NPM : 110620230068
SEJARAH NOTARIAT
Lembaga kemasyarakatan dikenal dengan notariat ada karena kebutuhan yang
menghendaki adanya alat bukti mengenai hukum keperdataan yang ada. Dimana dalam undang-
undang dan dikehendaki oleh masyarakat, untuk membuat alat bukti tertulis yang mempunyai
kekuatan otentik.
Masuknya Lembaga ini ke Indonesia tidak terlepas dari sejarah masuknya Lembaga ini di
negara-negara Eropa, khususnya Belanda. Disebabkan karena perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia di bidang notariat tersebut pada “Notariswet” di Belanda tanggal 8 Juli 1842 dan
Notariswet yang bersangkutan banyak mengambil contoh dari Undang-Undang Notaris Perancis
dari 25 Ventose an XI (16 maret 1803) yang berlaku di Belanda.
TABELIONES
Tabeliones memiliki persamaan dengan notariat karena mereka sama-sama bertugas untuk
melayani masyarakat umum untuk membuat akta-akta dan surat-surat. Tabeliones tidak diangkat
oleh penguasa umum. Pekerjaan Tabeliones di bawah pengadilan. Akta-akta yang dibuat oleh
Tabeliones tidak mempunyai kekuatan otentik sehingga hanya memiliki kekuatan pembuktian di
bawah tangan.
TABULARII
Tabularii merupakan pegawai negeri yang mempunyai tugas mengadakan dan memelihara
pembukuan keuangan kota-kota dan juga ditugaskan untuk melakukan pengawasan atas arsip dari
magistrate kota-kota di bawah resort mana mereka berada, berwenang dalam membuat akta-akta.
Kepemimpinan Karel de Grote, Notarii melayani raja-raja dan Paus, sedangkan tabeliones
ditugaskan untuk melayani masyarakat umum dan pejabat-pejabat agama yang lebih rendah dari
Paus. Karel de Grote kemudian juga memerintahkan untuk membuat suatu undang-undang di mana
memerintahkan untuk Notarius atau Cancellarius membantu di pengadilan untuk menulis apa yang
terjadi di dalam sidang-sidang di pengadilan.
Terjadinya notariaat di Italia yang menunjukkan banyak persamaan dengan notariat
sekarang dimana sama-sama kedudukannya sebagai pejabat, akan tetapi terdapat perbedaan besar
dimana akta yang dibuat oleh para Notaris di zaman italia tidak mempunyai kekuatan otentik dan
kekuatan eksekutorial sedangkan akta yang dibuat oleh Notaris sekarang mempunyai kekuatan
otentik dan kekuatan eksekutorial.
MASA KEMEROSOTAN DI BIDANG NOTARIAT
Abad ke-14 terjadi kemerosotan di Bidang Notariat yang disebabkan karena pemerintah
yang membutuhkan uang kemudian menjual jabatan-jabatan Notaris tanpa memperhatikan
kemampuan dan keahlian pada individu yang ada, sehingga menimbulkan banyak keluhan-
keluhan dari masyarakat. Pada masa itu muncul istilah “kebodohan dari para Notaris adalah
sasaran empuk bagi para pengacara”, hal ini disebabkan karena Notaris pada zaman itu tidak tahu
apa yang harus ia buat.
Kedudukan Notaris sebagai pejabat adalah seorang Notaris sebagai profesi adalah
hukum pegawai negeri yang diangkat oleh seorang professional swasta
pemerintah dan memiliki kedudukan resmi yang menjalankan praktik
dalam birokrasi negara sendiri atau bekerja di kantor
notaris dengan independensi
hukum
Penunjukan Notaris sebagai pejabat diangkat oleh Notaris sebagai profesi
pemerintah berdasarkan persyaratan memperoleh lisensi dari
tertentu dan melalui proses seleksi pemerintah setelah
menyelesaikan Pendidikan
notaris dan memenuhi syarat
lainnya
Gaji dan Notaris sebagai pejabat tidak menerima gaji Notaris sebagai profesi
penghasilan dan tunjangan dari pemerintah menghasilkan pendapatan dari
layanan notaris yang mereka
berikan kepada masyarakat
Tugas dan Fungsi Notaris sebagai pejabat biasanya bertugas Notariis sebagai profesi
untuk mengesahkan dokumen-dokumen memberikan layanan notaris
hokum, menghasilkan akta otentik dan seperti pembuatan akta
menjalankan tugas-tugas notaris lainnya otentik, kontrakm dan
yang ditentukan oleh peraturan pemerintah perjanjian hokum lainnya
kepada klien mereka
Keanggotaan Notaris sebagai pejabat mungkin atau tidak Notaris sebagai profesi sering
Organisasi mungkin menjadi anggota dari asosiasi menjadi anggota asosiasi
notaris atau organisasi serupa notaris yang mengatur praktik
notaris dan menetapkan
standar etika
Kedisiplinan dan Notaris sebagai pejabat tunduk pada Notaris sebagai profesi juga
tanggung jawab disiplin dan pengawasan oleh pemerintah, tunduk pada kode etik dan
dan mereka harus mematuhi kode etik yang tanggung jawab professional,
ketat tetapi sanksi mereka biasanya
ditangani oleh organisasi
notaris
Layanan Hukum Notaris sebagai pejabat memiliki tanggung Notaris sebagai profesi lebih
jawab untuk melindungi kepentingan public cenderung terlibat dalam
dan menghindari penyalahgunaan layanan hokum yang bersifat
kewenangan notaris perdata, seperti pembuatan
kontraj bisnis atau akta jual
beli properti
Kepentingan Notaris sebagai pejabat memiliki tanggung Notaris sebagai profesi juga
Publik jawab untuk melindungi kepentingan public memiliki tanggung Jawab
dan menghindari penyalahgunaan untuk melindungi kepentingan
kewenangan notaris klien mereka, tetapi mereka
lebih focus pada pelayanan
langsung kepada individu dan
bisnis
Batas wilayah Notaris sebgai pejabat biasanya melayani Notaris sebagai profesi dapat
layanan diwilayah tertentu sesuai dengan tempat memilih untuk membuka
penempatan mereka oleh pemerintah kantor notaris di berbagai
wilayah sesuai dengan
preferensi bisnis mereka