kiribati
Republik Kiribati adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik.
Kiribati merdeka dari Britania Raya pada tahun 1979. Ibukotanya adalah Tarawa
Selatan. Di bawah konstitusi negara ini, satu-satunya kekuatan yang diizinkan adalah
polisi yang mencakup Unit Pengawasan Maritim untuk keamanan internal.
Pengawasan Maritim dilengkapi dengan senjata ringan dan satu kapal patrol kelas
Pasifik, Teanoai. Bantuan pertahanan disediakan oleh Australia dan Selandia Baru
berdasarkan perjanjian informal.
13. Mikronesia
Federasi Mikronesia adalah sebuah negara kepulauan berdaulat di Samudra Pasifik
yang terdiri dari empat negara bagian dari barat ke timur, yaitu Yap, Chuuk, Pohnpei
dan Kosrae yang tersebar di seluruh Samudera Pasifik Barat. Negara pulau ini terdiri
dari 600 pulau, meski begitu, Mikronesia tak memiliki kekuatan militer sendiri.
Mereka hanya memiliki kekuatan militer dari AS yang mendukungnya.
14. Vatikan
Vatikan dulunya memiliki banyak angkatan bersenjata untuk melindungi Paus dan
negara. Namun pada 1970, Paus Paulus VI menghapus semua kekuatan. Vatikan tidak
memiliki pertahanan keamanan, keadaan ini tidak mengejutkan karena kepala
negaranya dipimpin oleh seorang Paus yang dipilih oleh dewan Kardinal. Institusi
kepolisian difungsikan untuk menjaga keamanan publik, lalu lintas, pengendalian
massa, penegakan hukum dll. Tentu saja pihak kepolisian Vatikan tidak bisa dianggap
sebagai kekuatan militer negara tersebut dan untuk kebutuhan pertahanan
keamanannya. Italia bertanggung jawab atas kebutuhan pertahanan keamanan Vatikan
karena negara mungil ini terletak di tengah-tengah Kota Roma.
MILITER DAN CIVIL SOCIETY

MILITER DAN POLITIK

RELASI MILITER DAN POLITIK

Dalam konteks negara bangsa, militer adalah sebuah kekuatan yang sangat besar
pengaruhnya dalam kehidupan politik, khususnya di negara-negara berkembang. Dalam
sejarah, militer selalu dekat dengan politik. Dalam prakteknya, Militer selalu berurusan
dengan urusan politik. Militer selalu berada pada garis terdepan dalam kondisi krisis
politik. Militer tidak boleh berpolitik, militer harus menjauhi aspek-aspek kepentingan
politik. Politik militer adalah politik negara, sehingga tidak boleh terjun dalam politik
praktis ( day to day politics ). Dalam teori liberal tentang militer, militer bukanlah kekuatan
politik, melainkan kekuatan pertahanan negara yang jauh dari kepentingan politik. Namun,
dalam perkembangannya, militer seringkali masuk dalam lingkaran kepentingan politik. Di
negara-negara berkembang, militer umumnya sangat dominan dalam kekuasaan politik.
Militer selalu memerankan fungsi sebagai “pemerintah” yang menjalankan roda
pemerintahan. Militer umumnya dominan sehingga kekuatan sipil menjadi terpinggirkan.
Di negara-negara maju, persoalan militer dalam politik relatif berhasil diatasi. Kelompok
militer umumnya menghormati “supremasi sipil” dimana militer fokus secara profesional
pada fungsi pertahanan dan menyerahkan urusan pemerintahan kepada kelompok sipil.

SEJARAH MILITER BERPOLITIK

o Disebagian besar negara sedang berkembang, sejarah militer masuk dalam kehidupan
politik terjadi sejak perjuangan kemerdekaan melawan penjajah.

o Sebagai contoh : Indonesia, Myanmar, Korea Selatan, Pakistan, Mesir, Chili, dll.

o Militer merasa berjasa dalam membentuk negara menjadi merdeka dari penjajahan.
Akhirnya, militer berupaya untuk memerintah dan menduduki jabatan politik sipil di
lingkungan pemerintahan Hal ini berbeda dengan negara-negara demokratis yang tidak
pernah dijajah oleh bangsa lain, sehingga militer berada dalam kendali raja/ratu. oDan
ketika kerajaan berubah menjadi negara bangsa, maka militer tetap terbiasa dalam kendali
raja / ratu atau presiden / perdana menteri.

o Sebagai contoh : Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, dan negara Eropa Barat Lainnya.

Untuk Amerika Serikat, perjuangan menjadi merdeka melalui perang sipil, sehingga militer
dan sipil sama-sama berjasa dalam terbentuknya negara AS.

ALASAN MILITER BERPOLITIK

1. Kesejahteraan Prajurit yang rendah dan tidak diperhatikan pemerintahan sipil.

2. Ketidakmampuan Elit Politik Memerintah sehingga terjadi konflik politik antar politisi
sipil.

3. Ketidakpercayaan kekuatan sipil sehingga menarik militer masuk dalam politik.

4. Faktor kesejarahan, dimana banyak negara terbentuk karena perjuangan / jasa kelompok
militer

IMPLIKASI MILITER BERPOLITIK

“Hilangnya Supremasi Sipil”

>Masuknya militer dalam politik akan membatasi ruang gerak kelompok sipil dalam
menjalankan roda kehidupan politik.

>Kekuatan sipil akan kehilangan supremasi sipil, sehingga negara dan pemerintahan akan
dikendalikan oleh kekuatan militer.

>Sipil akan mengalami kekalahan sehingga semua kekuatan politik diisi oleh militer.

“Terpasungnya Demokrasi”
>Masuknya militer dalam politik akan memunculkan sistem politik tertutup, di bawah
komando, dan tidak memberikan ruang kebebasan bagi masyarakat.

>Demokrasi dan HAM umumnya akan terancam ketika militer masuk dalam politik.

>Sarana kontrol tidak ada dan semua pilar-pilar demokrasi akan dibatasi secara ketat.

>Sistem politik menjadi status quo, statis, dan sulit berubah.

“Munculnya Otoritarianisme”

>Masuknya militer dalam politik akan memunculkan sistem politik yang militeristik,
otoriteristik, dan totalitarianisme.

>Kehidupan politik akan terkungkung oleh belenggu kekuatan militer dan masyarakat yang
tidak setuju dengan keputusan pemerintah akan diberangus dengan cara kekerasan /
militeristik.

>Militer akan kaku, keras, dan kasar terhadap masyarakatnya.

Contoh Kasus :Indonesia & Korsel Di Indonesia (masa Orde Baru, Soeharto) & Korsel
(masa Jenderal Park Cung Hee), kehidupan politik dibawah militer. Pembangunan ekonomi
berjalan maju pesat. Akan tetapi, pembangunan politik dan demokrasi, berjalan mundur.

STRATEGI MILITER AGAR TIDAK BERPOLITIK

>Kekuatan sipil harus sepakat untuk tidak menarik kekuatan militer masuk dalam politik
dengan alasan apapun.

>Kekuatan sipil harus mampu menyelenggarakan pemerintahan yg demokratis,


menyejahterakan masyarakat dan membangun ekonomi, sehingga rakyat akan percaya
dengan sipil dibandingkan militer.

>Kekuatan sipil harus solid, bersatu, dan sinergis dalam mengelola pemerintahan sehingga
militer tidak bisa masuk dalam politik.
>Pemerintahan sipil harus memberikan jaminan kesejahteraan prajurit melalui anggaran
pertahanan yg meningkat.

>Pemerintahan sipil harus mampu meyakinkan militer untuk tetap berada di barak dan
menjauhi dunia politik praktis.

>Pemerintahan sipil harus mampu menanamkan nilai-nilai supremasi sipil.

Anda mungkin juga menyukai