Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS KATOLIK ST.

THOMAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

BAB VIII
PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN

VIII.1. Tujuan Percobaan


Untuk menentukan besarnya penurunan atau penetrasi suatu bitumen keras atau
lembek (solid atau semi lembek) dengan cara memasukkan jarum penetrasi berdiameter
tertentu dengan beban dan waktu tertentu pada suhu 25°C.

VIII.2. Teori
Penetrasi adalah penurunan jarum penetrasi menembus bitumen yang
diakibatkan adanya pembebanan dengan berat yang tertentu, pada suhu dan waktu
tertentu. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah harga penetrasi hasil
percobaan sesuai dengan harga penetrasi pada spesifikasi produsen. Bila harga penetrasi
lebih besar berarti kondisi aspal lebih lembek atau cair. Pengujian penetrasi ini adalah
bentuk pengujian viskositas yang merupakan sifat utama bitumen yang membatasi
kebutuhan praktis di lapangan pada proses pencampuran, dan pengujian aspal.
Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan
membeku/mengental apabila didinginkan, namun demikian prinsip material tersebut
terhadap suhu prinsipnya membentuk suatu spektrum/beragam tergantung komposisi
unsur-unsur penyusunnya. British Standart membagi nilai penetrasi tersebut menjadi 10
macam, dengan rentang nilai penetrasi 15 s/d 40, sedangkan AASHTO mendefinisikan
nilai penetraasi 40 – 50 sebagai nilai penetrasi untuk material sebagai bahan bitumen
terlembek atau terlunak. Penetrasi sangat sensitif terhadap suhu, pengukuran diatas suhu
menghasilkan nilai yang berbeda variasi suhu terhadap nilai penetrasi dapat disusun
sedemikian rupa hingga dihasilkan nilai grafik antara suhu dan penetrasi. Berdasarkan
SNI 06-2456-1991 nilai penetrasi dinyatakan sebagai rata-rata sekurang-kurangnya dari
tiga pembacaan.
Menurut ASTM D – 8 – 31, aspal adalah bahan berwarna hitam atau coklat tua,
bersifat perekat, terutama terdiri dari bitumen yang didapat dari alam atau dari proses
pembuatan minyak bumi. Sedangkan bitumen adalah bahan berwarna hitam, dapat
bersifat padat atau keras (Asphaltine) dapat juga bersifat lembek (Malthine).
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

Jenis-jenis aspal berdasarkan cara diperolehnya aspal :


1. Aspal Alam, dibedakan atas :
 Aspal gunung (Rock Asphalt)
 Aspal danau (Lake Asphalt)
Angka penetrasi dari aspal ini sangat rendah dan titik lembeknya sangat tinggi.
2. Aspal Hasil Destilasi
Aspal hasil destilasi merupakan minyak mentah disuling dengan cara destilasi, yaitu
suatu proses dimana berbagai fraksi dipisahkan dari minyak mentah tersebut. Proses
destilasi ini disertai oleh kenaikan temperature pemanas minyak mentah tersebut.
a. Aspal Keras/Panas (Asphalt Cemen, AC)
Pada proses destilasi fraksi ringan yang terkandung dalam minyak bumi
dipisahkan dengan destilasi sederhana hingga menyisakan suatu residu yang
dikenal dengan nama aspal keras. Dalam proses destilasi ini, aspal keras baru
dihasilkan melalui proses destilasi hampa pada temperature sekitar 480 °C.
b. Aspal Cair/Dingin (Cut Back Asphalt)
Aspal cair dihasilkan dengan melarutkan aspal keras dengan bahan pelarut
berbasis minyak. Aspal cair dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:
 Aspal cair cepat mantap (RC = Rapid Curing), yaitu aspal cair yang bahan
pelarutnya cepat menguap. Pelarut yang digunakan biasanya bensin.
 Aspal cair mantap sedang (MC = Medium Curing), yaitu aspal cair yang
bahan pelarutnya tidak begitu cepat menguap. Pelarut yang digunakan
biasanya minyak tanah.
 Aspal cair lambat mantap (SC = Slow Curing), yaitu aspal cair yang bahan
pelarutnya lambat menguap. Pelarut yang digunakan biasanya solar.
c. Aspal Emulsi
Aspal emulsi dihasilkan melalui proses pengemulsian aspal keras. Pada proses
ini, partikel-partikel aspal keras dipisahkan dan dibersikan dalam air yang
mengandung emulsifier (Emulgator). Aspal emulsi dibedakan menjadi :
 Aspal emulsi anionik, yaitu aspal emulsi yang berion negatif.
 Aspal emulsi kationik, yaitu aspal emulsi yang berion positif.
 Aspal emulsi non-ionik, yaitu aspal emulsi yang tidak berion.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

3. Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi dibuat dengan mencampur aspal keras dengan suatu bahan tambah.
Polymer adalah jenis bahan tambah yang banyak digunakan saat ini, sehingga aspal
modifikasi sering disebut juga sebagai aspal polymer. Jenis bahan polymer yang biasa
digunakan yaitu Polymer Elastomer dan Polymer Plastomer.

Tabel VIII.1. Persyaratan Aspal Keras


Jenis Cara
Satuan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Min Max Min Max Min Max
Penetrasi 25 C, 0,1
PA 0301-76 70 59 60 79 80 99
5 detik (mm)

Tabel VIII.2. Persyaratan Aspal Lunak


Jenis Cara
Satuan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Min Max Min Max Min Max
Penetrasi 25 C, 0,1
PA 0301-76 80 120 80 102 70 120
5 detik (mm)

Di Indonesia, aspal biasanya dibedakan berdasarkan nilai penetrasinya :


1. AC 40/50 yaitu AC dengan penetrasi antara (40 – 59) × 0,1 mm
2. AC 60/70 yaitu AC dengan penetrasi antara (60 – 79) × 0,1 mm
3. AC 80/100 yaitu AC dengan penetrasi antara (80 – 99) × 0,1 mm
4. AC 120/150 yaitu AC dengan penetrasi antara (120 – 199)× 0,1 mm
5. AC 200/300 yaitu AC dengan penetrasi antara (200 – 300)× 0,1 mm
Aspal yang digunakan untuk daerah tropis adalah AC 60/70, menurut Bina Marga
aspal 60/70 besar penetrasinya adalah (60 – 79) × 0,1 mm.

a. Rumus menghitung nilai rata-rata untuk total sampel :


n1× X 1 +n 2× X 2 +n 3× X 3
X=
n 1 +n2 + n3
Dimana :
X = Nilai penetrasi rata-rata gabungan
n = Jumlah sampel
X1 = Penetrasi rata-rata
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

b. Rumus menghitung standar deviasi untuk setiap sampel :

γ = √
Dimana :
∑ ( X 1 −X )2
n−1

γ = Standart deviasi untuk setiap sampel


X1 = Nilai penetrasi rata-rata

X = Nilai penetrasi rata-rata gabungan


n = Nomor sampel

c. Rumus menghitung nilai standard deviasi untuk total sampel :

√ n1×γ 1 + n2 ×γ 2 +n 3×γ 3
n1 +n 2 +n3
SD =

Dimana :
SD = Standart deviasi
n = Nomor sampel
γ = Standart deviasi untuk setiap sampel

d. Rumus mengitung koefisien variasi :


SD
CV= ×100%
X
Dimana :
CV = Koefisien variasi
SD = Standart deviasi
X = Nilai penetrasi rata-rata gabungan

e. Rumus menghitung nilai penetrasi :

P = ( X ± SD) × 0,1 mm
Dimana :
P = Penetrasi
X = Nilai penetrasi rata-rata gabungan
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

SD = Standart deviasi

Catatan :
1. Pembacaan waktu pada Stopwatch yang kurang tepat (5± 0,01) detik, percobaan
dikategorikan batal, serta toleransi penetrasi yang diperkenakan adalah sebagai
berikut:
Tabel VIII.3. Toleransi penetrasi
Penetrasi 0 – 49 50 – 149 150 – 249 250 – 300
Toleransi (mm) 2 4 6 8

VIII.3. Peralatan yang digunakan


1. Alat penetrasi dengan ketelitian 0.1 mm.
2. Pemegang jarum dengan berat (47± 0,05) gram yang dapat dilepaskan
dengan mudah dari alat penetrasi untuk penurunan.
3. Pemengang jarum dengan berat (50± 0,05) gram, yang dapat dilepas untuk
mengukur penetrasi dengan beban 100 gr.
4. Jarum penetrasi yang terbuat dari Stainless Steel mutu 44°C atau HRC
54 – 60 ujung jarum harus berbentuk kerucut panjang.
5. Cawan dari bahan logam berbentuk silinder dengan dasar rata.
6. Bak perendam (Water Bath) terbuat dari bejana dengan isi kurang lebih 10
liter dan dapat mengatur suhu tertentu dengan ketelitian ± 0,1°C dilengkapi
dengan pelat dasar berlubang-lubang, yang terletak pada ketinggian 50 mm
dari dasar bejana dan 100 mm dari permukaan air.
7. Tempat air untuk benda uji yang ditempatkan di bawah alat penetrasi yang
isinya 350 ml dengan tingginya cukup untuk perendaman tanpa gerak.
8. Stopwatch.
9. Thermometer.
10.Kompor gas.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

VIII.4. Gambar Alat

Kompor Gas Regulator dan Tabung Gas Kuali

Alat Penetrasi Water Bath Thermometer Suhu

Pan dan Cawan Thermometer Suhu Aspal Stopwatch


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

Gambar VIII.1 Peralatan Yang Digunakan

VIII.5. Pembuatan Benda Uji


1. Panaskan sampel perlahan-lahan sambil diaduk agar merata sampai suhu
150°C (90°C diatas titik lembek).
2. Setelah suhu di atas tercapai tuangkan aspal cair tersebut ke dalam cawan
dan didiamkan hingga cukup dingin selama ± 30 menit.
3. Tinggi sampel tidak kurang dari penetrasi ditambah 10 mm.
4. Kemudian sampel didinginkan dengan menggunakan es hingga mencapai
suhu yang diinginkan yaitu 25°C.

VIII.6. Prosedur Percobaan


1. Periksa pemegang jarum, pastikan dapat berfungsi dengan baik, lalu olesi
jarum penetrasi dengan gliserin dan bedak talkum, selanjutnya letakan pada
pemegang jarum.
2. Tempatkan pemberat jarum pada benda uji 100 gr.
3. Letakan benda uji pada posisi persis di bawah jarum penetrasi.
4. Dial dinolkan kemudian turunkan jarum penetrasi sampai menyentuh
permukaan aspal.
5. Lepaskan jarum penetrasi, dengan cara menekan tombol secara bersamaan
tombol Stopwacth dijalankan hingga mencapai waktu 5 detik, kemudian
pemegang jarum dikunci kembali.
6. Penetrasi yang terjadi dicatat dengan membaca penetrometer, dilakukan
hingga 0,1 mm terdekat.
7. Lepaskan jarum penetrasi dan dibersihkan untuk percobaan selanjutnya.
Percobaan dilakukan 3 kali berturut-turut terhadap 1 benda uji. Titik
percobaan berjarak > 1 cm satu sama lain dan terhadap dinding cawan.
8. Lakukan lagi percobaan diatas dengan memakai pembebanan 200 gr dan
dilakukan 3 kali.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

VIII.7. Analisa Data


Tabel VIII.4. Hasil percobaan penetrasi untuk pembebanan 100 gr

Sampel Jumlah Percobaan Penetrasi Rata-Rata


(ni.xi) (ni.xi)2
(ni) (xi) Penetrasi
1 78 78 6084
I 1 62 62 3844 72,30
1 77 77 5929
1 60 60 3600
II 1 41 41 1681 57,00
1 70 70 4900
1 38 38 1444
III 1 52 52 2704 56,30
1 79 79 6241
Σ 9 557 36427 185,60

a. Menghitung rata-rata untuk total sampel :


n1 . X 1 +n 2 . X 2 +n3 . X 3
X = 3×72 ,30+3 ×57 ,00+3× 56,30
n 1 +n2 +n3 = 3+3+3

= 61,86

b. Menghitung standart deviasi untuk setiap sampel :

γ
1
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(72,30−61,86)2
3−1 = 7,38

γ
2
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 =√(57,00−61,86)2
3−1 = 3,44

γ
3
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 =√(56,30−61,86)2
3−1 = 3,93

c. Menghitung standart deviasi untuk total sampel :


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

SD = √
(n 1 γ 1+n2 γ 2 +n 3 γ 3
1+1+1 =√((3×7,38)+( 3×3 ,44 )+3× ( 3,93))
( 3+3+3)

= 2,22

d. Menghitung koefisien variasi :


SD 2,22
×100 %= ×100%
CV = X 61 ,86 = 3,59%
e. Menghitung nilai penetrasi :

P(100 gr) = ( X ± SD) × 0,1 mm


= (61,86 + 2,2) × 0,1 mm
= 64,08 × 0,1 mm . . . . .(Memenuhi)
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

Tabel VIII.5. Hasil percobaan penetrasi untuk pembebanan 200 gr


Jumlah Percobaan Penetrasi Rata-Rata
Sampel (ni.xi) (ni.xi)2
(ni) (xi) Penetrasi
1 148 148 21904
I 1 145 145 21025 120,00
1 67 67 4489
1 62 62 3844
II 1 88 88 7744 82,60
1 98 98 9604
1 143 143 20449
III 1 92 92 8464 105,00
1 80 80 6400
Σ 9 923 103923 307,60

a. Menghitung rata-rata untuk total sampel :


n1 . X 1 +n 2 . X 2 +n3 . X 3
X = 3×120 ,00+3 ×82, 60+3× 105 ,00
n 1 +n2 +n3 = 3+3+3

= 102,53

b. Menghitung standart deviasi untuk setiap sampel :

γ
1
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(120,00−102,53)2
3−1 = 12,35

γ
2
=
√∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(82,60−102,53)2
3−1 = 14,09

γ
3
=
√ ∑ ( X 1− X̄ )2
n−1 = √
(105,00−102,53 )2
3−1 = 1,75
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

c. Menghitung standart deviasi untuk total sampel :

SD = √
(n 1 γ 1+n2 γ 2 +n 3 γ 3
1+1+1 =√((3×12,35)+( 3×14 ,09 )+(3× 1,75)
( 3+3+3)

= 3,07
d. Menghitung koefisien variasi :

SD 3,07
×100 %= ×100 %
CV = X 102 ,53 = 2,99%

e. Menghitung nilai penetrasi :

P(200 gr) = ( X ± SD) × 0,1 mm


= (102,53 − 3,07) × 0,1 mm
= 99,46 × 0,1 mm . . . . .(Tidak memenuhi)

VIII.8. Kesimpulan
1. Besar penetrasi beban 100 gr
= 64,08 × 0,1 mm . . . . . (Memenuhi).
2. Besar penetrasi beban 200 gr
= 99,46 × 0,1 mm . . . . . (Tidak memenuhi).
VIII.9. Saran
1. Diharapkan agar peralatan dirawat dan digunakan sebaik dan semaksimal
mungkin untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik.
2. Alat-alat yang kurang lengkap atau rusak harap dilengkapi/diperbaiki dan
diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti.
3. Diharapkan agar praktikan lebih serius selama melakukan percobaan.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

PENETRASI BAHAN – BAHAN BITUMEN

Hari : Sabtu No. Contoh : Gradasi I


Tanggal : 21 Oktober 2023 Tipe Aspal : AC 60/70
Lokasi : Lab. Jalan Raya
Group :I

Pembebanan
Penetrasi
Benda Uji I Benda Uji II Benda Uji III
100 200 100 200 100 200
I 78 148 60 62 38 143
II 62 145 41 88 52 92
III 77 67 70 98 79 80
Rata-rata 72,30 120,00 57,00 82,60 56,30 105,00

No NPM Nama Praktikan


1. 210310015 Syukur Ricardo Telaumbanua
2. 210310034 Rizky A.J.P Panjaitan
3. 210310056 Eko Cahaya Sihaloho
4. 210310058 Deswita Maharani Dachi
5. 210310074 Rizky M. Simanungkalit
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

Asisten, Kepala,
Laboratorium Jalan Raya Laboratorium Jalan Raya

Erwin Suhendra Laia Ir. Oloan Sitohang, MT

Anda mungkin juga menyukai