Anda di halaman 1dari 53

No Soal Pembahasan

1.
Tn. X berusia 45 tahun dibawa ke IGD dengan Jawaban : D. Nicardipine
tekanan darah 200/120 mmHg disertai gejala
Kata kunci : (hipertensi emergency,
kegagalan organ. Dokter mendiagnosis pasien
antihipertensi)
mengalami hipertensi emergency. Apakah
antihipertensi yang terpilih untuk kondisi pasien Pada kasus hipertensi emergency, penurunan
tersebut? tekanan darah harus dilakukan secepatnya,
sehingga digunakan antihipertensi dengan onset
A. Kaptopril
cepat. Pada umumnya pilihan antihipertensi
B. Losartan
untuk kondisi darurat bergantung kepada kasus
C. Bisoprolol
yang dialami pasien (misal : diseksi aorta, edema
D. Nicardipine
paru, dll) namun secara umum, antihipertensi
E. Nifedipine
pilihan untuk emergency adalah sebagai berikut :

- Nitroprusside (onset 2 menit)


- Nicardipine (onset 5-15 menit)
- Nitrogliserin (onset 1-5 menit) → benefit
ke kondisi edema paru.
- Clonidine (onset 5 menit)
- Diltiazem (onset 5 menit)

2.
Seorang pasien mengalami kekambuhan stroke Jawaban : A. Streptokinase tidak boleh
iskemik, diketahui riwayat stroke sebelumnya diberikan karena pasien sudah pernah
diberikan fibrinolitik Streptokinase 1,5 juta U memperoleh Streptokinase sebelumnya.
dan riwayat pengobatan pasien di rumah :
Kata kunci : stroke iskemik, streptokinase
aspirin, clopidogrel, simvastatin. Saat ini
dokter berencana memberikan Streptokinase
● Keterbatasan penggunaan Streptokinase
untuk terapi stroke nya kembali. Apoteker
sebagai agen Fibrinolitik adalah hanya
mengkaji pengobatan dan menemukan masalah
bisa gunakan SEKALI SEUMUR
terkait obat. Apakah masalah yang dimaksud?
HIDUP.
A. Streptokinase tidak boleh diberikan ● Streptokinase adalah molekul protein
karena pasien sudah pernah memperoleh yang disintesis oleh Streptococcus
Streptokinase sebelumnya. dikombinasikan dengan plasminogen
B. Dosis Streptokinase terlalu besar proaktivator. Streptokinase memiliki efek
C. Duplikasi terapi samping reaksi alergi yang besar sehingga
D. Interaksi obat tidak dianjurkan untuk dilakukan
E. Tidak ada indikasi Streptokinase penggunaan kedua setelah diberikan
pertama kali.

3.
Pasien dengan kondisi gagal jantung Jawaban : D. Dobutamine
memerlukan obat inotropic positif yang
Kata kunci : (Inotropik positif, meningkatkan
meningkatkan kontraktilitas jantung. Obat
kontraktilitas jantung)
apakah yang sesuai untuk kondisi tersebut?

● Efek inotropic positif = obat yang bekerja


A. Verapamil
dengan meningkatkan kekuatan pompa
B. Diltiazem
jantung dan meningkatkan volume darah
C. Amlodipine
yang terpompa.
D. Dobutamin
● Obat-obat dengan inotropic positif :
E. Propranolol
Dobutamine, digoxine, dopamine,
epinephrine, norepinephrine
● Dobutamine : agen inotropic positif yang
paling sering digunakan untuk kondisi
gagal jantung kongesti yang disertai
dengan penurunan cardiac output. Agen
ini mengaktivasi reseptor b1, b2, dan a1
menghasilkan efek peningkatan cardiac
output¸ peningkatan denyut nadi, dan
efek vasokonstriksi.

Verapamil, Diltiazem, Propranolol : efek


inotropic negative, sehingga bukan pilihan
jawaban yang tepat. Amlodipine adalah CCB
DHP yang memiliki aksi vasodilatasi pembuluh
darah dan tidak punya efek inotropic positif.

4. Jawaban : C. Harus dilanjutkan karena


Tuan B baru saja KRS dengan diagnosis Heart
berfungsi sebagai secondary prevention.
Failure + Hipertensi + PJK. Tn. B mendapatkan
resep : Captopril, Atorvastatin, Bisoprolol, Kata kunci : (statin, PJK, pencegahan primer
Aspirin, Clopidogrel. Diketahui saat ini nilai dan sekunder)
LDL : 70 mg/dl, HDL : 40 mg/dl, dan Tekanan
● Indikasi STATIN : agent dyslipidemia,
darah : 130/80 mmHg. Tuan B bertanya terkait
pencegahan penyakit jantung baik
penggunaan obat Atorvastatin apakah boleh
primer maupun sekunder.
dihentikan?
● Pencegahan primer : BELUM PERNAH
A. Boleh dihentikan karena nilai LDL terkena penyakit kardiovaskular, tetapi
sudah mencapai target punya faktor resiko untuk mengalami
B. Boleh dihentikan, karena HDL sudah kejadian kardiovaskular (keturunan
mencapai target keluarga ada penyakit CVD, Diabetes
C. Harus dilanjutkan karena berfungsi Mellitus)
sebagai secondary prevention ● Pencegahan sekunder : SUDAH
D. Harus dilanjutkan karena berfungsi PERNAH terkena penyakit
sebagai primary prevention kardiovaskular,dan dicegah supaya tidak
E. Dosis atorvastatin diturunkan secara terjadi KEKAMBUHAN.
perlahan
Pada soal, diketahui pasien sudah memiliki
riwayat PJK → sehingga masuk sebagai
pencegahan sekunder.

Statin yang diindikasikan sebagai pencegahan


sekunder/ primer HARUS DIKONSUMSI
RUTIN, tidak boleh dihentikan sendiri meskipun
hasil lab menunjukan nilai LDL sudah normal.

5. Jawaban : C. TDF + 3TC/FTC + EFV


Seorang ibu datang ke puskesmas dan
Kata kunci : HIV, ibu hamil
terdiagnosa HIV, setelah digali ternyata ibu
tersebut sedang dalam masa kehamilan usia 20 Berdasarkan PNPK HIV, 2019 :
minggu. Apakah regimen ARV yang dapat
Panduan terapi ibu hamil disamakan dengan
diberikan?
terapi orang dewasa yaitu terdiri dari 2 NRTI
A. ABC + 3TC + FTC dan 1 NNRTI
B. TDF + 3TC + ABC
KOMBINASI LINI PERTAMA
C. TDF + 3TC/FTC + EFV
D. AZT + 3TC/FTC + NVP
NRTI NRTI NNRTI
E. NVP + EFV + AZT

TDF 3TC / FTC EFV

ALTERNATIF (bila TDF + 3TC/FTC +


EFV tidak tersedia/ kontraindikasi)

AZT 3TC NVP

AZT 3TC EFV


TDF 3TC/ FTC NVP

Kapan ibu hamil mulai inisiasi ARV?

Semua ibu hamil ataupun menyusui yang


terdiagnosis HIV harus SEGERA menerima ARV
tanpa memandang status klinis dan nilai CD4+,
untuk seumur hidup. Pemberian ARV pada ibu
hamil juga dapat menekan transmisi virus dari
ibu ke bayi.

6.
Seorang laki-laki usia 30 tahun barusan pulang Jawaban : A. DHP + Primakuin selama 14
dari bepergian di daerah rawan malaria. Ia hari
terdiagnosa Malaria akibat Plasmodium Vivax.
Kata kunci : (malaria Vivax, terapi)
Pemberian obat yang tepat adalah?

A. DHP + Primakuin selama 14 hari Tata laksana Malaria Vivax


B. DHP + Primakuin pada hari pertama
C. Doksisiklin
Lini pertama ACT + Primakuin
D. Kina
E. Injeksi Artesunat *Saat ini ACT yang
digunakan di Indonesia adalah
DHP (Dihydroartemisinin
piperaquine)

DHP selama 3 hari +


Primakuin 0,25 mg/kg
selama 14 hari

Lini kedua Kina + Primakuin


Terapi Malaria Vivax Relapse

Dugaan relaps pada malaria vivax adalah


apabila pemberian primakuin dosis 0,25
mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14 hari
dan pasien sakit kembali dengan parasit positif
dalam kurun waktu 4 minggu sampai 52
minggu

Terapi : ACT + primakuin dengan dosis


ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari

Tata laksana Malaria Falciparum

Lini pertama DHP selama 3 hari +


Primakuin 0,25 mg/kg
selama 1 hari

Lini kedua Kina + Doksisiklin/


Tetrasiklin +
Primakuin

7. Jawaban : A. Mencegah sintesis dinding sel


Ibu Z, usia 75 th, BB 59 kg hendak menjalani
bakteri dengan inhibisi transpeptidase pada
prosedur operasi akibat patah tulang yang
dinding sel.
dialaminya. dokter berencana memberikan
Cefazolin sebagai antibiotic profilaksis sebelum Kata kunci : (mekanisme kerja obat, Cefazolin,
tindakan operasi. Bagaimana mekanisme kerja profilaksis operasi)
Cefazolin?
● CEFAZOLIN adalah antibiotic beta
A. Mencegah sintesis dinding sel bakteri lactam, anggota dari Cephalosporin
dengan inhibisi transpeptidase pada generasi ke
dinding sel ● Mekanisme kerja obat :
B. Berikatan dengan dinding sel dan
menyebabkan depolarisasi berujung
pada kematian sel
C. Inhibisi sintesis protein dengan
menghambat ribosom 50S
D. Inhibisi sintesis protein dengan
menghambat ribosom 30S
E. Inhibisi replikasi DNA dengan berikatan
dengan DNA gyrase

Golongan Mekanisme
Beta lactam Menghambat
(amoksisilin, penisilin peptidoglikan
G, piperacillin,
cefadroxil, cefixime,
ceftriaxone, cefazolin,
cefepime, aztreonam,
meropenem,
imipenem, dll)
Glycopeptide Menghancurkan
(vankomisin, dinding sel bakteri
basitrasin)
Sulfonamida Menghambat
(sulfadiazine, metabolism asam folat
sulfasalazin)
Quinolon Menghambat DNA
(ciprofloxacin, gyrase
levofloxacin,
moxifloxacin, as
nalidiksat, as
pipemidat)
Makrolida Menghambat sintesis
(azithromycin protein di subunit 50s
clarithromycin,
eritromisin)
Aminoglikosida Menghambat sintesis
(streptomisin, protein 30 s
amikacin, gentamisin)

Anggota dari antibiotika golongan


Cephalosporin dan generasinya

Generasi 1 Cefazolin, Cefadroxil,


Cephalexin

Generasi 2 Cefuroxime, Cefaclor,


Cefotitan

Generasi 3 Cefixime, Ceftriaxone,


Ceftazidime, Cefotaxime

Generasi 4 Cefepime, Cefpirome

Generasi 5 Ceftobiprole, Ceftaroline

8. Jawaban : C. Salmeterol dan budesonide


Tuan B usia 32 tahun memiliki riwayat asma
Kata kunci : Controller asma
sejak kecil dan hipertensi sejak 5 tahun. Kondisi
saat ini terkontrol dengan pengobatan : inhalasi Menurut GINA,2022 Terapi Asma terdiri dari :
kombinasi Salmeterol dan Budesonide, controller dan reliever.
Salbutamol, dan Amlodipine. Manakah diantara
pengobatan tersebut yang merupakan controller Controller Reliever
Asma?

A. Salmeterol Digunakan rutin Digunakan saat

B. Budesonide dibutuhkan / saat sesak


C. Salmeterol dan Budesonide
Kombinasi LABA SABA (short acting
D. Salbutamol
(long acting beta beta agonist)
E. Amlodipine
agonist) dan Inhaled
corticosteroid

Contoh LABA : Contoh SABA :


Salbutamol, Terbutalin
Salmeterol,
Formoterol

Inhaled cortico :

Budesonide,
Beclomethasone,
Fluticasone

9. Jawaban : B. Eritromisin
Pasien laki laki berusia 40 tahun memiliki
Kata kunci : (antibiotic, eksaserbasi PPOK,
kebiasaan merokok sejak muda datang ke
eksaserbasi pertama, tanpa komorbid lain)
dokter dengan keluhan batuk berdahak, sesak,
mengi. Dokter mendiagnosa eksaserbasi PPOK Tata laksana Eksaserbasi PPOK bergantung pada
dan hendak memberikan antibiotik. Diketahui karakteristik dan riwayat penyakit pasien :
ini adalah pertama kalinya pasien merasakan
hal tersebut dan tidak memiliki riwayat Karakteristik pasien Terapi
penyakit lain. Antibiotic apakah yang dapat
dipilih untuk kondisi pasien?
Uncomplicated : 1. Makrolida

A. Ampicillin Sulbactam 2. Cephalospori


<4 eksaserbasi/ tahun,
B. Eritromisin n generasi 2
tidak ada penyakit
C. Levofloxacin dan 3
komorbid
D. Metronidazol 3. Doksisiklin

E. Meropenem
Complicated : 1. Amoxicillin/C
lavulanate
Usia >65 tahun, >4
2. Fluoroquinolo
eksaserbasi/ tahun,
n
tidak ada komorbid

(Dipiro 11th Ed)

Diketahui :

● Pasien pertama kali mengalami


eksaserbasi, dan tanpa riwayat komorbid :
karakteristik Uncomplicated
● Pilihan terapi : Makrolida (Azitromisin,
Eritromisin, Klaritromisin)

Catatan tambahan :
(GOLD,2021)

10. Jawaban : C. Ondansetron


Pasien mengalami mual muntah pasca operasi
Kata kunci : (Mual muntah, pasca
usus buntu. Terapi apakah yang dapat
operasi)/[postoperative Nausea and Vomiting]
direkomendasikan apoteker untuk meredakan
gejala mual muntah pasien? ● Mual muntah pasca operasi yang
diinduksi oleh senyawa anestesi yang
A. Dimenhidrinat
digunakan.
B. Omeprazole
● Tata laksana PONV :
C. Ondansetron
- Antagonist 5HT3 (Ondansetron,
D. Ranitidine
palonosetron, granisetron,
E. Piridoksin
dolasetron)
- Kortikosteroid : Dexamethasone
- Droperidol
- Scopolamine

Ondansetron memiliki mekanisme aksi


menghambat ikatan serotonin yang dikeluarkan
oleh enterochromaffin di saluran cerna dengan
reseptor 5-HT3.

11. Jawaban : A. Propiltiourasil


Seorang wanita baru saja didiagnosis
Kata kunci : hipertiroid, hamil 9 minggu
Hipertiroid dengan hasil free T4 : 4,0 ng/dL,
Pilihan terapi HIPERtiroid pada kehamilan,
TSH : 0,150 Uiu/ ml. Diketahui wanita tersebut
bergantung pada USIA dari kehamilan
sedang dalam masa kehamilan usia 9 minggu.
Terapi apakah yang aman untuk diberikan ?
Trimester pertama PTU
A. Propiltiourasil (minggu ke-1 sd
B. Methimazole minggu ke-12)
C. Carbimazole
D. Levotiroksin
Trimester kedua, MMI (thiamazole,
E. Propranolol
ketiga Methimazole)

(minggu ke >12 )

PTU memiliki efek samping Hepatotoksik yang


besar. Pada trimester pertama tidak masalah
untuk menggunakan PTU karena belum terjadi
pembentukan organ hati yang signifikan pada
janin, sedangkan pada trimester kedua dan ketiga
sudah mulai terjadi organogenesis, sehingga
penggunaan PTU dihindari.

12. Jawaban : E. 6 bulan


Bapak G sudah rutin mengkonsumsi PTU untuk
Kata kunci : (nilai T4 stabil, durasi monitoring
hipertiroid yang dialaminya. Saat ini bapak G
terapi)
sudah mendapatkan dosis yang sesuai untuk
● Pada kondisi pasien yang BARU
menjaga nilai T4 nya tetap stabil. Berapakah
menerima terapi perlu dilakukan evaluasi
durasi monitoring perlu dilakukan kembali?
setiap bulan SAMPAI mencapai kondisi
A. 1 bulan eutiroid (nilai tiroid nya normal kembali)
B. 2 bulan ● Pada kasus soal = Pasien sudah
C. 3 bulan mendapatkan dosis yang sesuai** dan
D. 5 bulan menjaga nilai T4 nya sudah stabil (sudah
E. 6 bulan eutiroid), apabila sudah dalam kondisi
STABIL, follow up pasien dapat
dilanjutkan setiap 6-12 bulan.
(Dipiro, 2020)
● **dosis yang sesuai : dosis obat untuk
Hipertiroid tidak bisa serta merta
langsung dapat fix tapi harus melalui
tapering pelan-pelan sampai didapat
respon yang baik (tiap individu bisa
berbeda)

13. Jawaban : E. Insulin + Glukosa


Seorang ibu berusia 45 tahun MRS dengan
Kata kunci : (hiperkalemia, CKD)
badan yang terlihat bengkak, tidak bisa BAK,
disertai lemas dan penurunan kesadaran. Pasien Hiperkalemia adalah komplikasi yang sering
memiliki riwayat penyakit CKD tingkat akhir. terjadi pada gagal ginjal kronis karena penurunan
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai ekskresi Kalium. Peningkatan kadar kalium dapat
Kalium dalam tubuh mencapai 6,5 mmol/L. membahayakan nyawa karena kalium adalah
Dokter berniat memberikan terapi untuk kondisi elektrolit penting dalam kontraksi otot jantung.
HIPERKALEMIA yang merupakan komplikasi
Ketidakseimbangan Kalium dapat menyebabkan
dari CKD pasien. Apakah terapi yang tepat?
perubahan irama jantung yang terlihat dari EKG
A. Propranolol
B. Natrium Bicarbonate Tatalaksana hiperkalemia
C. Spironolakton
D. Diuretic
Calcium gluconas Melindungi miokardium
E. Insulin + Glukosa
dari efek toksik kalium
tanpa mempengaruhi
kadar Kalium dalam darah
Insulin + glukosa Menggeser kalium dari
peredaran darah agar
masuk kedalam sel,
penambahan glukosa
berfungsi agar pasien tidak
mengalami hipoglikemia.

Albuterol (B Mirip insulin, Menggeser


agonist) kalium dari peredaran
darah agar masuk kedalam
sel

Sodium Digunakan pada pasien


bicarbonate dengan metabolic acidosis
parah.

14. Jawaban : B. Malam hari sesaat sebelum


Tuan V dengan diagnosa BPH mendapatkan
tidur untuk meminimalisir efek samping
obat golongan penghambat reseptor alfa-1 yaitu
hipotensi ortostatik
Terazosin. Apoteker hendak melakukan KIE
Kata kunci : KIE, penghambat reseptor alfa-1,
terhadap pasien.Bagaimana aturan minum obat
terazosin
tersebut?
● Alfa blocker : Prazosin, Terazosin,
A. Harus sesudah makan agar obat tidak
Doksazosin, Tamsulosin
mengiritasi lambung
● Efek samping yang paling sering
B. Malam hari sesaat sebelum tidur untuk
muncul adalah Hipotensi ortostatik
meminimalisir efek samping hipotensi
(penurunan tekanan darah yang signifikan
ortostatik
(> 20/10 mmhg) pada saat seseorang
C. Malam hari saat sebelum tidur karena
berubah posisi), gejalanya bisa disertai
obat menimbulkan efek samping kantuk
dengan pusing berputar hingga pingsan.
D. Pagi hari sebelum beraktivitas agar tidak
● Paling sering muncul pada Alfa blocker
lupa (-zosin) = Prazosin, Terazosin,
E. Sebelum makan karena efektifitas obat Doksazosin.
menurun dengan adanya makanan ● Solusi : diminum malam hari sebelum
tidur, untuk meminimalisir efek samping

15. Jawaban : A. Selegiline


Tn. Y usia 30 tahun baru saja didiagnosis
Kata kunci : MAOb-inhibitor
Parkinson. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh
dokter, karena gejala Parkinson yang Pemilihan terapi Parkinson dapat mengacu pada
dialaminya tidak terlalu berat, dokter berencana bagan berikut :
memberikan terapi awal dengan obat yang
termasuk dalam golongan MAOb inhibitor.
Apakah obat yang dimaksud?

A. Selegiline
B. Levodopa
C. Quetiapine
D. Amantadine
E. Triheksifenidil

● Pada soal tersebut, kondisi pasien tidak


mengalami penurunan kognitif dan
motoric yang signifikan, sehingga dapat
diberikan MAOb inhibitor.
● MAO b inhibitor : (-giline) → Rasagiline,
Selegiline
● Mekanisme : inhibisi enzim MAO-b yang
bertanggung jawab dalam degradasi
senyawa Dopamine, sehingga
meningkatkan aktivitas Dopamin di SSP.
16. Jawaban : C. Empagliflozin dan
Ny. G sering mengalami nyeri pada tulang
Metilprednisolon
pinggulnya, setelah dilakukan pemeriksaan
Kata kunci : (resiko Osteoporosis akibat
didapat nilai T SCORE nya adalah -8. Dokter
penggunaan obat)
mendiagnosa pasien mengalami osteoporosis.
Setelah ditelusuri pasien punya riwayat ● Obat-obat yang berpotensi menimbulkan
pengobatan : empagliflozin, Metilprednisolone, Osteoporosis (berkaitan dengan
Allopurinol, dan Valsartan. Ditemukannya penurunan densitas tulang, meningkatkan
faktor resiko penyebab osteoporosis salah resiko patah tulang, peningkatan aktivitas
satunya dari pengobatan yang dikonsumsi osteoklas) :
pasien. Apakah obat yang berpotensi - Kortikosteroid
menimbulkan osteoporosis ? - Antidiabetic - SGLT 2
- ARV - Tenofovir
A. Allopurinol dan Valsartan
- Antikonvulsan – Carbamazepine,
B. Metilprednisolone
Fenitoin, asam valproate
C. Empagliflozin dan Metilprednisolon
- Antidiabetic – Thiazolidinediones
D. Allopurinol dan Metilprednisolone
- Vitamin A berlebih
E. Allopurinol
- Supplementasi Tiroid

17. Jawaban : D. Hydrocortisone


Dokter hendak meresepkan kortikosteroid
Kata kunci : kortikosteroid potensi rendah
topikal untuk anak berusia 9 tahun yang
mengalami ruam akibat alergi terhadap Potensi kortikosteroid
perhiasan emas yang ia gunakan. Dokter
meminta kortikosteroid dengan potensi rendah. Tingkat potensi Contoh kortikosteroid
Apakah kortikosteroid yang terpilih?

A. Betamethasone dipropionate
B. Clobetasol
C. Triamcinolone
D. Hydrocortisone
High (tinggi) Betamethasone
E. Mometasone
dipropionate

Fluocinonide

Halobetasol propionate

Clobetasol propionate

Moderate (sedang) Betamethasone valerat

Triamcinolone acetate

Flurandrenolide

Fluticasone propionate

Low (rendah) Desonide

Hydrocortisone

18. Jawaban : E. Latanoprost


Seorang wanita mengeluhkan penurunan daya
Kata kunci : (glaukoma sudut terbuka, terapi lini
penglihatan dan didiagnosa mengalami
pertama)
glaukoma sudut terbuka. Apakah pilihan terapi
lini pertama untuk glaukoma sudut terbuka? Glaukoma sudut Glaukoma sudut
terbuka tertutup
A. Mannitol
B. Asetazolamid
Terapi : Terapi :
C. Pilokarpin
D. Brimonidine 1. Analog 1. Agen kolinergik
E. Latanoprost prostaglandi : pilokarpin
n : 2. Beta blocker :
Latanoprost Timolol
2. Beta blocker 3. Alfa adrenergic
: Timolol agonist :
3. Alpha brimonidine
adrenergic
agonist :
brimonidine
4. Karbonik
anhydrase
inhibitor :
dorzolamide

19. Jawaban : A. Bacterial conjunctivitis ; tetes


Seorang ibu datang ke dokter mengeluhkan
mata Gentamisin Sulfat.
mata nya yang gatal dan sedikit perih,
Kata kunci : (kotoran kekuningan,
kemerahan dan terdapat banyak kotoran
konjungtivitis)
berwarna kekuningan. Apakah jenis
konjungtivitis yang dialami pasien dan
pengobatannya? Allergic conjunctivitis Gatal, kemerahan,
bengkak, air mata
A. Bacterial conjunctivitis ; tetes mata yang keluar terus
Gentamisin Sulfat menerus pada kedua
mata.
B. Fungal Conjunctivitis ; tetes mata
tetrahydrozoline Terapi : antihistamine
(azelastine,
C. Allergic Conjunctivitis ; tetes mata
epinastine)
Azelastine
D. Viral Conjunctivitis ; tetes mata
Bacterial Merah, bengkak,
Acyclovir
conjunctivitis terdapat kotoran
E. Bacterial conjunctivitis ; tetes mata kekuningan (khas),
azelastine bisa salah satu atau
kedua mata

Terapi :
fluoroquinolone
(Ciprofloxacin,
Ofloxacin),
Aminoglikosida
(gentamicin),
Makrolida
(eritromisin)

Viral conjunctivitis Kemerahan dan keluar


air mata, pada satu
mata tetapi dapat
menular ke mata
sebelah.

Terapi : -

Self limiting disease,


dapat sembuh sendiri,
pengobatan
simptomatik saja

20. Jawaban : B. Hand and foot syndrome


Pasien dengan diagnosis Ca Paru sedang
Kata kunci : (efek samping obat, kemerahan di
menjalankan kemoterapi dengan Capecitabine.
tangan kaki, Capecitabine)
Sesudah menjalani kemoterapi, didapati
terdapat bengkak, ruam kemerahan pada telapak ● Efek samping yang khas dan sering
tangan dan kaki. Apoteker mengidentifikasi muncul pada penggunaan Capecitabine,
efek samping obat. Disebut apakah efek gemcitabine, cytarabine adalah Hand foot
samping obat yang terjadi pada pasien tersebut? syndrome yaitu ditandai dengan adanya
ruam, blister, kemerahan pada telapak
A. Mucositis
B. Hand and foot syndrome tangan dan kaki.
C. Alopecia ● Efek samping lain yang mungkin muncul
D. Stomatiti dari Capecitabine adalah : Mual muntah,
E. Xerostomia Trombositopenia, Neutropenia, ataxia

21. Jawaban : A. Penambahan suspending agent


RnD sedang melakukan uji coba pada formula
baru sediaan suspensi ibuprofen. Pada saat Kata kunci : (suspense, optimasi formula,
didiamkan selama beberapa lama terbentuk kecepatan sedimentasi)
endapan keras di dasar botol yang sulit
Berdasarkan hukum stokes
didispersikan. Bagaimana optimasi formula
yang dapat dilakukan?

A. Penambahan suspending agent


B. Menurunkan viskositas
C. Meningkatkan ukuran partikel
D. Meningkatkan perbedaan massa jenis
Keterangan :
partikel dan pelarut
E. Meningkatkan kelarutan bahan aktif - v = laju endapan
- d = diameter partikel
- g = gravitasi
- ρp = massa jenis fase terdispersi
- ρs = massa jenis fase pendispersi
- η = viskositas fase pendispersi

Upaya menurunkan kecepatan sedimentasi


dan mencegah caking :

1. Menurunkan ukuran partikel


2. Menurunkan perbedaan massa jenis fase
terdispersi dan pendispersi
3. Meningkatkan viskositas, salah satu
upayanya adalah dengan menambahkan
suspending agent.

22. Jawaban : B. Pengawet


Bagian RnD sedang merancang sediaan sirup
Antihistamin. Formula nya akan mengandung Sediaan yang mengandung air rentan untuk
bahan berikut : Chlorpheniramine maleate, ditumbuhi mikroba sebab air sendiri merupakan
gliserin, sirup, sorbitol, Sodium benzoate, media pertumbuhan mikroba yang baik, oleh
perasa strawberry dan aqua purificata. Apakah karena itu perlu ditambahkan pengawet untuk
fungsi dari Na Benzoat? menjaga stabilitas mikrobiologis

A. Pelarut
B. Pengawet Jenis Contoh Kegunaan
Eksipien
C. Bahan aktif
D. Pemanis
E. Peningkat kelarutan Pengawet/ Asam Untuk
Preservative benzoat, mencegah
Nipagin, pertumbuhan
Nipasol, mikroba
Fenol,
Chlorocresol,
benzalkonium
klorida, benzil
alkohol, Na
benzoat,
Potassium
sorbat

Dapar Sitrat, Mempertahan


Karbonat, kan pH
Fosfat, Tartrat sediaan,
sehingga
menjaga
stabilitas
produk

Anticaplockin Alkohol Mencegah


g agent polihidroksi kristalisasi
(Sorbitol, gula pada
Gliserol, daerah tutup
Propilenglikol dan leher
) botol

Kosolven Propilen Meningkatkan


glikol, kelarutan
Gliserol, dalam air
Etanol,
Sorbitol

Pelarut Air Melarutkan


bahan aktif
(larut air) dan
bahan
tambahan

23. Apoteker sebagai supervisor di bagian produksi Jawaban : E. Upper punch


hendak mengoptimalisasi sediaan tablet Kata kunci : Bagian- bagian mesin kempa tablet
Amlodipine, salah satu parameter yang dilihat dan pengaruh terhadap kualitas tablet
adalah kekerasan tablet. Bagian dari alat cetak
tablet yang dapat mempengaruhi kekerasan
tablet adalah?
A. Hopper
B. Dies
C. Tablet ejection
D. Lower punch
E. Upper punch

Bagian mesin Fungsi

Hopper Mengalirkan granul


yang akan dikempa
Dinding die Mempengaruhi
diameter dan bentuk
tablet

Punch bawah / lower Membantu kompresi


punch upper punch dengan
menaikan posisi
granul agar lebih
mudah dikempa.

Punch atas / upper Menentukan


punch kekerasan tablet dari
tekanan kompresi

24. Jawaban : E. Mottling


Industri farmasi YBU hendak memproduksi
tablet Loratadine. Pada akhir produksi Kata kunci : (cacat tablet, ketidakseragaman
ditemukan banyak tablet dengan warna)
ketidakseragaman warna. Disebut apakah
Macam – macam kecacatan pada tablet
permasalahan tablet tersebut?

A. Laminating Jenis defek Ciri khas Solusi


B. Capping tablet
C. Crumbling
D. Picking Capping Bagian atas Penambahan
tablet terlepas binder
E. Mottling
“mirip topi”

Laminating Tablet Penambahan


terbelah binder
menjadi dua
atau lebih
lapisan-lapisa
n.

Picking Tablet nya Optimalisasi


‘cuil’ akibat pengeringan
lengket di(batas
upper punch moisture
content
(biasanya 2-4%),
merupakan mengurangi
kerusakan binder,
lanjutan dari menambahka
sticking) n lubrikan
(agar tidak
lengket dan
‘cuil’)

Sticking Tablet Optimalisasi


menempel ke pengeringan
alat kempa (batas
moisture
content
2-4%),
menambah
lubrikan

Chipping Pinggiran tepi Penambahan


tablet lubrikan,
bergerigi menggunakan
(seperti pengikat
terkikis) dan kering
tidak halus

Mottling Warna tablet Penggunaan


tidak pewarna larut
terdistribusi minyak,
merata, optimasi
sebagian lebih waktu
muda tetapi pengeringan,
bagian lain menghindari
pemilihan
lebih tua. bahan dan
eksipien yang
berwarna
warni.

25. Jawaban : D. Gelatin extenders – mengurangi


Bagian RnD sedang menyusun formulasi untuk
kuantitas gelatin yang dibutuhkan per kapsul
pembuatan cangkang kapsul keras. Eksipien
yang digunakan antara lain : gelatin, colouring Kata kunci : (eksipien cangkang kapsul)
agent, sulfur dioksida, Sodium lauryl sulfate,
hidroksialkil starch. Apakah fungsi dari Agent pewarna Meningkatkan
hidroksialkil starch? estetika, perlindungan
dari cahaya
A. Mempermudah gelatin untuk terbentuk
dalam cetakan Surfaktan Memudahkan gelatin
B. Meningkatkan akseptabilitas pasien untuk mengikuti
bentuk cetakan.
C. Pengawet
(sodium lauryl sulfate)
D. Gelatin extenders – mengurangi
kuantitas gelatin yang dibutuhkan per Agent perasa Meningkatkan
kapsul penerimaan pasien
E. Melindungi kapsul dari kelembapan (menutupi bau dan
rasa yang tidak enak)
lingkungan

Pengawet mencegah kontaminan


mikroba karena
gelatin adalah media
yang baik untuk
pertumbuhan bakteri
dan jamur (Sulfur
dioksida)

Gelatin extenders Mengurangi jumlah


gelatin setiap
kapsulnya
Lapisan pelindung Meningkatkan
stabilitas kapsul
(meningkatkan
ketahanan terhadap
lembab dan mencegah
kapsul untuk lengket)

26. Jawaban : A. 3,46 gram dan 1,54 gram


Suatu industri farmasi akan membuat sediaan
semi solida, diketahui emulgator yang R/ Parafin Cair ((HLB butuh = 12) 30 g → fase
digunakan untuk sediaan semi solida adalah lemak
Polisorbat 80 (HLB = 15) dan sorbitan
wool fat (HLB butuh = 10) 5 g → fase lemak
monooleate (HLB = 4,3).
Emulgator 5 g
Formula sediaan semisolida tersebut adalah :
Air ad 100 g
Parafin cair (HLB butuh = 12) 30 g
Langkah 1 : Hitung total HLB butuh (HLBr)
Wool fat (HLB butuh = 10) 5 g
a. Parafin Cair (HLB butuh = 12) 30 g
Emulgator 5 g
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑓𝑖𝑛
Air ad 100 g HLB butuh paraffin = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘
x HLB

paraffin
Berapakah jumlah (gram) emulgator polisorbat
30
80 dan sorbitan monooleate yang dibutuhkan HLB butuh paraffin = x 12 = 10,2857
(30+5)
secara berturut-turut untuk membuat sediaan
semi solida tersebut? b. Wool fat (HLB butuh = 10) 5 g

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑤𝑜𝑜𝑙
A. 3,46 dan 1,54 g HLB butuh wool fat = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘
x HLB
B. 1,54 g dan 3,46 g wool
C. 2,46 g dan 5,54 g
5
D. 5,54 g dan 2,46 g HLB butuh wool fat = (30+5)
x 10 = 1,42857

E. 1,36 g dan 3,54 g


Total HLB butuh = 10,2857 + 1,42857

Total HLB butuh = 11,71427 = 11,71

Langkah 2 : Hitung kebutuhan emulgator


dengan aligasi

27. Jawaban : D. 8,667 gram


Bagian RnD sebuah industri farmasi hendak
membuat sediaan suppositoria ibuprofen untuk Bilangan pengganti/ displacement value adalah
kejang demam pada anak. Direncanakan akan volume obat yang dapat menggantikan volume
membuat 10 suppositoria, dengan dari 1 gram basis
masing-masing suppo mengandung 400 mg
Diketahui bilangan pengganti 3 → artinya 3
obat dan direncanakan bobot suppo adalah 1
gram obat dapat menggantikan 1 gram basis.
gram. Diketahui bilangan pengganti = 3

Langkah mengetahui kebutuhan basis suppo :


Berapakah total basis suppo yang dibutuhkan ?
a. Hitung berapa BASIS yang dapat
A. 9 gram
digantikan oleh obat
B. 1,2 gram
C. 0,4 gram Diketahui dalam soal bobot obat nya 0,4 gram.
D. 8,667 gram
Sehingga obat dengan bobot 0,4 gram dapat
E. 9,6 gram
menggantikan posisi 1 gram basi

b. Menghitung basis yang dibutuhkan


berdasarkan perhitungan diatas
Diketahui bobot 1 suppo adalah 1 gram, karena
obat sudah menggantikan volume dari 0,133
gram basis, jadi perhitungan kebutuhan basisnya :

1 gram – 0,133 gram = 0,8667 gram

c. Jumlah basis untuk 10 suppo

0,8667 x 10 = 8,667 gram total basis yang


dibutuhkan

28. Jawaban : B. 0,265 gram


Akan diproduksi injeksi dengan formula
sebagai berikut : Langkah menentukan jumlah penambahan NaCl
dengan metode ‘Penurunan Titik Beku’ :
Dexamethasone Sodium Phosphate 0,1 % ( ptb
: 0,010o) ● NaCl 0,9% → referensi isotonis

NaCl NaCl 0,9% memiliki ptb : 0,52 (B)

Aqua purificata ad 30 ml ● Menentukan kontribusi obat terhadap


penurunan titik beku
Berapakah NaCl (dalam gram) yang perlu
Dexamethasone sodium phosphate
ditambahkan agar didapatkan larutan isotonis?
dengan kons 0,1% = memiliki ptb 0,010
(diketahui penurunan titik beku Nacl 0,9% :
(C)
0,52
● Menghitung kebutuhan NaCl sebagai
A. 0,056 gram agen pengisotonis
B. 0,265 gram 0,52 – C = A
C. 0,03 gram 0,52- 0,010 (A)
D. 0,52 gram
Sehingga butuh penurunan titik beku sebanyak
E. 0,01 gram
0,51

Berapakah NaCl yang dibutuhkan untuk


MENURUNKAN TITIK BEKU sebanyak 0,51
Rumus menghitung kebutuhan Nacl dalam gram

0,9% 𝑥 𝐴
NaCl (g) = 𝐵
x volume sediaan

0,9% 𝑥 0,51
NaCl (g) = 0,52
x 30 ml

NaCl (g) = 0,265 gram

Keterangan :

- A = selisih antara referensi isotonis (B)


dengan kontribusi obat (C)
- B = penurunan titik beku zat isotonis
(referensinya biasanya NaCl 0,9% dengan
ptb 0,52)
- Vol. sediaan = volume yang dikehendaki
untuk sediaan

29. Jawaban : C. Filtrasi


Divisi RnD akan merancang metode sterilisasi
Kata kunci : tidak tahan panas, sangat
untuk bahan obat dalam larutan steril yang
higroskopis
memiliki sifat tidak tahan panas (terdegradasi
pada suhu diatas 110 C) dan sangat higroskopis. Metode sterilisasi
Metode sterilisasi apakah yang terpilih?

Sterilisasi basah Suhu 121 C selama 15


A. Sterilisasi basah dengan autoklaf
dengan autoklaf menit, diperuntukan
B. Sterilisasi kering dengan oven untuk bahan aktif
C. Filtrasi dengan ketahanan
terhadap panas dan
D. Teknik aseptis
lembab.
E. Sterilisasi gas

Sterilisasi kering Suhu 160 C selama


dengan oven 120 menit, atau suhu
170 C selama 60
menit, atau suhu 180
C selama 30 menit.
Digunakan untuk
bahan tahan panas dan
tidak tahan lembab
(higroskopis).

Tanpa pemanasan

Filtrasi Membrane filter steril


dengan pori ≤ 0,22
µm. untuk bahan
dengan sifat tidak
tahan panas, dan
berupa larutan.

Radiasi sinar gamma Cobalt 60 dengan


dosis 25 kGy

Gas etilen oksida 80-1200 mg/L dengan


suhu 45-63 C,
kelembaban (RH)
30-70%, 1-4 jam.
biasanya untuk
sterilisasi alkes,
ruangan.

30. Jawaban : D. Agent pengatur tonisitas


Akan diproduksi sediaan injeksi steril
Kata kunci : (formula injeksi, sediaan steril)
diphenhydramine injeksi dengan formula :
Diphenhydramine, asam sitrat, Na Sitrat,
Tween, sodium metabisulfite, dextrose. Apakah Nama bahan Fungsi Contoh
fungsi dextrose pada sediaan tersebut? bahan

A. Dapar – ph adjuster Dapar Menyesuaika Dapar sitrat,


B. Pengawet n Ph sediaan dapar fosfat
C. Surfaktan
D. Agent pengatur tonisitas Pengawet Menjaga Nipagin,
E. Pemanis stabilitas nipasol, Na
mikrobiologi Metabisulfit

Surfaktan Meningkatkan Tween,


kelarutan Sodium Lauril
bahan aktif Sulfat

Agent Agar didapat Dextrose,


tonisitas larutan yang NaCl
isotonis (sama
dengan
tekanan
osmotic
tubuh)

31.
Bagian RnD dari sebuah industri farmasi Jawaban : D. Apparatus 4 : sel yang dapat
sedang merancang metode uji disolusi dari dialiri air
sediaan tablet modified release Gliklazid. tablet
Menurut FI VI, alat tipe 4 (sel yang dialiri air/
ini memiliki karakteristik sangat sukar larut.
flow through cell) memberikan keuntungan untuk
Tipe apparatus apakah yang digunakan ?
sediaan lepas-modifikasi dengan kelarutan rendah
A. Apparatus 1 : keranjang atau sulit larut.
B. Apparatus 2 : dayung
Alat tipe 4 berbentuk sel yang dapat dialiri air
C. Apparatus 3 : silinder bolak-ba
secara terus menerus sehingga memungkinkan
D. Apparatus 4 : sel yang dapat dialiri air
untuk melarutkan sediaan yang sulit larut dalam
E. Apparatus 5 : dayung diatas piringan /
media karena mendukung terjadinya kondisi sink.
paddle over disk

Kekurangan alat tipe 4 adalah membutuhkan


volume media yang cenderung lebih besar.

32.
Seorang apoteker bagian QC melakukan uji Jawaban : A. 6 tablet
disolusi tablet Amlodipine. Pada pengambilan
Pada pengujian pertama telah diambil 6 tablet dan
sampel pertama (S1) hasil tidak memenuhi
tidak memenuhi syarat, sehingga perlu naik ke
syarat, sehingga dilanjutkan ke tingkat tingkat pengujian kedua dengan penambahan 6
pengujian kedua (S2). Berapakah jumlah tablet tablet.
tambahan yang diambil untuk pengujian kedua?

A. 6 tablet
B. 12 tablet Tingkat Jumlah Kriteria
C. 24 tablet pengujian tablet yang penerimaan
diuji
D. 1 tablet
E. 5 tablet
S1 6 tablet Q+5%

S2 6 tablet Rata-rata 12
unit sediaan
(S1+S2)
≥Q% dan
tidak satu unit
pun <Q-15%

S3 12 Tablet Rata-rata 24
unit sediaan
(S1+S2+S3)
≥Q% dan
tidak lebih
dari 2 unit
sediaan
<Q-15% dan
tidak satu
unitpun
<Q-25%

33. Jawaban : D. Alkaloid


Seorang peneliti menemukan suatu senyawa
yang memiliki struktur dengan gugus N yang Golongan Senyawa Keterangan

bersifat basa. Menunjukan hasil endapan


ALKALOID Ciri khas senyawa :
berwarna putih ketika diberikan pereaksi
Mayer, dan menunjukan adanya endapan coklat memiliki gugus N
keorangean ketika diberikan pereaksi siklik dan bersifat
Dragendorf. Termasuk golongan apakah basa. (kecuali kolkisin
senyawa tersebut? yang tidak memiliki N
siklik dan tidak
A. Steroid
B. Terpenoid bersifat basa)

C. Flavonoid Contoh : teofilin,


D. Alkaloid kolkisin, kodein
E. Antrakuinon
Pereaksi :

Mayer =
menghasilkan
endapan putih

Wagner = endapan
merah -coklat

Dragendorff =
endapan coklat-orange

Bouchardat = jingga

TERPENOID Ciri khas senyawa :


tersusun dari unit
ISOPREN (C5H8)

Contoh : limonene,
andrografolid
Pereaksi :

Liebermann Burchard
= warna ungu biru
(spesifik terpenoid, uji
LB juga memberikan
hasil positif pada
steroid tetapi warna
nya hijau)

Salkowski =
kloroform jadi merah

Anisaldehid H2SO4 =

Merah keunguan

STEROID Ciri khas : struktur


dasar terdiri dari 17
atom karbon,
membentuk 3 cincin
sikloheksana dan 1
cincin siklopentana.

Contoh : campesterol,
estrogen,
progesterone,

Pereaksi :

Liebermann Burchard
= warna HIJAU biru
SAPONIN Ciri khas : saponin
adalah bentuk
glikosida (glukosa +
aglikon) aglikon
saponin bisa berupa
inti terpenoid atau
steroid.

Contoh : asparagosida

Pereaksi :

Uji buih =
menghasilkan busa
dengan pengocokan

Uji hemolisis darah =


menghasilkan lubang
bening di tengah
eritrosit.

FLAVONOID Ciri khas : tersusun


dari 15 rantai karbon,2
cincin aromatis yang
dihubungkan oleh
rantai 3 karbon. (C6-
C3- C6)

Contoh : coumarin

Pereaksi :

AlCl3 = warna merah


Shinoda = pink merah

Basa (NaOH/ KOH) =


coklat/ kuning

ANTRAKINON Ciri khas :

Gugus karbonil (C=O)


yang bersebrangan.

Pereaksi :

Borntrager : pink
merah

34. Jawaban : C. Ultrasound-assisted Extraction


Apoteker hendak melakukan ekstraksi senyawa
Kata kunci : (metode ekstraksi, termolabil,
X dari simplisia obat herbal. Setelah dilakukan
terdegradasi oleh panas)
penelusuran informasi, didapatkan informasi
bahwa senyawa X bersifat sangat termolabil dan Ekstraksi cara panas Ekstraksi cara
terdegradasi oleh panas. Metode ekstraksi dingin

apakah yang terpilih? Maserasi digestive : Maserasi


perendaman disertai konvensional
pemanasan pada suhu (direndam saja)
A. Refluks 40-50 C
B. Maserasi Digestive
C. Ultrasound-assisted Extraction
D. Microwave Assisted Extraction
E. Infusa

Refluks (bahan aktif Ultrasound-assisted


terkena panas secara Extraction
langsung)

Sokletasi (bahan aktif Perkolasi


tidak terkena panas
secara langsung)

Micorwave Asisted Supercritical fluid


Extraction extraction
35. Jawaban : A. Suppo demam
Sebuah industri farmasi obat tradisional (IOT)
akan memproduksi sediaan dari bahan dasar Menurut per BPOM no 10 tahun tahun 2021,
alam. Peninjauan terhadap peraturan dilakukan.
Industri Obat tradisional hanya dapat
Berdasarkan peraturan bentuk sediaan apakah
memproduksi bentuk sediaan :
yang TIDAK boleh diproduksi oleh IOT?
- Tablet
A. Suppo demam
- Kapsu
B. Suppo hemorrhoid
- Suppo wasir
C. Tablet
- Pill
D. Kapsul
E. Serbuk UKOT (usaha kecil obat tradisional) dapat
memproduksi

- Semua yang diproduksi UMOT kecuali :


tablet, effervescent,suppositoria, kapsul
lunak

UMOT (usaha mikro obat tradisional) dapat


memproduksi :

- Tapel
- Pilis
- Param
- Cairan obat luar dan rajangan

Pada pilihan jawaban, suppo demam tidak


termasuk dalam bentuk sediaan yang diizinkan
untuk diproduksi Industri Obat Tradisional.

36. Jawaban : C. 0,3,6,9,12,18,24


Suatu industri farmasi akan melakukan uji
Kata kunci : uji stabilitas jangka panjang
stabilitas jangka Panjang pada produknya. Pada
interval bulan berapa saja kah pengambilan
Studi Kondisi Periode
sampel dilakukan? Penyimpana Waktu
A. 0,3,6,9,12,18,20 n Minimum
B. 3,6,9,12,15
C. 0,3,6,9,12,18,24
Klaim penyimpanan : Freezer ((-25) - (-15)℃)
D. 0,6,12,18,24
E. 6,12,18,24
Long term -20±5℃ / No 12 bulan
Humidity

Accelerated 53℃ / No 6 bulan


Humidity

25±2℃ / 60±
5% RH

Klaim penyimpanan : Lemari


pendingin/refrigerator (2-8℃)

Long term 53℃ / No 12 bulan


Humidity

Accelerated 25±2℃ / 60± 6 bulan


5% RH

Catatan : pengujian dipercepat


6 bulan harus dilakukan pada
suhu setidaknya 15℃ di atas
suhu penyimpanan aktual yang
diharapkan (bersama dengan
kondisi kelembaban relatif
yang sesuai untuk suhu
tersebut)

Klaim penyimpanan : Suhu ruang (25℃)


Long term 25±2℃ / 60± 12 bulan
5% RH

30±2℃ / 65±
5% RH

30±2℃ / 75±
5% RH

Intermediate 30±2℃ / 65± 6 bulan


5% RH

Accelerated 40±2℃ / 75± 6 bulan


5% RH

FREKUENSI SAMPLING

Studi Frekuensi Sampling

Long term 0, 3, 6, 9, 12, 18, 24


bulan dan setiap tahun
hingga umur simpan
yang diusulkan

Intermediate 0, 3, 6 bulan

Accelerated 0, 3, 6 bulan

37. Jawaban : A. 1
Sebagai evaluasi post marketing, industri yang
Kata kunci : stabilitas on going
memproduksi produk obat wajib melakukan
stabilitas on going, bila tidak dinyatakan lain Uji stabilitas on going dilakukan pada 1 bets
berapakah minimal bets yang diambil untuk untuk setiap tahun pada setiap jenis kekuatan,
dilakukan uji stabilitas on going? bentuk dan volume sediaan.

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

38.
Suatu sampel memiliki pH asam dan kelarutan Jawaban : B. Alkalimetri
yang baik dalam air. Seorang apoteker ingin
Kata kunci : sampel ph asam, titran NaOH
melakukan penentuan kadar pada sampel
tersebut menggunakan NaOH sebagai titran. ● titran : yang diburet
Metode titrasi apa yang masuk kedalam ● titrat : yang di titrasi (di erlemeyer)
tersebut?

A. Asidimetri Titrasi Titran Titrat

B. Alkalimetri
C. Reduksimetri Alkalimetri Basa kuat : Asam
D. Argentometri NaOH (Ibuprofen)
E. Kompleksometri
Acidimetri Asam kuat Basa (N
(HCl, bikarbonat,
H2SO4) NaOH)

Argentometri Ion logam Anion Cl


Ag+ KCl,
(argentum) kloralhidrat.

AgNO3
Kompleksometri EDTA Ion logam
(sebagai Ca2+, Mg2+
ligand yang Zn2+
akan
membentuk
kompleks
dengan ion
logam)

Reduksimetri Reduktor : Oksidator :


(Na2S2O3)
Benzil
penicilin

Oksidimetri Oksidator :I2, Reduktor


KMnO4 vitamin C

39.
Bagian kontrol kualitas melakukan kontrol Jawaban : D. 12,5 mg
kualitas pada sediaan tablet Amoxicillin 500
Ppm = mg/L = microgram/µ𝑙
mg. Untuk penetapan kadar tablet Amoxicillin
dilakukan menggunakan 500 ppm Karena yang ditanyakan jumlah standar dalam
menggunakan labu ukur 25 ml. Untuk itu (mg) maka satuan volume juga harus diubah
diperlukan larutan standar. Berapa jumlah menjadi Liter
standar (mg) yang diperlukan?
25 ml = 0,025 L
A. 0,0125
𝑚𝑔
B. 0,125 500 ppm = 0,025𝐿

C. 1,25
Jumlah yang ditimbang (mg) untuk membuat 500
D. 12,5
E. 125 ppm = 500 x 0,025 = 12,5 mg

40. Sedang dilakukan analisis pada struktur


Jawaban : C. Amin tersier
senyawa dari Kina.

Gugus amin jenis apakah yang terkandung


dalam senyawa tersebut?
Amin yang dilingkari menunjukan amin tersier
A. Amin primer
terbukti dari ketiga tangannya yang berikatan
B. Amin sekunder
dengan Carbon dan tidak mengikat satupun
C. Amin tersier
atom hydrogen.
D. Amin kuartener
E. Amonia Jenis jenis gugus amin

NH3 Mengikat 3 atom Amonia


H (tidak punya
tangan untuk
berikatan)

-NH2 Mengikat 2 atom Amin primer


H (punya 1 tangan
untuk berikatan)

NH Mengikat 1 atom Amin sekunder


H (punya 2 tangan
untuk berikatan)

N Tidak mengikat Amin tersier


atom H (Punya 3
tangan untuk
berikatan)

41.
Industri farmasi ingin melakukan Jawaban : C. 88,18%
pengembangan sediaan Alprazolam 0,5 mg
Diketahui :
tablet. Untuk itu dilakukan uji bioavailabilitas
dengan membandingkan tablet produksi dengan - Alprazolam → kekuatan 0,5 mg (generik)
innovatornya merk X dengan kekuatan yang - Innovator merk X → kekuatan 0,5 mg
sama yaitu 0,5 mg. Nilai AUC dari Alprazolam - AUC generik → 85,8 mg/ml.jam
adalah 85,8 mg/ml.jam sedangkan innovator - AUC inovator = 97,3 mg/ml.jam
merk X menunjukan nilai AUC 97,3
Ditanya : Bioavailabilitas relative?
mg/ml.jam. Berapakah bioavailabilitas relative
Alprazolam 0,5 mg tersebut? Jawab :

A. 113,4% 𝐴𝑈𝐶 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑘 𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑖𝑛𝑜𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟


BA relatif = 𝐴𝑈𝐶 𝑖𝑛𝑜𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑘
x 100 %
B. 100%
C. 88,18% 85,8 𝑥 0,5
BA relatif = 97,3 𝑥 0,5
x 100%
D. 22,02%
E. 50% BA relatif = 88,18%

42.
Injeksi Gentamisin diberikan secara IV bolus Jawaban : C. 28,72 mg/L
dan sesaat setelah diberikan didapatkan kadar
Persamaan reaksi orde satu :
dalam darah sebesar 50 mg/L. diketahui waktu
paruh gentamicin adalah 2,5 jam. apabila ln Ct = ln C0 - k.t
diketahui laju eliminasi obat mengikuti orde 1,
berapakah kadar Gentamisin dalam darah 2 jam Keterangan :
setelah diinjeksikan?
- Ct = kadar obat dalam tubuh setelah t jam
A. 25,61 mg/L - C0 = kadar obat dalam tubuh di awal
B. 26,65 mg/L sesaat setelah diberikan
C. 28,72 mg/L - t = waktu untuk mencapai kadar Ct
D. 29,97 mg/L - k =konstanta laju reaksi
E. 34,17 mg/L
Diketahui :

- C0 = 50 mg/L
- waktu paruh = 2,5 jam
- t = 2 jam

Pembahasan :

0,693 0,693
k= 𝑡1/2
= 2,5 𝑗𝑎𝑚
= 0,2772/jam

ln Ct = ln C0 - k.t

ln Ct = ln 50 - 0,2772 x 2

ln Ct = 3,912 - 0,5544

Ct = 28,72 mg/L
43. Seorang Apoteker di Apotek hendak memesan Jawaban : A. SP Prekursor
obat yang mengandung ergotamine dan Kata kunci : mengandung ergotamin
caffeine. Apakah jenis surat pesanan yang
tepat digunakan?
Tramadol,
A. SP Prekursor
Triheksifenidil,
B. SP Narkotika OOT (obat – obat Klorpromazin,
tertentu) Dextromethorphan
C. SP Psikotropika
Hbr, Haloperidol,
D. SP Obat – obat tertentu
Amitriptyline
E. SP Regular

Ephedrine,
ergometrin, , efedrin,
Prekursor potasium
permanganat,
pseudoephedrine,
ergotamine

Psikotropika Alprazolam,
diazepam, clobazam
(-zolam; -zepam;
-barbital)

Narkotika MST, kodein, morfin,


fentanyl

44. Seorang apoteker di Puskesmas sedang Jawaban : E. Vaksin tersebut tidak boleh
melakukan pengecekan kualitas vaksin digunakan lagi
menggunakan VVM. Terlihat beberapa vaksin Kata kunci : segi empat berwarna sama dengan
menunjukan perubahan warna dari biasanya, lingkaran
VVM menunjukkan segi empat berwarna sama
Makna dan arti Vaccine Vial Monitor sebagai
dengan lingkaran. Apakah makna dari
indikator kelayakan vaksin
perubahan warna indikator tersebut?
A. Vaksin masih dapat digunakan karena
belum kadaluarsa
B. Gunakan vaksin tersebut lebih dahulu
daripada vaksin lainnya
C. Kualitas vaksin tersebut masih sama
dengan yang lain
D. Gunakan vaksin tersebut dalam waktu
satu bulan
E. Vaksin tersebut tidak boleh digunakan
lagi Vaksin menunjukan segi empat BERWARNA
SAMA dengan lingkaran → vaksin sudah tidak
boleh digunakan

45.
Seorang apoteker penanggungjawab menerima Jawaban : D. 4 minggu
vaksin HIB yang akan didistribusikan lebih
Beyond use date (BUD) vaksin
lanjut ke puskesmas-puskesmas terdekat. Pada
saat pendistribusian, apoteker memberi
penjelasan mengenai suhu penyimpanan dan
BUD vaksin tersebut. Berapa lama kah BUD
vaksin tersebut?

A. 2 jam
B. 2 minggu BUD vaksin HIB → 4 minggu

C. 4 jam
D. 4 minggu
E. 6 jam

46. Apoteker di RS hendak membandingkan Jawaban : A. Cost effectiveness analysis


efektifitas dan biaya Metformin dan Kata kunci : Membandingkan efektifitas dengan
Glibenklamid dalam menurunkan gula darah parameter gula darah acak dan Hba1c →
dengan parameter gula darah acak dan Hba1c. outcome klinis
metode farmakoekonomi apakah yang tepat Glibenklamid dan metformin → 2 alternatif
untuk digunakan?
A. Cost effectiveness analysis
Metode Penjelasan
B. Cost Benefit Analysis Farmakoekonomi
C. Cost Utility Analysis
Outcome klinis
D. Cost Minimization Analysis (mortalitas, tekanan
Cost effectiveness darah, Hba1c),
E. Cost of illness
analysis membandingkan 2
atau lebih alternatif
(CEA)

Outcome ekonomis
(dalam satuan
Cost Benefit Analysis moneter)

(CBA) Membandingkan 1
atau lebih alternative

Outcome humanis
(kualitas hidup),
Cost Utility Analysis membandingkan 2
atau lebih alternatif
(CUA)

Outcome dua
alternative dianggap
Cost Minimization setara cth (obat
Analysis generic dan innovator
dengan bahan aktif
(CMA)
yang sama)
membandingkan 2
atau lebih
alternative.

47. Seorang dokter meminta apoteker menilai Jawaban : C. Obat C, Rp 42.000


beberapa obat :
Pembahasan :
Obat A = 3 x sehari, Rp. 5000/tab
Obat B = 3 x sehari. Rp 3000/tab Rumus = dosis harian obat x lama pengobatan
Obat C = 1x sehari, Rp 6000/ tab
● Obat A = 3 x Rp. 5000 x 7 = Rp 105.000
Dengan asumsi efektifitas sama , mana yang
paling cost effective untuk pemakaian selama ● Obat B = 3 x Rp 3000 x 7 = Rp. 63.000

seminggu? ● Obat C = 1 x Rp 6000 x 7 = 42.000

A. Obat A, Rp 105.000
B. Obat B, Rp 63.000 Urutan paling cost effective = obat C > obat B
C. Obat C, Rp 42.000 > obat A
D. Obat A, Rp 95.000
E. Obat B, Rp.34.000

48. Seorang apoteker ingin melakukan pengadaan Jawaban : C. Rp. 380


Atorvastatin 10 mg dari PBF dengan HNA Rp.
Diketahui :
13.834 dan PPN sebesar 10%. Kemasan 5 strip
@10 tablet. Apoteker ingin menetapkan - Harga Netto Apotek = HNA : Rp. 13.834
markup yang diinginkan sebesar 25%. (5 strip @10 tablet)
Berapakah harga jual obat per tabletnya? - PPN : 10%
A. Rp. 172 - MARK UP : 25%
B. Rp. 166
Ditanya : Harga jual obat
C. Rp. 380
D. Rp. 186 Pembahasan :
E. Rp. 365
HJA = HNA + PPN + Markup

Keterangan :

- HNA = Harga Netto Apotek


- HJA = Harga Jual Apotek
- PPN = Pajak Pertambahan nilai
- Markup = Laba yang diinginkan apotek

HJA = HNA + PPN + Markup

HJA = (13.834) + (10% x 13.834) + (110% x


13.834 x 25%)

HJA = 13.834 + 1.383,4 + 3.804,35

HJA = 19.021,75 → untuk 5 strip @10 tablet

19.021,75
HJA 1 tablet = 50 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
= 380,435
Sehingga harga jual per tablet nya adalah : Rp.
380

*Catatan : Untuk mencari markup harus


menggunakan harga termasuk pajak (HNA+PPN)

49. Jawaban : A. 100 Juta


Apoteker di apotek melakukan analisis
penjualan obat kardiovaskular pada tahun 2021 Diketahui :
sebagai berikut: penjualan: 600.000.000, stok
- Penjualan = Rp. 600.000.000
awal: 400.000.000, pembelian persediaan:
- Stok awal = Rp. 400.000.000
450.000.000, dan stok akhir setelah opname:
- Pembelian persediaan = Rp. 450.000.000
350.000.000. Berapa rupiah laba kotor apotek
- Stok akhir setelah opname = Rp.
tersebut? 350.000.000

A. 100 juta Ditanya : Laba kotor?


B. 150 juta
Pembahasan :
C. 200 juta
D. 250 juta Laba kotor = Penjualan - Pembelian
E. 300 juta
Pembelian = Stok awal + pembelian persediaan -
stok akhir

Langkah 1 : Mencari nilai pembelian

Pembelian = Stok awal + pembelian persediaan -


stok akhir

Pembelian = 400 juta + 450 juta - 350 juta

Pembelian = 500 juta

Langkah 2 : Mencari laba kotor

Laba kotor = Penjualan - Pembelian


Laba kotor = 600 juta - 500 juta

Laba kotor = 100 juta

50. Seorang pasien baru saja mendapatkan resep Jawaban : A. Veracity


warfarin, kemudian pasien mengeluhkan BAB Kata kunci : menyampaikan dan menjawab
berdarah. Pasien datang ke apotek dan bertanya dengan jujur
kepada apoteker apakah hal tersebut karena
Etika Apoteker
obat yang dikonsumsinya. Apoteker
menyampaikan dan menjawab dengan jujur
Jenis etika Penjelasan
terkait kemungkinan efek samping yang
muncul. Etika apakah yang dilakukan apoteker
Veracity Jujur dan
tersebut? menyampaikan apa
A. Veracity yang sebenarnya
B. Non maleficence
C. Beneficence Non Maleficence (to Tidak melakukan
do no harm) hal yang
D. Confidentiality
memperburuk dan
E. Fairness menyakiti pasien
(pasif)

Beneficence Melakukan dan


mengusahakan yang
terbaik untuk kondisi
pasien (aktif)

Confidentiality Menghormati privasi


(respect privacy) dan menjaga
informasi rahasia
pasien

Fairness (fair and Adil dan bertanggung


socially responsible) jawab. Keputusan
yang diambil adalah
keputusan yang adil
bagi seluruh pihak.

Anda mungkin juga menyukai