PRAKTIKUM HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

PERTEMUAN 1

Untuk mengerjakan pertemuan 1 bacalah ringkasan kasus posisi

berikut!

Cecilia Putri Nasution, merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan

Pemerintah Kota Medan. Cecilia diangkat menjadi PNS berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Medan dengan Nomor 198.9/BKD-DIKLAT/3031 yang
memutuskan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2010 menjadi PNS dengan rincian:

Nama : Cecilia Putri Nasution, S.E.

NIP : 19830404 200901 2 003
Tempat/ Tanggal lahir: Medan, 04-04-1983
Pangkat/ Gol. Ruang : Pengatur Muda, II/a
Masa Kerja Golongan : 6 Tahun – 5 Bulan
Gaji Pokok : Rp. 1.477.100
Tugas/ Jabatan : Staf
Organisasi/ Unit Kerja : KPDE dan Perpustakaan
Instansi : Pemerintah Kota Medan
Ditetapkan di Medan pada tanggal 24 Mei 2010.

Pada tahun 2020, Cecilia Putri Nasution kemudian diangkat dan dilantik
menjadi Sekretaris di Kelurahan Sei Rengas Permata pada Unit Kerja Kantor Camat
Medan Area Kota Medan berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor
201.2/BKPP/II/1331 tertanggal 22 Juli 2020.

Pada tanggal 5 Juni 2022, Cecilia Puti Nasution yang menganggap telah
melakukan tugasnya dengan baik sebagai Sekretaris Lurah mendapatkan surat
hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil yang diterbitkan dalam Keputusan Walikota
Medan Nomor 199/3/VI/2022 tentang Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai
Negeri Sipil kepada Cecilia Putri Nasution, S.E., tertanggal 2 Juni 2022. Penjatuhan
Hukum Disiplin ini berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Nomor:
180/BKPP/1/3382 tanggal 28 November 2021 serta laporan Hasil Pemeriksaan
Nomor 180/BKPP/1/709 tetanggal 10 Februari 2022.
 Cecilia Putri Nasution sebelumnya dilaporkan karena oleh Almarhum Lurat
Sei Rengas Permata dan Mantan Camat Medan Area. Cecilia Putri Nasution
dianggap memiliki perilaku buruk dan tidak memiliki integritas. Permasalahan
dimulai saat Cecilia Putri Nasution meminta Risna Hutabarat dan Ratih Simorangkir
yang keduanya staf PNS di Kelurahan Sei Rengas untuk membuat Surat
Pertanggungjawaban (SPJ)/ Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) atas Nama
Cecilia Putri Nasution. Saat itu, Ratih Simorangkir meminta Cecilia Putri Nasution
untuk menyerahkan laporan kegiatan dan foto dokumentasi kegiatan sebagai bukti
karena Cecilia Putri Nasution sering tidak masuk kantor. Cecilia Putri Nasution
kemudian marah dan dianggap menyerang Ratih Simorangkir dengan
menggunakan kata-kata kasar.

Cecilia Putri Nasution dilaporkan dengan menggunakan alat bukti Video.

Menurut Cecilia Putri Nasution, Video tersebut bukanlah Video yang dapat diajukan
karena tidak diperiksa dan video tersebut bukanlah alat bukti yang memberatkan
melainkan berisi konten yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dengan
demikian dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa secara tekhnis
tidak memenuhi unsur dalam penanganan sebuah pelanggaran disiplin Pegawai
Negeri Sipil dan dikarenakan tidak dilakukannya pemberiak keterangan dari pihak
lain yaitu korban dalam pemeriksaan sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Menurut Cecilia Putri Nasution pemeriksaan yang dilakukan bertentangan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
jo Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah. Cecilia
Putri Nasution berangkapan Keputusan yang dikeluarkan untuknya tidak sesuai
prosedur yang ada karena Ratih Simorangkir ataupun Ratna Hutabarak Sendiri
tidak pernah dipanggil untuk diperiksa langsung oleh atasan atau badan
pemeriksa.

Kerjakan!

1. Analisislah kasus posisi diatas dengan menentukan:*

a. Obyek gugatan dari kasus posisi diatas (uraikan secara konrit,
individual, final);
b. Subyek gugatan dari kasus posisi diatas (Jelaskan masing-masing
kualifikasinya);
c. Kompetensi absolut dari kasus posisi diatas;
d. Kompetensi relatif dari kasus posisi diatas;
e. Batas waktu pengajuan ideal gugatan; dan
f. Dasar pengajuan gugatan (dari peraturan perundang-undangan/
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB)).
g. Alur penyelesaian sengketa yang dapat ditempuh oleh Penggugat.
*Dalam menentukan wajib menggunakan dasar hukum!