Anda di halaman 1dari 2

Nama kelompok: - Gilbert Rizal Fawwazi (215100900111052)

- Marsha Afifah Br (215100907111041)


Kelas :Y

TUGAS FGD LOGAM BERAT

Logam berat: Arsen (As)


Arsen (As) adalah metal yang mudah patah, berwarna keperakan dan sangat toxik. As elemental
didapat di alam dalam jumlah sangat terbatas; terdapat bersama-sama Cu, sehingga didapatkan produk
sampingan pabrik peleburan Cu.

Sumber
Arsenik adalah komponen metaloid yang terbentuk secara alami dari kerak bumi. Sejumlah kecil
komponen ini terdapat pada batu, udara, air, dan tanah. Konsentrasinya mungkin lebih tinggi di
wilayah tertentu, yang bisa terjadi karena berbagai aktivitas manusia, seperti penambangan logam
atau penggunaan pestisida. Berikut beberapa sumber paparan arsenik:
 Tanah dan air
Tanah dan air menjadi sumber arsen organik yang berasal secara alami dari perut bumi. Air dengan
kandungan arsenik tinggi berasal dari air tanah, sementara air dengan kandungan arsenik yang
terbilang rendah bisa ditemui pada air hujan dan air permukaan.
 Makanan dan minuman
Ancaman terbesar keracunan arsenik berasal dari air tanah yang terkontaminasi. Air minum,
tanaman yang diairi dengan air yang terkontaminasi berikut makanan yang diolah dengan air yang
mengalami kontaminasi adalah sumber paparan paling tinggi yang harus dihindari. Ikan, kerang,
tiram, kepiting, lobster, rumput laut juga menjadi sumber arsenik tinggi, meski paparan dari
makanan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan paparan melalui air tanah yang
terkontaminasi. Pada makanan laut, arsenik terutama ditemukan dalam bentuk organik yang
cenderung tidak terlalu berbahaya.
 Tanaman tembakau
Rokok, terutama rokok tembakau juga memiliki kandungan arsen yang berbahaya, karena arsen
yang memapar tembakau termasuk jenis anorganik alami yang diserap melalui tanah. Dalam
pemeliharaannya, tembakau juga dapat diberikan perlakuan khusus, seperti penyemprotan
insektisida yang mengandung timbal arsen.
 Industrial
Proses pembuatan beberapa produk, seperti kaca, tekstil, pengawet kayu, kertas, hingga perekat
logam menggunakan campuran kimia arsen. Tidak hanya itu, bahan ini banyak digunakan sebagai
campuran pakan, obat, dan pestisida meski dalam batasan penggunaan, dan sebagai bahan untuk
proses samak kulit.

Dampak
Arsenik anorganik adalah karsinogen yang dikonfirmasi dan merupakan kontaminan kimia
paling signifikan dalam air minum secara global. Arsenik juga dapat terjadi dalam bentuk organik.
Senyawa arsenik anorganik (seperti yang ditemukan dalam air) sangat beracun, sedangkan senyawa
arsenik organik (seperti yang ditemukan dalam makanan laut) kurang berbahaya bagi kesehatan.
Racun arsenik yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan dampak berbeda-beda, tergantung
dosis dan jangka waktu paparannya. Paparan arsenik dalam kadar yang sangat rendah mungkin tidak
berdampak serius pada kesehatan. Namun, bila paparannya dalam jumlah sedang atau besar, dapat
terjadi keracunan arsenik. Berikut adalah gejalanya:
 Gangguan pencernaan, sepeti nyeri perut, mual, muntah, dan diare
 Kram otot
 Gangguan pada otak, seperti sakit kepala, kejang, delirium, dan koma
 Sesak napas
 Detak jantung tidak teratur
 Kesemutan di jari tangan dan kaki
 Kulit merah dan bengkak
 Urin berwarna gelap atau kehitaman
 Napas dan urine beraroma bawang putih
 Dehidrasi
Jika tidak segera mendapat pertolongan, keracunan arsenik dapat menyebabkan kematian. Pada
ibu hamil, keracunan arsenik dapat menyebabkan bayi yang dikandungnya meninggal, atau lahir
dalam keadaan cacat. Seseorang yang terus-menerus terpapar racun arsenik dengan dosis rendah
hingga sedang, dalam jangka waktu yang lama, dapat menunjukkan gejala berupa:
 Kulit menjadi kemerahan atau lebih gelap
 Munculnya benjolan di kulit yang menyerupai kutil
 Pembengkakan pada kulit
 Munculnya garis-garis putih pada kuku jari
 Kerusakan jantung, hati, ginjal, dan saraf

Metode Penanganan
Arsen tidak dapat diolah sampai tingkat konsentrasi yang diperbolehkan dengan proses
pengaturan pH dan pengendapan. Penghilangan arsen di dalam air limbah yang sering dilakukan
adalah dengan proses pengendapan ferri arsenat (ferric arsenate), Fe(AsO 4). Di dalam proses ini
senyawa arsen dioksidasi dengan penambahan ion ferri dan sodium atau natrium hipokhlorit pada pH
2,5-3,5. Selanjutnya pH dinaikkan menjadi 7-8, dan ferri arsenat akan mengendap dengan
penambahan ekses ion ferri (Fe3+). Metode ini telah didemonstrasikan dan dapat menurunkan
kandungan Arsen kurang dari 0,1 µg/l. Yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan pH antara 7-
8, jika tidak konsentrasi Arsen di dalam air olahan akan meningkat.
Metode lain untuk menghilangkan Arsen adalah pengendapan Arsen dalam bentuk senyawa
sulfida. Proses ini perlu diperhatikan yang seksama karena di dalam proses ini sulfida dapat
mereduksi Arsen menjadi AsH3 dalam bentuk gas arsine yang sangat beracun dan mematikan. Jika
proses ini dilakukan maka memerlukan proses pengendapan ke dua dengan penambahan ion ferro
(Fe2+) untuk menghilangkan residual sulfida dan membantu proses flokulasi dan pengendapan. Arsen
dengan tingkat konsentrasi yang rendah dapat direduksi menjadi logam Arsen menggunakan senyawa
reduktor dengan mengatur harga ORP tertentu (-460 mV), tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah
terbentuknya gas arsine yang sangat berbahaya. Arsenat juga dapat diturunkan sampai kurang dari 10
µg/l dengan adsorpsi dengan alumina aktif (activated alumina) atau dengan proses pertukaran ion
menggunakan resin kation khusus.

Anda mungkin juga menyukai