Ketikan BAB 8 - Kelompok 1
Ketikan BAB 8 - Kelompok 1
BAB VIII
PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
VIII.2. Teori
Penetrasi adalah penurunan jarum penetrasi menembus bitumen yang
diakibatkan adanya pembebanan dengan berat yang tertentu, pada suhu dan waktu
tertentu. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah harga penetrasi hasil
percobaan sesuai dengan harga penetrasi pada spesifikasi produsen. Bila harga penetrasi
lebih besar berarti kondisi aspal lebih lembek atau cair. Pengujian penetrasi ini adalah
bentuk pengujian viskositas yang merupakan sifat utama bitumen yang membatasi
kebutuhan praktis di lapangan pada proses pencampuran, dan pengujian aspal.
Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan
membeku/mengental apabila didinginkan, namun demikian prinsip material tersebut
terhadap suhu prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam tergantung komposisi
unsur-unsur penyusunnya. British Standart membagi nilai penetrasi tersebut menjadi 10
macam, dengan rentang nilai penetrasi 15 s/d 40, sedangkan AASHTO mendefinisikan
nilai penetraasi 40 – 50 sebagai nilai penetrasi untuk material sebagai bahan bitumen
terlembek atau terlunak. Penetrasi sangat sensitif terhadap suhu, pengukuran diatas suhu
menghasilkan nilai yang berbeda variasi suhu terhadap nilai penetrasi dapat disusun
sedemikian rupa hingga dihasilkan nilai grafik antara suhu dan penetrasi. Berdasarkan
SNI 06-2456-1991 nilai penetrasi dinyatakan sebagai rata-rata sekurang-kurangnya dari
tiga pembacaan.
Menurut ASTM D – 8 – 31, aspal adalah bahan berwarna hitam atau coklat tua,
bersifat perekat, terutama terdiri dari bitumen yang didapat dari alam atau dari proses
pembuatan minyak bumi. Sedangkan bitumen adalah bahan berwarna hitam, dapat
bersifat padat atau keras (Asphaltine) dapat juga bersifat lembek (Malthine).
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161
3. Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi dibuat dengan mencampur aspal keras dengan suatu bahan tambah.
Polymer adalah jenis bahan tambah yang banyak digunakan saat ini, sehingga aspal
modifikasi sering disebut juga sebagai aspal polymer. Jenis bahan polymer yang biasa
digunakan yaitu Polymer Elastomer dan Polymer Plastomer.
γ = √
Dimana :
∑ ( X 1 −X )2
n−1
√ n1×γ 1 + n2 ×γ 2 +n 3×γ 3
n1 +n 2 +n3
SD =
Dimana :
SD = Standart deviasi
n = Nomor sampel
γ = Standart deviasi untuk setiap sampel
P = ( X ± SD) × 0,1 mm
Dimana :
P = Penetrasi
X = Nilai penetrasi rata-rata gabungan
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161
SD = Standart deviasi
Catatan :
1. Pembacaan waktu pada Stopwatch yang kurang tepat (5± 0,01) detik, percobaan
dikategorikan batal, serta toleransi penetrasi yang diperkenakan adalah sebagai
berikut:
Tabel VIII.3. Toleransi penetrasi
Penetrasi 0 – 49 50 – 149 150 – 249 250 – 300
Toleransi (mm) 2 4 6 8
= 61,86
γ
1
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(72,30−61,86)2
3−1 = 7,38
γ
2
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 =√(57,00−61,86)2
3−1 = 3,44
γ
3
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 =√(56,30−61,86)2
3−1 = 3,93
SD = √
(n 1 γ 1+n2 γ 2 +n 3 γ 3
1+1+1 =√((3×7,38)+( 3×3 ,44 )+3× ( 3,93))
( 3+3+3)
= 2,22
= 102,53
γ
1
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(120,00−102,53)2
3−1 = 12,35
γ
2
=
√∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(82,60−102,53)2
3−1 = 14,09
γ
3
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(105,00−102,53 )2
3−1 = 1,75
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161
SD = √
(n 1 γ 1+n2 γ 2 +n 3 γ 3
1+1+1 =√((3×12,35)+( 3×14 ,09 )+(3× 1,75)
( 3+3+3)
= 3,07
d. Menghitung koefisien variasi :
SD 3,07
×100 %= ×100 %
CV = X 102 ,53 = 2,99%
VIII.8. Kesimpulan
1. Besar penetrasi beban 100 gr
= 64,08 × 0,1 mm . . . . . (Memenuhi).
2. Besar penetrasi beban 200 gr
= 99,46 × 0,1 mm . . . . . (Tidak memenuhi).
VIII.9. Saran
1. Diharapkan agar peralatan dirawat dan digunakan sebaik dan semaksimal
mungkin untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik.
2. Alat-alat yang kurang lengkap atau rusak harap dilengkapi/diperbaiki dan
diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti.
3. Diharapkan agar praktikan lebih serius selama melakukan percobaan.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161
Pembebanan
Penetrasi
Benda Uji I Benda Uji II Benda Uji III
100 200 100 200 100 200
I 78 148 60 62 38 143
II 62 145 41 88 52 92
III 77 67 70 98 79 80
Rata-rata 72,30 120,00 57,00 82,60 56,30 105,00
Asisten, Kepala,
Laboratorium Jalan Raya Laboratorium Jalan Raya