Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FEBRIYADI

JURUSAN : TI
MAPEL : TEKNIK PEMODELAN SISTEM INFORMASI

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem ?


2. Apa yang dimaksud dengan model ?
3. Berikan contoh dan jelaskan mengenai jenis-jenis dari model dan perbedaannya ?
4. Apakah perbedaan antara model stokastik dan model deterministic dalam bentuk
variable input dan dengan cara menginterpretasikan hasilnya?
5. Apakah 2 karakter system yang menyebabkan menjadi kompleks?
6. Apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam pengembangan model ? berikan contohnya?
7. Berikan atribut untuk contoh system pada pengambilan raport ?

JAWABAN
1. Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Model adalah representasi atau abstraksi dari suatu objek, proses, atau sistem yang
digunakan untuk memahami, menganalisis, memprediksi, atau mengendalikan
fenomena yang kompleks dalam dunia nyata.

3. Jenis-Jenis Model Beserta Perbedaannya:


a. Model Matematis: Contoh: Persamaan Diferensial Yang Menggambarkan
Pertumbuhan Populasi Hewan.
b. Model Fisik: Contoh: Model Skala Dari Jembatan Yang Dibuat Untuk Menguji
Kekuatan Dan Ketahanannya.
c. Model Komputasional: Contoh: Simulasi Komputer Tentang Perubahan Iklim
Global.
d. Model Konseptual: Contoh: Diagram Aliran Proses Dalam Industri Manufaktur.

4. Perbedaan antara model stokastik (atau probabilistik) dan model. Berikut ini adalah
perbandingan antara keduanya:
MODEL DETERMINISTIK:
1. VARIABEL INPUT :
- Variabel input dalam model deterministik memiliki nilai pasti dan terdefinisi.
2. Hasil Interpretasi :
- Hasil dari model deterministik konsisten dan dapat diprediksi.

MODEL STOKASTIK:
1. Variabel Input :
- Variabel input dalam model stokastik adalah acak atau probabilistik.
2. Hasil Interpretasi :
- Hasil dari model stokastik dapat bervariasi dalam setiap percobaan.

5. Ada sistem dua karakteristik utama yang seringkali menjadi penyebab utama
kompleksitas sistem adalah:

a. INTERKONEKSI : Sistem kompleks sering kali terdiri dari banyak elemen atau
komponen yang saling terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan
antara elemen-elemen ini bisa bersifat linear atau non-linear, dan kadang-kadang tidak
langsung atau kompleks. Interkoneksi yang kuat antara elemen-elemen sistem dapat
menyebabkan adanya efek jaringan atau efek pantulan yang membuat prediksi atau
pemahaman sistem menjadi lebih sulit. Misalnya, dalam jaringan sosial, interaksi antara
individu-individu bisa sangat kompleks dan mempengaruhi perilaku kolektif dari
masyarakat.
b. KETERGANTUNGAN WAKTU DAN KEADAAN AWAL : Sistem kompleks
seringkali memiliki keadaan awal yang sensitif dan ketergantungan waktu yang
kompleks. Artinya, bagaimana sistem berevolusi dari waktu ke waktu sangat tergantung
pada kondisi awalnya, dan perubahan yang kecil dalam kondisi awal dapat
menghasilkan hasil yang sangat berbeda dalam jangka waktu yang panjang.
Ketergantungan waktu ini seringkali termanifestasi dalam bentuk dinamika non-linear,
di mana hubungan antara variabel sistem tidak dapat dijelaskan secara sederhana
dengan persamaan linear. Misalnya, dalam sistem cuaca atau ekologi, perubahan kecil
dalam kondisi awal atau variabel dapat menyebabkan efek yang signifikan dalam
jangka waktu yang lama.

6. Beberapa Prinsip-Prinsip Penting Dalam Pengembangan Model:


1. SEDERHANA TAPI RELEVAN : Model harus sederhana namun tetap relevan
dengan sistem yang sedang dimodelkan. Prinsip ini menekankan pentingnya
menyederhanakan kompleksitas tanpa mengorbankan relevansi dalam menggambarkan
perilaku sistem.
Contoh: Dalam model ekonomi, sebuah model sederhana yang hanya
mempertimbangkan permintaan dan penawaran barang tertentu mungkin lebih mudah
dipahami daripada model yang memperhitungkan setiap variabel ekonomi yang
mungkin ada.
2. VALIDITAS : Model harus valid, artinya mereka harus menggambarkan sistem yang
sebenarnya secara akurat. Validitas dapat diuji melalui pembandingan hasil model
dengan data empiris atau observasi. Contoh: Dalam model perubahan iklim, validitas
model diuji dengan membandingkan hasil simulasi dengan data observasional tentang
suhu, curah hujan, dan pola perubahan iklim lainnya.
3. FLEKSIBILITAS : Model harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi variasi dalam
sistem dan memungkinkan penggunaan dalam berbagai konteks atau skenario. Contoh:
Model dalam ilmu kesehatan dapat dirancang untuk mempertimbangkan variasi dalam
parameter demografi, lingkungan, atau intervensi kesehatan.
7. .
Sistem Entitas Sumber Atribut Aktivitas Kontrol Kejadian
Pengambilan Siswa Pengambilan Penilaian Pembagian Guru/ Wali Kedatangan
Raport Raport Di Raport di Kelas Yang Wali Siswa
Sekolah Kelas Membagikan untuk
mengambil
Raport

Anda mungkin juga menyukai