Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Geografi 19(1) (2022) 24-28

JURNAL GEOGRAFI
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG

Klasifikasi Berbasis Objek Citra Satelit Sentinel 2 untuk Pemetaan Perubahan


Lahan di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat
Akhmad E Firlli Dimyati, Lili Somantri, Nanin Trianawati Sugito

Departemen Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Article Info Abstrak


Article History Kecamatan Parongpong merupakan kawasan pinggiran kota dimana wilayah ini menjadi
Submitted 2021-12-15 salah satu wilayah favorit dalam pemilihan wilayah pemukiman, di sisi lain wilayah ini
Revised 2021-12-30
masih di dominasi oleh lahan pertanian. Pentingnya monitoring dalam Perubahan lahan
Accepted 2022-01-30
di suatu wilayah terutama wilayah pinggiran kota adalah sangat penting. Penggunaan
Keywords data citra satelit resolusi menengah akan menjadi pilihan yang baik karena aksesnya yang
Land Change, Senti- mudah dan ketersediaan data gratis. Sentinel-2 adalah salah satu Citra satelit resolusi
nel 2, Parongpong, OBIA menengah yang dapat diakses gratis dimana memiliki resolusi spasial 10 meter dalam
saluran tampak. Metode yang digunakan adalah penginderaan jauh dengan pendeka-
tan OBIA (Object-Based Image Analysis) dengan data temporal selama dua tahun pada
tahun 2017-2019. Uji akurasi Citra menghasilkan nilai Akurasi Total (Overal Accuracy)
sebesar 94,8 % dan nilai Kappa Accuracy diperoleh sebesar 95,04%. Dari hasil Penelitian
menunjukan bahwa Tingkat perubahan Penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan
Parongpong pada kurun waktu dua tahun yaitu dimulai pada tahun 2017 sampai dengan
tahun 2019 memiliki laju perubahan pada rentang nilai antara -0,21% sampai dengan
0,17 %. Pengurangan penggunaan lahan terbesar pada semak Belukar dan lahan kosong
berkurang sebesar -8,9 Ha dan penambahan terbesar pada penggunaan lahan Pemuki-
man dan Tempat Kegiatan Sebesar 7,27 Ha. Pola Perubahan yang terjadi hanya pada
empat jenis Penggunaan lahan Hutan, Semak Belukar ladang dimana pola perubahan
yang terjadi adalah penggunaan lahan hutan menjadi pemukiman dan ladang. Sementara
semak belukar menjadi ladang dan Pemukiman.

Abstract
Parongpong sub-district is a suburban area where this area is one of the favorite areas in
selecting residential areas, on the other hand this area is still dominated by agricultural
land. The importance of monitoring in land change in an area, especially in suburban
areas is very important. The use of medium resolution satellite imagery data would be a
good choice because of the easy access and availability of free data. Sentinel-2 is one of
the free medium resolution satellite imagery which has a spatial resolution of 10 meters
in the visible channel. The method used is remote sensing with the OBIA (Object-Based
Image Analysis) approach with temporal data for two years in 2017-2019. Image accu-
racy test resulted in an Overal Accuracy value of 94.8% and a Kappa Accuracy value of
95.04%. The results of the study show that the rate of land use change that occurred in
Parongpong Subdistrict in a period of two years, starting in 2017 to 2019, has a rate of
change in the value range between -0.21% to 0.17%. The largest reduction in land use was
in scrub scrub and empty land by -8.9 Ha and the largest increase in land use for Settle-
ments and Activities by 7.27 Ha. Patterns of change that occur are only in four types of
forest land use, bush scrub, where the pattern of change that occurs is the use of forest
land to settlement and fields. Meanwhile, shrubs become fields and settlements.

* Address: Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154 © 2022. Published by UNNES. This is an open access
E-mail: akhmad.firli@student.upi.edu article under the CC BY license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

DOI 10.15294/jg.v19i1.33958 p-ISSN 2549-3078 e-ISSN 2549-3094


25 Akhmad E Firlli Dimyati dkk., Klasifikasi Berbasis Objek Citra Satelit Sentinel 2 untuk Pemetaan

PENDAHULUAN dapat dimonitor secara garis besar dapat melalui


pengamatan langsung maupun tidak langsung.
Konsentrasi kepadatan penduduk di Pro- Namun, pengamatan langsung bisa mahal dan
vinsi Jawa Barat berpusat pada wilayah Bandung memakan waktu, sehingga data penginderaan
raya yang terdiri dari Kota Bandung, Kota Cima- jauh dapat digunakan untuk pemantauan tutu-
hi, Kabupaten Bandung,Kabupaten Bandung ba- pan lahan (Martono, 2008). Zhang et al. (2014)
rat dan Sebagian wilayah kabupaten Sumedang, mengemukakan bahwa ada tiga cara atau meto-
dimana secara berurutan wilayah ini memiliki de yang dapat mengekstraksi citra penginderaan
kepadatan penduduk sebanyak 14.832 Jiwa/, jauh perkotaan, yaitu: berdasarkan pada indeks
15.478 Jiwa/, 2.103 Jiwa/ dan 1289 Jiwa/ (BPS spektrum spektral, kombinasi data spektral dan
Jawa Barat, 2020). informasi berbasis spasial, serta menggunakan
Kota Bandung membentuk kawasan data multi sensor. Satelit Sentinel-2 adalah re-
Metropolitan Bandung. Kawasan Metropolitan solusi spektralnya dapat menghasilkan 13 saluran
Bandung memiliki hubungan antar satu wila- sinyal multi-spektral, termasuk sensor sinar tam-
yah dengan wilayah lainnya, sehingga memiliki pak, inframerah-dekat dan inframerah gelom-
kemiripan baik karakter fisik kekotaan maupun bang pendek, dan resolusi spasialnya dapat dika-
kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. Adapun takan cukup tinggi, pada pita merah. 10 meter,
wilayah yang termasuk kawasan Metropolitan resolusi spektralnya mudah diperoleh dan gratis
Bandung yaitu Kota Bandung, Kabupaten Ban- digunakan. Berbagai ekstraksi informasi citra
dung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, satelit sedang dikembangkan saat ini dalam keil-
dan sebagian Kabupaten Sumedang. Berdasar- muan Penginderaan jauh, salah satunya adalah
kan Peraturan Pemerintah No.47 tentang Ren- OBIA (Object Based Image Analysis), pemilihan
cana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat, metode ini menjadi pilihan karena dalam proses
Metropolitan Bandung salah satu kawasan ung- klasifikasinya bukan hanya mempertimbangkan
gulan di Jawa Barat dan Nasional. pada aspek spectral namun juga pada aspek spa-
Konsentrasi penduduk di perkotaan akan sial objek (S.Wibowo 2013).
berdampak pada daerah atau kota sekitarnya,
sehingga mobilitas penduduk dan kebutuhan METODE
lahan terutama di permukiman akan semakin
tinggi. Mahdiyah (2019) mendukung pernyataan Lokasi penelitian terletak di Kecamatan
tersebut, yang menyatakan bahwa: pertamba- Parongpong. Lokasi geografis Kecamatan Pa-
han penduduk di suatu wilayah akan berdam- rongpong terletak pada koordinat 107 ̊33’ 36” LS
pak kompleks pada semua aspek kehidupan, sampai 107 ̊37’ 12” LS dan 06 ̊43’ 12” BT sampai
termasuk dampaknya terhadap tata guna lahan 06 ̊52’ 48” BT
atau tata guna lahan yang selalu berubah secara Populasi dalam penelitian kali ini adalah
dinamis. Selain itu, Wibisana (2002) berpenda- seluruh penggunaan lahan di Kecamatan Pa-
pat bahwa tingkat perkembangan fisik kota dan rongpong. Variable yang diukur pada penelitian
wilayah perbatasan wilayah saat ini dipengaruhi ini adalah perubahan tutupan lahan dengan in-
oleh perkembangan wilayah perkotaan, dan per- dikator dua data tutupan lahan tahun 2017 dan
kembangan wilayah perkotaan akan dialihkan ke tahun 2019 yang dibandingkan. Dalam peneliti-
pinggiran kota. an ini, metode yang digunakan adalah metode
Kecamatan Parongpong merupakan ka- penginderaan jauh dengan pendekatan OBIA
wasan pinggiran kota, salah satu kawasan yang (Klasifikasi Berbasis Objek). Teknik Interpretasi Cit-
sangat strategis ketika memilih kawasan hunian. ra digital yang digunakan dalam penelitian kali
Pasalnya, lahan di kawasan ini masih didomina- ini adalah metode OBIA terdiri dari dua langkah
si oleh kawasan pertanian dan jumlah penduduk utama: segmentasi dan klasifikasi. Metode OBIA
yang tinggal sedikit. Selain itu, kawasan ini juga merupakan langkah semi otomatis yang dapat di-
jauh dari pusat kota, namun dekat dengan pusat gunakan untuk mengekstraksi kelas penggunaan
keramaian, seperti perguruan tinggi dan aksesibi- / tutupan lahan dari citra satelit. Proses ini da-
litas jalan raya, serta tidak terlalu jauh dari akses pat dilakukan sebagai hasil dari gambar berbasis
transportasi yang menghubungkan dari dan ke objek klasifikasi. Lalu poses selanjutnya adalaha
Kota Bandung dan sekitarnya. Pentingnya mo- proses klasifikasi dimana hasil segmentasi dike-
nitoring dalam Perubahan lahan di suatu wilayah lompokan sesusai kelas masing-masing.
adalah sangat penting, metode monitoring yang
Jurnal Geografi 19(1) (2022) 24-28 26

Tabel 1. Parameter Proses Segmentasi OBIA interpretasi adalah memiliki nilai >85%. Hasil
Band with for seed point 5 perhitungan di atas nilai Overal Accuracy dipe-
generation roleh sebesar 94,8% dan Kappa Accuracy dipero-
leh sebesar 95,04% sehingga dapat disimpulkan
Neoghbourhoud 4 (Neumann)
bahwa hasil interpretasi citra dapat digunakan.
Distance Feature space and Tingkat perubahan Penggunaan lahan yang terja-
Position di di Kecamatan Parongpong pada kurun waktu
Number of cluster 6 dua tahun yaitu dimulai pada tahun 2017 sam-
Sumber: Hasil Penelitian 2020 pai dengan tahun 2019 memiliki laju perubahan
pada rentang nilai antara -0,21% sampai dengan
Sebelum melakukan analisis perlu dilaku- 0,17 %.
kan uji akurasi terlebih dahulu karena langkah
Uji akurasi dalam interpretasi peta sangat kru-
sial karena bisa berdampak signifikan pada hasil
penelitian. Menurut Danoedoro (2012: 331), am-
bang batas presentasi akurasi secara keseluruhan
adalah sebesar 85%. Nilai tersebut merupakan
ambang batas minimum untuk dapat diterimanya
hasil interpretasi citra sebuah penelitian.

Sumber: Citra Satelit Sentinel 2;Hasil Penelitian


Tahun 2020
Gambar 2. Peta Perubahan Penggunaan lahan
Kecamatan Parongpong Tahun 2017-2019

Pengurangan penggunaan lahan terbesar


pada semak Belukar dan lahan kosong berkurang
sebesar -8,9 Ha dan penambahan terbesar pada
penggunaan lahan Pemukiman dan Tempat Ke-
giatan Sebesar 7,27 Ha sementara untuk Jenis
Penggunaan Lahan Badan air dan Kebun tidak
mengalami perubahan. Jika melihat data dan be-
rasumsi nilai rata-rata kenaikan dan penurunan
Sumber: Penelitian tahun 2020 pertahun pada masing-masing penggunaan lahan
Gambar 1. Alur Penelitian adalah sebesar -2,145 Ha/Tahun.
Pola Perubahan yang terjadi hanya pada
HASIL DAN PEMBAHASAN empat jenis Penggunaan lahan dan lima wilayah
Desa yaitu Desa Cihanjuang, Desa Cihanjuang
Nilai ambang diterimanya sebuah hasil Rahayu, Desa Cigugur Girang, Desa Sariwangi
Jurnal Geografi 19(1) (2022) 24-28 27

Tabel 2. Matriks Perbandingan Perubahan Lahan


Data Tahun 2017 Data Tahun 2019
Penggunaan Penggunaan
Tampilan Citra Satelit Tampilan Citra Satelit
Lahan Lahan

Semak Belu- Pemukiman


107,580426
kar dan Lahan dan tempat
-6,844921
Kosong Kegiatan

Semak Belu- Pemukiman


107,575289
kar dan Lahan dan Tempat
-6,842676
Kosong Kegiatan

Pemukiman
107,573779
Hutan dan Tempat
-6,852882
Kegiatan

Semak Belu-
107,578475
kar dan Lahan Ladang
-6,829207
Kosong

107,580329
Hutan Ladang
-6,825982

Sumber : Penelitian tahun 2020


dan Desa Karyawangi. paling tinggi adalah adanya areal penggunaan la-
Secara umum citra Sentinel 2 dengan pen- han baru berupa hutan menjadi pemukiman dan
golahan metode OBIA dapat mendeteksi peruba- ladang serta pola perubahan lain adalah berupa
han lahan yang terjadi dalam kurun waktu yang semak belukar menjadi Ladang dan Pemukiman.
singkat dan wilayah yang memiliki penggunaan Berdasarkan Penelitian As-syakur (2012) bahwa
lahan yang relatif homogen, namun kurang baik perubahan penggunaan lahan di sebuah kawasan
dalam mendeteksi wilayah yang memiliki karak- yang berupa wilayah pertanian dan lahan yang
teristik wilayah heterogen dan tidak memiliki digunanakan untuk hutan akan mengalamai
pola lahan yang beragam karena terdapat pixel pengurangan luas pada periode waktu tertentu,
campuran, dimana dua jenis tutupan lahan da- sementara untuk pemukiman dan lahan kosong/
pat masuk ke dalam satu pixel yang sama karena semak belukar cenderung mengalami kenaikan
resolusi spasial yang hanya 10x10 meter atau lu- luas lahan dalam periode waktu yang sama.
asan yang terdeteksi per satu pixel sebesar 100m2. Dalam penelitian ini Kecamatan Parongpong
Tingkat perubahan lahan yang terjadi di Kecama- mengalami perbedaan dalam penambahan dan
tan Parongpong menunjukan bahwa perubahan pengurangan lahan dimana penambahan lahan
yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun yang pertanian berupa ladang dan pemukiman yang
Jurnal Geografi 19(1) (2022) 24-28 28

Tabel 3. Matriks Pola Perubahan Lahan


Tahun 2019

Ba Ht Kb Ld Pk Sb Total
Ba 20,11 0 0 0 0 0 20,11
Ht 0 1966,78 0 2,41 1,88 0 1971,07
Kb 0 0 192,752 0 0 0 192,752
Tahun 2017 Ld 0 0 0 280,237 0 0 280,237
Pk 0 0 0 0 801,407 0 801,407
Sb 0 0 0 3,502 5,398 947,666 956,566
Total 20,11 1966,78 192,752 286,149 808,685 947,666 4222,142
Sumber : Penelitian tahun 2020
bertambah sementara penggunaan lahan hutan index (EBBI) for mapping built-up and bare
dan semak belukar/lahan kosong yang mengala- land in an urban area. Remote Sensing, 4(10),
mi penurunan jumlah luasan lahan. Penambahan 2957-2970.
luas lahan Pemukiman mengindikasikan bahwa Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , (2015). Statistik
Indonesia Tahun 2015. Jakarta Pusat : Badan
kebutuhan akan pemukiman di Kecamatan Pa-
Pusat Statistik
rongpong begitu banyak dan juga penambahan Danoedoro, P. (2012). Pengantar Penginderaan Jauh Dig-
wilayah pertanian Konversi lahan . ital.Penerbit Andi: Yogyakarta
Giyarsih, S.R. (2001). Gejala Urban Sprawl sebagai
SIMPULAN Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di
Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area).
Tingkat perubahan Penggunaan lahan [Jurnal]. Jurnal Pembangunan Wilayah, vol 12
yang terjadi di Kecamatan Parongpong pada ku- No. 1/Maret, hal 40-45.
Marangoz, A. M., Sekertekin, A., & Akçin, H. (2017).
run waktu dua tahun yaitu dimulai pada tahun
Analysis of land use land cover classification
2017 sampai dengan tahun 2019 memiliki laju pe- results derived from Sentinel-2 image. Proceed-
rubahan pada rentang nilai antara -0,21% sampai ings of the 17th International Multidisciplinary Sci-
dengan 0,17 %. Pengurangan penggunaan lahan entific GeoConference Surveying Geology and Min-
terbesar pada semak Belukar dan lahan kosong ing Ecology Management, SGEM, 25-32.
berkurang sebesar -8,9 Ha dan penambahan ter- Martono, D. N. (2008). Aplikasi teknologi pengin-
besar pada penggunaan lahan Pemukiman dan deraan jauh dan uji validasinya untuk deteksi
Tempat Kegiatan Sebesar 7,27 Ha. penyebaran lahan sawah dan penggunaan/
Pola Perubahan yang terjadi hanya pada penutupan lahan. In Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI) (Vol. 1, No. 1).
empat jenis Penggunaan lahan Hutan, Semak
Phiri, D., Simwanda, M., Salekin, S., R Nyirenda, V.,
Belukar ladang dimana pola perubahan yang Murayama, Y., & Ranagalage, M. (2020). Sen-
terjadi adalah penggunaan lahan hutan menjadi tinel-2 Data for Land Cover/Use Mapping: A
pemukiman dan ladang. Sementara semak belu- Review. Remote Sensing, 12(14), 2291.
kar menjadi ladang dan Pemukiman. Perubahan Turner, V. B., Shalamzari, M. J. and Farajollahi, A.,
yang terjadi berada pada lima wilayah Desa yai- (2017), Sediment and soil nutrient loss under
tu Desa Cihanjuang, Desa Cihanjuang Rahayu, simulated rainfall, Journal of the Faculty of For-
Desa Cigugur Girang, Desa Sariwangi dan Desa estry Instanbul University, 67 (1), 37-48.
Karyawangi. Wibowo, T. S., & R Suharyadi, R. S. (2012). Aplikasi
Object-Based Image Analysis (OBIA) untuk
Deteksi Perubahan Penggunaan Lahan Meng-
DAFTAR PUSTAKA gunakan Citra ALOS AVNIR-2. Jurnal Bumi
Indonesia, 1(3).
Arsyad, S. (1989). Pengawetan tanah dan Zhang, J., Li, P., & Wang, J. (2014). Urban built-up
air. Bogor:Departemen Ilmu tanah IPB. area extraction from Landsat TM/ETM+ im-
As-syakur, A., Adnyana, I., Arthana, I. W., & Nuarsa, ages using spectral information and multivari-
I. W. (2012). Enhanced built-up and bareness ate texture. Remote Sensing, 6(8), 7339-7359.

Anda mungkin juga menyukai