05a - Contoh Portofolio Profesionalisme Keinsinyuran - Final
05a - Contoh Portofolio Profesionalisme Keinsinyuran - Final
Abstrak
Ketika sebuah sistem perpipaan mengalami korosi yang cukup signifikan, maka perlu dilakukan
kajian atas kelayakan operasi sistem perpipaan tersebut. Kajian dapat menggunakan standar API
579-1 Fitness-for-Service. Makalah ini menjelaskan proses kajian Fitness-for-Service untuk pipa
gas 12.75” OD x 0.438” WT Seamless API 5L X60 – PSL2 sepanjang 3 km yang mengalami
korosi eksternal dibeberapa titik, dengan nilai terbesar 74,4% (wall thickness loss). Pemodelan
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Abaqus. Pemodelan dibagi menjadi dua bagian yaitu
pemodelan global (pipa sepanjang 3 km menggunakan elemen beam) dan pemodelan lokal (pipa
sepanjang 5 m menggunakan elemen shell). Simulasi numerik dilakukan untuk beberapa kondisi
pembebanan. Hasil kajian memprediksikan nilai MAWP adalah sebesar 1600 psig (September
2021), 1350 psig (Januari 2022), dan 935 psig (Mei 2022).
pendekatan lain yang mengijinkan sebuah sistem perpipaan untuk dirancang dengan
pendekatan Strain Based Design. Sistem perpipaan yang dirancang dengan Strain Based
Design biasanya mendapatkan beban yang ekstrim, seperti temperatur yang tinggi dan
terkubur, misalnya sistem perpipaan yang mengalirkan gas alam. Namun sayangnya,
sampai saat ini, belum ada kode/standard khusus yang membahas secara rinci bagaimana
cara mendesain sistem perpipaan dengan pendekatan Strain Based Design. ASME B31.8
[2] hanya mengatur tentang batas regangan total pada sistem perpipaan yaitu harus
kurang dari 2% [3].
Sebuah sistem perpipaan dapat mengalami korosi, baik itu internal maupun eksternal.
Korosi internal terjadi karena adanya interaksi antara fluida yang dialirkan dengan
bagian dalam pipa yang terbuat dari logam. Sedangkan korosi eksternal terjadi karena
adanya interaksi lingkungan (tanah) dengan bagian luar pipa yang terbuat dari logam.
Intellegent Pig (IP) dapat digunakan untuk mendeteksi secara kasar ukuran dan lokasi
korosi. Setelah lokasi korosi yang paling kritis ditemukan, maka dilakukan penggalian
untuk mengukur secara akurat besarnya korosi yang terjadi seperti ditunjukan oleh
Gambar 1.
API 579-1/ASME FFS-1 [4]
ada sebuah standar yang dapat
digunakan untuk melakukan
Fitness-for-Service sebuah
peralatan. Makalah ini ditujukan
untuk menjelaskan penggunakan
standar API 579-1 FFS untuk
sebuah sistem perpipaan yang
mengalami korosi eksternal yang
dirancang dengan menggunakan
Gambar 1. Korosi eksternal akibat lingkungan. pendekatan Strain Based Design
(SBD). Hal ini dilakukan karena
sistem perpipan dirancang untuk dikubur dan mendapatkan beban termal yang cukup
tinggi yaitu 150 C.
Sistem perpipaan yang digunakan dalam studi kasus ini memiliki panjang sekitar 3 km,
yang mengalirkan gas alam dari sumur menuju processing plant. Korosi eksternal terjadi
pada beberapa titik, namun korosi terbesar berlokasi pada jarak 857 m dari pig launcher.
Pada lokasi ini, ditemukan enam buah korosi lokal dimana korosi terbesarnya adalah
sebesar 74,4% (wall thickness loss).
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menetukan nilai Minimum Allowable Working
Pressure (MAWP) dari sistem perpipaan yang mengalami korosi eksternal. Dikarenakan
kondisi yang ekstrim tersebut, maka FFS dilakukan dengan API 579-1 Part 5 Assessment
of Local Metal Loss Level 3 [4].
2. METODE PEKERJAAN
Pekerjaan ini dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pemodelan secara global dan
pemodelan secara lokal (Lihat Gambar 2). Pemodelan global dilakukan untuk
memodelkan sistem perpipaan sepanjang 3 km, sedangkan pemodelan lokal dilakukan
untuk memodelkan korosi eksternal yang terjadi pada pipa sepanjang 5 m saja.
4. PEMODELAN NUMERIK
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemodelan dilakukan dengan dua pendekatan,
yaitu pemodelan global dan lokal. Pemodela global menggunakan elemen beam,
sedangkan pemodelan lokal menggunakan elemen shell. Untuk pemodelan global, total
ada 10 buah kasus pembebanan yang dilakukan (lihat Tabel 3). LC1 s.d. LC5 merupakan
persyaratan ASME B31.8 [2], sedangkan LC6 s.d. LC10 merupakan persyaratan API
579-1 [4].
Tumpuan jepit
MAWP, psig
• 1350 psig (Januari
2022)
• 935 psig (Mei 2022) Gambar 5. Prediksi nilai MAWP pada beberapa bulan.
Ketika tekanan internal melebihi nilai yang ditetapkan tersebut, maka pipa akan
mengalami deformasi permanen pada titik korosi terbesar, dimana hal ini bisa
menyebabkan pipa pecah atau terjadi kebocoran gas.
9. KESIMPULAN
Pekerjaan ini menjelaskan asesmen pipa terkorosi dengan menggunakan standar API
579-1 Fitness for Service. Hal ini diperlukan agar nilai Maximum Allowable Working
Pressure (MAWP) dapat ditentukan untuk beberapa kondisi korosi. Pemodelan global
dan lokal telah berhasil dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Abaqus. Hasil
asesmen Fitness-for-Service mendapatkan nilai MAWP yaitu: 1600 psig (September
2021), 1350 psig (Januari 2022), dan 935 psig (Mei 2022).
10. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, direkomdasikan untuk menjaga nilai
tekanan internal agar tidak melebihi nilai MAWP yang telah ditentukan. Perlu juga dikaji
metode perbaikan yang terbaik agar integritas pipa bisa dijaga.