Anda di halaman 1dari 36

TRANSMISI

TELEKOMUNIKASI
Pkusnadi127@gmail.com
1
TRANSMISI
Sistem telekomunikasi memerlukan transmisi
Sebab :
q Jarak antara sumber dan penerima sangat jauh
q Dibutuhkan cara yang efisien untuk menyampaikan informasi dari sumber ke penerima,
namum tanpa adanya informasi yang rusak/hilang
q Jenis informasi yang disampaikan bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis (suara,
gambar, data, tulisan atau kombinasi)

Jadi :
q Transmisi adalah proses pengangkutan informasi dari satu titik ke titik lain dalam suatu jaringan
telekomunikasi.
q Jarak antar titik tersebut bisa sangat jauh
q Banyak elemen jaringan yang terhubung
q Elemen-elemen tersebut dihubungkan oleh koneksi yang disediakan oleh sistem transmisi

Ø Model
telekomunikasi
sederhana
Elemen Elemen Sistem Transmisi

q Transmitter (Pemancar/Pengirim)
ü Transmitter mengolah sinyal masukan menjadi sinyal yang sesuai dengan karakteristik kanal transmisi
ü Pengolahan sinyal meliputi encoding, multiplexing dan modulasi
q Transmission Channel (kanal transmisi)
ü Kanal transmisi adalah suatu media elektrikal yang menjembatani sumber dengan tujuan
ü Bisa berupa pasanagan kabel, kabel coaxial, radio atau serat optik
ü Setiap kanal transmisi menyumbangkan sejumlah rugi-rugi (loss) transmisi atau redaman (attenuation) sehingga
daya sinyal akan berkurang seiring bertambahnya jarak.
ü Sinyal juga akan terdistorsi akibat perbedaan redaman yang dialami oleh komponen-komponen frekuensi sinyal
yang berbeda. Sinyal biasanya terdiri dari banyak komponen frekuenasi yang beberapa diantaranya ada yang
teredam ada yang tidak teredam. Kondisi ini akan menyebabkan perubahan bentuk sinyal ( distorsi)
Elemen Elemen Sistem Transmisi

q Receiver (Penerima)
ü Penerima mengolah sinyal yang diterima dari kanal transmisi
ü Proses pada penerima meliputi penapisan (filtering) untuk menghilangkan out of bond noise,
penguatan (amplification) untuk mengkompensasi loss transmisi, ekualisasi (equalizing) untuk
mengkompensasi distorsi, demodulasi, demultiplexing dan decoding untuk membalikkan proses yang
terjadi di transmitter.
q Noise (derau), Attenuation (redaman), distortion ( distorsi) dan interferensi
ü Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi sinyal yang ditransmisikan
Klasifikasi sistem Transmisi

vAnalog & Digital


Ø Berdasarkan sinyal informasi yang ditransmisikan
vBaseband & Passband
Ø Berdasarkan band frekuensi sinyal transmisi
vSerial & Paralel
Ø Berdasarkan simultan tidaknya aliran bit data
vSinchronous & Asyncronous
Ø Berdasarkan modus transmisi
Transmisi Analog & Digital
q Transmisi Analog
Ø Sinyal analog ditransmisikan tanpa memperhatikan isinya
Ø Data dapat berupa data analog atau digital
Ø Terdapat redaman yang berbanding lurus dengan jarak
Ø Menggunakan amplifiers untuk memperkuat sinyalànoise/derau ikut dikuatkan
q Transmisi Digital
ü Memperhatikan isi data
ü Data yang ditransmisikan terpengaruh oleh noise/derau, redaman dan gangguan lainnya
ü Menggunakan pengulang/repeaters
ü Repeaters menerima sinyal, mengekstrak pola bit, dan kemudian ditransmisikan kembali
ü Redaman relative dapat diatasi namun noise/derau tidak ikut dikuatkan.
Kelebihan transmisi digital :
q Teknologi digital
ü Implementasi lebih murah (teknologi very large scale integrated circuit (VLSI)
q Integritas data terjamin
ü Data dapat dikirim lebih jauh dan dapat melalui saluran dengan kualitas yang lebih rendah
q Penggunaan Kapasitas Transmisi
ü Ekonomis untuk link dengan bandwidth tinggi
ü Multiplexing lebih mudah
q Keamanan dan Privasi
ü Enkripsiàmengkodekan data yang dikirim sehingga aman dan terjaga privasinya
q Integration
ü Perlakuan sama untuk data analog maupun digital
Transmisi Baseband & Passband
Transmisi Baseband
Transmisi dilakukan dengan sinyal informasi, tanpa proses modulasi (menumpang pada sinyal carrier)

Trasmisi Passband
Transmisi dilakukan dengan melibatkan proses modulasi, yaitu menumpangkan sinyal informasi pada
sinyal carrier

Passband pada sinyal analog

Passband pada sinyal Digital


Transmisi Serial & Paralel
Transmisi Sinkron & Asinkron
q Transmisi Sinkron:
ü Sinkronisasi waktu harus diatur dengan benar untuk memulai atau menghentikan transmisi
ü Sinyal data dikirim pada interval yang sesuai seperti 1 bit per jam atau 8 bit per detik
ü Ukuran frame atau blok data yang dibawa oleh setiap sinyal adalah tetap dan teratur
ü Rentang frekuensi sinyal sinkron seragam
ü Transmisi sinkron lebih efisien untuk mentransmisikan data dalam jumlah besar.
q Transmisi Asinkron:
ü Tidak ada sinkronisasi waktu yang dibutuhkan
ü Sinyal data dikirim satu karakter pada satu waktu
ü Ukuran frame atau blok data dapat bervariasi
ü Frekuensi sinyal asinkron tidak selalu seragam
ü Transmisi asinkron kurang efisien untuk mentransmisi data dalam jumlah besar.

v Jadi, perbedaan utama antara


transmisi sinkron dan asinkron
terletak pada waktu
sinkronisasi, interval
pengiriman data, ukuran
frame, rentang frekuensi, dan
efisiensi mentransmisikan
data dalam jumlah besar.
Gangguan dalam Transmisi

q Sinyal yang diterima dapat berbeda dari sinyal yang dikirim


q Pada sistem transmisi analog terjadi degradasi/penurunan kualitas sinyal
q Pada sistem transmisi digital terjadi kesalahan bit ( bit errors)

v Hal-hal yang menyebabkan gangguan dalam transmisi :


q Redaman
q Delay
q Noise
Redaman (Attenuation)
q Kekuatan sinyal menurun sejalan dengan jarak
q Tergantung juga dengan media transmisi yang digunakan
q Kekuatan sinyal yang diterima :
ü Harus mencukupi untuk dideteksi
ü Harus cukup tinggi dari derau untuk dapat diterima tanpa kesalahan
q Redaman adalah fungsi yang meningkat dari frekuenasi
Delay
q Hanya terjadi pada media transmisi terbimbing (guided media) misal kabel tembaga
q Kecepatan propagasi bervariasi dengan frekuensi
Derau (Noise)
q Yaitu sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tapi selalu ada dalam suatu sistem transmisi
q Berdasarkan sumbernya :
Ø Internal noise, yaitu noise yang berasal dari perangkat/peralatan komunikasi itu sendiri
ü Thermal noise, disebut juga white noise berasal dari struktur gerakan acak elektron bebas pada kompone-
komponen elektronik
ü Intermodulation noise, disebabkan oleh ketidaklinieran dari perangkat penguat
ü Crosstalk noise, disebabkan induksi listrik antara dua atau lebih sinyal yang mengalir dalam saluran transmisi
ü Impulse noise, yang timbul secara spontan dan keberadaannya tidak kontinue
Ø External noise
ü Man Made noise, disebabkan oleh peralatan-peralatan lain buatan manusia misal getaran motor listrik, putaran
mekanis, dsb
ü Atpospheric noise, disedabkan oleh kondisi atmosfir (awan, petir, medan magnet) yang dapat mempengaruhi
kualitas penerimaan sinyal
ü Extraterrestrial noise, disebabkan oleh radiasi sinar matahari atau galaksi lain, disebut juga cosmic noise
Efisiensi Transmisi

Overhead adalah bit-bit selain


bit informasi yang
ditambahkan/disisipkan untuk
keperluan transmisi misalnya
untuk sinkronisasi,
koreksi/deteksi error, dll

Kapasitas kanal Transmisi


q Bandwidth (analog)
ü Dalam satuan cycle/second (Hertz)
ü Dibatasi oleh kemampuan transmitter dan jenis media transmisi
q Data Rate (digital)
ü Dalam satuan bits/second
ü Menunjukkan seberapa besar laju suatu komunikasi data
Media Transmisi
Media Transmisi

q Guided – wire
q Unguided – wireless
q Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh media dan sinyal
q Untuk guided, media lebih utama sedangkan pada unguided bandwidth yang dihasilkan
oleh antena lebih penting
q Perhatian utama adalah kecepatan data, kapasitas kanal dan jarak jangkauan

Faktor – faktor perancangan suatu media transmisi


q Bandwidth
ü Bandwidth yang lebih tinggi akan menghasilkan kecepatan data lebih tinggi
q Transmission impairments (gangguan transmisi)
ü Atenuasi
q Interferensi
q Jumlah receiver
ü Di dalam guided media
ü Semakin banyak receiver (multi-point) semakin banyak atenuasi
Jenis Media Transmisi Guided
Twisted Pair
Kabel Coaxial
Kabel serat optik
Jenis Media Transmisi Unguided
Transmisi dan penerimaan menggunakan antena
q Directional : - Berkas difokuskan
- Memerlukan penanganan arah yang harus hati-hati
q Omnidirectional :- sinyal menyebar ke semua arah
- Dapat diterima oleh berbagai antena
q Jenis sistem transmisi wireless/unguide :
ü Terestrial Microvawe
ü Satelite Microvawe
ü Radio Broadcast
q Frekuensi :
ü 2 ~ 40 GHz (Microwave, highly directional, point to point, satelite
ü 30MHz~1 GHz (Omnidirectional, Radio Broadcast)
ü 1011 Hz – 1014 Hz (Infrared, lokal)
Kabel Tembaga

q Merupakan media transmisi paling tua dan sempat banyak digunakan


q Sistem transmisi menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisi disebut juga sistem transmisi
saluran
q Perangkat pokok pada sisi transmitter maupun receiver adalah line terminating equipment (LTE), yang
berfungsi untuk mengubah sinyal informasi menjadi sinyal elektrik dengan bentuk dan kode-kode
tertentu sehingga sinyal tersebut mempunyai sifat-sifat yang cocok untuk disalurkan melalui saluran
(kabel)
q Kelebihannya instalasinya mudah, praktis dan murah
q Kekurangan utamanya redaman yang tinggi dan sensitif terhadap interferensi elektrikal
q Redaman pada kabel tembaga bertambah sebanding frekuensi dengan formula :

Sebagai contoh, redaman suatu kabel


adalah 6dB pada frekuensi 250 kHz, pada
frekuensi 1 Mhz (frekuensi 4 x lebih tinggi)
adalah 12 dB
Jenis Tembaga
Kabel UTP dan STP

Redaman
Kabel Coaxial

Redaman kabel
coaxial
Kabel Serat Optik

q Sistem transmisi menggunakan kabel serat optik sebagai medium transmisi, termasuk ke dalam
sistem transmisi saluran
q Perangkat poko pada sisi transmitter maupun receiver adalah optical line terminating equipment
(OLTE), yang berfungsi untuk mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik (cahaya) dan
sebaliknya
q Merupakan media transmisi paling modern dan saat ini paling berkembang
q Bandwidth lebar, redaman rendah, dan lebih tahan terhadap interferensi elektrikal eksternal
q Digunakan pada sebagian besar transmisi jarak jauh
q Suatu serat optik terdiri dari dua bagian yang keduanya terbuat dari serat kaca atau plastik.
Bagian dalam disebut core yang berdiameter 8-60 µm bagian luar disebut cladding yang
berdiameter 125 µm, dan dibungkus dengan lapisan pengaman yang disebut jacket.
Pembiasan dan Pemantulan
Cahaya akan membias
(refraction) atau akan
memantul (reflection)
apabila melintas dari
medium yang indeks biasnya
lebih tinggi ke medium yang
indeks biasnya lebih rendah

Aliran cahaya dalam


kabel serat optik
SUMBER CAHAYA PADA FIBER OPTIK

Sebagai pemancar cahaya yang akan membawa informasi.


Sumber cahaya optik tersebut harus memenuhi persyaratan di antara lain :

q Cahaya yang dihasilkan harus mendekati monokhromatis.


q Mempunyai keluaran cahaya yang berintensitas tinggi sehingga mampu mengatasi redaman di
sepanjang saluran fiber optik
q Mudah dimodulasi oleh sinyal informasi.
q Memiliki dimensi yang kecil dan mudah dihubungkan dengan fiber optik.

Sumber cahaya optik :

q Light Emitting Diode (LED)


q Injection Laser Diode (ILD),
STRUKTUR FIBER OPTIK

Indek bias core harus lebih besar dari pada indeks bias cladding, agar
sinyal cahaya tetap berada di dalam inti fiber (core)
JENIS-JENIS FIBER OPTIK

q Berdasar Indeks Bias Core :

v Step indeks

v Graded indeks
q Berdasar Mode Rambatan :

v Single Mode Fiber v Multimode Graded Index Fiber

v Multimode Fiber
q Berdasarkan Instalasinya

v Aerial Cable ( kabel udara ) v Duct Cable ( kabel tanam tanpa


pelindung mekanik)
q Instalasi

v Direct Buried Cable (kabel tanam v ADSS (All Dielectric Self


berpelindung) Supporting) (kabel udara pada
saluran tegangan tinggi)
q Instalasi

v Submarine cable ( kabel laut)


TRANSMISI UNGUIDED (WIRELESS)

q Pada sisi transmitter dilakukan modulasi yaitu menumpangkan sinyal informasi pada gelombang pembawa atau
frekuensi carrier. Umumnya output modulator berupa sinyal intermediate frekuenasi (IF). Selanjutnya, RF processig
adalah pengubahan sinyal IF menjadi radio frequency (RF) dan penguatan sinyal sehingga diperoleh daya sinyal
sesuai kebutuhan

q Pada sinyal receiver, RF processing adalah penguatan sinyal yang diterima dan pengubahan kembali RF menjadi
sinyal IF. Adapun demodulasi adalah mengambil kembali sinyal informasi dari sinyal carrier termodulasi (kebalikan
dari modulasi

q Keuntungan paling penting dari transmisi radio dibandingkan transmisi kabel adalah tidak perlunya media fisik
sepanjang jarak antara pengirim dan penerima

q Instalasinya cepat dan biaya investasinya lebih rendah

q Faktor penting yang membatasi penggunaan transmisi radio adalah kekurangan/keterbatasan pita frekuensi

q Examples of other system using radio waves are public cellular system, profesional mobile radio systems, cordless
telephone, broadcast radio and TV, microwave relay sistems, satellite communications, radar and WLANs
Propagation modes

q Ground wave: The radio wave follows the surface of the Earth and thus communication
over the horizon is possible
q Skywave: The radio wave is reflected from the ionosphere back to Earth. The wave is
reflected back to the Earth again making long-distance communication possible. The
communication quality is not stable because the characteristic of the ionosphere vary with
time
q Line of sight : The radio wave propagates along the straight line from the transmitter to
the receiver. A general requirement for good performance is that the receiving antenna be
visible from the transmitter. The radio frequencies above 100 MHz that propagate in line of
sight mode are used in most modern communication systems
Free space Loss

Redaman ruang bebas (free space loss) adalah redaman yang dialami gelombang radio ketika
berpropagasi di udara dalam kondisi ruang bebas tanpa penghalang

Besarnya adalah

Jika dalam satuan dB, maka besarnya adalah


Power Link Budget
Transmisi Satelite

q Pada komunikasi satelite, repeater gelombang mikro (mikrowave repeater) ditempatkan di


satelite
q Stasiun bumi (earth station) memancarkan sinyal ke satelit pada suatu pita frekuensi, dan satelit
membangkitkan ulang (regenerates) dan memancarkan kembali sinyal tersebut pada pita
frekuensi berbeda
q Frekuensi yang dialokasikan ITU untuk komunikasi satelite adalah range frekuensi 1 sampai 30
Ghz
Parameter – Parameter Transmisi

q Daya (power)
q Penguatan ( Gain)
q Redaman ( Loss atau attenuation)
q Lebar Pita Frekuensi ( Bandwidth)
q Derau (Noise)
q Signal to Noise Ratio (S/N atau SNR)
q Interferensi
q Gema ( Echo)
q Kecepatan Bit atau laju bit (Bit rate)
q Laju data ( Data rate)
q Error Rate atau kecepatan kesalahan bit (Bit Error Rate, BER)
q Pergeseran pulsa (Jitter)
Pkusnadi127@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai